You Are Mine, Viona : The Revenge

Ottawa vs Elora



Ottawa vs Elora

0Viona akhirnya berhasil melepaskan diri dari Fernando setelah satu ronde tambahan di dalam kamar mandi, sebenarnya itupun Fernando tak benar-benar ingin melepaskannya karena ia masih belum puas. Namun karena Viona terus mengeluh kedua payudaranya sakit akhirnya Fernando pun melepaskan istrinya, ia tak tega melihat Viona menahan nyeri pada kedua payudaranya yang sudah penuh asi. Dengan cepat Viona mandi, ia tak melakukan banyak ritual lagi. Yang terpenting adalah seluruh tubuhnya basah dengan air dan bersih dari sisa-sisa cairan cinta mereka, Fernando yang tak tega pada istrinya lalu ikut mandi dengan cepat. Fernando bahkan juga membantu Viona mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan hair dryer.      

Beruntung Viona masih memiliki blouse model turtleneck yang cukup nyaman untuk menutupi lehernya yang penuh dengan tanda merah keunguan buatan Fernando, setelah selesai berpakaian tanpa menunggu lama Viona pun keluar dari kamarnya dan bergegas menuju kamar si kembar untuk memompa ASI yang sudah sempat beberapa kali menetes. Fernando yang mengikuti istrinya dari belakang dan melihatnya sibuk memasang alat pompa di kedua payudaranya merasa kasihan, Fernando tak tega melihat Viona kesakitan. Fernando berdiri cukup lama di depan kamar Abby dan Aaric, ia bahkan tak menyadari ada Adam yang kini baru saja naik tangga dan sedang berjalan mendekatinya itu.     

"Apa yang kau lakukan disitu Fernando?"tanya Adam pelan mengagetkan Fernando.      

"I-ini aku sedang…     

Deg     

Fernando langsung mendorong Adam menjauh dari pintu, Fernando tak mau Adam melihat tubuh Viona yang tersingkap. Meskipun mereka hanya bagian punggung, namun Fernando tak rela jika ada lelaki lain yang melihat tubuh istrinya.      

"Istriku, Viona. Dia sedang memompa ASI, jangan ganggu. Biasanya kalau pagi dia akan memompa lebih lama, jadi lebih baik kita tinggalkan dia,"ucap Fernando tergagap.     

"Pumping ASI?"tanya Adam pelan mengulang perkataan Fernando.      

"Iya."      

"Lho kenapa? Bukankah Anji baik-baik saja? Dia bisa menyusui si kembar secara langsung bukan?"tanya Adam lagi.      

"Anakku dua Adam, mereka anak lelaki yang sehat dan kuat. Kau tak tahu betapa rakusnya mereka saat menyusu pada Viona, karena Viona takut akan keteteran saat menyusui mereka maka ia memutuskan untuk memompa ASInya dan menyimpannya di kulkas khusus untuk persediaan. Aku juga tak akan tega membangunkan Viona malam-malam untuk menyusui anak-anak, karena itulah aku setuju dengan apa yang dilakukannya. Jadi kalau malam misalkan kedua monster kecil itu kelaparan para pengasuhnya hanya tinggal menghangatkan ASI yang sudah tersimpan di kulkas untuk diberikan pada mereka, tanpa membangunkan Viona,"jawab Fernando panjang lebar.     

Adam menganggukan kepalanya mendengar perkataan Fernando, pasalnya semua yang dikatakan Fernando benar. Menyusui anak lelaki itu pasti perjuangannya lebih tinggi, karena ia pasti akan lahap sekali saat menyusu. Apalagi Viona saat ini memiliki dua bayi yang tentunya butuh persediaan ASI lebih banyak.     

"Ya sudah kalau begitu kita turun, jangan ganggu Anji. Biarkan dia pumping dengan nyaman,"ucap Adam pelan.     

"Iya, aku juga sejak tadi hanya berani melihatnya dari belakang saja tanpa berani masuk,"sahut Fernando berbohong, ia gak mungkin bicara jujur pada Adam.      

"Aku bangga padamu Fernando, kau benar-benar menepati janjimu padaku. Aku lega sekarang, ibu Maria dan ibu Debora pasti juga tenang diatas sana melihat putrinya kau jaga dengan baik."     

Mendengar perkataan Adam membuat Fernando berhenti melangkah, ia kembali teringat dengan senyum hangat ibu Debora yang sangat baik dan ramah itu. Bahkan ibu Debora adalah orang pertama yang mendukungnya kembali pada Viona saat ia menginjakkan kakinya di panti asuhan yang berada di desa Elora satu tahun yang lalu. Secara tiba-tiba Fernando lalu memeluk Adam.      

