Teror Rumah Hantu

Harap Pertimbangkan Kembali



Harap Pertimbangkan Kembali

0Kucing putih berkedip beberapa kali pada Chen Ge dan membiarkan pria itu menggendongnya. Tampaknya, si kucing putih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kali ini, Chen Ge bahkan tidak membawa ranselnya. Ia meninggalkan rumah hantu hanya membawa sejumlah uang.     

"Ketika aku masih kecil, orang tuaku menolak untuk membiarkanku pergi ke bagian timur Jiujiang sendirian. Kalau dipikir-pikir, pasti ada sesuatu yang sangat berbahaya yang bersembunyi di sana. Orang tuaku mengetahui keberadaan mereka, sehingga para arwah ini mungkin mengetahui orang tuaku dengan baik.     

"Orang-orang yang paling mengenalmu bukanlah temanmu, melainkan musuhmu. Mungkin, aku bisa mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang orang tuaku dari para arwah ini." Chen Ge melihat petunjuk ponsel hitam. "Berjalan melalui terowongan memungkinkanku menyaksikan rahasia yang telah aku lupakan. Misi Nightmare ini mungkin bisa memberiku petunjuk yang sangat berharga."     

Setiap Misi Nightmare sangat penting bagi Chen Ge, bukan hanya karena dapat meningkatkan kemampuan tubuh fisiknya, namun yang paling penting, Misi Nightmare tampaknya terkait dengan hilangnya orang tuanya. Chen Ge meninggalkan taman New Century dengan membawa kucing putih. Ia menunggu lama di pinggir jalan sebelum sebuah taksi berhenti di depannya.     

"Bos, bawa aku ke terowongan Gua Naga Putih." Chen Ge membuka pintu dan masuk.     

"Gua Naga Putih?" sopir pun berbalik untuk melihat Chen Ge dengan ekspresi terkejut. "Kenapa kau pergi ke sana selarut ini?"     

"Aku berkolaborasi dengan seorang teman untuk memotret sesuatu di sana." Chen Ge meletakkan kucing putih di kakinya dan mengeluarkan ponsel. "Tolong, aku sedang terburu-buru."     

"Kau perlu kembali mempertimbangkan rencanamu. Tempat itu tidak aman. Beberapa tahun lalu, salah satu temanku mengalami kecelakaan di sana." Si pengemudi masih belum menjalankan taksi. Berdasarkan nadanya, sepertinya ia tidak mau pergi ke sana.     

"Apa yang kau katakan? Tidak apa-apa. Bawa saja aku ke suatu tempat di dekat terowongan itu. Aku akan berjalan ke sana sendiri." Chen Ge tidak ingin mendesak si pengemudi. Karena telah mempertimbangkannya, ia pergi lebih awal.     

"Kenapa kau sangat keras kepala? Ini bukan pertama atau kedua kalinya kecelakaan dilaporkan terjadi di terowongan Gua Naga Putih. Cari saja di internet dan pikirkanlah kembali." Pengemudi akhirnya menjalankan mobil. "Ketika terowongan masih beroperasi, kami para sopir taksi tidak berani pergi ke sana di malam hari. Kami lebih suka menempuh perjalanan jauh. Kami tidak berusaha menipu para penumpang, tempat itu terlalu terkutuk."     

Chen Ge berpikir pengemudi tersebut orang yang cukup ramah, jadi ia mulai berbincang-bincang dengannya. "Bisakah kau ceritakan lebih banyak lagi tentang rekanmu yang melewati terowongan itu? Aku sangat penasaran."     

"Pria itu adalah orang yang pelit, orang yang suka menipu orang asing. Pada hari kecelakaannya, setelah menurunkan penumpang, dia melewati terowongan Gua Naga Putih karena ingin menghemat waktu. Saat itu sekitar jam 2:30 pagi.     

"Saat itu, dia masih berbicara menggunakan walkie-talkie. Saat dia berbicara dengan kami, tiba-tiba ada suara wanita yang terdengar dari walkie-talkie-nya. Kami pikir dia baru saja menaikan seorang penumpang, jadi kami tidak terlalu memikirkannya."     

"Tapi, setelahnya kita menyadari ada sesuatu yang aneh. Pria itu tampaknya tidak menyadari bahwa ada orang lain di mobilnya dan terus menyombongkan diri tentang berapa banyak uang yang dihasilkannya hari itu dari menipu para penumpang. Aku juga saat itu ikut mendengarkan dan menggunakan walkie-talkie untuk mengingatkannya, namun tidak ada jawaban untuk waktu yang lama."     

"Keesokan harinya, ketika aku melapor pada perusahaan di sore hari, kami menerima berita bahwa semua pengemudi harus menghadiri kelas keselamatan, dan setelah bertanya pada beberapa orang, kami menyadari bahwa pria itu telah meninggal dalam kecelakaan mobil di dalam terowongan.     

