You Are Mine, Viona : The Revenge

Kejutan



Kejutan

0Pada awalnya profesor Frank menolak diajak Harry, namun karena desakan profesor William dan profesor Dexter akhirnya ia pun mengikuti Harry pergi menuju ke ruangan paling terlarang untuk semua staf tanpa ada ijin langsung dari sang direktur rumah sakit. Profesor Dexter yang sangat terkejut saat diajak menuju ke lantai paling atas di rumah sakit Global Bros itupun tak bisa menjawab banyak pertanyaan yang ditujukan padanya.      

"Kau direktur rumah sakit ini Dexter, jangan bilang kau tak tahu apa-apa dengan lantai terlarang itu?" Profesor Frank yang berdiri disamping dokter Louisa sang istri bertanya ketus pada sang direktur rumah sakit itu dengan nada penuh ejek.     

"Lalu bagaimana denganmu sendiri? Kau kan pemilik rumah sakit ini, jangan bilang kau juga tidak tahu dengan situasi dan kondisi di lantai paling atas rumah sakit,"sahut profesor Dexter datar, melemparkan bola panas yang diberikan profesor Frank sebelumnya.     

"Aku memang pemilik rumah sakit ini tapi untuk operasional semua ruangan yang ada di rumah sakit ini seharusnya kau sebagai direktur lebih mengetahuinya, bukan tugasku mengecek satu-persatu lantai yang ada di rumah sakit ini. Semua itu ada di bawah kendali mu sebagai direktur rumah sakit ini Dexter." Profesor Frank menyahut dengan ketus perkataan Profesor Dexter yang mencoba membela diri.      

Melihat kedua rekannya bertengkar profesor William lalu berpindah tempat, berdiri diantara Profesor Frank dan profesor Dexter. Melihat ada profesor William diantara mereka akhirnya kedua profesor itu diam dan tak melanjutkan perdebatannya kembali, Harry yang berdiri didekat pintu lift pun tersenyum saat pertengkaran itu berhasil dilerai profesor William. Saat hampir tiba Harry tiba-tiba berbalik badan menghadap semua orang yang ia ajak sebelumnya itu.     

"Serahkan semua ponsel kalian,"ucapnya pelan sambil menengadahkan telapak tangannya ke arah depan.      

Dokter Louisa yang sejak tadi bergurau dengan dokter Cecilia lalu mengangkat wajahnya menatap Harry dengan bingung. "Untuk apa ponsel kami Harry?" tanyanya bingung.     

"Hanya sebentar dok, setelah itu saya akan mengembalikan kembali pada kalian. Jangan khawatir ponsel saya baru, saya tak akan mungkin menukar ponsel kalian." Harry berkelakar sambil menunjukkan ponsel barunya pada para profesor dan istri-istrinya itu tanpa rasa bersalah.     

"Cih, anak buah Fernando sama brengseknya dengan majikannya. Sama-sama kurang ajar,"gerutu profesor Frank kesal saat menyerahkan ponselnya pada Harry.      

"Kami juga Harry?"tanya Aurelie bingung saat melihat sang suami serta para dokter yang ada di dalam lift itu menyerahkan ponselnya pada Harry.     

Harry menganggukkan kepalanya perlahan, ia tersenyum ramah pada Aurelie dan Anastasia yang terlihat ragu memberikan ponsel pintarnya pada Harry.     

"Its ok, kita ikuti saja perintahnya honey,"bisik profesor William lembut pada sang istri.      

Mendengar perkataan sang suami, Aurelie pun menyerahkan ponselnya pada Harry yang kemudian diikuti annastasya. Setelah memegang ketujuh ponsel milik orang itu Harry lalu mempersilahkan mereka semua turun dari lift satu demi satu karena lift sudah tiba di lantai tujuan, begitu kedelapan orang itu turun mereka langsung disambut oleh profesor Erick dan Fernando yang sedang melipat kedua tangannya di dada menatap tajam ke arah orang-orang yang baru turun dari lift itu.      

