You Are Mine, Viona : The Revenge

Berebut cinta



Berebut cinta

0Karena Andrew dan dokter Cecilia sudah ikut bergabung akhirnya mereka semua membuat jadwal khusus untuk menjenguk Abby dan Aaric, yang mana Fernando serta Viona tak bisa berbuat banyak. Mereka berdua hanya bisa diam dan melihat keempat pasang suami istri itu berdiskusi.      

"Sesuai jadwal ini jadi kalian hanya bisa datang perhari secara bergantian, mulai dari hari senin sampai kamis. Hari Jumat sabtu dan minggu akan jadi quality time kami berempat yang tak bisa diganggu siapapun, jadi aku menolak usulan kalian yang tak masuk akal ini,"ucap Fernando ketus sambil melempar kertas yang baru saja diberikan profesor William.     

"Jangan begitu Fernando, bukankah kau bilang kalau akan mengizinkan kami menjenguk Abby dan Aaric bergantian. Lalu kenapa sekarang kau melarang kami untuk datang?"tanya profesor William tanpa dosa.     

Fernando mendengus, ia menatap tajam sahabatnya itu tanpa berkedip. "Bagaimana aku tak marah, lihatlah jadwal yang kalian buat itu!! Bisa-bisanya kalian juga ingin datang juga dihari minggu, padahal kalian sudah bergilir datang setiap hari mulai dari hari senin sampai kamis. Tapi kenapa kalian juga ingin datang dihari minggu? Lalu waktu untukku dan Viona bersama anak-anak kapan kalau kalian terus datang? Kalau kalian tetap bersikeras datang dihari minggu maka aku akan membuat kalian tak bisa datang sama sekali,"jawab Fernando ketus. "Take it or leave it, kalau kalian setuju dengan peraturan yang aku berikan itu maka kalian bisa datang menjenguk anak-anakku. Tapi kalau kalian tak mau dan tetap ingin datang lagi dihari minggu maka kalian tak akan bisa bertemu dengan Abby dan Aaric selamanya, aku akan membuat para bodyguard melarang kalian masuk kedalam rumahku."      

Wajah keempat pasang suami istri yang sedang duduk dihadapan Fernando itupun langsung memucat, begitu juga dengan istri mereka masing-masing. Mendengar ancaman seperti itu dari Fernando membuat mereka takut, mereka benar-benar sudah sangat jatuh cinta pada Abby dan Aaric. Profesor William terlihat menoleh dan menatap Viona, ia berusaha untuk meminta bantuan Viona. Namun Fernando langsung meraih tubuh Viona dan memeluknya erat, seolah ia ingin menegaskan pada semua orang itu bahwa apa yang baru saja ia ucapkan adalah keputusan bersama antara dirinya dan Viona.      

Karena Fernando bersikeras melarang mereka semua berkunjung di hari minggu seperti rencana semula, akhirnya mereka pun menuruti kemauan Fernando. Mereka mengalah, yang terpenting adalah mereka tetap bisa bertemu dengan si kembar. Setelah sesi diskusi panas itu berakhir mereka lalu menikmati kudapan yang dibuat oleh para pelayan sambil tertawa hingga waktu makan siang tiba, dan akhirnya keempat suami istri itu pun pergi meninggalkan kediaman Fernando setelah puas memeluk dan memberikan ciuman pada Abby dan Aaric.     

Fernando masih berdiri di depan rumahnya menatap mobil Andrew yang berada paling belakang, setelah mobil-mobil para tamunya itu tak terlihat lagi Fernando lalu masuk kedalam rumah menghampiri Viona yang sedang minum vitamin pemberian profesor Erick.     

"Jangan terlalu keras pada mereka Fernando, mereka seperti itu karena menyayangi anak-anak kita,"ucap Viona pelan sembari menyeka bibirnya menggunakan tisu.     

"Aku tak keras pada mereka babe, aku hanya tegas. Lagipula kita juga harus menikmati waktu bersama anak-anak berdua tanpa gangguan mereka semua, aku mau Abby dan Aaric dekat dengan kita babe. Aku ingin mereka tumbuh dengan kasih sayang penuh dari kita, aku tak mau apa yang aku dan Frank rasakan dahulu menimpa mereka. Karena itulah aku ingin membuat ikatan yang kuat dengan anak-anak dan kalau misalnya mereka semua terus datang bagaimana bisa aku membuat kedekatan dengan anak-anakku babe,"jawab Fernando jujur.      

