You Are Mine, Viona : The Revenge

Isi hati terdalam Viona



Isi hati terdalam Viona

0Profesor Frank tak dapat menyelesaikan perkataannya saat pintu ruangan profesor William terbuka secara kasar dari luar dan masuklah Viona dengan wajah sembab, kedua matanya berkaca-kaca seperti baru selesai menangis. Ia langsung masuk tanpa bicara dan berjalan pelan menuju tempat Fernado berdiri melewati profesor Frank, tanpa diduga oleh semua orang termasuk Fernando sendiri Viona langsung mencium Fernando di bibir dihadapan semua orang dalam waktu lama sambil melingkarkan kedua tangannya di belakang leher Fernando.     

"Ayo pulang," ucap Viona lirih sesaat setelah hampir dua menit memainkan lidahnya di dalam mulut Fernando tanpa rasa jijik dan malu dihadapan semua orang.     

"Kau mau pulang?" tanya Fernando pelan mengulang ajakan Viona sambil menyeka air mata Viona yang turun membasahi wajahnya.     

Sebuah anggukan kecil dari Viona membuat Fernando tersenyum, ia kemudian melepaskan pelukannya di pinggang Viona lalu beralih ke tangan Viona dan menggenggamnya erat. Tanpa bicara Fernando berjalan melewati kedua sahabatnya yang menyalahkan dirinya dan sang adik yang nampak shock melihat Viona mengambil inisiatif mencium Fernando terlebih dahulu.     

Saat hampir sampai di depan pintu keluar tiba-tiba Viona menghentikan langkah kakinya sehingga membuat Fernando kaget.     

"Ada apa?" tanya Fernando setengah berbisik pada Viona yang nampak menundukkan wajahnya ke lantai.     

Alih-alih menjawab pertanyaan sang suami Viona kemudian membalikkan tubuhnya dan menatap kelima pria yang ada diruangan pribadi profesor William.     

"Kalau kalian belum pernah merasakan sakit dan kecewanya kehilangan anak yang sangat kalian harapkan jangan berkomentar atas apa yang dilakukan suamiku, aku tau tindakannya memang diluar batas wajar dengan menyebarkan video itu tapi apa yang dia lakukan tak ada apa-apanya dengan yang sudah kedua wanita lakukan padaku. Berbuat baik padaku, berpura-pura ramah padaku di dalam toilet dengan mengajak berbicara sambil mengganti permenku dengan obat penggugur kandungan. Kalian tau apa yang membuatku sangat merasa sedih selama ini? Mereka membuatku menjadi pembunuh hikkk...mereka membuatku membunuh anakku sendiri menggunakan kedua tanganku ini hikksss...hiksss kalian tak pernah tau bagaimana rasanya selama sepuluh bulan ini dihantui rasa bersalah...dihantui rasa bersalah karena kedua tangan ini...kedua tangan ini yang selama ini aku gunakan untuk menolong nyawa orang justru aku gunakan untuk membunuh anakku hu huuu huuuu...."     

Untuk pertama kalinya Fernando tak malu menunjukkan air matanya dihadapan semua orang, dalam gerakan cepat ia memeluk Viona dengan erat. Hatinya terasa sakit mendengar perkataan sang istri yang tak pernah ia sangka itu akan dengar, penyesalan seorang wanita yang tak sengaja meminum obat penggugur kandungan.     

Justin dan Harry nampak menghela nafas panjang melihat apa yang dilakukan sang tuan, bertahun-tahun ikut Fernando baru kali ini ia melihat apa yang dilakukan Fernando. Walau mereka laki-laki namun hati paling dalamnya ikut tersentil mendengar perkataan sang nyoya tadi, begitupula dengan profesor William dan profesor Dexter. Mereka nampak tak bisa berkata apa-apa melihat apa yang dilakukan oleh Fernando pada Viona yang baru saja membuat pernyataan menyedihkan.     

"Kita pulang,"bisik Fernando lirih dengan suara terbata.     

"Huum," jawab Viona dengan suara parau.     

Fernando menyeka air mata Viona menggunakan jemarinya kemudian mencium kedua mata sembab sang istri penuh cinta, ia lalu mengajak Viona meneruskan langkahnya meninggalkan ruangan profesor William dengan berpelukan.      

"Kalian lihat kan, jadi jangan salahkan tuan lagi atas apa yang ia lakukan kepada kedua wanita itu. Dia hanya seorang lelaki yang sangat mencintai istrinya yang sudah kehilangan bayinya," ucap Justin pelan sambil melangkah keluar mengikuti Fernando dan Viona yang sudah tak terlihat lagi dari pandangan mata, Harry hanya tersenyum sinis ke arah dua profesor yang berdiri disampingnya.     

