Hasrat Wanita Bayaran

langit malam dan segala saksi bisu



langit malam dan segala saksi bisu

0Aku dan Edwards sudah masuk ke dalam kamar, dia membuka pintu balkon lebar-lebar dan mengajakku untuk berdiri disana, dia memegang lenganku dengan sangat baik. Lalu memberikan seluruh perhatiannya padaku, matanya memang memandang langit. Tapi kehangatan yang di berikan tubuhnya sepenuhnya menjadi milikku.     

Kami seperti sepasang kekasih yang begitu mendambakan satu sama lain, aku merasa bahwa Edwards benar-benar senang mendengar kabar kehamilan diriku saat ini. apakah dia memang sudah lama menunggu momen seperti ini?     

"Indah sekali malam ini, banyak gugusan bintang yang terbentang indah di langit. Salah satunya ada di sampingku, berada di sisiku dan tersenyum bersamaku." Ucapan Edwards membuatku tersipu malu, sudah berapa kali aku tersipu Karena ucapan darinya? Dia begitu berbeda setelah sembuh dari sakit.     

"Bentuknya terlihat indah, Apakah bintang malam memang selalu seindah ini?." Tanyaku pelan, Aku merasa bahwa momen saat ini merupakan momen aneh yang begitu indah.     

"Kau tau Choon-hee, diantara sekumpulan bintang-bintang yang bermunculan di langit, beberapa bintang akan membentuk suatu pola. pola ini yang bisa kita sebut sebagai konstelasi atau rasi bintang. Terdapat sekitar 88 rasi bintang yang resmi diakui oleh International Astronomical Union. Tapi tidak semua rasi bintang bisa kita lihat. Beberapa dari mereka hanya terlihat di belahan bumi utara, sementara yang lainnya hanya terlihat di belahan bumi selatan." Ungkap Edwards, memberitahu apa yang di lihatnya saat ini.     

"Dari semua bintang itu, apa arti mereka? Kenapa mereka membentuk pola? apakah mereka memiliki nama?." Tanyaku penasaran, dan Edwards langsung mengangguk.     

"Aku berikan salah satu contohnya ya, salah satunya Ursa Minor. biasanya berada di dekat Ursa Major. Rasi bintang yang satu ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Ursa Major. Hanya berbeda ukuran dan panjang ekornya saja. Ursa Minor berukuran lebih kecil dan ekornya jauh lebih panjang. Oleh karena itu, Ursa Minor sering disebut sebagai 'Beruang Kecil'.     

Ursa Minor juga cukup terkenal karena pada susunan rasi bintangnya terdapat polaris, yaitu bintang utara yang sering digunakan sebagai penunjuk arah bagi para pelaut. Polaris merupakan bintang yang paling terang di rasi ini. Jadi, untuk menemukan Ursa Minor, kita cukup temukan polaris di ujung susunan bintang yang membentuk ekornya saja.     

ada cerita menarik di balik kedua rasi bintang tersebut, Ursa Minor dan Ursa Major memiliki mitologi yang saling berkaitan. Orang Yunani Kuno mengaitkan kedua rasi bintang ini dengan mitos Callisto, seorang bidadari cantik yang ditaksir oleh Zeus. Callisto dan Zeus memiliki seorang anak bernama Arcas. Ternyata, Zeus sudah beristri dan mengetahui hubungan tersebut. Karena cemburu, Hera, istri Zeus pun mengubah Callisto menjadi seekor beruang. Selama belasan tahun, Callisto bersembunyi di dalam hutan.     

Suatu hari, Arcas yang sudah tumbuh dewasa bermain ke hutan. Callisto yang tidak sengaja bertemu anaknya ini datang menghampirinya. Arcas yang tidak tau kalo beruang itu adalah ibunya, berencana untuk membunuhnya. Zeus yang tau akan hal itu, berusaha untuk mencegahnya dengan mengubah Arcas menjadi seekor beruang juga. Kemudian, Zeus mengangkat Callisto (Ursa Major) dan Arcas (Ursa Minor) ke langit agar kekal bersama.     

Cerita yang cukup unik dan sedikit menyedihkan bagiku, anak dan ibu itu sudah bersama si langit. mereka bersinar indah dan menampilkan kebahagiaannya dengan sinar yang menerangi kita." Edwards bercerita panjang lebar, aku mendengarkan dengan baik apa yang dia Katakan saat ini.     

