Teror Rumah Hantu

Empat Anggota Baru



Empat Anggota Baru

0Lift akhirnya terbuka di lantai 12, lantai yang berada di tengah gedung.     

Permainan sudah berakhir, tapi lantai 24 belum muncul.     

Lift terbuka dan memperlihatkan koridor yang gelap. Chen Ge berdiri di dalam lift ketika mengeluarkan brosur perkumpulan cerita hantu. Lantai 1 sama dengan lantai 23, dan lantai 2 sama dengan lantai 22, namun lantai 12 berada tepat di tengah gedung sehingga tidak ada lantai yang sesuai.     

Chen Ge memikirkannya, namun tidak bisa memastikan apakah ia akan berhasil atau tidak.      

Apakah karena wanita tua itu? Apakah itu sebabnya aku gagal? Haruskah aku kembali mencoba?     

Hari itu sudah hari Rabu. Ia berdiri di dalam lift sambil melihat keluar dengan gelisah. "Ada 24 angka pada lift, tapi tidak ada tombol menuju lantai 24 pada panel kontrol. Apakah ini kesalahan perusahaan lift, atau ada yang lain?"     

Chen Ge tidak akan menyerah begitu saja, jadi ia memutuskan untuk kembali ke lantai atas. Ia menekan tombol menuju lantai 23, dan lift mulai bergerak naik. Jumlahnya terus berubah, dan lift tidak berhenti.     

20, 21, 22…     

Ia melihat nomor itu, dan ketika jumlahnya berubah dari 22 menjadi 23, tidak seperti sebelumnya, lift tidak melambat. Warna pada angka lift semakin dalam seperti darah. Bilik lift yang tertutup tiba-tiba tertiup hembusan dingin yang berkumpul di dalamnya, dan suara aneh terdengar dari luar lift.     

Chen Ge berdiri di sudut dan tubuhnya setengah melengkung. Jari-jarinya meraih pisau yang terikat di betisnya. Setelah sekitar dua detik, lift mulai melambat. Ketika lift benar-benar berhenti, nomor 24 yang berada di atas lift menyala.     

Lantai 24!     

Pintu berwarna abu-abu keperakan terbuka, dan ketika dua bagian pintu terpisah, cairan lengket yang tampak mencurigakan seperti darah menempel pada pintu. Bau busuk memasuki bilik lift seperti gelombang. Dengan menutupi bibir dan hidungnya, Chen Ge sangat akrab dengan bau ini. Ia mencium bau serupa ketika berada di apartemen Hai Ming dan Balai Ketiga Rumah Sakit.     

Bau ini tampaknya unik karena identik dengan monster dari balik pintu!     

Pintu lift terbuka sepenuhnya. Chen Ge melihat ke arah koridor, dan ia mulai merasa ragu. Ia tidak segera keluar, namun mengatur panggilan cepat di ponselnya menjadi nomor Gu Feiyu. Meskipun ini menambahkan prosedur untuk memanggil polisi, tindakannya bisa mencegah panggilan darurat pada polisi dan mengungkap identitasnya.     

Ketika telah mengatur semuanya, ia mengeluarkan satu hal lagi dari sakunya. Sebelum tiba, ia juga bertanya-tanya apakah ia harus mengeluarkan benda ini dari rumah hantu.     

Salah satu persyaratan pada selebaran adalah semua anggota tidak diizinkan untuk mengungkapkan informasi mereka, jadi mereka harus mengenakan topeng.     

Ada banyak topeng di dalam rumah hantu Chen Ge, namun yang paling nyaman baginya adalah topeng kulit Doctor Skull-cracker.     

Dengan beini, akan lebih mudah bagiku untuk bergabung dengan kelompok orang gila.     

Tindakannya memang tidak wajar karena ini adalah pertama kalinya ia mengenakan topeng di luar rumah hantu. Namun, sekarang bukan saatnya untuk khawatir tentang detail.     

Setelah keluar dari lift, Chen Ge berbalik untuk melihat-lihat. Pada dinding di samping pintu lift, terdapat beberapa noda darah dan jejak darah seperti bekas beberapa orang yang berjuang untuk merangkak ke arah lift, namun ditarik dengan kejam.     

Lift perlahan menutup, dan tidak kembali lagi.     

Bagaimana caranya meninggalkan tempat ini?     

Pasti ada satu cara — itu satu-satunya hal yang bisa dipikirkan Chen Ge untuk menghibur diri. Ia memeriksa semua yang dimilikinya sebelum bergerak menyusuri koridor.     

