Hasrat Wanita Bayaran

Kepergian yang mendalam



Kepergian yang mendalam

0"Kau iblis! siapa yang bilang kau menantuku!!." Nenek Lecy sudah mau menampar wajah Anne, namun Anne lebih dulu memegang tangan nenek tua itu dan Tersenyum sinis.     

"Kau itu sudah tau pantas mati, bagaimana jika kau mati lebih cepat saja?." Anne mendorong tubuh Nenek tua itu hingga membentur lantai, lalu Anne berjalan ke arah lagu meja. Mengambil salah satu obat dan juga alat suntikan, dia kemudian berjalan kembali ke arah Nenek Lecy dan memperlihatkan apa yang ada di tangannya.     

"Kau tau apa ini? Racun yang tidak berbau dan tidak berwarna, langsung bekerja dengan cepat hingga menebus jantungmu dan membuat seluruh nafasmu terhenti seketika. Lalu? Kau mati tanpa ada yang tau bahwa aku membunuh dirimu, mereka hanya akan tau bahwa kau terkena serangan jantung." Belum Lecy mengatakan apapun, Anne lebih dulu menusukkan suntikan yang berisi cairan tersebut ke lengan Nenek Lecy. Lalu Anne kembali bangun dari tempatnya dan membuang suntikan Tersebut ke dalam laci yang tadi, Laci itu langsung di kunci.     

Melihat Nenek Lecy yang sudah memegang dadanya dan menatap marah ke arah Anne, Anne hanya tersenyum kecil saja. "Padahal aku mau memberikan obat itu nanti-nanti saja, tapi karena kau sudah tau apa yang aku lakukan. Sepertinya lebih baik aku membunuh dirimu secepat mungkin, agar satu persatu halangan bisa aku singkirkan." Anne bersenandung kecil, menunggu Nenek Lecy semakin kesakitan dan kematian akan menjemputnya tak lama lagi.     

Setelah melihat nafasnya tidak beraturan, barulah Anne membuka pintu dan memaksa dirinya untuk mengeluarkan air mata.     

"Drama di mulai!." Kata Anne pelan.     

"Tolong!!!! Tolong!!! Astaga! Edwards!!! Daniel!!!!." Anne berteriak memanggil orang yang bisa mendengarnya. dia terus berteriak berulang kali, membuat Semua orang di mansion itu keluar dari kamar Mereka masing-masing.     

"Nenek Lecy!!! Nenek Lecy terkena serangan jantung!!!." Anne sudah menangis histeris, dia benar-benar mengeluarkan air matanya cukup banyak.     

Daniel, Edwards, Choon-hee, Violet, Azzhura, Bibi Liu dan kedua Anaknya Langsung berlari ke kamar. Meraka melotot terkejut melihat Nenek Lecy yang sudah melemas hampir tidak sadarkan diri.     

"Daniel, siapkan Mobil! kita bawa Nenek rumah sakit!." Edwards langsung menggendong tubuh Neneknya, mereka semua langsung berlarian ke luar mengikuti Edwards. Anne terdiam sebentar di tempatnya dan Menatap ke arah Brandon.     

"kau lihat sayang? satu persatu Keluarga Douglas akan aku bunuh hingga tidak tersisa. Keturunan terakhirnya juga akan mati terkubur dengan nama belakang yang akan hilang di telan kematian." Setelah mengatakan hal itu Anne langsung berlari ke luar kamar, dia menutup pintu kamarnya dan mengikuti Edwards yang sudah turun ke lantai bawah.     

"Pelayan! jaga suamiku selama aku pergi!!!." Anne berteriak cukup kencang, agar di dengar oleh orang-orang yang ada di depannya.     

Mereka semua sudah menaiki mobil masing-masing, Anne ikut masuk ke dalam mobil yang di kendarai Daniel, membawa Nenek Lecy yang masih berada di pelukan Edwards.     

"Nek! bertahan, kita ke rumah sakit." Kata Edwards dengan suara Yang bergetar ketakutan. "Daniel jalankan mobilnya dengan cepat!." Kata Edwards lagi, Daniel Langsung mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya dengan cepat.     

Mereka bahkan sudah menebus jalanan ibukota siang itu tanpa memikirkan lampu merah ataupun yang lainnya.     

Hanya beberapa menit saja mereka sudah sampai di depan pintu UGD, Edwards langsung keluar. Masih menggendong Neneknya, beberapa dokter datang membantu. Nenek Lecy di tempatkan di salah satu ranjang kecil dan di bawa ke dalam Ruangan.     

