You Are Mine, Viona : The Revenge

Meminta kejujuran



Meminta kejujuran

0Viona tersenyum ketika memegang kunci mobil Porsche milik Justin yang terparkir di barisan paling depan, dengan langkah penuh percaya diri Viona berjalan menuju mobil sport warna silver tersebut bersama Fernando yang mengikutinya dari belakang. Saat ia berjalan menuju mobil banyak staf rumah sakit yang melihatnya, mereka nampak tak percaya ketika melihat Viona duduk di bangku sopir pasalnya selama ini mereka tau kalau Viona tidak pernah bisa mengendarai mobil termasuk Profesor Frank yang menatap Viona tanpa berkedip yang baru saja memasuki mobil sport mahal itu bernama sang kakak.     

"Are you ready?"tanya Viona pelan pada Fernando yang baru saja selesai memakai sabuk pengaman.     

"Whenever you want, I'm ready," jawab Fernando sambil tersenyum.Viona tersenyum mendengar jawaban sang suami, ia lalu mulai menginjak gas mobilnya dan berjalan pelan meninggalkan halaman rumah sakit Global bros diikuti 5 mobil warna hitam yang berisi pengawal-pengawal Fernando di belakang.      

Tak lama kemudian iring-iringan mobil yang mengawal Fernando Akhirnya sudah tak terlihat lagi di halaman rumah sakit Global bros orang-orang yang melihat Viona dan Fernando pun mulai membubarkan diri, kecuali Profesor Frank yang masih tak bergeming di samping kaca yang ada di lantai dua. Ia masih ada di posisinya semula ketika menatap Viona memasuki mobil bersama Fernando, dengan ekspresi wajah yang tak dapat ditebak.     

"Kenapa kau harus kembali lagi padanya Vio, apa yang kau harapkan dari pria gila seperti Fernando?! Kekayaan ku pun tak jauh beda dengan Fernando, bahkan kalau kau mau tau, aku justru lebih kaya dari si brengsek itu. Aku hanya tak mau saja mengeksposnya saja seperti si brengsek yang arogan itu," ucap Professor Frank lirih.Pada awalnya Profesor Frank senang saat melihat Viona kembali bekerja di rumah sakit, namun saat ia tau bahwa Viona masih berhubungan dekat dengan Fernando rasa bahagianya perlahan memudar. Ia benar-benar tak habis pikir pada Viona, kenapa ia masih mau kembali pada lelaki yang sudah mencampakkannya. Padahal menurutnya apa yang sudah dilakukan oleh Fernando itu sangatlah fatal.      

"Terbuat dari apa hatimu itu sebenarnya Viona, kenapa kau masih mau menjalani kehidupan rumah tangga dengan pria yang sudah memberikanmu surat cerai disaat kau keguguran Viona," gumam profesor Frank menahan emosi, mengingat apa yang sudah Fernando lakukan pada wanita yang ia cintai itu membuatnya sangat marah. Ia benar-benar tidak terima atas perlakuan Fernando pada Viona, rasa sayangnya pada Viona benar-benar membuatnya tak rela ketika melihat Viona terluka. Ia tak mengerti kenapa perasaan itu tak pernah hilang dari dalam dirinya, walaupun saat ini statusnya sudah menjadi suami dari dokter Louisa yang notabene sangat dekat Viona.     

Getar dari ponsel yang ada di dalam saku jas putih kebesarannya membuat Profesor Frank akhirnya meninggalkan tempatnya berdiri saat ini, ia menerima panggilan dari ruang gawat darurat karena ada pasien yang harus segera mendapatkan penanganannya pasca mengalami kecelakaan kerja jatuh dari gondola yang ada di lantai 5 di sebuah perkantoran.     

Tanpa profesor Frank sadari rupanya dokter Louisa sejak tadi memperhatikannya dari kejauhan, ketika melihat suaminya pergi perlahan dokter Louisa lalu berjalan mendekati tempat Profesor Frank berdiri dan melihat ke arah luar yang mana saat ini sudah tidak tampak apa-apa kecuali lalu lalang orang-orang yang keluar masuk rumah sakit Global Bros. Dokter Louisa tak tau kalau yang dilihat oleh Profesor Frank adalah Viona dan Fernando, karena merasa tidak ada yang aneh dokter Louisa kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya karena jam kerjanya belum selesai.      

