You Are Mine, Viona : The Revenge

Selalu menang



Selalu menang

0  Dengan sedikit rasa kesal profesor Frank berjalan mendekati pintu dimana ada seseorang yang tengah memencet bel apartemennya dari luar .Saat membuka pintu ia sempat terkejut ketika melihat sosok tengah berdiri di hadapannya itu . " Profesor …. " Kau yang menyerahkan dirimu padaku Louisa " ucap Frank cepat memotong perkataan Louisa yang tengah berdiri di hadapannya dengan memakai jaket tebal itu . Selesai bicara Frank langsung menarik tangan Louisa untuk masuk ke dalam apartemen miliknya , karena tarikan tangan Frank terlalu kuat akhirnya jaket yang dipakai oleh Louisa terbuka . Mata Frank langsung berbinar-binar begitu melihat apa yang dipakai oleh dokter yang sudah berhasil ia taklukkan tadi siang itu . Dokter Louisa memakai lingerie seksi yang benar-benar menampilkan lekuk tubuhnya , kedua payudara indahnya pun nampak indah dalam balutan lingerie warna hitam itulah . Kedua kaki jenjang Louisa tertutup oleh stocking warna hitam yang dikaitkan dengan lingerie , sehingga membuat dokter cantik itu nampak seperti seorang wanita pekerja seks yang sedang melayani pria hidung belang . " Jessica " ucap Frank lirih ketika melihat penampilan Louisa yang ada di hadapannya saat ini . Dulu sewaktu Jessica masih hidup tiap malam Frank datang untuk meminta jatah pelayanan sex , ia akan memakai lingerie yang paling seksi untuk menggoda Frank .  Tanpa banyak bicara  Frank segera menarik Louisa ke dalam kamarnya , dengan kasar ia melempar tubuh seksi sang dokter muda itu ke atas kasur . Dengan cepat pula Frank membuka semua pakaian yang melekat pada tubuhnya ,Louisa sempat terbelalak ketika melihat mister P milik Frank yang sudah tegang dan siap untuk bekerja . Dalam sekejap Frank sudah ada diatas tubuh Louisa , ia mulai mencium dan meninggalkan bekas di sekitar dada Louisa sehingga membuat wanita itu menggelinjang dan mendesah karena merasakan nikmat . Melihat dokter muda itu menggila membuat Frank makin bersemangat , ia kembali memainkan jemarinya di liang kewanitaan  Louisa dengan gerakan maju mundur yang cepat sehingga kembali membuat Louisa mencapai orgasme yang dibarengi dengan keluarnya cairan bening yang hangat milik Louisa . " Bersihkan jemariku " ucap Frank pada Louisa sambil mengacungkan jemarinya ke wajah dokter cantik itu , dengan cepat ia melahap dan melumat habis cairan miliknya sendiri tanpa sisa . " Bagaimana rasa dirimu sendiri Louisa ? " tanya Frank penuh kemenangan . " Aku menginginkan dirimu please jangan buat aku menggila seperti tadi siang " jawab Louisa menceracau . Tanpa bicara lagi Frank lalu membuka lebar paha Louisa dan langsung menghujamkan mister P miliknya ke dalam liang surga milik Louisa yang sudah basah itu , karena Louisa sudah tak perawan mister P milik Frank dengan mudah menerobos masuk . Frank yang selalu membayangkan berhubungan sex dengan Viona pun hanya bisa menerima kenyataan bahwa ia harus kembali merasakan kenikmatan seorang wanita yang lagi-lagi sudah tak perawan . Suara desahan dan erangan pun akhirnya terdengar jelas dari kamar milik Frank , Frank bertekad tak akan membuat Louisa istirahat semenit pun . Ia bertekad akan terus-menerus menghujam liang kenikmatan milik Louisa dengan mister P miliknya . ISTANA FERNANDO  Iring-iringan mobil mewah milik Fernando dan pengawal pribadinya sampai di halaman depan , seorang pria dengan sigap langsung berlari dan membukakan pintu untuk sang tuan besar keluar . " Wake up honey " ucap Fernando lirih membangunkan Viona yang terlelap di sampingnya.  " Ayo bangun kita sudah sampai rumah " imbuh  Fernando sambil memencet hidung Viona . Perlahan Viona membuka matanya , efek obat yang diberikan dokter benar-benar terasa ketika ia selesai makan . Kedua matanya langsung terasa berat tak bisa diajak kompromi . " Masih ngantuk ? aku gendong ya ? " tanya Fernando pelan sambil menawarkan bantuan . " No !!! aku bisa jalan sendiri " jawab Viona cepat sambil terbangun , kesadarannya langsung kembali begitu mendengar perkataan Fernando yang ingin menggendongnya . Tanpa bicara Viona langsung keluar dari mobil melewati Fernando yang duduk di dekat pintu keluar , Fernando hanya tersenyum melihat tingkah Viona yang malu-malu kucing itu . Setelah Viona keluar Fernando pun menyusul sang calon istri berjalan masuk menuju istana megahnya itu . " Tuan saya harus langsung pergi , saya masih harus mengurus hal yang lain " ucap Justin berpamitan pada Fernando . " Ok , ingat Justin aku tak mau ada kesalahan sekecil apapun " jawab Fernando kembali mengingatkan sang asisten pribadi . " Siap tuan , kalau begitu saya permisi " sahut Justin sambil menundukkan kepalanya dan berjalan ke mobil . Fernando tersenyum melihat asisten pribadinya itu pergi , ia pun melangkahkan kakinya kembali menuju ruang tamu menyusul Viona yang sedang duduk di sofa besar . Senyum Fernando tersungging ketika melihat Viona menyandarkan tubuhnya di sofa yang empuk , wajah Viona sudah berangsur kembali ke biasanya kedua pipinya nampak sudah memerah yang berarti aliran darah di wajahnya sudah normal gak seperti tadi sewaktu ia pingsan wajahnya langsung berubah pucat bak mayat hidup . " Ayo naik , mandi lalu istirahat " bisik Fernando pelan . " Aku tak mau tidur di kamarmu lagi " jawab Viona sambil membuka matanya . " Iya kau tak perlu tidur di kamarku lagi , tapi sekarang ayo bersihkan badan dulu " sahut Fernando dengan tersenyum . Viona mengangguk pelan lalu bangun dari sofa tempat ia duduk dan berjalan ke arah tangga bersama Fernando , beberapa pelayan nampak langsung memberi hormat pada tuan dan nyonya barunya itu . " Apa kami perlu menyiapkan makan malamnya tuan ? " tanya seorang pelayan wanita pada Fernando . " Tak usah kami sudah makan , tapi siapkan minuman hangat dan antar kekamarku " jawab Fernando dengan tersenyum . " Baik tuan " sahut sang pelayan dengan cepat . Fernando kembali berjalan menuntun Viona menuju kamarnya , setelah sampai dikamar besarnya ia memasukan password yang mengunci kamarnya itu . Viona hanya tersenyum tipis ketika melihat Fernando memasukan kombinasi angka yang merupakan tanggal lahirnya itu . " Dimana kamarku ? " tanya Viona cepat yang sadar kalau ia akan masuk ke dalam kamar Fernando lagi . " Mandi dulu , semua pakaian mu ada di lemari bajuku kan " jawab Fernando sambil tersenyum . " Setelah mandi antarkan aku kekamarku , kita belum menikah jadi kita belum bisa tidur satu kamar " sahut Viona cepat . " Iya nyonya saya mengerti " ucap Fernando sambil membungkuk menirukan gaya pelayan berbicara . Viona memukul Fernando dengan manja , ia gemas melihat tingkah Fernando yang kekanak-kanakan . Ia kemudian menuju closet pakaian untuk mencari baju tidur , kali ini Viona bertekad akan memakai baju tidur yang tak mengundang bahaya .Setalah hampir lima belas menit di dalam ruang khusus pakaian itu akhirnya Viona berhasil menemukan pakaian tidur yang sesuai seleranya ,ia kemudian masuk ke dalam kamar mandi setelah melihat Fernando duduk di sofa dengan menatap layar laptopnya . Lima belas menit kemudian Viona keluar dengan pakaian tidur yang baru , ia tersenyum penuh kemenangan ke arah Fernando yang dibalas sebuah senyuman kecil dari Fernando yang berjalan melewatinya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri . " Sudah selesai kan!! ayo antar kekamarku " ucap Viona bersemangat ketika melihat Fernando keluar dari kamar mandi . " Mau kemana ? " tanya Fernando pura-pura bodoh . " Kamarku , bukankah tadi aku sudah bilang aku tak mau tidur lagi dikamarmu " jawab Viona dengan mata berbinar-binar . " Bukankah kita sudah ada dikamarmu sekarang " sahut Fernando sambil meletakkan handuk yang baru ia pakai untuk mengeringkan rambut ke tempat pakaian kotor . Viona tertegun mendengar perkataan Fernando ia mencoba mencerna perkataan calon suaminya itu .Tak lama kemudian raut wajah Viona berubah . " Jadi maksudnya kamarmu ini jadi kamarku ? " tanya Viona cepat . Fernando berjalan mendekati Viona dan memeluk Viona dengan erat , ia lalu mencium kening Viona dengan perlahan sambil berbisik  " ini kamar kita " .  Bersambung

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.