You Are Mine, Viona : The Revenge

New job



New job

0Viona menutup mulutnya menggunakan satu tangannya selama Fernando bicara, ia tak menyangka sang suami sudah berubah sejauh itu. Padahal selama ini sikap Fernando terlihat biasa saja dan masih tetap menunjukan betapa arogan dan egoisnya dia dan bukan hanya Viona saja yang kaget mendengar perkataan Fernando, akan tetapi Profesor William yang merupakan orang paling dekat dengan Fernando pun diam tak bisa berkata-kata. Ia tak menyangka kalau sahabatnya itu sudah semakin dewasa dan bisa berpikir lebih jauh sebelum melakukan sesuatu.      

Andrew tersenyum lebar mendengar perkataan Fernando, ia senang karena Fernando sudah mempercayakan masalah ini kepadanya. Karena ia sendiri juga tahu bahwa seorang Fernando tak pernah percaya pada polisi, tanpa bicara Andrew pun bangun dari sofa dan langsung memeluk Fernando.     

"Lupakan masa lalu, semua orang punya masa lalu Fernando. Yang penting saat ini adalah apa yang sedang kita jalani, kau tenang saja. Masalah kedua wanita itu aku yang akan bertanggung jawab, tak akan kubiarkan mereka mengganggu atau menyentuh keluargamu. Abby dan Aaric bukan hanya tanggung jawabmu saja, keselamatan mereka akan ku jaga dengan sepenuh hati dan terima kasih sudah percaya pada polisi, ini sebuah kehormatan besar bagi kami,"ucap Andrew penuh haru saat sudah melepaskan pelukannya dari Fernando.     

"Jangan pernah kecewakan aku, aku percayakan semua ini padamu Andrew."     

Andrew menganggukan kepalanya berkali-kali sambil tersenyum, ia kemudian kembali memeluk Fernando dan menepuk punggung Fernando berkali-kali sebelum akhirnya mereka menikmati makanan kecil yang sudah disiapkan oleh para nelayan sebelumnya. Semua orang yang ada di tempat itu akhirnya sadar satu hal bahwa Fernando yang sekarang bukanlah Fernando yang dulu, Fernando yang saat ini mereka lihat adalah sosok suami yang penuh kasih dan perhatian pada istrinya. dan hal ini membuat para wanita yang berada di ruangan itu memberikan kode pada suaminya masing-masing agar mengikuti Fernando.      

Obrolan Mereka pun berlanjut sampai makan siang tiba, suasana hangat benar-benar tercipta di rumah Fernando. Semua orang yang ada di tempat itu tertawa menceritakan hal-hal yang membuat suasana menjadi lebih hidup, para pelayan yang berjaga di sekitar meja makan pun nampak tersenyum ketika melihat majikan bisa sebahagia itu. Pada awalnya keempat pasang suami istri itu ingin melihat Abby dan Aaric sebelum pulang, namun karena takut mengganggu tidur kedua bayi tampan itu akhirnya niat mereka terpaksa dibatalkan. Pasalnya saat sedang makan siang Viona tiba-tiba harus menunda makannya karena harus langsung naik ke atas untuk melihat kondisi kedua anaknya yang tiba-tiba menangis karena lapar.      

Fernando berjanji memberikan kelonggaran pada semua tamunya itu untuk berkunjung melihat kedua anaknya, asalkan mereka memberikan konfirmasi kedatangan terlebih dahulu supaya Fernando bisa berjaga-jaga. Mendengar perkataan Fernando membuat para profesor dan istrinya itu senang begitu pula dengan Andrew dan dokter Cecilia, setelah berpamitan mereka pun akhirnya pulang kembali ke rumahnya masing-masing dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Fernando sebelumnya. Setelah iring-iringan mobil yang membawa para tamunya pergi Fernando lalu naik ke lantai dua untuk menyusul sang istri yang masih mengurus kedua anaknya yang baru saja tidur.     

"Mereka sudah tidur?"     

Viona langsung meletakkan satu jarinya di depan bibirnya, memberikan kode kepada Fernando agar tidak mengeluarkan suara. Fernando pun langsung menutup mulutnya rapat begitu membaca kode yang diberikan oleh sang istri, ia bahkan terlihat berjalan sambil berjingkat ketika mendekati Viona yang masih berdiri di samping tempat tidur kedua anak kembarnya yang sedang tidur berhadapan.      

"Ayo makan, kau pasti lapar." Fernando berbisik tepat ditelinga Viona dengan suara yang hampir tak terdengar, namun karena Fernandi terlalu dekat dengan tengkuk Viona akhirnya Viona menggeliat karena merasa terganggu dan hampir saja bersuara kalau Fernando tidak segera menutup bibirnya menggunakan satu tangan.      

"Hei, jaga dirimu. Aku tak melakukan apa-apa babe, apa kau sudah serindu itu padaku?"tanya Fernando pelan menggoda Viona.      

Bug      

"Mesum!! Jangan macam-macam Fernando, aku baru melahirkan!"jawab Viona ketus dengan suara yang keras tanpa sadar, ia lupa kalau Abby dan Aaric baru tidur.      

