Hasrat Wanita Bayaran

Rahasia kecil dari Pelayan



Rahasia kecil dari Pelayan

0(Choon-hee POV)     

Berhari-hari sudah aku tinggal di Mansion keluarga Douglas, sudah beberapa hari ini juga aku tidak melihat Keluarga Douglas secara keseluruhan. mereka sepertinya sibuk dengan hidup masing-masing dan urusan yang mungkin sangat banyak.     

Aku dan Edwards juga jarang berbincang-bincang, kami hanya bertemu saat dia pulang kerja dan itupun sudah sangat malam hari. Ketika aku terbangun di pagi hari, dia sudah berangkat tanpa sarapan. Mungkin dia sarapan dengan Violet di kantor, mungkin saja. Karena Violet sudah merangkap menjadi sekretaris Edwards saat ini.     

Seperti sekarang, Ini sudah sore hari. Tapi Mansion ini masih sepi saja, aku tidak pernah mengobrol lagi dengan Nyonya Douglas ataupun Tuan Douglas. Hanya beberapa kali berbincang dengan Azzhura, dia terlihat santai namun mulutnya sedikit kasar. Aku tidak atau apakah sifatnya memang begitu, atau dia hanya terpaksa mengajak Diriku mengobrol.     

Aku berjalan ke arah dapur, memilih untuk mengambil makanan yang menyehatkan. aku ingin sekali salad buah dan alpukat yang dagingnya tebal, pasti sangat enak di makan secara bersamaan. Ketika aku membuka pintu Dapur, aku melihat dua pelayan yang membelakangi tubuhku. mereka sepertinya sedang sibuk mengobrol dan tidak melihat kedatangan diriku.     

Aku berjalan saja ke arah kulkas untuk mengambil buah, namun tanganku langsung terhenti saat aku mendengar obrolan dari dua pelayan itu.     

"Kasihan ya Nyonya baru kita, yang katanya Wanita Bayaran itu. dia hanya di jadikan boneka untuk menghasilkan penerus keluarga Douglas. kalau aku jadi dia sih aku akan sangat malu." Kata pelayan berambut pendek, aku sudah menatap mereka dalam diam.     

"memangnya kenapa malu? Lagipula pasti dia di bayar sangat mahal, memangnya kau tidak mau bercinta dengan Tuan muda Edwards dan Merasakan tubuhnya yang kekar itu? apalagi di Bayar dengan sangat mahal? Aku sih mau.. Merasakan semua keindahan dan mendapatkan semua fasilitas yang Ada. astaga, wanita itu beruntung sekali! hidupnya benar-benar akan terjamin." Kata Pelayan berambut panjang, mendengar obrolan mereka aku jadi Tersenyum sendiri.     

Benar kata mereka, hidupku cukup beruntung. tapi apakah akan benar-benar beruntung?     

"Kau yakin hidupmu akan enak? kau tidak tau saja bagaimana jahatnya keluarga kaya raya seperti keluarga Douglas. aku ini sudah bertahun-tahun hidup dan ikut di keluarga ini, bahkan Sebelum Nona Violet menikah dengan Tuan Edwards. Mereka itu tidak benar-benar menyayangi satu sama lain dengan baik, mereka sayang karena ada sesuatu yang mereka incar. Mungkin kau bisa berkata bahwa Wanita Bayaran Tersebut beruntung. tapi apakah kau tau bahwa bisa saja dia di bunuh? saat dia sudah tidak di perlukan lagi? bahkan beberapa pelayan disini sudah ada yang di bunuh oleh Nyonya Anne. Karena Nyonya Anne merasa mereka tidak di perlukan lagi." Ucapan Pelayan berambut pendek membuatku memundurkan sedikit langkahku, aku bersembunyi di balik kulkas besar. Setidaknya aku bisa mendengar sedikit tentang kenyataan di mansion ini.     

"Bagaimana kau tau? lalu kenapa pelayan tidak di perlukan lagi? bukankah kita bekerja sesuai yang di perintahkan?." Tanya pelayan berambut panjang.     

"Pelayan pelayan yang mati di bunuh itu, adalah pelayan khusus yang di Pekerjaan Nyonya Anne untuk mencari tau tentang aktivitas Nyonya Besar Douglas. Sebab katanya sih Nyonya Anne itu punya Obsesi tersendiri, tapi aku tidak tau apa obsesinya." Pelayan berambut pendek itu memutar tubuhnya dan menengok ke arah pintu. aku langsung memundurkan tubuhku dan mencoba bersembunyi.     

