Sentuhan pertama
Sentuhan pertama
" Aku dengar kalian hari ini dari kantor catatan sipil ya ? " tanya Frank dengan tersenyum lebary.
"Iya kami sudah menyelesaikan tahap itu " jawab Fernando singkat dengan tersenyum hangat .
" Ok kalau begitu ayo kita rayakan hari jadi pernikahan kalian , bukankah ini adalah hari yang membahagiakan " ucap Frank sambil mengeluarkan dua botol minuman keras yang ia simpan di balik badannya .
Viona langsung mencengkram tangan Fernando kembali , ia merespon perkataan Fernando dengan cepat pada Fernando . Fernando pun sepertinya tau kalau Viona sedang memberi tanda padanya .
" Urusanku masih banyak yang belum selesai Frank , aku harus cepat istirahat supaya besok bisa melanjutkan aktivitas yang tersisa . Kau tau sendiri kan seharian ini kami diikuti para wartawan " jawab Fernando dengan nada menyindir menolak tawaran Frank untuk minum .
" Seperti itukah ? baik kalau memang tak bisa aku takkan mengganggu " sahut Frank dengan senyum yang dipaksa .
" Ayo ke kamar honey , aku tau kau sudah lelah sekali " ajak Fernando pada Viona cepat.
" Iya kakiku rasanya pegal semua seharian pakai sepatu setinggi ini dihadapan para wartawan " jawab Viona dengan nada bicara yang dibuat mendayu-dayu untuk menggoda Frank .
Hup
Dengan satu gerakan Fernando langsung menggendong Viona ala bridal style yang membuat Viona terkaget karena tak menyangka akan diperlakukan seperti itu oleh Fernando dihadapan Franklin .
" Kalau begitu biarkan hamba antar ke kamar ya tuan putri " ucap Fernando sambil tersenyum .
" Okay, keep going " jawab Viona cepat dengan wajah yang memerah menahan malu , kedua tangannya ia lingkarkan ke leher Fernando .
" Frank , maaf aku langsung kekamar ya . Thanks for coming " ucap Fernando berpamitan pada Frank yang terpaku tak bergerak melihat Fernando menggendong Viona .
" Ok i know kak , istirahatlah " sahut Frank dengan tergagap , ia berusaha menyembunyikan keterkejutannya melihat apa yang Fernando lakukan dengan Viona .
Fernando mengangguk pelan lalu dengan langkah pasti ia menaiki anak tangga satu demi satu dengan Viona yang ada di dalam pelukannya , mata keduanya beradu sehingga membuat Viona menjadi sangat malu . Ia sebenarnya ingin langsung melompat turun karena malu diperlakukan seperti ini oleh Fernando akan tetapi niatnya tak ia lakukan karena ia tau Fernando sedang menunjukkan kekuasaannya pada Frank , Viona berharap dengan apa yang ia lakukan ini membuat Frank tak mengganggunya lagi .
" Turunkan aku , kita sudah tak terlihat dari bawah " ucap Viona pelan pada Fernando .
"No , aku harus menyelesaikan apa yang sudah aku mulai honey " jawab Fernando tegas menolak permintaan Viona .
"Tapi kan kita hanya pura-pura tadi " sahut Viona dengan wajah yang terlihat kecewa .
Cup
Fernando mencium bibir Viona dengan cepat .
" Siapa bilang kita hanya akting ? aku ingin sekali melakukan ini dengan mu , tahukah kau berapa lama aku menunggu momen ini ? " tanya Fernando dengan tersenyum menatap tajam ke arah dua mata Viona .
" Jangan lihat aku seperti ituuu " pekik Viona sambil menyembunyikan wajahnya ke dada Fernando , wajahnya merasa terbakar ketika mendengar perkataan Fernando .
" Anggap saja ini adalah pemanasan sebelum malam pengantin kita nanti " bisik Fernando pelan ketelinga Viona .
" Akhhhh stop it , I don't want to hear that " jerit Viona kesal sambil membenamkan wajahnya ke dada Fernando sambil memukul dada Fernando pelan .
Melihat Viona tersipu malu membuat Fernando puas , karena Viona terus menggerakkan kedua kakinya naik turun hampir membuatnya terjatuh sehingga membuat Fernando memindahkan tubuh Viona ke pundaknya yang sontak membuat Viona makin kaget ." Heii apa ini … aku bukan karung beras " protes Viona sambil mengangkat wajahnya yang tertutup rambut.