Belum sadar akan kesalahannya tiba-tiba Abby yang masih setengah sadar langsung menangis dengan keras karena merasa terganggu dengan teriakan sang ibu dan karena Abby menangis secara otomatis Aaric pun ikut menangis. Sontak Viona akhirnya tersadar atas kecerobohannya, dengan cepat ia lalu meraih Abby untuk ditenangkan begitu juga dengan Fernando. Tanpa diperintah oleh Viona ia langsung meraih Aaric dari atas ranjang dan menggendongnya dengan perlahan, Fernando sudah cukup mahir menggendong anak-anaknya karena sudah belajar banyak dari profesor Erick selama di rumah sakit. Fernando yang awalnya ingin mengajak Viona makan kini akhirnya harus menimang-nimang putranya agar kembali tidur, sesekali ia memberikan ciuman pada Aaric sang anak kedua yang dikeluarkan selisih dua menit dari Abby dari perut Viona. Sebenarnya Fernando tak mau membedakan mana adik dan kakak karena mereka sama-sama dikeluarkan dari perut Viona dalam satu waktu yang berdekatan, namun karena profesor Erick mengatakan mereka tetaplah kakak adik akhirnya Fernando mengalah. Ia membiarkan Abby sang anak pertama yang dikeluarkan dari perut Viona sebagai kakak dan Aaric yang dikeluarkan setelah Abby akhirnya harus menjadi adik.      

Abby dan Aaric baru tenang kembali setelah lima belas menit ditimang-timang oleh ayah dan ibunya, kedua bayi menggemaskan itu sepertinya sudah tahu bagaimana cara untuk menarik perhatian ayah dan ibunya sekarang. Dengan hati-hati Viona meletakkan Abby diatas ranjang khusus yang langsung di design oleh Fernando pada salah satu produsen ranjang ternama yang kualitasnya tak diragukan lagi, setelah Viona menyingkir dari pinggiran ranjang Fernando lalu melakukan hal yang sama. Gerakannya sangat lembut dan penuh kehati-hatian ketika meletakkan Aaric disamping sang kakak, setelah memastikan kedua anaknya tidur dengan nyaman Fernando lalu mengajak Viona untuk keluar. Di atas nakas yang berada tepat di samping ranjang si kembar Fernando sudah memasang cctv yang langsung tersambung pada ponselnya, sehingga kapanpun dan dimanapun ia bisa mengetahui kondisi kedua anaknya itu.      

Karena Viona belum makan akhirnya Fernando mengajak Viona untuk makan dan minum obat yang dibawakan oleh Profesor Erick untuk membantu penyembuhan luka bekas operasi caesar.      

"Kapan mereka pulang?"tanya Viona kaget saat menyadari para tamunya sudah tak ada dirumahnya.     

"Beberapa menit yang lalu, sebenarnya mereka ingin berpamitan padamu namun mereka membatalkan niatnya karena takut mengganggumu yang sedang menenangkan anak-anak,"jawab Fernando lembut.     

"Oh begitu, ya sudahlah. Yang penting mereka sampai rumah dengan selamat."      

Fernando meraih tangan Viona dan menciumnya dengan penuh kasih. "I love you, terima kasih babe. Terima kasih atas semuanya, terima kasih karena bersabar denganku, terima kasih karena masih menerimaku lagi setelah semua yang terjadi, terima kasih telah memberikan aku dua anak sehat yang setampan aku."     

"Jangan terlalu percaya diri, ketampanan mereka berasal dariku Fernando,"sengit Viona kesal, ia merasa jengkel kalau ingat kemiripan wajah kedua anaknya dengan Fernando. Tak ada satu bagian pun dari wajah Abby dan Aaric yang mirip dengannya, karena itu setiap Fernando membanggakan diri atas kemiripan kedua anaknya itu ia pasti kesal.      

"Hahahaha...jangan terlalu keras berusaha babe, semua orang yang melihat Abby dan Aaric saja langsung mengatakan kalau mereka mirip aku. Jadi kau mengalah saja,"sahut Fernando dengan tertawa lebar.     

"Aku ibunya, aku yang mengandung mereka. Tak adil sekali kalau tak ada sedikitpun kemiripan wajah dengan kedua anakku, kenapa mereka jadi mirip sekali dengan mu. Menyebalkan."     

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando kembali tertawa terbahak-bahak, ia senang sekali melihat istrinya marah seperti itu karena memang Viona tak mewariskan secara jelas garis wajahnya kepada sang anak.      

"Kau masih punya kesempatan untuk anak selanjutnya babe,"ucap Fernando singkat tanpa rasa bersalah.      

"Anak selanjutnya? Apa maksudmu?!"pekik Viona kaget. "Kau tak berniat akan langsung memberikan adik pada mereka kan?"     

"Why not? Enam bulan kau sudah diperbolehkan hamil lagi kan?"     

"Enam bulan!!! Are you kidding me Fernando!! Apa kau tahu apa arti dari…     

"Oekk...oeekkk"     

Viona langsung menghentikan ucapannya saat mendengar suara tangis anaknya, dengan cepat ia pun berjalan menuju lift untuk naik ke lantai dua. Sementara Fernando memilih berlari di tangga agar cepat sampai di kamar, sesampainya di kamar Fernando langsung meraih di kecil Aaric yang sudah banjir dengan air mata sedangkan Abby juga langsung diangkat oleh Viona yang baru tiba di kamar.     

"Kenapa menangis sayang? Ada nyamuk ya? Atau kau tak suka mendengar suara mommy yang marah-marah tadi hemm?" Fernando bicara sendiri saat menenangkan Aaric.      

Viona tak merespon perkataan Fernando, ia lebih memilih untuk menenangkan putranya yang menangis. Secara tak sengaja Viona mencium aroma tak sedap dari arah bokong Abby, instingnya sebagai ibu pun langsung bekerja.      

"Abby pup, coba cek Aaric,"ucap Viona pelan saat membawa Abby ke meja ganti yang berada di dekat kamar mandi.      

"Pup...aku harus memeriksanya?"tanya Fernando kaget.      

"Iya, lalu siapa lagi? Tak mungkin aku kan,"jawab Viona pelan.     

"Babe…"     

"Do it Fernando, Aaric pasti tak nyaman itu!!!"hardik Viona dengan ketus.      

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.