Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kejutan di Pulau Kecil



Kejutan di Pulau Kecil

0Wajah Sima You Lin sebenarnya sangat terkejut ketika ia melihat seluruh koloni lebah itu menghilang. Namun, ia tidak bertanya apa-apa dan hanya bertanya dengan ringan, "Apakah kita akan kembali sekarang?"     

"Tidak," jawab Sima You Yue. "Kita akan menunggu. Kemudian, kita akan pergi dan mencari Rumput Napas Bulan dan Bunga Awan Matahari Terbenam. Kuharap mereka belum dimakan oleh para Binatang Roh itu."     

"Kalau begitu kita akan menunggu sedikit lebih lama. Para Binatang Roh itu seharusnya sudah pergi nanti," kata Sima You Lin.     

"Mmhmm."     

Mereka cukup lama menunggu di puncak gunung sebelum duduk di atas Burung Roc Kecil dan kembali ke ngarai.     

Ngarai itu benar-benar berantakan. Rumput-rumput sudah diinjak sampai rata dan sebagian besar pohon sudah patah di tengah. Itu semua adalah hasil dari pertarungan tadi.     

Sima You Yue memandang ngarai itu untuk waktu yang cukup lama dan akhirnya hanya menemukan satu tangkai Rumput Napas Bulan. Ia telah menemukan sedikit Bunga Awan Matahari Terbenam sebelumnya, tetapi, bunga itu telah berwarna cokelat dan diinjak-injak oleh para Binatang Roh.     

"Sayang sekali," ratap Sima You Yue sambil memegang Rumput Napas Bulan yang hampir mati itu.     

"Kita akan menjelajahi area yang lebih luas dan semoga kita bisa menemukan lebih banyak lagi," kata Sima You Lin.     

"Aku tahu di mana tempat untuk menemukan tanaman herbal yang kau butuhkan," celetuk Ratu Lebah Merah Tua tiba-tiba.     

"Kau tahu? Di mana?" tanya Sima You Yue.     

"Koloniku keluar untuk memanen madu, jadi kami pasti tahu di mana tempat untuk menemukannya," jawab Ratu Lebah Merah Tua. "Aku akan membiarkan mereka membawa kau ke sana."     

Sima You Yue memanggil seekor Lebah Cokelat dan lebah itu menatapnya, lalu berkata, "Aku akan membawa kau ke sana."     

Mereka semua menyukai tempat yang Sima You Yue gunakan untuk menyimpan mereka dan semua lebah itu sekarang menyukai Sima You Yue.     

Karena Sima You Yue telah membuat kontrak dengan Ratu Lebah Merah Tua, ia tentu langsung bisa memahami kata-kata lebah tersebut.     

"Ayo pergi, lebah itu akan membawa kita untuk melihat Rumput Napas Bulan dan Bunga Awan Matahari Terbenam." Sima You Yue memanggil Sima You Lin dan mereka mengikuti Lebah Cokelat ke luar ngarai.     

Lebah Cokelat membawa mereka ke suatu tempat di dekat area itu yang sulit ditemukan. Mereka berbelok di beberapa sudut dan akhirnya memasuki ngarai lain.     

"Jenis bunga yang kau inginkan itu jumlahnya banyak," ucap Lebah Cokelat.     

Sima You Yue melihat petak Rumput Napas Bulan dan juga Bunga Awan Matahari Terbenam yang berayun lembut di tebing yang menggantung dan mengelus Lebah Cokelat, lalu berkata, "Terima kasih."     

"Banyak sekali Rumput Napas Bulan yang sedikit pun tidak rusak. Kematangannya bahkan lebih tinggi dari rumput yang tadi kita temukan," komentar Sima You Lin.     

"Tempat ini sulit ditemukan dan tidak mengandung harta karun tertentu, jadi para Binatang Roh itu biasanya tidak akan datang ke sini," kata Lebah Cokelat. "Selain itu, kalian tidak diizinkan untuk terbang di langit di pulau ini, jadi lebih sedikit Binatang Roh yang datang ke sini. Hanya kami lebah yang datang ke sini untuk memanen madu."     