"Terima kasih Adam, terima kasih juga karena kau menjaga Vionaku selama delapan bulan waktu itu. Aku tak tahu apa yang akan terjadi padanya kalau seandainya malam itu ia tak bertemu denganmu dan ibu Debora, mungkin saja saat ini aku tak akan sebahagia ini bisa kembali bersamanya dan memiliki dua anak lelaki yang sehat dan tampan sepertiku itu,"ucap Fernando pelan saat memeluk Adam, meskipun sedang dalam suasana haru Fernando tetap tak bisa berhenti menyombongkan ketampanan Abby dan Aaric yang ia wariskan.     

"Iya mereka tampan tapi semoga saja sikapnya mewarisi kerendahan hati ibunya supaya mereka tak arogan sepertimu Fernando,"jawab Adam dengan cepat.      

Fernando langsung melepaskan pelukannya pada Adam saat mendengar perkataan dokter satu-satunya desa Elora itu, tanpa bicara lagi Fernando lalu meneruskan langkahnya menuruni tangga dan bergegas menuju ke meja makan untuk menikmati makanan yang masih tertata rapi diatas meja. Meskipun Adam dan Steffi sudah bangun sejak dua jam yang lalu namun sepasang suami istri itu belum makan, mereka hanya menikmati teh hangat dan sepotong pancake yang dibagi dua. Mereka berdua tak berani makan karena sang tuan rumah belum turun, maka dari itu makanan diatas meja makan masih rapi.      

Melihat Fernando sudah ada di meja makan Teddy kemudian memanggil Steffi untuk segera bergabung dengan suaminya yang susah duduk disamping Fernando, awalnya Steffi belum mau makan namun karena Teddy mengatakan kalau Fernando sudah menunggunya akhirnya ia pun rela berpisah dengan si kembar yang sedang menikmati udara sejuk di taman setelah selesai berjemur. Sebagai tamu Steffi tak mau membuat tuan rumah menunggunya makan, karena itulah ia langsung mempercepat langkahnya masuk kedalam rumah untuk segera bergabung dengan suaminya dan Fernando. Tak lama setelah Steffi datang akhirnya Fernando meminta para pelayan mulai melakukan tugasnya untuk melayani mereka makan.     

"Lho kenapa hanya kita bertiga? Dimana Anji?"tanya Steffi tiba-tiba saat menyadari hanya mereka bertiga saja yang berada di meja makan.     

"Istriku akan menyusul setelah selesai pumping,"jawab Fernando dengan cepat.      

"Pumping ASI?"     

"Iya, Anji sedang pumping ASI. Biarkan saja, nanti dia pasti akan bergabung dengan kita. Wanita yang sedang pumping tak boleh diganggu, kau tahu itu kan?"Adam langsung merespon pertanyaan istrinya sambil tersenyum.     

"Iya aku tahu,"ucap Steffi singkat.      

Adam mencubit hidung mancung Steffi dengan gemas karena mendengar perkataan istrinya, Fernando yang sudah mulai makan hanya tersenyum melihat Adam dan Steffi. Ia paham pengantin baru itu seperti apa, karenanya ia tak mau mengganggu kemesraan Adam dan Steffi.      

Fernando yang sedang menikmati makanannya tiba-tiba mengeluarkan sebuah amplop coklat di hadapan Adam.     

"Apa ini Fernando?"tanya Adam bingung.      

"Open it."Fernando menjawab datar tanpa menoleh ke arah Adam.     

Karena penasaran Adam pun membuka amplop coklat yang diberikan Fernando dengan hati-hati, pupil matanya langsung membesar sempurna saat melihat isi amplop yang baru saja ia buka.     

"I-ini…"     

"Itu hadiah dariku dan Viona atas pernikahan kalian, liburan satu minggu di Santorini,"jawab Fernando dengan cepat memotong perkataan Adam.     

"Tapi ini sangat berlebihan Fernando, kami tak bisa menerimanya,"sahut Adam dengan cepat sambil mendorong amplop coklat beserta tiket liburan ke Santorini ke arah Fernando.     

"Kenapa tak bisa menerimanya kak? Bukankah kita saudara? Apa kau tak menganggapku dan Fernando sebagai saudaramu?"     

Dari arah tangga Viona yang sudah selesai memompa ASI langsung memberikan pertanyaan pada kakaknya itu dengan suara keras dan terlihat marah.      

"Bukan begitu Anji, hanya saja liburan satu minggu ke Santorini ini sangat mewah. Kami benar-benar tak bisa menerimanya, kami tak pantas menerimanya Anji,"jawab Steffi dengan cepat, ia tak mau membuat sang nyonya rumah marah.      

"Mana ada ke Santorini mewah? Itu liburan biasa, kalau kalian tak menerima hadiah ini maka kalian harus tetap tinggal di Ottawa dan tak akan aku perbolehkan kembali ke desa Elora,"ucap Fernando pelan ikut bicara.      

"Tak boleh kembali ke Elora?!"pekik Adam dan Steffi kompak.     

"Yes,"jawab Viona dan Fernando kompak.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.