You Are Mine, Viona : The Revenge

A lover



A lover

0  Mendengar perkataan Fernando langsung membuat wajah Viona berubah dan akhirnya membuat Viona terduduk di lantai karena jengkel pada Fernando yang dianggap telah berbohong itu." Heiii kenapa jadi duduk dilantai honey ? " tanya Fernando sambil menahan tawa melihat Viona merajuk seperti anak kecil . " Aku benci padamu !! kau berbohong lagi " jawab Viona ketus . " Siapa yang berbohong ? bukankah memang kenyataannya benar ini kamar kita " sahut Fernando tanpa rasa bersalah sambil berjongkok di depan Viona . Viona menatap tajam ke arah Fernando , ia benar-benar sudah dibodohi lagi . Dengan kesal Viona mendorong Fernando hingga membuat pria itu terjatuh ke belakang , melihat Fernando terjatuh membuat Viona tersenyum sinis sambil menjulurkan lidahnya untuk mengejek ia kemudian berjalan cepat menuju ranjang dan langsung berbaring sambil bersembunyi dibalik selimut yang tebal . Fernando tertawa melihat tingkah Viona yang seperti anak kecil , ia tak menyangka Viona yang dingin dan susah ia taklukkan mempunyai sisi kekanak-kanakan seperti ini . Perlahan Fernando bangun dari lantai lalu menyusul ke ranjang besarnya dimana Viona sudah menggulung tubuhnya dengan selimut tebal hingga nampak seperti lumpia . 2" Mau tidur dalam posisi seperti ini ? " tanya Fernando pelan menggoda Viona . "Jangan pedulikan aku !! " jawab Viona cepat . " Ha ha ha ….ok ok baiklah aku tak akan menggangumu lagi honey " sahut Fernando sambil tertawa lebar penuh kemenangan , ia lalu sibuk dengan ponselnya membaca list persiapan pernikahannya yang akan digelar lima hari lagi itu . Sepuluh menit kemudian gulungan selimut dimana Viona bersembunyi mulai bergerak-gerak , Fernando menahan tawanya supaya tak meledak . Ia melihat bagaimana susahnya Viona berusaha keluar dari gulungan selimut tebal itu . " Panas nyonya ? " tanya Fernando dengan setengah berbisik pada Viona . " Akh ini gara-gara kau Fernan… Bug  Fernando langsung menindih Viona sehingga membuat Viona tak bisa menyelesaikan perkataannya .  " Bukankah sudah aku ajari bagaimana cara memanggilku honey " ucap Fernando ditelinga Viona . " Akhh awas lepas dulu …" pinta Viona pada Fernando untuk melepaskan dirinya . " Apa perlu aku ingatkan dengan cara lain sweety ? " tanya ulang Fernando sambil mendaratkan bibirnya di leher Viona . " Akhhh iya iyaaaaa ampun hubby ampun " teriak Viona panik ketika merasakan bibir Fernando sudah menyentuh lehernya . Fernando menghentikan ciumannya dan menatap Viona dengan pandangan penuh cinta , perlahan ia membelai wajah Viona untuk merapikan rambutnya yang menutupi wajah cantik Viona . " Jangan pernah hianati aku sweety " ucap Fernando pelan . " mmmm …. " Jawab yang jelas honey " sahut Fernando cepat memotong ucapan Viona yang terdengar samar-samar itu . " Kau serius akan pernikahan ini ? " tanya Viona pelan dengan nada bergetar . " Apa maksudmu Vio !!! " tanya balik Fernando sambil mencengkram bahu Viona dengan keras . "Sakit …." isak Viona lirih . Mendengar isak tangis Viona membuat Fernando sontak melepaskan tangannya dari bahu Viona , dengan perlahan Fernando membangunkan Viona untuk duduk bersama dirinya diranjang . " Kenapa bertanya seperti itu ? "tanya Fernando pelan . " Seperti yang sudah semua orang ketahui , aku bukanlah seorang yang berasal dari keluarga yang jelas . Dibesarkan di panti yang sudah dibuang orang tua kandung  , aku tak punya saudara , tak punya harta , tak punya apapun yang bisa aku banggakan dan rasanya sangat tak pantas bersanding denganmu yang seorang pengusaha sukses yang dikenal semua orang " jawab Viona dengan tersenyum . " Kenapa kau memilihku disaat diluar sana banyak sekali anak gadis dari orang-orang penting yang ingin menikah denganmu " tanya Viona pelan menambahkan perkataanya sebelumnya. " Sudah ? hanya itu yang ingin kau tanyakan padaku ? " tanya balik Fernando . "Masih banyak sebenarnya , tapi itu adalah pertanyaan terbesar didalam hatiku " jawab Viona jujur . Fernando tersenyum lalu memeluk Viona dengan erat , berkali-kali ia mencium pipi Viona yang sudah memerah karena tersipu malu . " Jawabnya karena itu adalah kau Viona " ucap Fernando setengah berbisik . "Apa maksudmu ! " tanya Viona bingung sambil melepaskan pelukan Fernando dari tubuhnya . " Sejak