Hasrat Wanita Bayaran

Mengajak liburan



Mengajak liburan

0(Choon-hee POV)     

Aku baru saja selesai membuat salad buah, mungkin karena pagi ini cukup panas. Jadi keinginanku untuk memakan sesuatu yang segar, membuatku jadi memilih untuk mengeksekusi berbagai macam buah. Untung saja stok makanan di rumah ini sangat banyak, aku tidak perlu ke supermarket hanya untuk belanja buah.     

Aku duduk di meja makan dapur, Memakan salad buah secara perlahan-lahan. ahhh.. rasanya enak sekali, jika suatu hari nanti aku pensiun bekerja dan punya banyak uang. Aku akan membuka usaha salad buah saja, Itung-itung mengisi waktu luang. Banyak hal yang sebenarnya mau aku lakukan saat sudah pensiun nanti, khususnya menjaga anakku.     

Aku mengelus lembut perutku yang masih rata, tadi dokter Lita sudah datang dan memberikan hasil dari laboratorium. dan hasilnya benar-benar menunjukan bahwa aku hamil, aku tidak tau secanggih apa alat yang kemarin di pakai. Sampai bisa mengetahui bahwa aku memang hamil.     

Aku akan menjalani USG lagi dua Minggu dari sekarang, untuk bisa melihat perkembangan janin yang ada di perutku.     

Suasana di dapur sangat sepi, mungkin karena para pelayan sudah selesai bekerja. Sebab semua penghuni Mansion sudah kembali dengan kesibukan Mereka masing-masing dan hanya aku yang tidak melakukan apa-apa disini.     

pelayan akan mulai bekerja lagi nanti, saat siang menjelang sore. Mereka pasti akan sangat sibuk menyiapkan makan malam serta melakukan beberapa pekerjaan rumah.     

Aku jadi merasa sendirian disini, tapi tidak masalah. hal ini membantu diriku untuk bisa menenangkan pikiran.     

Katanya Sih Nenek Lecy, Tuan Douglas dan Nyonya Douglas ada di Mansion. mereka tidak kemana-mana, tapi mereka sibuk dengan pekerjaan dan beberapa hal yang tidak aku ketahui.     

Orang-orang kaya memang tidak pernah menganggur, tidak seperti aku yang suka sekali berleha-leha di dalam kamar dan Melakukan banyak hal sendirian. Lebih tepatnya aku suka menghabiskan waktuku sebagian di tempat tidur, makan, nonton film, lalu tidur lagi. Itu terasa sangat menyenangkan, Apalagi jika bisa melakukanya setiap hari. aku yakin berat badanku akan bertambah banyak.     

Sekali lagi aku menyuap salad buah ke dalam mulut, ketika sedang asik-asiknya makan. aku mendengar suara pintu dapur yang terbuka, mataku langsung menengok dan melihat siapa yang datang.     

"Edwards? kenapa sudah pulang?." Tanyaku bingung, aku melihatnya yang datang membawakan beberapa paper bag. Lalu dia Berjalan ke arahku dengan senyum manis di bibirnya.     

"Aku tidak enak badan, Aku sedikit mual saat di kantor tadi. Mungkin karena aku belum beristirahat dengan baik, itu kenapa tubuhku masih merasa aneh. sarapan yang kau bawakan, sudah aku makan sampai habis. Setelah itu aku langsung pulang dan membelikan beberapa makanan untuk ibu hamil, tadi aku sempat menelpon Dokter Lita dan menanyakan susu serta makanan yang cocok untukmu. jadi aku beli banyak." Edwards berkata dengan sangat bersemangat, aku langsung merasa bahagia mendapatkan perhatian darinya.     

"Kau bilang saja tidak bisa jauh dariku, maka dari itu pulang ke rumah. Dasar! Mana susunya. Aku sebenarnya sedang makan salad buah, mungkin aku akan minum susu nanti. Tidak apa-apa kan?." Tanyaku, karena aku merasa tidak enak jika menolak pemberian Edwards saat ini.     

"Tidak Masalah, aku membelikannya bukan untuk kau minum sekarang santai saja. Aku mau salad buahnya, sepertinya enak." Edwards sudah membuka mulutnya dengan lebar-lebar, aku hanya tersenyum kecil Melihatnya. lalu mulai menyuapi secara perlahan, dia tampak seperti anak kecil yang bahagia. kebahagiaan di matanya terasa jelas sekali, aku ingin selalu melihat kebahagiaan ini. kapanpun aku berada di dekat Edwards, dimanapun kami bersama. Sepertinya senyum dan kebahagiaan harus selalu menyertai kami.     