"Aku melihat mereka terbang di langit di bagian lain dari pulau ini, jadi mengapa di sini tidak boleh?" tanya Sima You Yue.     

"Tidak tahu. Ratu berkata sebelumnya bahwa suatu keberadaan yang mengerikan tinggal di sini. Sepertinya kami tidak boleh terbang di langit karena itu," jawab Lebah Cokelat sambil mengepakkan sayap.     

"Keberadaan yang mengerikan? Apakah Ratu Lebah Merah Tua mengatakan keberadaan apa itu?" Sima You Yue menatap Sima You Lin dan memberitahunya tentang apa yang dikatakan si Lebah Cokelat. Dari ekspresi Sima You Lin, sepertinya ia juga tidak tahu banyak tentang makhluk yang mengerikan itu.     

"Tidak. Ratu hanya mengatakan bahwa kami tidak boleh asal terbang. Yang penting kami harus memanen madu dengan tenang," jawab Lebah Cokelat.     

"Baiklah, aku mengerti." Sima You Yue menyimpan Lebah Cokelat dan berkata, "Mari kita mulai memetik tanaman-tanaman herbal ini."     

Sima You Yue menyerahkan sebuah kotak giok kepada Sima You Lin dan berkata, "Aku saja yang memetik Rumput Napas Bulan, kau pergilah, ambil dan masukkan Bunga Awan Matahari Terbenam ke dalam kotak ini."     

Sima You Lin mengangguk, mengambil kotak itu dan menuju ke tebing yang menjorok di sebelah sana.     

Sima You Yue berjongkok, mengeluarkan sekop dan mulai menggali Rumput Napas Bulan.     

Rumput yang ada di tempat itu sudah cukup besar, membuat Sima You Yue penuh dengan sukacita.     

"Tidak ada bahan pil laut di Pagoda Roh, jadi aku pastinya harus memanen rumput ini dengan baik. Kalau tidak, tidak akan ada yang bisa digunakan di masa depan jika aku membutuhkannya."     

Sima You Lin mengambil kotak itu dan kembali dengan sangat cepat lalu membantu Sima You Yue menggali Rumput Napas Bulan.     

Setelah keduanya berhasil menggali Rumput Napas Bulan di seluruh area, mereka menaiki Burung Roc Kecil dan bergegas kembali. Sima You Yue tiba-tiba merasakan aura yang mengerikan datang dari dasar Pulau Kecemasan yang Terlupakan dan semua makhluk yang bisa terbang di pulau itu tiba-tiba melarikan diri. Semua burung itu terbang ke udara.     

Sima You Yue dan Sima You Lin saling bertukar pandang dan menyuruh Burung Roc Kecil untuk terbang lebih cepat. Mereka dengan cepat kembali ke kamp.     

"Tuan Muda, kau sudah kembali." Tetua senior mengembuskan napas ketika ia melihat mereka kembali.     

"Apa yang terjadi? Mengapa para Binatang Roh itu begitu gelisah?" tanya seseorang.     

"Kami merasakan gelombang aura yang sangat berbahaya. Kita harus bergegas keluar dari sini. Aku punya firasat bahwa sesuatu yang berbahaya akan terjadi jika kita tidak segera pergi," jawab Sima You Yue.     

"Namun, Rumput Napas Bulan dan Bunga Awan Matahari Terbenam …."     

"Kami sudah mendapatkan semua tanaman itu. Tidak sempat lagi sekarang, kita semua harus duduk di atas Burung Roc Kecil dan pergi dari sini," desak Sima You Yue.     

Tetua senior menatap Sima You Lin sejenak dan melihatnya mengangguk. Ia berkata, "Semua naik ke punggung Binatang Roh Ilahi ini. Kita akan segera menuju kapal."     

