Hasrat Wanita Bayaran

Kata kata sensual di pagi hari



Kata kata sensual di pagi hari

0Choon-hee dan Edwards memang tidak kembali ke Mansion besar Keluarga Berenice, mereka malah kembali dimana hotel tempat Edwards tinggal saat ini. Untuk apa mereka kesana? tentu saja untuk memadu kasih dan menuntaskan banyak hasrat yang telah di mulai.     

Mereka berpura-pura tidak merasakan neraka yang ada di sekeliling mereka, mereka hanya sibuk bercinta dan saling mengasihi. Semua ini di lakukan agar mereka bisa melupakan semua kesedihan yang ada di hati masing-masing, mungkin dunia memang terkadang suka bercanda. Mereka juga ikut bercanda dengan semua keadaan yang terjadi.     

Choon-hee memperhatikan suaminya yang baru saja selesai memasak, sebenarnya Choon-Hee tidak pernah merasakan masakan suaminya. Tapi karena ini untuk pertama kalinya suaminya itu menyiapkan sesuatu, maka sebagai istri yang baik hati dan Tidak sombong. maka Choon-Hee akan menghabiskan makanan yang di buat suaminya.     

Ya.. Memang benar, terkadang cinta membutakan segalanya. Namun cinta yang buta itu terkadang membuat kita jadi lebih menghargai pasangan satu sama lain.     

Edwards hanya memasak makanan yang bisa di panaskan di dalam microwave, membuat Choon-hee sedikit tertawa kecil. Namun tawa itu di simpannya baik-baik, saat Edwards sudah berjalan dengan percaya diri ke hadapannya sambil membawa makanan tersebut. Aroma masakan yang di keluarkan cukup nikmat, Perut Choon-hee yang akhir-akhir ini mudah sekali lapar. Tentu saja langsung merasa sangat ingin mencicipi tanpa menunggu lagi.     

Sendok di siapkan di depannya, Edwards Begitu pengertian. dia menunggu istrinya memakan makanan yang di buat sejak tadi.     

Choon-Hee menyuap makanan itu ke dalam mulut, mereka berdua masih saling berpandangan satu sama lain.     

"apa yang selalu kau tambahkan dalam makanan ini? kenapa rasanya selalu enak saat masuk ke lidahku". Choon-hee memuji dengan baik, walaupun sebenarnya dia tidak tau pasti apa yang dimasukan dalam makanan oleh suaminya ini.     

"aku menambahkan cinta, itu mengapa rasanya begitu nikmat". suaminya hanya tertawa dan Choon-Hee memukul pelan lengan berotot itu, yang entah mengapa selalu membuatnya panas dingin saat sudah berada di dekat suaminya.     

"kau pandai memuji sekarang, belajar dari mana? apa dari asisten pribadimu yang bernama Siapa itu? kulihat kau sangat dekat dengannya akhir-akhir ini, apa dia memikatmu dengan kata-kata cabulnya?". Tanya Choon-hee sedikit bercanda, dan Edwards hanya Tertawa saja. dia memainkan rambut istrinya dengan perlahan.     

"kau terlalu berfikir negatif dengannya, kau tau bahkan dia sangat menggemaskan. aku sudah menganggap dia sebagai adikku. apa kau keberatan untuk itu?". Tanya Edwards, yang mereka maksud disini adalah wanita yang waktu itu menjadi asisten pribadi Choon-hee juga.     

"aku tidak akan pernah keberatan dengan semua pilihanmu, aku senang kau merasa bahagia saat bersama dengan dirinya. aku senang kau sudah mendapatkan sosok adik baru yang akan mengisi hidupmu dan berbagi banyak hal dengannya". Choon-hee berkata jujur, dia memang bukan orang yang mudah Cemburu, lebih tepatnya dia hanya menjalani semua kehidupan dengan baik, berpikir positif dan selalu mencari jalan keluar atas semua masalah yang ada.     

"tapi tentunya tidak akan pernah menggantikan posisi dirimu sabagai tuan puteri didalam hatiku". kata-kata Edwards di pagi hari memang cukup manis dan menggemaskan.     

Choon-hee lagi-lagi tertawa, tingkah suaminya semakin hari semakin membuatnya tidak tahan untuk tidak tertawa. menggemaskan sekali rasanya hidup berumah tangga dengan laki-laki yang selalu mengerti perasaan kita dan selalu ada disampingnya.     