"Fuck, benar kan gudaanku. Ini pasti ada kaitannya dengan dia, tak ada orang lain lagi yang lebih kurang ajar selain si brengsek satu ini." Profesor Frank langsung memberikan umpatan pada sang kakak dengan kesal.     

"Frank, jaga ucapanmu,"ucap dokter Louisa dengan cepat, ia merasa tak enak pada profesor Erick yang berdiri di samping kakak iparnya itu. "Kau profesor, jaga sikapmu. Apalagi di depan seorang profesor senior."     

Fernando tersenyum mendengar perkataan dokter Louisa, namun ia masih terlihat tidak suka dengan adiknya yang sudah memakinya. Sementara itu profesor Erick hanya bisa tersenyum melihat pertengkaran kecil Willan bersaudara itu, ia tahu kalau Fernando dan profesor Frank sering frontal menunjukkan ketidaksukaannya satu sama lain.      

"Sepertinya aku salah mengikuti kemauan istriku Prof,"geram Fernando lirih menyesali keputusannya yang mengikuti permintaan sang istri.      

Profesor Erick menepuk pundak Fernando perlahan, memberikan dukungan pada sang ayah baru yang pemarah itu.      

"Sebelum kalian melangkah maju lebih jauh ke area ini, akan ada beberapa orang suster yang yang akan memberikan desinfektan pada kalian semua. Untuk yang keberatan silahkan keluar dan jangan pernah tampakkan wajahnya lagi di depan ku dan keluargaku selama-lamanya,"ucap Fernando dingin dengan nada meninggi penuh intimidasi.      

"Desinfektan? Untuk apa kami harus diberikan desinfektan seperti itu Fernando? Bukankah kami semua sedang ada di rumah sakit sama sepertimu, lalu untuk apa kami harus memakai desinfektan seperti itu?" Profesor William bertanya dengan cepat merespon perkataan Fernando.     

"Bukankah aku sudah bilang yang keberatan silahkan keluar karena aku tidak suka dibantah, lift ada di belakang kalian. Aku tak memaksa kalian untuk masuk ke sini, aku melakukan ini karena permintaan istriku. Walaupun sebenarnya aku sangat tidak menyetujui ide nya ini,"jawab Fernando ketus, ia terlihat belum rela membagi kebahagiaannya pada orang lain saat ini.      

Mendengar perkataan ketus dari Fernando membuat profesor William terdiam, begitupun juga dengan profesor Frank yang sebenarnya sudah siap membantah perkataan Fernando. Namun saat Fernando menyebut bahwa kedatangan mereka semua ke lantai terlarang ini karena permintaan Viona, akhirnya ia menutup rapat mulutnya kembali. Karena ketujuh orang itu sudah diam dan tak ada yang protes Fernando lalu memerintahkan dua orang suster yang berdiri tak jauh darinya untuk melakukan tugas yang sudah ia berikan sebelumnya, untuk memberikan desinfektan pada orang-orang yang baru saja naik lift itu. Mereka juga dipakaikan baju khusus ruang operasi yang membuat bingung mereka semua ketika memakainya.     

"Kenapa kami harus memakai ini semua? Memangnya apa yang akan…"     

Sretttt     

Jenny yang sedang berada di ruangan NICU yang berada tepat di samping Fernando dan profesor Erick berdiri langsung membuka roller blind dari dalam, sehingga saat ini semua orang yang sedang berada diluar bisa melihat ke arah ruangan NICU tempat si kembar sedang tidur bersama Viona yang sedang duduk di kursi roda bersama Amina yang berjaga di belakangnya.      

"Aaakkh dokter Viona!!!" Dokter Cecilia menjerit keras saat melihat Viona duduk didalam ruangan NICU, ia histeris saat melihat Viona tersenyum ke arah mereka.      

"Apa yang...oh God, anda sudah melahirkan dokter?"pekik Anastasia kaget saat melihat kaki-kaki kecil dari dua bayi yang sedang tidur dalam inkubator.      

"Tuhanku, anda sudah melahirkan dok? Kapan? Ya Tuhan."Dokter Louisa yang berdiri disamping dokter Cecilia ikut histeris saat melihat dua bayi didalam inkubator.     

