Teror Rumah Hantu

Aku Menyerah!



Aku Menyerah!

0Ketiga mahasiswa itu saling berdesakan. Fokus mereka sepenuhnya terarah pada manekin di koridor, jadi tidak ada yang mendengar suara aneh yang muncul dari kamar di belakang mereka.     

"Bagaimana kalau kita kembali ke kamar?" saran Yang Chen adalah yang paling sederhana. Ia tidak tahu mengapa ia sangat ketakutan pada sebuah manekin.     

"Karena telah menyerah, kita tidak perlu terus bergerak maju," kata Wang Dan. "Temukan kamera pengawas dan panggil pekerja untuk membawa kita keluar."     

Lee Xue memandang manekin yang berdiri di tengah koridor kemudian berbisik, "Ketika kita memasuki tempat ini, aku sudah menyadari bahwa tempat ini tidak dilengkapi dengan satupun kamera pengawas."     

"Xiao Xue, kenapa kau tidak mengatakan hal sepenting itu pada kami sebelumnya?" Wang Dan selalu tenang karena di dalam hatinya, ia tahu ketika para pengunjung meminta bantuan ke arah kamera, pekerja rumah hantu akan muncul untuk membantu. Karena bisa keluar dari sana kapan saja, ia tidak khawatir.     

"Karena kau tidak bertanya." Lee Xue memutar mata. "Jangan khawatir, aku yakin seorang profesional seperti bos Chen akan melengkapi rumah hantunya dengan kamera pengawas yang memadai. Mungkin, dia menggunakan kamera tersembunyi dalam skenario tersembunyi agar tidak merusak atmosfer."     

"Sekarang ini bukan masalah atmosfer, oke?" Wang Dan memberingsut ke belakang Yang Chen. "Manekin tiba-tiba muncul di tengah koridor, dia pasti akan mengikuti kita!"     

"Aneh." Yang Chen mengerutkan kening. Bau busuk meningkat tajam, dan jantungnya berdebar kencang. "Menurut buku harian, anak lelaki yang ditindas oleh ayahnya cukup gemuk, tapi lelaki yang tergantung di kamar pertama terlihat kurus."     

"Bisakah kau menghentikan analisamu pada saat seperti ini?!" Wang Dan menggerutu. "Bagaimana jika kita bertiga bergegas ke depan sekaligus? Manekin itu hanya memiliki dua tangan, dia tidak akan bisa menghentikan kita semua."     

"Diamlah sebentar." Yang Chen mendorong lengan Wang Dan. "Anak itu gemuk yang tidak sesuai dengan lelaki yang tergantung. Artinya, skenario memiliki tema lain! Seluruh skenario pasti dibuat berdasarkan dua cerita yang berbeda!"     

"Dua cerita?! Apa artinya akan ada monster lain yang belum muncul dengan sendirinya?" Lee Xue segera mengerti dimaksud Yang Chen, dan menoleh ke arah Yang Chen dengan ketakutan. Ketika pandangannya menatap kamar yang baru saja mereka tinggalkan, matanya melebar dan wajahnya memucat.     

"Xiao Xue? Ada apa denganmu?"     

Lee Xue tampak kehilangan kemampuan untuk berbicara. Kata-katanya tersangkut di tenggorokannya, dan ia akhirnya berhasil berbicara dua detik kemudian. "Dibelakangmu!"     

Yang Chen dan Wang Dan menoleh ke belakang bersamaan. Mayat dalam bungkusan plastik telah berdiri di pintu kamar. Tubuhnya sangat aneh, seolah-olah sedang berusaha untuk membebaskan diri dari bungkusan plastik. Hal yang membuat mereka semakin ketakutan adalah bola kabut yang memancarkan bau busuk tebal yang mulai terbentuk di belakang manekin!     

"Apa itu adalah efek khusus ... Apa ini?!" Wang Dan berada di belakang kelompok, jadi ia berada paling dekat dengan tubuh yang terbungkus plastik. Ketika berbalik, wajahnya hanya beberapa senti dari wajah mayat. Secara alami, ia tidak menduganya. Bahkan, sebelum kepalanya berbalik, tubuhnya sudah bergerak ke depan. Ketika hanya berjarak sekitar satu meter jauhnya, ia segera berteriak, "Lari!"     