Ketika berada di dalam lift, ia bisa mendengar teriakan orang-orang. Tapi, sekarang ketika berada di luar lift, ia menyadari bahwa tempat itu anehnya sangat tenang. Semua pintu terkunci, dan tidak ada suara yang keluar dari balik pintu.     

Sepertinya tidak ada orang yang hidup di lantai ini.     

Saat ia bergerak maju, cahaya mulai redup, dan lebih banyak noda darah muncul di dinding.     

Apakah perkumpulannya akan berada di salah satu ruangan ini?     

Chen Ge berjalan sekitar sepuluh meter ketika ia menemukan sebuah pintu yang terbuka. Ia berjalan dengan hati-hati ke arah pintu. Ia baru akan melangkah masuk ketika seseorang yang mengenakan topeng burung tiba-tiba keluar dari sana.     

Ia berhenti bergerak, namun orang yang bertopeng burung itu melompat ke belakang seperti ketakutan. Ia tidak berbicara. Dalam lingkungan yang tidak dikenalinya, semakin banyak ia berbicara, akan semakin besar bahaya yang akan dihadapinya.     

Keduanya terdiam. Setelah beberapa saat, si manusia burung itu bertanya dengan curiga, "Anggota baru?"     

"Ya." Chen Ge mengubah suaranya untuk membuatnya terdengar lebih buruk dan lebih rendah.     

"Tapi, tiga anggota baru sudah tiba hari ini, kenapa ada yang keempat?" manusia burung memblokir jalan Chen Ge. "Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini?"     

Chen Ge menunjukkan selebaran perkumpulan cerita hantu kepada pria itu. Pria tersebut meliriknya, dan rasa penasarannya semakin dalam. "Ini memang selebaran kami, tapi bagaimana mungkin ada yang keempat?"     

Ia bersandar ke arah Chen Ge sampai paruh di topengnya hampir menyentuh wajah Chen Ge.     

"Baumu harum ..." Burung itu menutup pintu di belakangnya dan berkata dengan ragu, "Ikuti aku."     

Chen Ge mengikuti dengan menundukkan kepalanya. Matanya berkedut. Ketika manusia burung menutup pintu, ia mencoba melirik ke dalam ruangan dan melihat beberapa kotak kayu yang terletak di ruangan yang gelap. Salah satu kotak yang belum tertutup memperlihatkan sebuah lengan yang mencuat keluar dari dalamnya. Terdapat lubang melingkar di tengah-tengah telapak tangan seperti bekas patukan burung.     

 Dengan mengikuti manusia burung itu, mereka mencapai ujung koridor.     

"Masuklah." Ia menunjuk ke arah pintu di ujung koridor.     

"Baiklah."     

Chen Ge tidak membuang waktu. Ia membuka pintu dan menunggu dua detik untuk memastikan ia tidak akan disergap sebelum berjalan masuk. Ketika melihat apa yang ada di dalam ruangan itu, ia menarik napas.     

Ruangan itu lebih besar dari dugaannya. Terdapat meja makan panjang di tengah ruangan, dan yang duduk di kedua sisi adalah sepuluh orang dengan topeng tanpa wajah dan jubah berwrna gelap, lima di sebelah kiri dan lima di sebelah kanan. Terdapat tiga orang dengan pakaian kasual berdiri di samping.     

Mereka berjumlah tiga belas orang...     

Dalam beberapa detik, Chen Ge menghapal karakteristik semua orang di sana.      

Apa karena efek cahaya? Mengapa lima orang di sebelah kiri tidak memiliki bayangan, namun lima orang di sebelah kanan memilikinya?     

"Masuklah, anggota baru keempat. Semoga beruntung." Burung itu membanting pintu hingga tertutup, tidak memberi Chen Ge kesempatan untuk mengubah pikirannya.     

Suara bantingan pintu cukup keras, dan suara tersebut menarik perhatian semua orang di ruangan itu. Semua topeng berbalik ke arah Chen Ge.     

"Mengapa ada anggota baru keempat?" pria yang duduk di kursi pertama di sebelah kanan berdiri. Suaranya terdengar tajam, dan terdapat rokok terbakar di jari kelingkingnya yang terbuka.     

"Jangan menyela cerita seseorang," kata orang pertama di sebelah kiri dengan suara yang semakin pelan. Ia terdengar tidak puas.     

"Tapi, bagaimana mungkin ada empat anggota baru?" pria di sebelah kanan kembali duduk di kursinya.     

"Tidak masalah. Bagaimanapun juga, pada akhirnya, hanya akan ada tiga orang yang tersisa," kata pria di sebelah kiri dengan muram. Ketika ia berkata demikian, tiga anggota baru yang berdiri di samping meja makan menjadi gugup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.