Para penjaga bisa merasakan aura yang mengerikan itu dan mereka melompat ke atas punggung Burung Roc Kecil. Burung Roc Kecil mengepakkan sayapnya yang besar dan membawa mereka semua ke arah di mana kapal mereka berlabuh.     

Banyak Binatang Roh terbang yang bisa merasakan bahaya sambil mengepakkan sayap mereka untuk melarikan diri juga. Namun, mereka tidak cepat dan dengan cepat disusul oleh Burung Roc Kecil.     

Ketika mereka terbang ke pantai, mereka melihat bahwa kapal mereka telah membeku di teluk.     

"Jangan bergerak!" teriak Sima You Yue ketika ia melihat bahwa semua makhluk yang bisa terbang di depan mereka berubah membeku.     

"Master, semua yang ada di depan sudah beku. Aku tidak bisa keluar," ucap Burung Roc Kecil.     

Sima You Yue mengirimkan Qi Spiritualnya, tetapi serangannya tampaknya telah membentur sesuatu dan menghilang lenyap.     

Ketika mereka melihat hal itu, semua orang menjadi pucat karena ketakutan.     

"Coba aku!" Tetua senior berteriak dengan keras dan mengirimkan serangan Qi Spiritualnya. Namun, hasilnya tetap sama. Qi Spiritualnya lenyap menghilang.     

"Apa yang sedang terjadi?" teriak seseorang.     

Sima You Yue membiarkan Raung Kecil mendarat saat ia melihat pemandangan terpisah yang tidak memiliki bayangan. Ia memanggil Raung Kecil keluar dan melemparkannya ke seberang, lalu berkata, "Pergi dan cobalah."     

"Wah wah, Yue Yue apa yang kau lakukan!" teriak Raung Kecil dengan keras, ia baru saja keluar dan tidak tahu apa yang sedang terjadi..     

"Kita terhalang oleh sesuatu, periksalah siapa tahu kau dapat menemukan sesuatu," pinta Sima You Yue.     

"Sakit sekali!" Raung Kecil terbang cukup jauh dan jatuh mendarat di tanah, membelalak ke Sima You Yue dengan tidak senang.     

Namun, Raung Kecil bisa segera merasakan aura berbahaya itu ketika ia berhenti membuang waktu dan melompat keluar, "Oh sial, apa yang sedang terjadi di sini? Aura yang sangat menakutkan!"     

Sima You Yue melihat Raung Kecil terbang keluar dan tahu bahwa penghalang itu tidak bisa menghentikannya dan mendesak, "Cepat keluarkan kami!"     

"Baiklah." Raung Kecil berlari menggunakan kaki kecilnya yang pendek, tetapi ia tidak bisa berlari dengan cepat dan waktu berlalu cukup lama sebelum ia tiba. Ia mengulurkan cakarnya dan menggambar lingkaran biru di area di dekatnya. "Lawan kita cukup kuat. Aku hanya bisa membuat lingkaran sebesar ini."     

Sima You Yue melihat lingkaran biru itu, membungkuk dan keluar.     

Anggota Klan Sima tidak menyia-nyiakan waktu, mereka semua membungkuk dan keluar dari lingkaran itu.     

"Ke kapal!" perintah Tetua senior, ia adalah yang terakhir membungkuk keluar dari lingkaran yang dibuat Raung Kecil.     

Mereka yang masih ada di kapal sudah lama melihat bahwa hal-hal di sana tidak berjalan dengan baik dan mereka segera berangkat begitu semua orang sudah naik ke atas kapal.     

Begitu kapal meninggalkan pantai, anggota Klan Sima akhirnya merasa seolah-olah mereka telah diberi kehidupan baru, sambil berdiri di geladak.     

"Teman-teman lihatlah, apa itu?" teriak seorang penjaga sambil menunjuk ke Pulau Kecemasan yang Terlupakan. Suaranya dipenuhi ketakutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.