Setelah kedua asisten Fernando pergi profesor Frank melangkahkan kakinya keluar dari ruangan profesor William tanpa berbicara satu patah katapun, ada rasa sakit dalam dirinya yang tak dapat dideskripsikan olehnya. Melihat Viona berbicara dan menangis didepan matanya membuat hatinya terasa sakit. Profesor William dan profesor Dexter pun hanya bisa diam tak berbicara dalam waktu lama sampai akhirnya salah satu dokter memanggil profesor William karena dokter Robert membutuhkannya di ruang perawatan Aurelie, dengan cepat profesor tampan itu melangkahkan kakinya menuju ruangan Aurelie meninggalkan profesor Dexter yang masih duduk terdiam menatap layar televisi yang menampilkan sebuah video pernyataan Harry sebagai perwakilan dari Endurance Corporationa yang merupakan perusahaan utama Fernando yang menaungi rumah sakit Global Bross.     

Dalam video itu Harry menjelaskan bahwa dokter Ammy dan suster Lucia sudah dipecat dua hari lalu sebelum skandal video seksnya tersebar, ia juga menjelaskan bahwa rumah sakit Global Bross sudah tak bertanggung jawab lagi akan kedua orang yang dipecat secara tak hormat itu.      

"Maafkan aku Fernando, aku tak tau kalau kau sudah sedetail ini menyiapkan semuanya. Maafkan aku yang tak memahami posisimu, kedua wanita itu memang pantas mendapatkan ganjaran atas semua perbuatannya pada kalian," ucap profesor Dexter pelan, ia menyesal karena sebelumnya memaki-maki Fernando dan menuduh Fernando ingin menghancurkan rumah sakit Global Bross dengan menyebar luaskan Video dokter Ammy dan suster Lucia.     

Di dalam mobil BMW tipe terbaru anti peluru milih Fernando tak terjadi percakapan apapun antara Viona dan Fernando, keduanya duduk dalam diam. Viona yang memejamkan kedua matanya dan Fernando yang menatap Viona tak berkedip, ia tak menyangka kalau istrinya ternyata mendengar semua perkataannya tadi dari luar ruangan profesor William sebelum akhirnya ia masuk dan membuat semua orang terdiam atas pengakuannya yang menyedihkan itu. Berkali-kali Fernando mencium tangan Viona yang tak ia lepaskan sejak dari dalam rumah sakit, ia sengaja melakuakn itu untuk membuat istrinya tak sedih lagi.     

"I love you babe, i love you very much," ucap Fernando pelan sambil mencium kening Viona yang sudah tertidur, setiap Viona menangis ia pasti akan tertidur seperti kali ini.     

Dari kaca spion Lucas hanya tersenyum melihat apa yang dilakukan Fernando pada Viona, ia mempercepat laju mobilnya menuju ke apartement penthouse milik Fernando karena tau kalau kedua majikannya itu sudah melalui hari yang berat.     

Prankk     

Prankk     

"Arrgghhhh siapa...siapa yang berani beraninya menyebarkan video itu argggggg"     

"Fuckkkk..akan kucari siapapun orang yang berani membuat namaku hancur arggghhhh,"     

"Aku akuuu Amelia Smith tak terima semua ini arggghhhh,"     

Dokter Ammy menangis meraung-raung di dalam kamar apartemennya, ia marah besar karena gelar dokternya dicabut oleh ikatan dokter Ontario pasca video skandal seksnya tersebar di dunia maya. Begitupula dengan suster Lucia yang hanya bisa diam sejak tadi di kursi sambil menatap jauh ke arah jendela, hanya air matanya saja yang tak berhenti mengalir membasahi wajahnya menunjukkan kalau ia sangat shock dan sedih saat menyadari semua orang di seluruh dunia bisa melihat skandal seksnya. Rasa malu dan kecewa mengisi harinya, tujuannya untuk mendapatkan Andrew kembali pun pupus. Ia tak punya lagi kesempatan untuk meraih cintanya itu kembali dengan adanya kasus ini, dadanya terasa sesak dan berat.     

"Kau tenang Lucia, aku akan mencari tau siapa dalang dibalik semua peristiwa ini. Tak akan kubiarkan dia hidup tenang setelah ini, yang hancur tak boleh hanya kita. Dia juga harus hancur karena merusak masa depan kita. Kau tenang saja Lucia, aku berjanji padamu," ucap Ammy pelan mencoba memberikan semangat pada Lucia yang sejak tadi duduk di kursi tanpa suara.     

"Aku pergi keluar sebentar mencari makanan, kau diam saja di apartemen. Aku akan segera kembali, jangan pergi kemana-mana Lucia," imbuh Ammy lirih sambil menyeka air mata Lucia yang masih membasahi wajahnya yang pucat.     

Setelah berkata seperti itu Ammy kemudian pergi meninggalkan apartemennya menuju supermarket yang tak jauh dari apartemennya, ia harus membeli makanan karena sejak pagi ia dan Lucia belum makan apapun pasca video itu tersebar. Tiga puluh menit kemudian Ammy terlihat sudah selesai berbelanja dengan membawa dua kantung berisi makanan, dengan berjalan kaki ia pulang menuju apartementnya. Langkahnya terhenti ketika melihat kerumunan orang di dekat apartemen, karena penasaran ia mendekati kerumunan itu dan terkejut ketika melihat apa yang orang-orang itu lihat.     

"Noooooo...Luciaaaaaa...noooo"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.