Ketiga profesor yang sangat kaget itu tak dapat bicara apa-apa, saat istri-istri mereka terus memberikan pertanyaan pada Viona dari balik kaca ruangan NICU. Mereka terlihat sangat bahagia ketika melihat bayi Viona yang tengah terlelap, meskipun secara harfiah mereka tak melihat secara jelas karena yang sedang mereka lihat saat ini hanyalah kaki-kaki dari Abby dan Aaric saja.      

"Istriku melahirkan tadi malam dengan operasi cecar dalam usia kandungan tujuh bulan, ia terpaksa melahirkan lebih cepat karena ada peristiwa yang tak mau aku ingat-ingat terjadi. Jadi Profesor Erick bertindak cepat dengan memimpin operasi cecar untuk Viona, kedua bayiku sehat, sempurna dan tampan sepertiku yang pasti. Mereka harus diletakkan dalam inkubator selama beberapa hari kedepan, nama mereka Alarick Alexander Willan dan Abraham Alexander Willan,"ucap Fernando panjang lebar penuh kebanggaan memperkenalkan anak-anaknya pada orang-orang terdekatnya itu. "Ok karena kalian sudah melihat anak-anakku silahkan kalian pergi, lanjutan pekerjaan kalian kembali."     

Deg     

Ketujuh orang yang sedang menatap penuh cinta ke arah sikembar langsung menatap Fernando dengan tatapan penuh kebencian.      

"Apa maksudmu brengsek? Kau mengusir kami setelah kami melihat kedua malaikat menggemaskan itu dengan cara seperti ini? Lalu apa guna kami disterilisasi menggunakan desinfektan dan memakai baju pengaman seperti ini kalau kami hanya diperbolehkan melihat si kembar dari balik kaca seperti ini Fernando!"Profesor William membentak Fernando dengan sangat keras sambil berkacak pinggang ia merasa Fernando sudah sangat keterlaluan kali ini.     

Aurelie yang pendiam langsung berjalan mendekati Fernando dan menatap Fernando tanpa rasa takut, darah keturunan James Luther pun terlihat jelas saat ia menatap Fernando penuh kebencian. "Jangan harap kau bisa mengusir kami pergi dengan mudah Tuan,"ucapnya dingin penuh intimidasi.      

Bukan hanya profesor William dan sang istri saja yang protes secara frontal pada Fernando. Profesor Frank, profesor Dexter, dokter Louisa dan Anastasia serta dokter Cecilia pun melakukan hal yang sama. Mereka semua mengelilingi Fernando dengan tatapan penuh kebencian dan aura kemarahan yang sangat besar.      

Sementara itu dari ruangan NICU Viona tertawa, ia senang sekali melihat suaminya diintimidasi seperti itu. Meskipun ia ada di dalam ruangan, akan tetapi ia bisa mendengar semua perkataan mereka diluar.     

"Karena kondisi Abby dan Aaric belum memungkinkan untuk disentuh ataupun digendong, jadi kalian semua hanya diperbolehkan melihat mereka dari balik inkubator tanpa melakukan kontak fisik dengan mereka berdua. Ini semua demi kebaikan si kembar tentunya,"ucap profesor Erick dengan lembut, mengagetkan semua orang yang sedang menatap Fernando penuh kebencian.      

Bersambung     

Note:     

Giveaway You Are Mine, Viona versi bahasa Inggris     

Hadiah per minggu:     

3 pulsa masing-masing Rp 100.000 untuk 3 orang pemenang     

2 buah buku cetak The Alchemist Vol 1 untuk 2 orang pemenang     

*buku cetak The Alchemists: Cinta Abadi, volume 1, terdiri dari 2 buku masing-masing tebalnya 500 halaman, dengan nilai seharga Rp 150.000     

Cara ikut Giveaway ini hanya dengan mengirim power stone ( vote ) ke novel Thor yang berjudul You Are Mine, Viona ...event ini untuk perminggu selama satu bulan, undian akan dimulai saat Viona ( bahasa Inggris ) mendapatkan power stone 1000 ya kakak-kakak, jadi jangan vote ke Viona bahasa Indonesia....     

semangat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.