Teror Rumah Hantu

Sosok yang Tergantung



Sosok yang Tergantung

0"Aku bisa mengerti mengapa ketua menargetkannya. Pria itu mungkin telah pergi ke balik pintu dan mungkin bahkan memiliki "pintu" sendiri." Kong Xiangming menjaga agar suaranya tetap pelan, takut orang lain akan mendengarnya.     

"Itu tidak penting, Memangnya kenapa jika dia benar-benar telah pergi ke balik pintu? Pada akhirnya, dia hanya seorang diri." Wei Wu tidak terdengar percaya diri ketika mengatakannya. Ia terdengar seolah-olah berusaha meyakinkan dirinya sendiri. "Karena misi ini sangat penting, ketua pasti tidak hanya mengirimkan kita berdua. Anggota lain mungkin sudah berada di sini sekarang."     

"Jangan berharap pada orang lain. Bagaimana jika ketua berencana mengorbankan kita untuk mencari jalan keluar bagi orang lain?" Kong Xiangming menutup pintu. "Anggota perkumpulan dapat berubah kapan saja, namun jumlahnya tidak pernah berubah. Setiap angka sesuai dengan monster di balik pintu. Memiliki nomor ini berarti kau memiliki hubungan yang kohesif dengan monster yang merasukimu. Karena itu, di mata ketua ketua, hal yang paling penting adalah monster yang merasuki kita, bukan kita."     

Ia menyipitkan mata, dan tiba-tiba membicarakan sesuatu yang tidak relevan. "Aturan perkumpulan cerita hantu melarang kita untuk mengekspos identitas dan menyelidiki orang lain. Kedua aturan dibuat untuk melindungi keselamatan pribadi kita karena anggota perkumpulan adalah orang gila atau tukang daging dengan tangan berlumuran darah. Tapi, apa kau sudah mempertimbangkan maksud sebaliknya?"     

"Apa itu? Apa maksud sebaliknya?"     

"Tidak berinteraksi dengan anggota lain berarti kita tidak akan pernah tahu siapa ketuanya." Kong Xiangming telah memikirkannya matang-matang. "Semua orang tahu bahwa ketuanya bersembunyi di antara sepuluh anggota perkumpulan, namun tidak ada yang benar-benar mengetahui. Sekarang, aku curiga ketua itu mungkin monster dari balik pintu, dan kita hanyalah wadah untuk menampung monster."     

"Kenapa kau mengatakan semua ini padaku?" Wei Wu berusaha menjauh dari Kong Xiangming. "Hal yang paling menakutkan adalah tidak ada yang pernah mengkhianati perkumpulan cerita hantu. Apa kau mengerti maksudku?"     

Kong Xiangming mengangkat bahu. "Kau bergabung dengan perkumpulan pada saat yang sama denganku, jadi aku bisa yakin bahwa kau bukan ketuanya. Itulah sebabnya aku secara aktif mendekatimu selama misi terakhir kita bersama dan mengungkapkan identitas asliku. Kau satu-satunya orang yang aku bisa kupercayai dalam perkumpulan."     

Wei Wu merasa ada hal-hal lain yang masih disembunyikan Kong Xiangming darinya. Ia tidak ingin menjadi bagian dalam rencana Kong Xiangming, namun ia sudah terikat.     

"Semua monster melarikan diri dari balik pintu. Karena itu, ketua pasti memiliki pintunya sendiri!" suara Kong Xiangming berhenti ketika senyum tipis muncul di wajahnya. "Memiliki pintu berarti memiliki hak untuk membuat aturan. Tidakkah kau ingin menjadi ketuanya?"     

"Kau benar-benar sudah gila."     

"Aku tidak gila. Aku hanya tidak punya cerita hantu tersisa untuk dibagikan. Jika aturannya tidak diubah, kali berikutnya kita bertemu, aku mungkin akan menjadi makanan yang disajikan di atas piringmu, pengunjung makan malam yang berubah menjadi makan malam." Perkataan Kong Xiangming seperti air dingin yang membasuh wajah Wei Wu. Perkumpulan cerita hantu bukanlah tempat untuk beramal. Bahkan, para anggotanya takut akan kekuatan masyarakat.     