"Kau yakin? astaga, seram sekali. aku tidak mau berurusan dengan mereka kalau begitu, aku mau bekerja saja sebagai pelayan pada umumnya. aku tidak mau ikut-ikutan masalah seperti itu." Pelayan berambut panjang buru-buru membereskan Piring yang sedang dia cuci.     

"itu kenapa tidak enak jika jadi pelayan khusus, lebih baik seperti kita ini. Hanya menjadi tukang cuci piring dan membereskan dapur saja, Walaupun bayaran Kita kecil. tapi setidaknya kita tetap nyaman dan nyawa kita aman, apalagi kita selalu makan enak disini.. ahh.. Yasudah kalau begitu, lebih baik kita kembali membereskan meja makan. Sebentar lagi koki datang dan memasak untuk makan malam." Dua pelayan itu berjalan pergi dari dapur, aku yang sudah melihat kepergian mereka hanya bisa Terdiam saja di tempatku.     

Aku jadi semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya sudah di lakukan Nyonya Anne. apakah dia memang sejahat itu? Apakah Pemeran antagonis dalam keluarga Douglas sebenarnya Nyonya Anne?.     

Aku jadi tidak berniat mengambil salad buah, aku memilih untuk saja dari dapur melewati pintu belakang. Aku berjalan cepat dan keluar secara mengendap-endap, setidaknya sedikit demi sedikit aku tau apa saja yang terjadi di mansion besar yang nyatanya seperti penjara ini.     

Aku sudah Melewati taman belakang, berjalan menyusuri lorong-lorong yang di buat dari tanaman menjalar, aku melihat salah satu gazebo yang cukup besar. Pemandangan langsung ke arah danau buatan, aku memilih berjalan ke arah sana.     

Namun sialnya aku hari ini adalah malah bertemu Dengan Nenek Lecy, dia di temani Dengan dua Pengawal di belakangnya. Lalu matanya juga langsung menengok ke arahku, padahal aku mau kabur jika saja dia tidak melihatku. Tapi pada akhirnya aku mau tidak mau menghampirinya untuk menegur sebentar saja. Ingat! Sebentar saja..     

"Selamat Sore Nek, senang melihatmu disini. Maaf mengganggu waktumu." Kataku selembut mungkin, dia Menengok ke arahku dan Tersenyum.     

"Hai Choon-hee, senang melihatmu. ayo duduk bersamaku, aku mau minum teh di sore hari. biasanya aku di temani oleh Anne atau Brandon, tapi mereka sedang pergi keluar, Temani aku ya." Ucapannya membuatku tersenyum kecil, Aku sebenarnya tidak senang jika harus mengobrol berdua saja dengannya.     

Apa lagi yang harus aku dengar setelah ini? Pastilah aku akan di hina secara manis, Dan di ejek secara baik-baik. Tapi tetap saja, Itu adalah bentuk hinaan dan ejekan. tapi aku berusaha tegar, aku duduk di dekatnya secara berhadapan.     

Matanya memang selalu menatap lekat lawan bicara, mungkin dia terbiasa melakukan hal itu. Untuk membuat lawan bicaranya merasa canggung, karena itulah yang aku rasakan saat ini.     

Namun aku tidak mau Kalah, aku harus memberikan sedikit perlawanan dengan menatap langsung Matanya, mata yang cukup gelap dan juga Tajam. aura yang di keluarkan darinya memang sangat kuat. aku tau bahwa saat ini aku seperti menggali lubang kuburan sendiri. Tapi aku tidak mau lengah, aku harus memberitahu padanya Bahwa aku adalah wanita yang cukup berani dan masih punya sedikit harta diri. walaupun aku berada di sini untuk mendapatkan bayaran dan keuntungan.     

"Apakah kau suka teh hijau dengan aroma apel?." dia bertanya padaku saat beberapa pelayan datang membawakan teh yang dia maksud, dan pelayan itu adalah kedua pelayan yang tadi membicarakan diriku. Untungnya aku cepat-cepat pergi dari dapur, kalau tidak mungkin mereka sudah kembali dan menemukan aku yang bersembunyi.     

"Aku suka semua jenis Teh." Kataku pelan, dia langsung tertawa kecil dan menganggukkan kepalanya pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.