"Kau rindu ibumu?." aku tidak sengaja bertanya hal yang memang sudah aku tau jawabannya, aku merasa bahwa Edwards selalu menatap langit bukan hanya karena merindukan gadis kecil yang dia maksudkan adalah diriku, aku yakin bukan itu saja. Tapi ada sesuatu yang memang membuat hatinya selalu mau memandangi Langit.     

"Aku rindu, tentu saja. siapa yang tidak merindukan seorang ibu? anak seperti diriku selalu ingin dekat dengan ibunya, bolehkah aku meminta sesuatu padamu Choon-hee?." tanya Edwards, dia memilih untuk bertanya hal lain.     

"Apa yang kau minta?." Tanyaku serius, kami masih saling berpandangan satu sama lain. dia merapihkan anak rambut yang menghalangi pandangan mataku.     

"Maukah kau menjadi ibu yang baik untuk anak kita? jangan pernah bersikap jahat padanya dan selalu ada di dekatnya, Berikan seluruh kasih sayang padanya, aku mau kau menjadikan anak-anak kita adalah berlian paling berharga yang harus selalu kau lindungi. apapun yang terjadi pada kita nanti, apakah kita akan tetap bersama atau kita berpisah. Tolong.. Jangan jadikan anak kita sebagai sampah yang tidak berguna. Atau mungkin, jika nanti umurku Tidak panjang. Aku mau kau memberitahu padanya bahwa aku ayahnya akan selalu mencintainya sepenuh hati." Kata-kata yang Edwards ucapkan membuat diriku terhenyak. aku hanya bisa memandang wajahnya dengan tatapan yang datar.     

kenapa Edwards berkata seperti itu? apakah Edwards takut terjadi sesuatu padanya? pada kami dan masa depan kami yang memang tidak bisa di tebak Sama sekali.     

"Choon-hee? apakah kau mau berjanji padaku?." Edwards bertanya lagi.     

"Cinta dan kasih sayang pada seorang anak adalah tanggungjawab ibunya, ayahnya. Dan merupakan kewajiban yang harus selalu di jalankan apapun keadaan dan kondisi. Aku tidak perlu berjanji pada dirimu, aku Tidak perlu kau minta untuk memberikan hak-hak yang memang akan di dapatkan seorang anak. Karena aku... aku secara naluri akan memberikan semuanya pada anakku, pada darah dagingku sendiri. Aku bahkan berani mati untuknya, mempertaruhkan nyawaku untuk melahirkannya ke Dunia ini. Walaupun dia lahir karena sebuah paksaan dan keinginan banyak orang. Tapi dia tetap anakku, aku akan menjadikannya sebagai anak yang kuat dan selalu bahagia bersama denganku.     

Dan kau? Kau akan menjadi ayahnya, kau akan memberikan semua yang dia inginkan. Kau akan sehat dan sembuh, lalu kita bisa membentuk sebuah keluarga yang harmonis. apakah kau mau? membangun sebuah keluarga bersamaku?." Tanyaku serius, aku memegang pipi Edwards. Merasakan hawa dingin dari kulitnya yang lembut. Edwards sedang gugup saat ini, aku tau bagaimana wajahnya yang memucat dan matanya yang sudah bergerak-gerak kesana kemari.     

"Kau mau menikah dengan diriku? menjadi ibu bagi anak-anakku? memberikan segala perhatian penuh pada kami dan menjadi bidadari tak bersayap yang menyayangi kami? apakah kau mau Choon-hee? menikah dengan pria Gila seperti diriku, yang tidak benar-benar sempurna dan hanya terlihat kuat di luar saja. apakah kau mau? Menjadi istriku.." Aku Tersenyum kecil mendengar permintaan manis darinya.     

"Ini sebuah lamaran yang indah, di bawah langit malah dan di saksikan oleh semesta.. Aku tidak pernah membayangkan akan di lamar oleh Pria Sesempurna dirimu, jawabanku adalah Iya.. Aku mau menjadi istri, ibu dan Bidadari tak bersayap yang akan selalu ada dan menyayangi kalian." Aku mendekat ke arah Edwards, lalu memberikan kecupan manis di bibirnya.     

Malam ini, adalah malam sederhana yang akan selalu aku ingat. Lamaran tanpa sebuah cincin, lamaran tanpa sebuah persiapan. Tapi aku bahagia.. aku bahagia mendapatkan semua yang aku inginkan sejak dulu.     

Pangeran tidak sempurna seperti Edwards..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.