You Are Mine, Viona : The Revenge

Malam panjang



Malam panjang

0Fernando yang tak dapat menahan dirinya hanya bisa tersenyum saat mendengar perkataan Viona, bukannya menghentikan perbuatannya Fernando justru lebih bersemangat untuk menaklukan Viona.     

Dengan gerakan perlahan namun pasti Fernando turun dan tepat berhenti di depan perut bawah Viona, ia lalu menciumi rambut-rambut halus Viona di daerah yang paling sensitif milik Viona.     

"Fernando akhh,"      

Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya saat Fernando sudah mengeluarkan lidahnya untuk menjelajahi area sensitif itu, ia selalu tak berdaya jika Fernando sudah melakukan hal itu yang benar-benar membuatnya langsung melayang kelangit ketujuh.     

Saat lidah Fernando semakin dalam menjelajah area kewanitaannya Viona hampir saja terjatuh kalau ia tidak segera berpegangan pada pundak Fernando, Fernando yang merasa Viona sudah kehilangan keseimbangan akhirnya menyudahi perbuatannya. Ia lalu bangun dan langsung menggendong Viona ala bridal style menuju tempat tidur dikamarnya yang ada di depan kamar Viona. Ia tak mau bercinta dikamar Viona karena merasa ranjang yang ada di kamar itu terlalu kecil, ia tak puas mengeksplor kemampuannya. Lagipula ia sudah bertekad bahwa malam ini ia akan membuat Viona tak tidur, dengan perlahan Fernando merebahkan Viona diatas ranjang yang ada di kamarnya.      

Tanpa memberikan istirahat pada Viona ia langsung membuka lebar kedua paha Viona dan kembali menyibukkan dirinya disana, seprai yang sudah rapi pun kembali berantakan saat terkena jambakan tangan Viona. Kepalanya menggeleng kekanan dan ke kiri saat Fernando menjilati klitorisnya, ia benar-benar tak bisa menguasai dirinya.      

"S-stopp akhhh…"     

"Fernando aku….aku tak bisa akhhh,"      

"Jangan tahan babe, rilekskan tubuhmu. Keluarkan cairan cintamu biar aku menikmatinya," sahut Fernando pelan merespon erangan Viona yang menceracau.     

Wajah Viona memerah mendengar perkataan Fernando, suaminya itu benar-benar sangat vulgar sekali kalau bicara dan tak tak ditutup-tutupi saat mereka sedang bercinta seperti ini.     

"Akhhh…"      

Sebuah teriakan panjang dari Viona akhirnya terdengar berbarengan dengan keluarnya cairan hangat dari dalam kewanitaannya yang langsung dibersihkan oleh Fernando tanpa rasa jijik, ia bahkan terlihat sangat menikmatinya. Viona yang sedang lemas karena mengalami orgasme kembali merasakan rangsangan luar biasa nikmat dari Fernando karena jilatan-jilatan yang sangat intens di vaginanya, belum lagi hisapan Fernando saat ia menyesap klitorisnya. Viona benar-benar dibuat melayang oleh Fernando, walaupun Fernando selalu melakukan hal ini ketika mereka bercinta namun tetap saja Viona selalu kewalahan menerima semua perlakuan suaminya itu.      

Di saat Viona terkapar karena kelelahan Fernando justru sebaliknya, ia terlihat sangat on fire. Tanpa Viona duga Fernando dengan cepat membalik tubuhnya dan mengangkat pinggulnya, Fernando ingin memulai permainan mereka dengan gaya doggy style. Dalam posisi bercinta seperti itu Viona pasti akan selalu cepat mencapai klimaks, ia merasakan kenikmatan yang luar biasa dalam posisi itu. Pasalnya kejantanan Fernando bisa masuk lebih jauh dan dalam dan hal itu membuat Viona semakin cepat mendapatkannya puncak kenikmatannya, saat Fernando sedang memacu tubuh sang istri sambil sesekali ia mencengkram payudaranya tiba-tiba ia merasakan kejantanannya seperti sedang di pijat dengan kuat. cengkraman-cengkraman dari otot Vagina Viona membuat Fernando merasakan nikmat luar biasa, tak lama kemudian ia merasakan cairan hangat membasahi kejantanannya yang masih tenggelam dalam tubuh Viona.     

"Akhhhh...Viona enakkk...akhhh,"      

"Hangatnya akhhhh.."      