Edwards yang lainnya mengikuti hanya sampai pintu saja, Mereka berdiri sambil menunggu sang dokter Memeriksakan keadaan Nenek Lecy.     

"Kenapa ini bisa terjadi Anne?." Bibi Liu bertanya dengan nada pelan, namun Anne tau betul bahwa Liu sedang menyudutkan Anne saat ini.     

"Tadi Mommy menjenguk Keadaan Brandon, tapi saat melihat Brandon yang sakit hingga tidak bisa bergerak. Mommy langsung menangis dan terus menangis, hingga tak lama dia terjatuh ke lantai dan memegang dadanya terlihat sesak. aku langsung berteriak memanggil kalian, karena aku merasa dia terkena serangan jantung karena panik dan sedih." Ujar Anne berbohong.     

"Semoga saja Nenek Lecy baik-baik saja." Azzhura menginterupsi dengan suara pelan, dia juga sudah berpura-pura sedih dengan apa yang terjadi. Azzhura tau betul ini pasti ulah licik ibunya, jadi dia juga mengikuti saja drama yang ibunya buat     

Tak lama dokter keluar, mereka menghela nafas pelan dan menggelengkan kepalanya pasrah.     

"Nyonya Besar Douglas sudah meninggal Dunia, tidak bisa kami selamatkan lagi. Sepertinya terkena serangan jantung dan membuat jantungnya langsung berhenti dalam kurun waktu yang sangat singkat. Maafkan kami Karena tidak bisa melakukan apapun." mendengar apa yang dokter Katakan, Edwards langsung mendorong tubuh dokter di depannya dan langsung masuk ke dalam ruangan.     

Edwards langsung mengeluarkan air mata, ketika Neneknya sudah pucat dan tidak bernafas lagi. "Nek!!! Nenek!!." Edwards menangis histeris, dia memeluk tubuh Nenek Lecy dengan erat dan mengguncangkan tubuhnya beberapa kali. "Nenek!!!." Daniel dan Azzura berpura-pura menangis juga, mereka memegang tangan Neneknya dan terlihat sedih.     

Choon-hee juga sudah menangis, dia hanya diam saja berdiri di dekat Edwards. mengelus pundak Edwards yang sudah benar-benar terasa rapuh sekali. "Mommy!! Kenapa Mommy tinggalkan Anne secepat ini Mom!?." Anne ikut menangis, benar-benar terlihat sekali aura kesediaan yang dia tampilkan. Bibi Liu yang tadinya mau menuduh macam-macam pada Anne, tidak jadi berpikir negatif. Karena melihat Anne dan anak-anaknya yang sepertinya sangat terpukul. Ya.. Drama yang Anne buat memang sangat bagus, sepertinya wanita ular itu bisa mendapatkan Penghargaan atas akting yang dia lakukan.     

Di tempat itu, hanya Violet saja yang tidak bereaksi apa-apa, dia hanya menatap tubuh Kaku Nenek Lecy dengan tatapan datar. dia tidak merasa untung atau rugi jika Nenek Lecy meninggal dunia. Jadi tidak perlu baginya untuk menangis apalagi berpura-pura sedih. Untuk apa merasa sedih? Pikirnya.     

"Ck! dramanya bagus sekali." Ujar Violet pelan, saat melihat Anne dan Azzhura yang saling melirik. memberikan sedikit informasi bahwa mereka berhasil membunuh Nenek tua ini. Violet memang paling tau apa yang terjadi disini. Dia tau betul dalang di balik semua masalah keluarga Douglas. siapa lagi kalau bukan Anne dan anak-anaknya?.     

"Sudahlah, jangan terlalu bersedih atas kepergian Seseorang. semua Manusia akan mati, seharusnya kalian doakan saja dia bisa diterima di sisi Tuhan. Jika kalian memang mencintai Nenek Lecy, seharusnya kalian memberikan perhatian lebih padanya saat dia masih hidup. Jika sudah mati begini, mau kalian menangis darah Sekalipun. Rasanya dia tidak akan bangun lagi." Violet mengatakan semuanya dengan fakta yang ada, dia memang bukan orang yang akan menangis saat melihat orang lain meninggal dunia. Untuk apa? Hanya buang-buang waktu saja baginya. Toh manusia yang lahir ke dunia ini cepat atau lambat juga akan mati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.