Sementara itu Viona nampak masih berkonsentrasi membawa mobil milik Justin menuju ke apartemen mewah tempatnya tinggal saat ini bersama sang suami, ia sejak tadi mencari celah untuk melarikan diri dari kawalan para bodyguard Fernando yang menempel di belakang mobilnya. Sedangkan Fernando sejak tadi tak berbicara apapun, ia hanya duduk manis dan tersenyum melihat Viona menyetir dengan sangat baik.     

  "Aku tak menyangka kalau kemampuanmu membawa mobil sebaik ini sayang,"ucap Fernando telah membuka percakapan setelah mereka menempuh perjalanan selama hampir 10 menit.     

"Aku bahkan bisa lebih baik dari ini," jawab Viona pelan dengan tersenyum penuh arti.      

"Apa maksudmu babe?" tanya Fernando tak mengerti dengan arah pembicaraan Viona.     

"Kau ingin aku menunjukkannya secara langsung padamu?" tanya balik Viona sambil melirik kearah Fernando yang sedang menatapnya.     

"Sure…     

"Kencangkan sabuk pengamanmu!!"ucap Viona pelan memotong perkataan Fernando sambil membanting stir ke kiri secara mendadak, sehingga membuat kelima mobil bodyguard Fernando dibelakang tak bisa mengejarnya karena mereka tak bisa langsung berbelok seperti Viona.      

Pasalnya saat ini mereka sedang ada di jalan tol, Fernando yang tak menyangka Viona melakukan belokan tajam seperti itu nampak sangat shock. Ia menatap Viona dengan pandangan tak percaya, andai saja tangan kirinya tak sakit ia mungkin tadi sudah merebut setir dari Viona saat istrinya itu melakukan belokan tajam.     

"Babe…     

"It's not finished yet," sahut Viona dengan cepat memotong perkataan Fernando kembali sambil menginjak gas mobilnya dan memacunya dengan kecepatan tinggi menuju ke arah perbatasan timur kota meninggalkan jalan tol tempatnya berpisah dari pengawalan 5 mobil bodyguard Fernando.      

"Apa yang kau lakukan babe?" tanya Fernando tak percaya pada saat Viona sudah menghentikan mobilnya.     

"Olahraga," jawab Viona tanpa rasa bersalah sambil melepaskan sabuk pengaman yang menahan tubuhnya, ia kemudian keluar dari mobil dan duduk di sebuah ayunan yang tak jauh dari tempat ia memarkirkan mobilnya.      

Fernando kemudian mengikuti Viona yang sudah duduk di ayunan, kemarahannya hilang ketika melihat Viona bermain ayunan seorang diri.      

"Sebenarnya apa yang kau suka dariku Fernando?" tanya Viona tiba-tiba pada Fernando yang sedang berdiri tak jauh dari tempatnya berada.     

"Aku aku hanya anak panti yang tak mempunyai identitas yang jelas, aku tak punya nama keluarga, aku tak punya saudara dan aku tak punya kekayaan seperti dirimu dan para wanita yang mengejarmu di masa lalu. Lalu kenapa kau memilihku diantara wanita-wanita cantik itu?" tanya Viona sambil menghentikan laju ayunannya dna dan menatap tajam ke arah Fernando.     

"Kenapa kau bicara seperti itu…     

"Kalau kau lelah menjalani hubungan palsu ini aku siap menandatangani gugatan ceraimu yang sesungguhnya Fernando," ucap Viona pelan memotong perkataan Fernando.      

Bersambung      

Fernando mematung mendengar perkataan Viona yang terlihat sangat serius, perkataan istrinya yang mengatakan siap menandatangani surat cerai membuatnya sakit. Secara tiba-tiba ia melakukan hal tak terduga yang membuat Viona kaget tak percaya.     

"Fernando apa yang kau lakukan!!!" pekik Viona kaget tak percaya saat melihat Fernando berlutut di tanah yang kotor di hadapannya sambil menundukkan wajah ketanah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.