"Bagaimana? Enak? Aku Membuatnya sendiri." aku bertanya padanya, agar suasana tidak terlalu canggung dan hening.     

"Waw enak sekali! semua yang kau buat dan berasal dari tanganmu pasti selalu enak. aku senang sekali semua yang kau masak, yang kau lakukan, yang kau pegang, semuanya adalah favorit bagiku. ayo suapi aku lagi." Kata-kata yang Edwards berikan memang selalu mampu membuatku tersipu malu, aku menyuapinya lagi.     

padahal tadi aku yang mau makan salad buah ini, tapi kenapa sekarang malah Edwards yang makan? aku seperti punya bayi besar yang sangat manja.     

"Makan yang banyak, agar kesehatanmu semakin membaik. jangan sering-sering makan fast food ya, itu tidak bagus untukmu yang sudah semakin berumur ini." ejekku secara terang-terangan, namun Edwards tidak tersinggung ataupun marah. dia malah Tertawa dan mengacak rambutku dengan gemas.     

"Aku berencana untuk mengajakmu liburan, kau mau tidak? mumpung kehamilanmu belum besar dan belum terlalu lelah, aku mau mengunjungi pulau dan menikmati pantai di sore hari. kurasa itu akan sangat menyenangkan jika bersama dengan dirimu." Ajakan yang Edwards tawarkan tentu saja membuatku langsung mengangguk dengan cepat.     

"Aku juga sepertinya butuh liburan, sudah lama aku mau liburan tapi Tidak punya teman untuk di ajak bersama. Pantai adalah tempat paling cocok, Kapan Kita akan berangkat?." Tanyaku, aku bertanya masih sambil menyuapinya. tidak apalah aku hanya makan salad buah tadi sedikit saja, yang terpenting Edwards kenyang dan dia merasa bahagia. itu saja sudah membuatku sangat senang.     

"Malam ini kita berangkat, kita akan ke Pulau Labengki, Sulawesi Tenggara. Indonesia. Merupakan pulau yang sangat cantik dan pemandangan pantainya begitu menawan, jika tentang pulau dan keindahan laut. Indonesia bisa menjadi tempat wisata yang bagus untuk di kunjungi. Kau pernah kesana?." Edwards berkata dengan nada tenang, dia mau aku menghentikan suapan yang memenuhi mulutnya. aku hanya bisa menggelengkan kepalaku pelan saat di tanya apakah pernah kesana.     

"Aku terlalu lama hidup di kota ini, tidak pernah benar-benar pergi ke negara lain. Jika aku mau Liburan, mungkin aku hanya akan ikut dengan pelangganku saja. itupun aku Tidak pernah keluar dari hotel, hanya di dalam hotel dan menikmati pemandangan di balkon kamar." kataku pelan, aku berkata seperti ini bukannya mau menceritakan kesedihan. hanya saja ini adalah fakta yang seharusnya di ketahui oleh Edwards lebih awal.     

agar dia selalu ingat bahwa masa laluku dan Pekerjaanku tidaklah sempurna untuk di lupakan. Maksudku, Edwards harus selalu tau bahwa aku ini hanya wanita bayaran Yang selalu di sewa oleh banyak pria, tujuannya hanya untuk memuaskan mereka saja.     

"Kalau begitu aku akan sering-sering mengajak dirimu liburan, kau tidak usah menyiapkan apapun untuk di bawa. aku akan menyuruh para pelayan yang membeli semua kebutuhan untukmu. Kau juga tidak perlu khawatir akan ada yang mengenali Dirimu di luar sana, kita bisa pergi sebagai orang biasa saja. bukan orang terkenal, Tapi tetap. Ada banyak pengawal yang ikut, tapi mereka akan berpura-pura sebagai wisatawan juga." Kata Edwards Menjelaskan, aku yang mendengar hal itu hanya mengangguk saja. Sepertinya Edwards memang sangat ingin berlibur tanpa di ketahui oleh paparazi, agar kami juga bisa menikmati pemandangan dengan baik.     

"Baiklah, aku ikut saja yang terbaik." Ucapku pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.