Viona menipiskan bibirnya mendengar perkataan sang suami, ia lalu meraih kedua tangannya dan membawa ke pipinya setelah sebelumnya mencium kedua tangan Fernando secara bergantian. "Kau tak usah khawatir, Abby dan Aaric pasti tahu kalau Daddy mereka sangat menyayangi mereka, sangat mencintai mereka dan aku pun yakin Abby dan Aaric pun merasakan hal yang sama. Jadi kau tak usah takut akan hal itu, meskipun banyak orang yang datang dan menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak kita tapi percayalah rasa cinta mereka padamu jauh lebih tinggi dari apapun juga."     

"Termasuk padamu?"tanya Fernando pelan.     

"Maksudnya?"     

"Maksudku adalah apakah mereka akan lebih mencintaiku dibanding mencintaimu?"tanya Fernando kembali tanpa rasa bersalah.     

Plak! Viona memukul lengan Fernando dengan keras.     

"Jangan mimpi, anak-anak akan lebih mencintaiku. Jadi kau jangan berharap banyak,"ucap Viona ketus.     

"Lho? Bukankah tadi kau bilang kalau anak-anak akan mencintai aku dari siapapun, lalu kenapa sekarang kau marah?"     

Viona melepaskan pelukan Fernando dan bergegas pergi menuju lift. "Anak-anak akan mencintaiku terlebih dahulu, baru mencintaimu titik,"jawab Viona ketus.      

"Oh tidak bisa babe, mereka anak-anakku. Mereka pasti lebih mencintaiku,"sahut Fernando dengan keras.     

"Tidak bisa Fernando, aku yang mengandung dan melahirkan anak-anak. Jadi mereka pasti akan lebih mencintaiku,"pekik Viona dengan keras.     

"Tanpa aku kau tak bisa hamil sayang, jangan lupa itu. Lagipula Abby dan Aaric itu sangat mirip denganku, jadi sudah jelas mereka akan lebih mencintaiku,"ucap Fernando datar dengan nada penuh ejek.     

Viona yang sudah sampai di depan lift diam dan menatap Fernando tanpa berkedip, ia tak bisa berkata-kata karena ada yang dikatakan oleh Fernando itu benar. Kedua anaknya memang benar-benar titisan Fernando.      

"Terserah, meskipun mereka mirip denganmu tapi mereka pasti lebih mencintaiku,"jawab Viona dengan suara meninggi.     

Fernando mengibaskan tangannya merespon perkataan istrinya. "Dimana-mana anak lelaki itu lebih dekat dan sayang pada ayahnya babe, jadi lebih baik kau mengalah saja."      

Viona menyipitkan kedua matanya mendengar perkataan suaminya, namun tiba-tiba senyumnya merekah. Viona memiliki sebuah cara yang akan membuat Fernando takluk, tanpa bicara ia berjalan mendekati Fernando dan mengajak Fernando untuk naik ke lantai dua. Fernando yang merasa menang terlihat tersenyum selama berada didalam lift, ia senang sekali karena merasa Viona sudah tak berkulit padanya. Ketika lift sudah berhenti di lantai dua Viona langsung mengajak Fernando masuk ke kamar si kembar dimana saat ini sudah ada dua pelayan yang berjaga.      

"Tuan, Nyonya." Kedua pelayan itu langsung menyapa Viona dan Fernando penuh hormat.      

Viona menepuk pundak Tasya salah satu pelayannya dengan lembut. "Istirahatlah, biar aku dan suamiku yang menjaga anak-anak."     

"Tapi Nyonya…"     

"Iya, pergilah. Biarkan kami yang menjaga anak-anak,"sahut Fernando pelan memotong perkataan pelayannya itu sambil tersenyum.      

Karena sudah diperintahkan oleh sang tuan dan sang nyonya, akhirnya kedua pelayan itu pun patuh. Mereka lalu pergi keluar meninggalkan kamar Abby dan Aaric.      

"Ok, karena sudah tak ada pelayan sekarang buktikan semua perkataanmu tadi,"ucap Viona pelan sambil melipat kedua tangannya di dada.      

"Bukti? Bukti apa?"tanya Fernando bingung.     

"Kau bilang kalau anak-anak lebih mencintaimu kan, ya sudah kalau begitu silahkan gantikan popok mereka satu persatu tanpa membuat mereka bangun dan menangis,"jawab Viona datar.     

"K-kau serius sayang?"     

Viona tersenyum penuh kemenangan. "Ya, aku sangat serius."      

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.