Fernando menceracau merasakan nikmat luar biasa sementara itu Viona menyandarkan wajahnya pada bantal karena merasa lelah pasca mendapatkan orgasme, namun karena Fernando belum mencapai puncaknya ia kembali memacu tubuh Viona dalam posisi yang sama. Alhasil Viona pun harus kembali mengimbangi permainan Fernando walau ia masih lemas, kedua lututnya yang bertumpu pada ranjang terlihat bergetar saat Fernando memaju mundurkan pinggulnya memacu kejantanannya di dalam tubuh Viona. Untung saja Fernando mencengkram kuat pinggul Viona, kalau tidak Viona mungkin saja sudah jatuh. Fernando yang sedang bersemangat merasakan keanehan, pasalnya istrinya terlihat tak menikmati permainannya.      

Hal ini membuat Fernando sedikit kesal, karena ia berniat akan membuat Viona basah kuyup karena keringat malam ini tak lama kemudian ia menarik kejantanannya dari dalam Vagina Viona dan merubah posisi bercinta. Fernando berbaring dibawah dan meminta Viona naik ke atas perutnya, ia meminta Viona untuk melakukan posisi woman on top.     

"Come on babe," ucap Fernando untuk yang kesekian kalinya pada Viona yang sedang berbaring di sampingnya karena kelelahan.     

"Tunggu, aku lelah sekali," jawab Viona lirih, wajahnya yang merah dibanjiri keringat.     

"Aku belum apa-apa babe, come on," pinta Fernando kembali sambil mencoba meraih tangan Viona.     

"Sabar akhhhh…"     

Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya karena ia ditarik oleh Fernando yang sudah duduk, Fernando akhirnya mengalah. Ia tak lagi berbaring dan meminta Viona yang mengambil alih permainan, Fernando duduk diranjang dan meminta Viona naik ke atas perutnya. Walau dalam posisi bercinta ini Viona tetap ada di atas namun ia tak terlalu mengeluarkan tenaga, pasalnya Fernando membantu Viona bergerak.     

"Akhh yess akhh…"      

"Babe akhhh…"     

Fernando menceracau tak jelas sambil terus menaik turunkan tubuh Viona diatas perutnya, kejantanan Fernando terlihat mengkilap saat terkena cairan pelumas Viona yang keluar.      

"Akhh Fernando stopp...sakit akhh,"      

"Tapi enak kan babe," sahut Fernando dengan cepat merespon perkataan Viona.     

"Perutku akhh... sakit, terasa sampai dalam Fernando akhhh…"      

"Fernando akhhh…"      

"Tunggu aku juga akhhhh…"      

Fernando memeluk Viona dengan erat saat mencapai orgasme pertamanya, cairan spermanya langsung menyeruak masuk memenuhi rahim Viona yang sedang duduk diatas tubuhnya. Fernando langsung mendorong Viona dan menindihnya sambil sedikit mengangkat bokong Viona supaya spermanya tak keluar dari dalam Vagina Viona, ia mau agar Viona kembali hamil. Maka dari itu ia melakukan itu, cara yang ia ketahui dari profesor William. Dimana ia diminta untuk mengganjal bokong Viona menggunakan bantal saat mereka mencapai puncak kenikmatan dan Fernando yang memang saat menginginkan anak dari Viona pun langsung melakukan itu. Viona terlihat sangat kelelahan, nafasnya naik turun dibawah tindihan Fernando yang belum mau mengeluarkan juniornya dari dalam tubuh Viona.     

"Aku mencintaimu babe," bisik Fernando lirih sambil mencium pipi Viona.     

"Kau jahat…" jawab Viona kesal.     

"Tapi kau suka kan?"tanya Fernando pelan menggoda Viona.     

"No!!!"     

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando tersenyum, ia lalu kembali memaju mundurkan kejantanannya di dalam tubuh Viona.      

"Akhh..Fernando apa yang kau lakukan?" tanya Viona lirih sambil menutup mulutnya karena kembali merasakan kenikmatan yang Fernando berikan.     

"Jawab dulu kau suka atau tidak?" tanya balik Fernando pelan sambil mempercepat gerakan pinggulnya.     

"Mmmm akuu suukaa.. istirahat Fernando please aku lelah...akhh"      

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando tersenyum, ia lalu kembali mempercepat gerakannya. Kembali bercinta dalam posisi misionaris seperti itu benar-benar membuatnya bersemangat, walaupun ia baru saja mencapai puncak pertamanya namun karena Fernando sudah hampir lima hari tak bercinta alhasil tenaganya masih full. Berbeda dengan Viona yang sudah kelelahan, Fernando yang berniat ingin terus menyatu dengan Viona malam ini memberikan ciuman lembut di bibir Viona. Ia melumat lidah Viona dan menyesapnya kuat seolah sedang berusaha memancing libido Viona kembali dan cara yang Fernando lakukan berhasil, karena tak lama kemudian suara desahan kenikmatan kembali terdengar dari Viona. Ia sudah kembali menikmati permainan Fernando.     

"Hard Fernando hard mmm...akhhh.."     

"Yes Fernando yesss akhhhh…"      

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.