You Are Mine, Viona : The Revenge

Let me think first



Let me think first

0Viona menyesali keputusannya melakukan hal bodoh tadi , ia merutuki kecerobohan nya yang akhirnya justru membuatnya menjadi makin mudah disantap oleh Fernando . Keringat dingin yang keluar dari keningnya sudah bercampur dengan air mata .     

"Please don't do that ...please "tangis Viona memohon pada Fernando saat menyadari tangan Fernando sudah menyentuh pahanya .     

"Kau yang memancingku sweety "ucap Fernando dengan nafas berat yang menandakan nafsunya sudah diujung tanduk .     

"No please… buktikan buktikan kalau kau mencintaiku !!! "teriak Viona tiba-tiba saat tangan Fernando bergerak makin dalam menuju ke arah pangkal pahanya .     

"Bukankah kau selama ini selalu sesumbar kalau kau mencintaiku bukan !! buktikan kalau cintamu itu tulus dan bukan karena nafsu "imbuh Viona sesegukan karena ketakutan .     

Mendengar perkataan Viona langsung membuat Fernando menghentikan perbuatannya , ia menarik tangannya keluar dari balik gaun Viona yang sudah terkoyak itu . Dengan cepat ia melepas jas mahalnya untuk menutup paha Viona yang terekspos tanpa berbicara apapun .     

Viona tersenyum diantara tangisannya melihat Fernando menutup tubuhnya , Fernando kemudian berdiri dan berjalan ke arah pantai lalu berteriak dengan kencang . Walau mereka sedang ada di pantai tapi suara teriakan Fernando masih bisa didengar Viona , Viona yang mendengar teriakan Fernando hanya tersenyum simpul ia kemudian berusaha bangun dari pasir dengan bersusah payah karena sebagian gaunnya tertahan di dalam mobil sehingga membuatnya sudah untuk berdiri .     

"Jangan pernah pakai gaun lagi tanpa persetujuan ku "ucap Fernando dengan ketus yang tiba-tiba sudah ada disebelah Viona dan berusaha menolongnya melepaskan diri dari jeratan gaun mahal itu .      

"Bukankah kau yang memberikan aku gaun ini "jawab Viona lirih .     

Fernando langsung mengangkat wajah tampannya ke arah Viona dan seketika langsung membuat Viona bungkam . Setelah dua menit akhirnya usaha Fernando membuahkan hasil , ia akhirnya merobek paksa gaun Viona hingga akhirnya membuatnya terlepas dari jeratan gaun panjang itu .     

"Wanita bodoh !!!"ucap Fernando dengan kesal sambil berjalan ke arah kemudi , ia masuk ke dalam mobil dan membukakan pintu untuk Viona dari dalam . Gaun panjang Viona tersangkut karena pintu samping itu sudah terkunci dari dalam .     

"Masuk kau mau berdiri dengan pakaian terbuka seperti itu di tempat umum seperti ini ?" teriak Fernando dari dalam mobil meminta Viona masuk .     

"Maaf " cicit Viona dengan suara yang hampir tak terdengar .     

Fernando tak menjawab ucapan Viona ia langsung memacu mobilnya menuju jalan raya dengan kecepatan tinggi , Fernando membawa mobil mahalnya itu menuju istananya . Ia melirik jam yang ada di tangan kirinya yang sudah menunjukkan pukul tiga pagi . Sedangkan Viona berusaha membuka matanya lebar-lebar , ia tak mau tertidur lagi apalagi dalam keadaan setengah telanjang seperti sekarang .      

"Duduk lah dengan baik !!!" bentak Fernando tiba-tiba ia merasa terganggu ketika melihat Viona berulang-ulang merubah posisi duduknya .     

"Aku sangat tak nyaman " jawab Viona mencoba membela diri .     

"Kau seperti itu aku yang tak nyaman !!kau mau menyiksaku lagi hah " tanya Fernando dengan suara meninggi .     

"Sebentar lagi sampai ruang bersabarlah "imbuh Fernando cepat .     

Viona menganggukkan kepalanya pelan tanpa berani membantah lagi , sebenarnya ia juga lah yang salah karena dari tadi ia merubah posisi duduknya sehingga membuat paha mulusnya berkali-kali terbuka .     

Fernando tak menoleh lagi ke arah Viona setelah gadis itu duduk diam tanpa membuka pahanya lagi , karena tak terganggu lagi akhirnya Fernando bisa membawa mobilnya dengan nyaman . Setengah jam kemudian mobilnya akhirnya sampai di depan pintu gerbang istana miliknya , beberapa penjaga langsung memberi hormat padanya ketika mobilnya masuk kedalam halaman .     