"Katakan rencanamu padaku."     

"Jika ini sebelumnya, aku tidak akan melakukan sesuatu yang begitu berisiko, namun aku menemukan sebuah kesempatan baru-baru ini. Ketua terus menerus berinteraksi dan berkomunikasi dengan kita. Dia sedang berada dalam masalah dan di situlah kelemahannya terungkap."     

"Kelemahan apa?"     

"Ketua berkomunikasi dengan kita melalui monster yang merasuki tubuh kita, namun para monster hanya bisa berkomunikasi ketika berada dalam jarak sedekat lima puluh meter. Kita telah mengujinya sendiri." Kong Xiangming mulai memasuki poin penting pembicaraannya. "Dengan kata lain, ketua berada dalam jarak lima puluh meter dari kita ketika berkomunikasi dengan kita."     

"Kau benar."     

"Selama pertemuan, aku selalu duduk dekat dengan No. 10. Setiap kali aku di sebelahnya, monster di tubuhku akan memerlihatkan emosi yang aneh, seperti sebuah keinginan yang besar. Aku bisa merasakan keinginannya untuk mengkonsumsi No. 10."     

"Tapi, hal itu tidak berarti No. 10 adalah ketuanya. Para monster yang merasuki kita berbeda satu sama lain."     

"Aku tahu, tapi intinya, beberapa detik sebelum monsterku menerima pesan dari ketua, monster itu juga memerlihatkan keinginan aneh ini." Suara Kong Xiangming perlahan berubah. "Ketika aku menerima pesannya, baik No. 10 dan ketua berada di sekitarku. Bukankah ini adalah bukti sempurna dari hubungan mereka?"     

"Mungkinkah ini hanya sebuah kebetulan?"     

"Ketua perkumpulan pasti adalah orang yang mengirimkan kita selebaran. Dia juga satu-satunya orang yang mengetahui identitas asli semua anggota. Untuk kali kedua ketika komunikasi dilakukan, No. 10 dan ketua muncul di sekitar rumahku. Aku tidak berpikir akan ada kebetulan sedemikian rupa di dunia."     

Kong Xiangming menyelesaikan spekulasinya, dan Wei Wu benar-benar terdiam. Ketua misterius tersebut seperti pedang tajam yang tergantung di leher semua anggota.     

"No. 10 adalah ketuanya? Lalu, bagaimana dengan rencanamu untuk bekerja sama denganku?" Wei Wu berjalan bersama Kong Xiangming. Karena memiliki target yang sama, mereka membentuk gencatan senjata untuk sementara. Jika tidak ada manfaat bersama, keduanya akan saling melawan karena telah mengetahui identitas masing-masing.     

"Ketua ingin kita menyerang pemilik rumah hantu ini. Artinya, bos Chen bukan lawan yang mudah. ​​Kita harus membiarkan mereka saling melawan, dan kita akan mencari kesempatan." Kong Xiangming memasuki kamar mandi dan mengeluarkan tubuh wanita dari langit-langit. Ia mengeluarkan tanda pengenal dari sakunya. "Kita berada di sini sebagai pengunjung, jadi berhati-hatilah agar bos tidak berpikir sebaliknya."     

Keduanya meninggalkan ruangan sambil membawa tanda pengenal. Satu atau dua menit kemudian, suara seperti sesuatu yang sedang bergulir di lantai terdengar dari dalam ruangan.      

Sebuah kepala manekin bergulir keluar dari bawah tempat tidur.     

...     

Tiga mahasiswa kedokteran berkumpul bersama. Tanpa peta, mereka akhirnya memahami "kegembiraan" mengunjungi rumah hantu.     