"aku tau, kau bahkan bisa memberikan jantungmu padaku jika kau berkenan. benarkan pernyataanku?". Ungkap Choon-Hee dengan tingkah jahilnya, dia menyendok lagi makanan ke dalam mulutnya dan mengunyah dengan perlahan.     

"kau tau isi pikiranku, kurasa dalam hal ini aku tidak akan pernah berbohong. kau bahkan bisa meminum darahku hingga habis". Kata-kata itu semakin di keluarkan oleh Edwards, memang benar bahwa Edwards adalah lelaki yang sangat aneh saat dia jatuh cinta.     

"kau berlebihan, bagaimana bisa aku meminum darahmu. kau melihat darah saja sudah panik tidak terkendali". Kata Choon-hee, dia hanya menebak-nebak saja sebenarnya.     

"Kau benar, aku memang tidak sekuat yang orang duga. Aku pernah pingsan saat melihat darah. Tapi ada satu hal lainnya yang selalu membuatku lemah. yaitu senyum di bibirmu dan desahan di balik suaramu." Entah apa yang terjadi di pagi hari ini, kenapa Choon-Hee merasa dunia sedang sangat baik pada mereka. Hingga kedua insan yang sempat terpisahkan itu sekarang sedang merajut kasih dengan kata kata manis yang mungkin tidak akan berakhir dengan obrolan saja.     

"kau selalu mengingat hal yang membuatku malu, aku segan bahwa kau selama ini menyimpan semua kebodohanku untuk menjadikan kunci agar bisa menjatuhkanku". mata Choon-hee sudah menyipit tak terima, namun wajah suaminya hanya menampilkan cengiran yang bodoh.     

"bukan hanya kebodohanmu yang kusimpan, bahkan aku menyimpan semua kepintaran setiap inci kulitmu, semua desahanmu, semua senyum pada bibir kecilmu, semuanya. bahkan aku yakin memori di otakku saat ini hanya berisi semua gambaran tentang betapa aku sangat mencintai istriku yang manis ini". Edwards mengacak rambut istrinya, lalu meminta disuapi oleh Choon-hee. Tentu saja Choon-hee langsung tau kode dari suaminya itu. dia menyuapi suaminya dengan lembut, lalu setelah itu menatap mata suaminya dan memilih untuk diam saja.     

Dia meminum segelas air yang ada disamping nakas, dia menampilkan senyum dan memperlihatkan giginya yang putih bersih. sebegitu cintanya lelaki ini pada dirinya yang hina ini? bahkan Choon-hee tidak tau bagaimana cara membalas semua kebaikan kepada suaminya.     

"kau benar-benar sudah diberikan obat kebodohan oleh adik angkatmu itu, aku akan mencincang mulut adikmu karena dia sudah berani-beraninya memberikan kata kata cabul itu kepada suamiku yang menggemaskan ini". Kata Choon-hee lagi, Walaupun dia tidak yakin apakah Laila benar mengajarkan Edwards tentang kata-kata mesum Seperti ini.     

"dia baik sayang, dia melakukan hal itu untuk membuatku bisa menampilkan kata-kata cinta padamu". Edwards memeluk tubuh istrinya, mengecup pelan pundak Choon-hee yang memang terbuka.     

"kau menyebalkan, aku lebih suka tangan kasarmu menyentuh inci kulitku dibandingkan mulut manismu mengungkapkan kata-kata seperti anak remaja". mengakui apa yang ada di dalam otaknya, Choon-hee memang suka sekali memancing adrenalin suaminya. padahal mereka sudah bercinta berkali sejak semalam, tapi sepertinya rasa cinta itu masih sangat kuat hingga mereka masih mendambakan semuanya.     

"sekarang istriku sangat nakal, mengapa kau begitu menginginkan aku ada diatas tubuhmu?". Tanya Edwards, dia berkata pelan dengan suara seraknya. sengaja melakukan hal itu agar Choon-hee semakin terpancing.     

"karena saat itu terjadi seluruh persendianku akan mati rasa dan seluruh darahku mengalir dengan cepat, dan kau tau apa yang kuinginkan?". ucap Choon-hee dengan suara yang dibuat sensual. dia membisikan semua hal tadi tepat di samping telinga Edwards.     

"apa?". pancing suaminya, dia Mengangkat tubuh Choon-hee dan menaruhnya di atas pangkuan.     