"Jangan keluar tunggu disini "ucap Fernando ketika melepas sabuk pengamannya , ia lalu membuka pintu mobilnya dan berjalan ke arah pintu samping dimana Viona masih duduk didalam .      

"Jangan melawan!!"bisik Fernando ketus ketika berusaha menggendong Viona ala bridal style dari dalam mobil .     

Viona menganggukkan kepalanya pelan sambil menahan malu karena beberapa orang nampak tengah memperhatikan dirinya , bahkan beberapa pelayan wanita nampak tersenyum melihat Viona digendong Fernando . Karenanya ia memilih menenggelamkan wajahnya ke dada Fernando sehingga ia bisa mencium aroma maskulin dari tubuh Fernando .     

Fernando tersenyum tipis melihat Viona menyembunyikan wajah ke dadanya , ia kemudian mempercepat langkahnya menuju lantai dua dimana kamarnya berada dengan lewat anak tangga .Tubuh Viona yang langsing tak menyulitkan dirinya sama sekali sehingga sangat mudah bagi Fernando menggendong Viona menuju lantai dua , ia memilih menggunakan tangga walaupun di rumahnya tersedia lift .     

"Masukan tanggal lahirmu " ucap Fernando pelan saat berdiri di depan pintu kamarnya .     

"Hemm tanggal lahirku  ?" tanya Viona tergagap .     

" Yes .. cepat masukan " jawab Fernando sambil tersenyum .      

Viona melakukan perintah Fernando , setelah ia memasukan kombinasi angka di depan kamar tiba-tiba pintu kamar Fernando terbuka .     

"Welcome to our room princess " bisik Fernando pelan ketika melangkah masuk kedalam kamar utamanya itu .     

"Your room " jawab Viona cepat dengan sedikit ketakutan , ia mengingat kenangannya tujuh tahun yang lalu ketika sempat menempati kamar besar itu.      

"Kau akan segera pindah kemari sweety "sahut Fernando cepat.      

Viona hanya mendengus pelan merespon perkataan Fernando , tak lama kemudian Fernando menurunkan Viona ke atas ranjang besarnya .Ia lalu duduk dihadapan Viona dengan meletakkan tangannya di paha Viona yang masih tertutup jas mahalnya itu .     

"Aku serius vio " ucap Fernando pelan .     

"Serius apanya ? " tanya Viona bingung .     

"Menikahlah denganku , aku sudah menunggumu selama tujuh tahun ini ...apa penantianku masih belum cukup untuk membuktikan cintaku padamu ? apa kesetiaanku ini belum bisa menyentuh hatimu " sahut Fernando sambil duduk didepan Viona yang tengah duduk di pinggiran ranjang .     

"Apa aku tak pantas mendapatkan cintamu ?" tanya Fernando lagi dengan memegang tangan Viona .     

"Setia apanya ??bagaimana kau bisa disebut setia ketika mau masih membawa pulang wanita untuk tidur di ranjangmu !!" jawab Viona ketus .     

"Mereka tidur di kamar lain Vio !!! satu-satunya wanita yang pernah masuk dan tidur diranjang ini hanya kau seorang " ucap Fernando membela diri .     

"Aku akan berubah kalau kau tak suka dengan gaya hidupku , asal kau ada disampingku setiap pagi aku membuka mata dan disetiap malam aku memejamkan mata aku berjanji akan menyingkirkan wanita-wanita itu dari kehidupanku Vio " imbuh Fernando mencoba menyakinkan Viona .     

Viona terdiam ia sebenarnya masih bingung dengan perasaannya sendiri , rasa takutnya pada Fernando lebih besar dari apapun . Akan tetapi mendengar perkataan pria yang sedang duduk di hadapannya sekarang ada rasa aneh yang bergejolak di dalam dirinya dan rasa itu sangat berbeda dengan apa yang ia rasakan ketika mendengar lamaran dari Andrew beberapa hari lalu .      

"How ?" tanya Fernando tak sabar .     

Viona terdiam dan menghela nafas panjang , ia mencoba berdamai dengan perasaan yang bergemuruh dalam dirinya . Sebuah perasaan aneh yang sangat berbeda ketika mendengar ajakan menikah dari Fernando yang tak ia rasakan ketika Andrew melamarnya kemarin .     

" Vio … jangan buat aku mati penasaran Vio " tanya Fernando lagi sambil menggenggam tangan Viona.      

" Beri aku waktu untuk memikirkannya  terlebih dahulu " jawab Viona sambil tersenyum simpul .      

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.