"Lee Xue, tunggu kami!" gadis dengan wajah imut berjalan di depan sendirian. Kedua siswa laki-laki mengikutinya dari belakang, saling berdekatan satu sama lain sehingga akan lebih mudah jika mereka saling bergandengan tangan.     

"Ketika kita berada di luar, kalian membual melebihi yang lain. Tapi, tanpa panduan dari senior, bagaimana mungkin kalian selemah ini?" Lee Xue berbalik untuk melihat kedua rekannya dan menghela napas. "Apa kalian berdua benar-benar seorang laki-laki?"     

"Apa hubungannya ini dengan gender?" meskipun Wang Dan bersembunyi di bagian paling belakang, sikapnya tidak berubah. "Ini disebut bersikap waspada. Tidak bisakah kau melihat bahwa kami hanya berusaha menjagamu?"     

"Ha ha."     

Wajah Yang Chen memerah karena malu. "Aku tidak takut, tapi tempat ini benar-benar mirip dengan SMA-ku. Skenario sebelumnya terlihat palsu, namun tempat ini membuatku merasa seolah-olah aku telah kembali ke sekolah lamaku."     

"Apa yang menakutkan dari sekolah lamamu?" tanya Lee Xue, tidak mengerti.     

"Jika skenario ini sangat berbeda dari kenyataan, aku dapat meyakinkan diriku bahwa semuanya palsu. Tapi, skenario ini sangat mirip dengan SMA lamaku dalam ingatanku, tidak peduli bagaimanpun caranya aku meyakinkan diri. Aku benar-benar terbawa suasana." Yang Zhen masih memegang buku catatan dan pena untuk menggambar peta dengan jari gemetar.     

Sebagian besar skenario Akademi Swasta Jiujiang Barat telah diperkecil karena alasan tertentu, sehingga skenarionya tidak besar. Tiga siswa itu segera mencapai ujung koridor. Di depan mereka, terdapat sebuah pintu kaca yang sangat biasa.     

"Tunggu sebentar!" Yang Chen menghentikan Lee Xue yang mencoba membuka pintu. Ia bersandar di pintu dan melihat ke dalamnya melalui cermin berdebu. "Tempat ini terlihat seperti salah satu bagian asrama. Bahkan, ada nomor pada pintu."     

"Mungkinkah ini asrama siswi yang seharusnya berada dalam peta?" Lee Xue mendesak Yang Chen agar membuka peta untuk melakukan perbandingan dan menyadari bahwa lokasinya jauh berbeda.     

"Mungkinkah ini skenario tersembunyi," ujar Yang Chen seolah-olah tebakannya benar. "Ketika pertama kali mendapatkan peta, aku bingung mengapa hanya ada asrama siswi. Sekarang, kurasa asrama siswa sengaja dibuat menjadi skenario tersembunyi. Tapi, aku penasaran, bagaimana kita bisa memicu skenario tersembunyi ini? Kita tidak melakukan sesuatu yang luar biasa, kan?"     

"Bos mungkin merasa takut karena kita terlalu cepat menjelajahi tempat ini." Wang Dan tertawa angkuh sambil mendekati Yang Chen yang berada di dekat pintu. "Tempatnya mirip dengan asrama sekolah. Ayo masuk ke dalam dan melihat-lihat."     

Meskipun berkata demikian, tubuhnya tidak bergerak sedikit pun. Akhirnya, Lee Xue yang membuka pintu. Kunci berkarat jatuh ke tanah, dan ketika pintu kaca terbuka, bau aneh tercium dari dalam.     

"Kenapa baunya seperti pembusukan tubuh?"     

"Haruskah kita masuk?"     

"Sejujurnya, karena sudah berada di sini dan menemukan skenario tersembunyi, kita sudah memecahkan rekor para senior." Wang Dan mengangkat tangannya. "Kusarankan agar kita segera pergi selagi bisa."     

"Ini bukan jaminan bahwa kita dapat memicu skenario tersembunyi di lain waktu. Karena kita sudah berada di sini, kenapa kita tidak melihat-lihat tempat ini? Apa kau benar-benar akan pergi begitu saja?"     