"aku akan membuatmu merobek pakaianku dan menindihkan dengan kasar, memasukan adik kecilmu kedalam lubang hangat yang siap untuk kau buahi. Ahhh.. lebih tepatnya, kau harus menengok sekali lagi anakmu di dalam sana." Kata Choon-hee sangat jujur, kata-kata kejujuran itu sontak Membuat Edwards Tertawa. dia hanya bisa memeluk tubuh istrinya yang memang semakin seksi dan nakal.     

"hahahahahahaha, kau benar-benar setan kecil yang sudah menjelma menjadi istriku". Kata Edwards dengan begitu gemas.     

"usttt, kau memotong ucapannku sayang, aku belum selesai bicara". Kata Choon-Hee lagi, dia menaruh telunjuknya di bibir Edwards. membuat suaminya jadi terdiam.     

"ya lanjutkan, aku tau dengan semua ceritamu aku pasti akan menegang dibawah sana." kata Edwards lagi     

"kau akan mendamba setiap sentuhanku dan kulitku yang sudah terbakar, aku akan mencakar otot tanganmu yang kekar ini dengan kuku-kuku jariku dan membuatmu terus memompa cepat dan terus masuk kedalam inti tubuhku, aku akan terus mendesahkan namamu dan kuyakin tubuhmu akan dibanjiri oleh banyak keringat". Choon-hee mengelus leher suaminya dan mengecup dengan sensual.     

"lalu apa lagi?". kata Edwards.     

"kau akan mengeluarkan benih hangatmu kedalam dan aku akan bergetar hebat disaana". lanjut Choon-hee, dia sekarang menarik telinga Edwards dan membuat rasa basah disana.     

"aku menyukai ceritamu, tapi aku ingin membuat cerita itu sedikit berwarna". ucap suaminya.     

"seperti?". Choon-Hee sedikit menyukai ide gila suaminya, mau bagaimanapun dia tetap butuh tempat untuk menuntaskan birahi seksualnya walaupun ia tidak yakin apa ia birahi ini akan selesai atau malah terus berlanjut.     

"aku akan mengikatmu di kasur, membuat tangan dan kakimu tak bisa bergerak, lalu mengecup inci kulitmu, menjilati puting payudaramu dan mencium bibirmu hingga kau terengah, dan jangan lupakan jari tanganku yang akan membuatmu basah dan melenguh minta dipuaskan. aku akan memberikan beberapa potong es batu diatas perutmu agar menambah sensasi menggelitik". Edwards meremas bokong Choon-hee, membuat wanita itu langsung memejamkan mata dengan perlahan.     

"idemu menyenangkan, apa kita bisa melakukan itu sekarang. kau tau sesuatu yang ingin kau buat basah itu. sudah sangat basah hanya memikirkan apa yang kau katakan barusan." Choon-hee mengucapkan itu sambil menyandarkan kepalanya di dada berotot milik suaminya.     

"aku ingin sekali melakukan itu, tapi kau tau apa ceritaku selanjutnya". suaminya mengigit cuping Choon-hee dan menhembuskan nafasnya yang panas disana, Choon-hee benar-benar sudah meremang dan siap untuk bercinta hingga lemas.     

"katakan". nafas Choon-hee sudah melemah hanya karena hembusan nafas, dia benar-benar sudah siap melakukan pertempuran pagi ini sampai siang hari.     

"cerita selanjutnya adalah aku meninggalkanmu dengan keadaan basah dan meneriakiku 'suami sialan'". Edwards buru-buru bangkit dari duduknya dan berlari cepat ke arah kamar mandi, Choon-hee yang mencerna semua kata-kata suaminya. tiba-tiba tersadar dan menutup matanya sejenak.     

"SUAMI SIALAN!!!!. AKU AKAN MEMBUNUHMU!!". terdengar suara tawa yang keras dari kamar mandi, Choon-hee bahkan menutup matanya dengan kedua tangan, suaminya bahkan tau kelemahan Choon-Hee saat ini dan senang sekali mengerjainya. dia akan benar-benar membunuhnya nanti, membunuh suaminya diatas tempat tidur dengan pergulatan panas yang akan membuat suaminya minta ampun.     

"Selamat basah-basah sendiri sayang!!!." Ujar Edwards dari balik kamar mandi, dan Choon-hee langsung berlari ke arah sana. Mendobrak pintu kamar mandi itu sekuat tenaga. Pagi hari mereka di habiskan dengan perdebatan dan suara tawa yang sangat baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.