Yang Chen dan Lee Xue juga terkejut karena kebingungan dan segera mengejar Wang Dan. Mereka berlari sekuat tenaga, tetapi ada lebih banyak kejutan yang menunggu mereka. Manekin yang tergantung menghalangi koridor tiba-tiba mendongak untuk memerlihatkan wajah kembung yang dipenuhi bintik keunguan. Manekin itu menggunakan kecepatan yang lebih cepat dari ketiga siswa untuk melompat ke arah mereka!     

"Sial!" melihat manekin pria yang tergantung yang bergegas ke arah mereka, wajah Wang Dan yang berlari dari belakang ke depan kelompok berubah menjadi hijau!     

Ia terjebak di tengah-tengah. Ia ketakutan, namun tidak berani berhenti. Wang Dan menggunakan semua keberanian yang dimilikinya, menutup mata, menggertakkan gigi, dan menabrak manekin!     

BANG!     

Manekin tersebut terbentur ke dinding. Wang Dan terus menyerang dengan membabi buta di depan dengan tangan yang melindungi wajahnya. Setelah ia membersihkan jalan, Yang Chen dan Lee Xue juga berhasil berlari melewati manekin yang tergantung. Namun, kedua siswa ini gagal memerhatikan satu detail kecil.     

Setelah manekin jatuh, bibirnya perlahan terbuka untuk membentuk senyum menyeramkan. Tali di lehernya perlahan bergerak ke arah pergelangan kaki Lee Xue. Tepat ketika tali akan menjerat pergelangan kaki gadis itu, manekin tersebut seperti teringat beberapa hal menakutkan dan dengan cepat menarik talinya kembali.     

"Mereka masih mengejar kita!"     

Ketiganya membuat keributan sehingga pengunjung lain dalam skenario bisa mendengar mereka dengan jelas. Mereka akhirnya melarikan diri dari Akademi Swasta Jiujiang Barat. Ketakutan, teror, keterkejutan, dan aktivitas fisik yang ekstrem, membuat ketiga mahasiswa kedokteran itu merasa seperti baru kembali dari perjalanan mengunjungi neraka.     

"Aku tidak bisa lari lagi." Lee Xue secara fisik adalah yang terlemah di antara ketiganya. Wajahnya terlihat pucat, napasnya tidak beraturan, dan keringat dingin membasahi wajahnya.     

"Istirahat. Kita ... kita bisa istirahat." Yang Chen juga kehabisan udara. Ia bersandar di pintu masuk Akademi Swasta Jiujiang Barat dan berbalik untuk memeriksa Wang Dan. Ketika mereka berlari sekuat tenaga, Yang Chen jelas melihat Wang Dan menabrak manekin yang menghalangi jalan mereka.     

"Wang Dan, apa kau baik-baik saja?"     

Wang Dan yang tidak akan pernah mengakui kekalahan bahkan ketika ia benar-benar ketakutan dan sedang berjongkok di lantai. Ia memegang kepalanya sambil berusaha untuk menghentikan air matanya yang meluncur turun.     

"Wang Dan! Jangan menakutiku!"     

"Pak Yang, kurasa aku tidak bisa melakukannya lagi." Suara pria muda yang penuh semangat itu sudah dipenuhi isak tangis. "Manekin tadi tidak kosong. Ini sangat menakutkan. Aku menyerah, ayo panggil polisi."     

"Oke, oke. Kita akan berhenti sekarang. Ayo cari jalan keluar." Yang Chen juga cukup terkejut. Ia mencoba menarik Wang Dan, namun semua usahanya gagal. Energi Wang Dan benar-benar terkuras habis dan kakinya sangat lemah.     

"Carilah kamera untuk memanggil pekerja agar datang menyelamatkan kita. Kurasa aku sudah bisa membaca taktik rumah hantu ini. Hal-hal yang menakutkan akan muncul belakangan, dan kejutan awalnya hanya membuat kita lengah." Lee Xue menyerah. Ia tidak berani tinggal di luar skenario sendirian. Dengan napas terengah-engah, ia berjalan ke arah dua rekannya. "Dengan kondisi kita sekarang, berjalan ke pintu keluar biasanya tidak mungkin."     

"Aku ingat ada kamera di setiap persimpangan. Tunggu aku di sini, aku akan pergi mencari bantuan."     

Yang Chen bersiap untuk pergi ketika Wei Wu dan Kong Xiangming tiba. Keduanya sepertinya telah memerhatikan sesuatu. Alih-alih melihat ketiga mahasiswa, perhatian mereka fokus pada pintu masuk ke Akademi Swasta Jiujiang Barat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.