You Are Mine, Viona : The Revenge

Perkenalan



Perkenalan

0  Mobil yang membawa Viona dan Fernando berhenti di sebuah komplek hutan kecil di pinggiran kota Ottawa , sebuah tempat yang masih banyak memiliki pohon besar . Fernando yang tak pernah tau tempat yang ia datangi itu pun hanya bisa menatap takjub sekeliling , ia tak menyangka akan melihat hutan di kota tempatnya berkuasa . " Ayo keluar aku perkenalkan pada seseorang " ucap Viona pelan mengajak Fernando turun dari mobil .  " Siapa ? " tanya Fernando penasaran . " Nanti aku akan bertemu langsung dengannya , sekarang ayo jalan " jawab Viona sambil menarik tangan Fernando untuk berjalan ke arah hutan yang memiliki jalan setapak . Melihat tuannya diajak ke hutan oleh Viona membuat semua bodyguard Fernando berjalan mengikuti dari belakang , mereka tak mau mengambil resiko sekecil apapun itu termasuk Justin yang sudah berjalan di belakang Fernando persis . Setelah berjalan hampir sepuluh menit langkah semua orang langsung terhenti ketika sampai di tujuan , tangan Fernando pun terlepas dari genggaman tangan Viona . Fernando tertegun melihat tempat yang ia datangi bersama Viona , di hadapannya terpampang sebuah komplek makam tua yang berjajar rapi .  Sebuah komplek yang dipersembahkan bagi para pejuang kemanusiaan dari masa perang dunia II , belum hilang rasa terkejutnya Fernando kembali dibuat kaget ketika melihat Viona berjalan masuk ke dalam komplek makam tua . Karena penasaran Fernando mengikuti langkah calon istrinya sampai akhirnya langkah Viona terhenti di depan makan yang tertulis nama George Robert Horison dan Maria Jessica Horison .  " Ibu ..ayah Anjie datang " ucap Viona dengan lirih . " Anjie akan menikah tiga hari lagi dengan pria yang menyayangi Anjie dan saat ini ia sedang ada bersama Anjie " imbuh Viona sambil duduk bersimpuh di makam kedua orang tua angkatnya sambil menunduk . Melihat pemandangan yang ada di hadapannya membuat Fernando beserta anak buahnya merasa serba salah , mereka akhirnya tau kalau sedang ada dimakan orang tua Viona . Melihat Viona duduk bersimpuh membuat Fernando melakukan hal yang sama di samping Viona , melihat Fernando melakukan hal yang sama seperti dirinya membuat Viona tersenyum .Dengan perlahan Viona meraih dan menggenggam tangan Fernando . " Ini calon suami Anjie Bu … namanya Fernando , seandainya ayah masih hi hidup mungkin ayah bisa bermain catur dengan nya hiks seperti hobi ayah dulu kan hiks hiks " isak Viona pelan sambil menggenggam erat tangan Fernando .Melihat Viona menangis membuat jantung Fernando berdesir , ia tak pernah tau kalau Viona punya sisi seperti ini . Dengan perlahan Fernando berjalan jongkok mendekati batu nisan yang terpasang gambar foto ayah dan ibu Viona . " Halo ayah ibu perkenalkan namaku Fernando , aku berjanji akan membuat Viona bahagia selama lamanya . Aku akan membuat dia menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini , aku harap ayah dan ibu merestui kami " ucap Fernando pelan sambil meraba foto George dan Maria Jessica bergantian . Mendengar perkataan Fernando membuat Viona menitikkan air matanya dengan deras sehingga membasahi wajahnya dengan cepat , Viona menangis sejadi-jadinya di depan makam ayah dan ibunya .  Hal yang selalu Viona takutkan adalah ini ketika ia menikah tak ada orang tua atau saudara yang mengantarnya ke altar , Viona dulu menganggap menikah bukanlah hal yang penting karena bagi Viona hidup sebagai dokter dan membantu orang lain sudah cukup membuatnya bahagia .Sampai akhirnya Fernando kembali datang ke dalam kehidupannya dan terus-menerus menyakinkan dirinya untuk menikah akhirnya membuat pertahanan baja di dalam diri Viona runtuh . " Sudah ya jangan menangis lagi , lihat kedua matamu sudah bengkak honey " ucap Fernando pelan sambil menenangkan Viona . " Terima kasih sudah mau bertemu ayah dan ibuku hiks hiks " jawab Viona dengan terisak . " Dengan senang hati honey , ayo pulang hari sudah mulai sore apalagi kita belum makan