Yang Chen dan Lee Xue menarik Wang Dan saat memasuki koridor.     

Setengah pintu kamar di kedua sisi koridor yang gelap terlihat terbuka. Entah dari kamar mana bau busuk itu berasal.     

"Tempat ini sangat menyeramkan." Suara Wang Dan menjadi lebih pelan, seolah-olah berbicara terlalu keras mungkin akan membangkitkan monster yang tertidur di sana.     

"Kita masih punya waktu. Kita harus memeriksa semua kamar. Tempat ini pasti menyembunyikan banyak tanda pengenal." Yang Chen menemani Lee Xue saat mereka melangkah ke depan. Wang Dan mengikuti mereka dengan enggan. Ia sangat gelisah, namun tidak memiliki keberanian untuk pergi sendiri. Jadi, ia hanya bisa mengikuti yang lain.     

"Jangan bertingkah seperti seekor kucing yang ketakutan. Bagian yang menakutkan mungkin akan muncul belakangan, jadi beberapa kamar depan pasti benar-benar aman." Yang Chen mencoba menggunakan pengalamannya untuk menghibur Wang Dan. "Rumah hantu mana yang akan menempatkan skenario paling menakutkan di awal skenario?"     

Ketika berbicara, ia membuka pintu kamar tidur pertama di sisi kiri koridor. Debu berjatuhan dari kusen pintu kayu seperti tirai. Sepertinya, tempat tersebut tidak pernah dikunjungi orang selama berbulan-bulan. Saat pintu berderit terbuka, Yang Chen berjalan ke dalam. Tapi, ia baru saja melangkah kecil sebelum berhenti. Tubuh bagian atasnya condong ke depan, namun tubuh bagian bawahnya membeku ke tanah.     

"Pak Yang? Ada apa denganmu?" pintu kini sepenuhnya terbuka, Lee Xue serta Wang Dan yang berada di belakangnya menarik napas. Seseorang terlihat tergantung di tengah ruangan.     

"Manekin?" Yang Chen adalah orang yang pertama tersadar. Ia segera mengusap pakaian untuk menghilangkan keringat dingin di telapak tangannya.     

"Jangan masuk dulu." Wang Dan menunjuk kaki manekin. "Pria itu tidak terlihat seperti benar-benar tergantung. Lihat, kakinya masih berpijak pada tanah. Kurasa dia adalah aktor rumah hantu."     

"Kurasa tidak." Lee Xue adalah yang paling berani di antara mereka. Ia segera masuk ke dalam kamar. "Talinya ditarik dengan kencang. Memertahankan pose ini untuk waktu yang lama, bahkan ketika berdiri, akan memberi tekanan yang sangat besar pada leher seseorang."     

Ia berjalan ke ujung ruangan dengan hati-hati. Manekin yang tergantung mengenakan mantel hitam dan kepalanya tertunduk, sehingga wajahnya tersembunyi. Lee Xue mengulurkan tangan perlahan sampai ujung jarinya menyentuh kulit "mayat".     

"Bukan kulit manusia. Masuklah, ini aman." Ketiganya menghela napas lega. Mereka benar-benar terkejut saat menemukan kejutan ini.     

"Mengapa manekin tergantung di tengah ruangan? Bahkan, dengan sengaja membiarkannya berdiri di tanah?" Wang Dan menyentuh tangan mayat yang tergantung. Ia adalah seorang mahasiswa ilmu forensik, jadi ia mengerti perbedaan antara kulit palsu dan kulit manusia asli. Kulit palsu terasa lebih dingin dan lebih keras saat disentuh.     

"Jangan menyentuhnya sembarangan. Mayat ini mungkin adalah jawaban untuk sebuah teka-teki yang belum kita temukan." Tangan Lee Xue menyentuh dagu mayat dengan ringan dan perlahan-lahan mengangkat kepalanya. Ketika melihat wajah si mayat, ketiga mahasiswa kedokteran mulai merasa tidak nyaman.     