Plak
Tiba-tiba Fernando melayangkan tamparannya ke bokong Viona .
" Awwwww stop it " jerit Viona ketika merasakan bokongnya di tampar oleh Fernando , ada yang bergolak dalam dirinya diperlakukan seperti itu oleh Fernando .
" Kau yang menggodaku honey , jadi diam dan terima hukumanmu " jawab Fernando singkat dengan tawa penuh kemenangan .
Fernando mempercepat langkah kakinya menuju kamar utama tanpa kesulitan , tubuh Viona yang langsing sama sekali tak menganggu dirinya . Setelah memasukkan password akhirnya pintu kamarnya terbuka , dengan langkah pelan namun pasti Fernando berjalan ke ranjang besar miliknya .
Tubuh Viona ia turunkan dengan perlahan tanpa kesulitan diatas kasur yang terbuat dari bulu angsa itu , Viona langsung mundur kebelakang sampai ke ujung ranjang ketika diturunkan Fernando . Kedua pipi Viona sudah mirip kepiting rebus saat ini , melihat itu Fernando tertawa kecil .
" Kau mau apa !!! jangan gila ya … ingat janjimu Fernando !! " teriak Viona panik ketika melihat Fernando melepas baju di hadapannya .
" Menurutmu apa yang akan aku lakukan honey ? " tanya balik Fernando sambil melepas celana panjangnya perlahan sehingga membuat deretan otot perutnya terlihat dengan jelas .
" Jangan gila Fernando !! " bentak Viona dengan suara meninggi , ia membuang wajahnya ke arah lain ketika Fernando sudah hanya menggunakan celana dalam saja .
Fernando tertawa puas lalu berjalan mendekati Viona melalui samping ranjangnya.
" Aku mau apa ? tentu saja mandi , bukankah sebelum tidur kita harus berganti pakaian bersih Bu dokter ? " tanya Fernando pelan sambil membelai wajah Viona yang tertutup rambut.
" Mandii ? " tanya balik Viona sambil mengangkat wajahnya ke arah Fernando.
" Iya mandi memang apa yang kau pikirkan ? Jangan bilang kau memikirkan itu ya !!! dasar dokter mesum !! " jawab Fernando dengan suara meninggi sambil mencubit pipi Viona , ia kemudian berjalan pelan menuju kamar mandi meninggalkan Viona yang masih terpaku di ranjang .
Ceklek
Pintu kamar mandi tertutup ketika Fernando sudah masuk kedalam , yang membuat Viona sadar dari lamunannya .
" Akkkkkhhhhh …. Anjie bodoh !!! " jerit Viona di dalam bantal , ia merasa malu telah berpikiran macam-macam sebelumnya .
Viona mengutuk dirinya sendiri karena sudah menuduh Fernando yang tidak-tidak , ia berguling-guling di ranjang karena menyesali perbuatannya sambil menutupi wajahnya dengan bantal .
Tanpa Viona sadari dari balik pintu kamar mandi Fernando melihat semua yang ia lakukan , pria itu tersenyum penuh kemenangan karena berhasil menggoda wanita yang sudah menjadi istrinya itu .
" Aku akan menunggunya sampai malam pengantin kita Vio " ucap Fernando pelan , ia kemudian menutup pintu kamar mandi dengan rapat lalu berjalan pelan menuju shower untuk mandi .
Di depan kamar Fernando rupanya Frank sudah berdiri mematung , ia tak yakin kalau Viona sudah takluk di tangan Fernando . Untuk itu ia langsung menyusul sepasang calon pengantin itu menuju ke lantai dua dimana kamar Fernando berada .
Saat hampir sampai ke arah kamar Fernando langkahnya terhenti ketika melihat Fernando menggendong Viona di atas pundaknya , bahkan ia mendengar dengan jelas suara jeritan Viona yang kesakitan ketika Fernando menampar bokong Viona. Suara Viona yang selalu ia ingin dengar selama ini , tapi ia justru mendengarnya saat sedang bersama Fernando .
Dug
Frank memukul dinding yang ada di depannya dengan penuh emosi , kedua matanya memerah mengingat apa yang baru saja ia lihat .
" Ingat Fernando , Franklin bukanlah orang yang mudah menyerah " ucap Frank lirih.
Bersambung