pertemuan pertama kita di laundry siang itu kau sudah berhasil mencuri setengah dari hatiku , aku mengawasimu hampir tiap hari setelah pertemuan pertama kita itu . Aku penasaran bagaimana seorang gadis yang cerdas disekolah tak melanjutkan pendidikannya tapi justru bekerja di tempat laundry , sampai akhirnya aku mendapatkan laporan dari anak buahku tentang dirimu . Dari situ aku sudah menyakinkan hatiku bahwa kau akan menjadi milikku , milik Fernando … " Kau seyakin itu ? bukankah waktu itu kau sudah bertunangan dengan Natasya " ucap Viona memotong perkataan Fernando . " Aku tak pernah mencintainya , dia yang selalu mendekatiku sebelum akhirnya dia membunuh Zevanya anakku " jawab Fernando dengan tegas , raut wajahnya berubah ketika Viona menyinggung nama Natasya . Viona terdiam mendengar jawaban Fernando , ia hanya bisa tersenyum karena walau hati kecilnya terharu dengan perkataan Fernando akan tetapi sisi lain dalam diri Viona masih sedikit tak percaya dengan apa yang dikatakan Fernando . " Kau tak percaya padaku ? " tanya Fernando membuyarkan lamunan Viona. " Tentu saja mana ada orang yang bisa percaya padamu semudah itu !!! " jawab Viona ketus mencoba menyamarkan perasaannya yang sebenarnya . " Hanya kau yang tak percaya ketulusanku Viona " sahut Fernando sambil tertawa . Fernando kemudian berjalan ke arah dinding yang terdapat lukisan macan yang besar , perlahan ia menggeser lukisan itu dan ternyata ada sebuah brankas besar dibalik lukisan hewan buas itu . Fernando memasukkan beberapa kombinasi angka yang membuat brankas itu terbuka , perlahan ia mengeluarkan kotak yang cukup besar dari brankas itu dan membawanya ke arah Viona . " Open it " ucap Fernando pelan memberikan ijin pada Viona untuk membuka kotak rahasianya . " How ? " tanya Viona bingung . " Just open it, it's not locked " jawab Fernando tersenyum . Perlahan Viona membuka kotak berwarna hitam milik Fernando yang ada dihadapannya , dengan perlahan Viona membuka kotak itu dan saat ia melihat isi kotak itu rasanya jantung yang ada didalam rongga dadanya seperti akan keluar . " Ini semua .... " Yes , seperti yang kau pikirkan honey " ucap Fernando memotong perkataan Viona . Viona mengulurkan tangannya meraih tumpukan foto dirinya sejak tujuh tahun lalu , dimana foto-foro itu diambil saat ia sedang ada di tempat kerjanya di sebuah laundry . Viona bahkan menemukan fotonya saat sedang berdiri di stasiun bawah tanah ketika menunggu kereta ketika akan pulang bekerja . " Ini bukankah foto di apartemen pertamaku " tanya Viona pada Fernando sambil menunjukkan apartemen yang ia sewa pertama kali pasca ibu Maria meninggal . " Yes " jawab Fernando singkat . " Coba kau fikir bagaimana bisa malam itu aku bisa muncul dihadapanmu ketika si pemuda brengsek itu mencoba menyentuhmu " ucap Fernando dengan senyum penuh arti . Viona terdiam mencoba mencerna perkataan Fernando , ia coba mengingat malam dimana ia hampir diperkosa oleh Lexi sang kakak kelasnya . " Kau membuntutiku !!! "pekik Viona dengan suara yang meninggi . " Istriku memang pandai " jawab Fernando sambil menatap foto Viona yang sudah ia simpan selama tujuh tahun ini di dalam brankas . Deg Deg Deg Detak jantung Viona terpacu lebih cepat mendengar jawaban Fernando , ia sama sekali tak menyangka kalau Fernando melakukan hal semacam itu . " Perasaanku tak enak ketika melihat anak lelaki itu berbicara padamu ketika pertama kali ia pindah ke depan kamarmu , tenyata feeling ku benar-benar terbukti malam itu " ucap Fernando dengan mata berapi-api , ia langsung marah ketika mengingat malam dimana Viona hampir dimakan pria lain . " Terima kasih hiks hiks ... terima kasih sudah datang malam itu aku aku huaaaa " tangis Viona akhirnya pecah ketika mengingat kembali malam itu , malam yang membuatnya membenci Fernando selama ini ." Jangan menangis lagi aku tak mau istriku bersedih ..lagipula anak lelaki itu sudah membusuk dipenjara saat ini " ucap Fernando pelan mencoba menenangkan Viona . " Penjara ???" tanya Sasa tak mengerti dengan arah pembicaraan Fernando ." Iya dia aku kirim ke penjara dan ...shit !!!! " umpat Fernando tiba-tiba . " Kenapa ? " tanya Viona pelan . " ini adalah tahun dimana ia akan bebas " jawab Fernando dingin . Bersambung

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.