"Pada saat itu, mobilnya adalah satu-satunya yang berada di dalam terowongan, dan ternyata tidak memiliki masalah apapun. Namun, anehnya, kecelakaan itu terjadi. Dia terjebak di kursi pengemudi yang bengkok selama satu malam penuh, dan akhirnya, mereka harus menggunakan gergaji untuk mengeluarkan tubuhnya."     

"Menurut penyelidikan, alasan kecelakaannya adalah kelelahan, tapi beberapa dari kami yang berkomunikasi dengannya mengetahui dengan sangat jelas bahwa sebelum kecelakaan terjadi, dia terdengar sangat bersemangat dan sama sekali tidak kelelahan."     

Setelah mendengar cerita si pengemudi, Chen Ge menyuarakan pendapat. "Kau bilang, kalian semua mendengar suara wanita di walkie-talkie. Secara teknis, wanita itu seharusnya adalah pembunuhnya."     

"Benar. Orang lain masuk ke mobilnya, tapi dia tidak sadar. Jika terowongan itu tidak terkutuk, apalagi?" pengemudi mencengkeram setir. "Aku tidak mencoba menakut-nakutimu, aku memberimu nasihat yang tulus. Ketika kau berada di dekat terowongan dan seseorang yang terlihat aneh memanggil namamu, jangan mendekatinya."     

Taksi bergerak perlahan, dan dalam perjalanan, Chen Ge banyak berbicara dengan si pengemudi. Bangunan-bangunan di pinggir jalan menjadi semakin jarang, dan cahaya mulai menghilang. Tempat tersebut tampak terbengkalai.     

"Apakah kita belum sampai?" Chen Ge membuka peta pada ponsel yang menunjukkan bahwa mereka sudah dekat dengan tujuan.     

"Gua Naga Putih telah tersegel selama beberapa tahun, jadi kita perlu mengambil jalan memutar jika ingin ke sana." Taksi terus melaju. Sepuluh menit kemudian, pengemudi melambat.     

"Kita sudah sampai?"     

"Tidak, lihat apa itu di tengah jalan?" sopir tidak berani berhenti, namun ia menunjuk ke depan. Dengan Penglihatan Yin Yang, Chen Ge melihat sesuatu yang tampak seperti seorang pria yang terbaring di tengah jalan sekitar tujuh puluh meter di depan mereka.     

"Apakah itu seorang pria?"     

Sopir menggerakkan kemudi, dan ketika taksi kira-kira tiga puluh meter jauhnya, benda yang berada di tengah jalan tiba-tiba merangkak pergi dengan cepat dan menghilang setelah memasuki semak-semak seperti ia tidak berada di sana sebelumnya.     

"Apa-apaan itu?!" si sopir jelas ketakutan.     

"Aku tidak tahu." Chen Ge tidak berbohong, makhluk tersebut terlihat mirip dengan seseorang yang mengenakan kemeja compang-camping, namun wajahnya buram.     

"Kau masih ingin melanjutkan?" si pengemudi sudah ketakutan. "Bagaimana kalau kita kembali saja?"     

"Seberapa jauh lagi terowongan Gua Naga Putih?" Chen Ge tidak pernah memiliki kebiasaan memaksa orang. "Jika sudah dekat, maka aku akan berjalan ke sana dari sini."     

"Kau benar-benar berani." Pak sopir mengendurkan buku-buku jarinya yang membeku. Ia terus mengemudi selama beberapa menit lagi sebelum menghentikan taksi di persimpangan. "Lihat jalan yang telah dipenuhi oleh cabang-cabang pohon itu? Teruslah berjalan menyusurinya."     

"Terima kasih." Chen Ge membayar ongkos taksi dan keluar.     

"Apa kau yakin ingin melakukannya? Tidak banyak mobil yang akan melewati tempat ini di malam hari. Setelah aku pergi, kau mungkin perlu menghabiskan sepanjang malam di sini." Si sopir memandangi jalan di depan, dan tanpa sadar, ia merendahkan suaranya seolah-olah takut akan membangunkan sesuatu.     

"Jangan khawatir." Chen Ge merasa pria tersebut cukup baik, jadi setelah bertukar nomor dengannya, ia memeluk kucing putih dan bergegas pergi. Melewati cabang-cabang, Chen Ge berjalan seorang diri. Tempat itu sangat sepi, seperti tidak ada makhluk hidup di hutan.     

"Ada yang aneh." Chen Ge benar-benar mengabaikan kebencian di mata kucing putih dan terus berjalan.     

Ada sisa debu dan kerikil di tanah, dan kemanapun ia berbalik, hanya ada cabang-cabang pohon yang patah. Rel pengaman yang berkarat di jalan terlihat bengkok akibat beberapa tabrakan mobil. Jalan tersebut tampaknya telah menyaksikan banyak kecelakaan di masa lalu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.