Manekin ini terlihat terlalu nyata!     

Karena mereka pernah melihat mayat yang sesungguhnya, ketakutan yang mencengkeram mereka pada saat itu jauh melebihi ketakutan orang normal.     

"Tali itu memberikan tekanan pada bagian depan leher, menyebabkan lidahnya terjepit ke atas, menghalangi bagian belakang tenggorokan dan batang tenggorokan. Penyebab kematiannya mungkin adalah sesak napas."     

Setelah mengatakannya, Lee Xue terlihat terkejut. Ia tidak menduga bahwa ia akan menggunakan pengetahuan profesionalnya untuk pertama kali di dalam rumah hantu.     

"Lihatlah lebih dekat. Ada bintik darah berantakan pada wajah manekin. Ini bukan sesak napas normal." Yang Chen berjalan di sekitar manekin. "Lehernya patah, menyebabkan aliran darah ke otak berkurang. Penyebab kematian sebenarnya pasti karena anemia otak."     

"Teman-teman, apa pentingnya penyebab kematian manekin? Kita harus fokus untuk meninggalkan tempat ini!" Wang Dan mendesak mereka. "Tidakkah kalian berdua merasa takut? Manekin ini tidak hanya terlihat nyata, namun juga memerlihatkan penyebab kematiannya dengan jelas!"     

"Bos rumah hantu juga mengetahui ilmu forensik?" Lee Xue berbalik untuk melihat Yang Chen yang berdiri di sampingnya.     

Yang Chen tampak gelisah. "Seorang amatir tidak akan bisa meniru sifat unik dari sebuah mayat dengan sesempurna ini... kecuali dia memiliki mayat yang nyata sebagai modelnya."     

Sebuah gambaran muncul di benak ketiga siswa. Tak ada satupun dari mereka yang mengatakan apa-apa, dan mereka meninggalkan ruangan bersama-sama.     

"Kita sudah cukup berkeliaran lebih dalam di tempat ini — bagaimana kalau kita pergi sekarang?"     

"Ayo lihat beberapa kamar lagi terlebih dahulu. Ngomong-ngomong, apa kalian melihat tanda pengenal di kamar tadi?" tanya Yang Chen. Lee Xue dan Wang Dan menggelengkan kepala.     

"Tidak terlalu memerhatikan."     

"Oh, baiklah. Mari lihat ruangan lain, lalu kita akan kembali ke ruangan itu."     

Ketiganya mendiskusikan taktik di luar pintu. Tak satupun dari mereka menyadari bahwa tubuh yang berdiri di belakang mereka perlahan membuka mata.     

Persimpangan lain terlihat di depan koridor. Semakin dalam mereka pergi, semakin kuat bau busuk yang tercium di udara.     

Ubin lantai dan dinding mulai dipenuhi dengan noda kotor. Ketiganya mencapai ujung koridor. Ternyata, semua kamar di ujung koridor terkunci.     

"Bau busuk itu sepertinya muncul dari tempat ini." Lee Xue berjalan di depan, jadi dialah yang membuka pintu menuju kamar paling ujung.     

Empat tempat tidur terlihat di dalam ruangan, namun hanya satu tempat tidur yang memiliki matras kasur. Tiga tempat tidur lain ditumpuk tinggi dengan berbagai sampah.     

"Hanya ini? Kupikir, akan ada sesuatu yang sangat menyeramkan di sini. Sial, kamar tidur pertama jauh lebih menakutkan."     

"Kita kehabisan waktu untuk mencari lokasi tanda pengenal. Wang Dan, berhentilah melamun. Ayo masuk dan bantu aku!"     

Yang Chen dan Lee Xue memasuki ruangan, dan hanya Wang Dan yang berada di koridor panjang yang gelap. Sepertinya, ada sesuatu yang melompat di koridor!     

"Pak Yang, cepatlah keluar! Aku sepertinya mendengar langkah kaki orang keempat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.