siang . Aku tak mau kau sakit lagi honey " sahut Fernando membujuk Viona untuk segera kembali ke rumah . Viona mengangguk pelan lalu bangun dari duduknya dibantu Fernando , ia kemudian meletakkan dua buah tangkai bunga mawar ke atas nisan sang ayah dan ibunya yang ia simpan di dalam tas . Fernando tersenyum melihat Viona ,ia kemudian berjalan pelan menuju pintu keluar sambil menuntun calon istrinya itu supaya tak terjatuh karena jalanan yang sudah licin . Justin langsung membukakan pintu mobil untuk Fernando masuk , begitu sang tuan besar dan nyonya barunya masuk ia langsung berlari ke arah kursinya dan tak lama kemudian mobil mereka pergi meninggalkan komplek makam kedua orang tua angkat Viona . Sepanjang perjalanan Viona memejamkan matanya tanpa bicara sehingga membuat suasana di mobil menjadi sunyi , Fernando hanya sesekali menoleh ke arah Viona ia tau apa yang sedang dirasakan calon istrinya itu . Walau Fernando tau orang tua kandung Viona ia tak mau memberitahukan pada Viona mengingat apa yang sudah dikatakan oleh Viona sebelumnya ditambah hari ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Viona sangat menghormati dan menyayangi ayah dan ibu angkatnya itu . " Mereka pasti bahagia disana Vio " ucap Fernando pelan sambil menggenggam tangan Viona . " Benarkah ? " tanya Viona pelan tanpa membuka matanya . " Kau tak tidur sejak tadi honey ? " tanya balik Fernando . Mendengar pertanyaan Fernando membuat Viona membuka kedua matanya lalu tersenyum tipis kearah Fernando yang membuat wajahnya terlihat makin cantik . " Aku lapar jadi aku tak bisa tidur " jawab Viona jujur . " Jadi istriku lapar makanya tak bisa tidur ya ? " tanya Fernando pelan sambil menahan tawa mendengar perkataan Viona . " Iya aku lapar he he " jawab Viona sambil tersenyum lebar sehingga deretan gigi putihnya terlihat jelas . " Lukas percepat jalan mobilnya , nyonyamu sudah lapar ini " titah Fernando meminta sang supir untuk mempercepat laju mobilnya . " Baik tuan " jawab Lukas patuh , ia kemudian menambah kecepatan mobilnya menuju ke istana Fernando yang sudah tak jauh itu . Viona tersenyum tipis ia kemudian bersandar ke pundak Fernando yang membuat Fernando kaget , ia tak menyangka Viona akan bersikap seperti ini dengannya . " Terima kasih sudah mau berkenalan dengan ayah dan ibuku " ucap Viona pelan . " Mereka juga orang tuaku honey kau jangan lupa itu " sahut Fernando lirih sambil mengecup kening Viona . " Jangan kecewakan aku , aku mohon padamu " cicit Viona dengan suara yang hampir tak terdengar . " Tentu saja honey , sejak pertama aku memutuskan untuk menikahimu aku sudah menyingkirkan wanita-wanita itu dari rumahku " jawab Fernando cepat . " Bukan hanya ucapan yang aku mau tapi bukti nyata darimu terutama nanti saat kita sudah menikah , percayalah ujian pernikahan itu akan datang setelah kita menikah " ucap Viona serius . " Aku tau honey , aku tak akan macam-macam lagi selama kau ada disampingku " imbuh Fernando mencoba menyakinkan Viona . Viona mengangguk pelan dengan senyum tersungging diwajahnya , dalam hatinya terasa hangat mendengar perkataan Fernando . Tak lama kemudian mobil mereka akhirnya sampai ke istana pribadi milik Fernando yang ia bangun bertahun-tahun lalu dengan hasil kerja kerasnya tanpa bantuan sang ayah tuan Jacob grey Willan . " Selamat datang tuan " sapa Tedy didepan pintu utama menyambut Fernando dan Viona . " Ada siapa ? " tanya Fernando cepat , ia menyadari kalau Tedy sang kepala pelayan dirumahnya tengah memberikan informasi padanya . " Apa aku sudah tak bisa main ke rumah kakakku sendiri !!! " pekik Frank dari arah ruang tamu dengan suara keras , tak lama kemudian Frank terlihat berjalan ke arah pintu utama dimana Fernando dan Viona berdiri .Melihat profesor Frank ada dihadapannya membuat Viona mencengkram lebih kencang lengan Fernando . " Its ok honey , im here ...." bisik Fernando pelan mencoba menenangkan Viona .Bersambung

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.