You Are Mine, Viona : The Revenge

Penyakit jiwa



Penyakit jiwa

0  Fernando membawa Viona yang sudah mabuk ke atas tempat tidur , wajah Viona yang memerah membuatnya kembali bergairah . Sebenarnya Fernando tak suka bercinta dengan wanita yang sedang mabuk akan tetapi pesona Viona benar-benar menghilang pedomannya selama ini , Fernando menurunkan Viona yang sudah K.O diatas tempat tidur mewahnya ." Aku mencintaimu Viona , dari awal aku melihatmu aku sudah jatuh cinta padamu honey " ucap Fernando pelan sambil meraba wajah Viona yang sudah memerah .  " Kau sangat cantik dan polos ...aku sangat beruntung mendapatkanmu " imbuh Fernando sambil mencium bibir Viona yang basah . Fernando kemudian melayangkan ciumannya ke leher Viona yang wangi dan berpindah ke dadanya yang merupakan salah satu spot favoritnya , saat akan membuka bra yang dipakai Viona tiba-tiba Viona terbangun dan langsung duduk dengan tegap sampai membuat Fernando kaget . " Honey , kau sadar ? " tanya Fernando dengan ekspresi bodoh . " Honey …. " Huekkkkkkk huuuekkkkk….." Viona memuntahkan semua isi perutnya ke arah lantai , makanan yang baru ia makan pun ikut keluar mengotori lantai . "Heiii heeiiii what happen ? " tanya Fernando sedikit panik ketika melihat Viona muntah berkali-kali . " Pusing … akuu huuekkkk…." Viona kembali memuntahkan air dari dalam perutnya . Fernando yang tak tega langsung menghubungi dokter pribadinya untuk datang ke rumah , dengan cepat Fernando menggendong Viona ke kamar terbesar kedua yang ada di rumahnya dan membiarkan kamarnya dalam keadaaan super kotor.  Tak lama kemudian dokter William pun datang , ia datang dengan tergesa-gesa menuju ke kamar terbesar kedua yang ada di rumah Fernando . " Will …" pekik Fernando cepat ketika melihat dokter pribadinya itu datang . " I know " jawab dokter William cepat . Dokter William kemudian memulai pekerjaannya , dengan cepat ia memeriksa kondisi Viona dengan melakukan pemeriksaan detak jantung dan denyut nadi .Tak lama kemudian dokter William terlihat membuka kotak peralatannya dan mengeluarkan sebotol cairan infus yang akan dipasangkan di tangan Viona.  " Kenapa Wil " tanya Fernando panik.  "Seharusnya aku yang bertanya padamu belum ada satu minggu aku pergi dari rumahmu dan ini adalah kali kedua aku melihat istrimu terbaring sakit seperti ini " jawab dokter William dengan tatapan dingin ke arah Fernando. "Kami tadi sedang menikmati makan malam dan kami minum wine lalu tak lama kemudian iya terlihat tertidur,  saat aku akan menggantikan pakaiannya tiba-tiba ia terbangun dan memuntahkan semua makanan yang ia makan sebelumnya sampai akhirnya pingsan seperti ini " ucap Fernando pelan . " Benarkah kau tak memberikan obat apapun ke dalam makanan atau minumannya "  tanya Dokter William dengan curiga. " Kau gila will untuk apa aku melakukan itu dia sudah menjadi istriku " jawab Fernando jengkel . Mendengar perkataan Fernando membuat dokter William tertawa terbahak-bahak , dia sebenarnya hanya asal bicara ketika menanyakan pertanyaan sebelumnya kepada Fernando.  " Ha ha ha i know bro , im sorry … istrimu tak akan bisa minum alkohol selama sisa hidupnya atau ia akan terus menerus mengalami ini nantinya " ucap dokter William sambil tersenyum . " Maksudnya ? " tanya Fernando bingung . " Istrimu sangat dilarang minum alkohol , tubuhnya menolak minuman keras itu jadi kalau kau mencintainya lebih baik jangan pernah berikan ia izin untuk minum minuman keras lagi " jawab dokter William sambil menepuk pundak Fernando pelan .  " Thanks Will for everything " ucap Fernando lirih . " Its my job dont worry " sahut dokter William sambil tertawa dan merapikan peralatannya kembali . Fernando duduk dipinggir ranjang dan melihat Viona yang terlelap karena pengaruh obat yang diberikan dokter William . Ini adalah kali kedua melihatnya terbaring tak berdaya setelah menjadi miliknya yang sah . " Kapan dia akan bangun Will ? " tanya Fernando pelan. " Besok pagi ,  aku sengaja memberikannya obat tidur supaya ia bisa tidur dengan nyaman malam ini " jawab dokter William sambil tersenyum .  " Good … thanks Will " ucap Fernando penuh syukur . " Aku pulang ya kalau ada apa-apa kau bisa menghubungi aku lagi " pamit dokter William pelan . Fernando mengangguk pelan merespon perkataan sahabatnya itu ia hanya duduk di samping Viona tanpa menghantarkan kepulangan dokter William . walaupun adiknya adalah seorang dokter tapi Fernando tak pernah menghubungi Frank kalau terjadi sesuatu pada dirinya , ia selalu menghubungi dokter William ada masalah seperti kali ini . " Maafkan aku Honey , aku tak bermaksud membuatmu seperti ini aku tak tahu kalau tubuhmu benar-benar tak bisa menerima minuman keras " ucap Fernando penuh penyesalan sambil membelai wajah Viona yang pucat.  Tok  Tok  Tok  Pintu kamar di mana Viona berada diketuk dari luar dan masuklah Teddy bersama beberapa pelayan lainnya.  " Tuan memanggil kami " tanya Tedy pelan . " Tolong buang semua furniture yang ada di dalam kamarku , ganti semua semuanya dengan furniture baru . Aku ingin selesai dalam waktu malam ini jadi besok pagi aku ingin semuanya terlihat baru " jawab Fernando tanpa mengalihkan pandangannya dari Viona ." Baik tuan saya akan segera mengaturnya " sahut Tedy patuh . " Ingat satu hal Tedy aku ingin semua furniture yang terbaik di kelasnya jangan sampai ada cacat sedikitpun di furniture yang akan kau ganti itu dan aku yakin kau juga tahu bagaimana seleraku " ucap Fernando datar . " Tentu saja saya tahu tuan , kalau begitu saya permisi " jawab Tedy cepat . Fernando mengangkat satu tangannya ke udara yang memberi kode supaya Teddy segera pergi meninggalkannya bersama sang istri berdua di kamar.  Tedy dan beberapa pelayan lainnya pun langsung keluar dari ruangan itu , mereka lalu bekerja sesuai bagiannya masing-masing beberapa orang langsung masuk ke dalam kamar utama dan mulai mengeluarkan furniture yang ada di dalam kamar itu. Pakaian dalam Viona yang berserakan sudah tak ada karena Fernando sudah membersihkan sesaat setelah Viona pingsan ya tak ingin ada orang lain melihat kalau dia baru selesai bercinta dengan Viona.Karena Viona sudah tidur Fernando akhirnya ikut merebahkan diri di samping Viona Ia tidur dengan memeluk perut Viona dengan perasaan bersalah . Sesekali Fernando mencium pipi Viona yang telah tertidur karena pengaruh obat.  " Aku mencintaimu Vio ,maafkan aku " bisik Fernando pelan sambil memejamkan kedua matanya perlahan . Fernando akhirnya tertidur di samping Viona tanpa melepaskan pelukannya di Viona karena merasa bersalah pada sang istri . DAISY APARTEMEN  Frank pulang ke apartemennya dengan penuh emosi karena seharian ia mendengar gosip yang terdengar di seluruh ruangan rumah sakit yang mengatakan tentang berita kehamilan Viona , mendengar itu membuat mood nya hancur seketika. Akan tetapi karena ia sedang ada di rumah sakit Frank berusaha sekuat mungkin untuk tak terganggu walau dalam hatinya sedang berkecamuk.  " Fernando bajingan beraninya ia menyentuh Viona ""Seharusnya Viona menjadi milikku…. brengsek kau Fernando aku benci padamu Fernando….. aarrggghhhh…. "Suara makian Frank terdengar membahana di seluruh ruangan apartemennya , Louisa yang sedang ada jam kerja tambahan tak pulang bersamanya oleh karena itu Frank bisa melampiaskan seluruh emosinya dengan menghancurkan beberapa barang yang ada di dapur.  Brakkk  Frank memukul meja yang ada di hadapannya dengan keras. " Aku bersumpah akan merebut kembali Viona kau adalah milikku dari awal jadi aku akan merebutmu kembali " pekik Frank dengan mata berapi-api .Karena merasa jenuh Frank pun akhirnya pergi meninggalkan apartemennya , ia pergi ke bar miliknya yang sudah lama tak ia kunjungi sejak ia menjalin kasih dengan Louisa . " Baiklah mari kembali ke dunia bisnis "  ucap Frank sambil tersenyum ketika memacu mobilnya dengan cepat menuju bar mewah miliknya yang menjadi bar nomor dua di kota.  Tak lama kemudian mobil mewah Frank sampai di bar miliknya , beberapa karyawan yang mengenalinya langsung memberikan hormat padanya . Frank turun dari mobilnya dan berjalan melalui pintu khusus yang langsung terhubung ke ruang pribadinya , saat sampai ke ruang pribadinya Frank tersenyum ketika melihat setumpuk berkas tertata rapi di meja . Berkas itu adalah data diri wanita-wanita pekerja seks yang baru bekerja di klub pelangi miliknya , Frank dengan perlahan membuka satu demi satu berkas yang sudah tertata rapi dengan teliti . Saat membaca satu map senyumnya mengembang dengan tiba-tiba . " Jimmy !! panggil wanita-wanita ini kemari aku ingin memeriksa mereka " teriak Frank pada Jimmy sang kepala bodyguard di klub . " Baik tuan " jawab Jimmy patuh . Jimmy lalu keluar dari ruangan Frank dan memanggil wanita-wanita baru yang di maksud oleh Frank , tak lama kemudian datanglah sepuluh orang wanita cantik dan seksi berbaris rapi di hadapan Frank . Frank menatap satu persatu pegawai wanitanya itu , ia memeriksa satu persatu bagian tubuh sepuluh wanita yang ada di hadapannya mulai dari meraba payudara dan memasukkan jarinya kedalam liang kenikmatan wanita-wanita itupun Frank lakukan ." Kau keluar Jimmy dan jangan ganggu aku , aku harus memberikan pelajaran sedikit pada mereka " ucap Frank sambil menjilat jarinya yang tadi ia pakai untuk memeriksa liang surga para wanita seksi yang ada dihadapannya . " Baik tuan " jawab Jimmy patuh , Jimmy pun menutup pintu ruangan pribadi Frank dengan cepat.  Frank tersenyum melihat pintunya tertutup dengan cepat ia duduk di atas meja sambil menikmati rokok mahalnya ditangan . " Buka baju kalian dan lakukanlah dengan ini satu sama lain dihadapanku " ucap Frank sambil melempar lima buah sex toys ke hadapan sepuluh wanita seksi itu . " Tapi tuan …. " Lakukan sekarang atau aku memerintah kan anak buahku memperkosa kalian di hadapanku sekarang juga !!! " teriak Frank cepat memotong perkataan gadis berambut hitam .  Dengan cepat sepuluh gadis itu melakukan perintah atasan mereka , tak lama kemudian terdengar suara erangan dari lima pasang wanita yang tengah saling bercumbu satu sama lain di dalam ruangan Frank . Melihat pemandangan itu dihadapannya membuat Frank tertawa , ia senang melihat sesama wanita saling memuaskan satu sama lain menggunakan alat ." Wanita bodoh " ucap Frank dalam hati .Bersambung

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.