You Are Mine, Viona : The Revenge

Sang pemegang kendali



Sang pemegang kendali

0Fernando membiarkan Viona tetap duduk diatas tubuhnya. Ia masih takjub melihat sang istri menggunakan pakaian dalam yang ia sengaja pesan beberapa minggu sebelumnya, dari salah seorang direktur perusahaan pakaian dalam ternama yang sering mengadakan fashion show setiap musim di berbagai belahan dunia dengan menggunakan jasa model-model cantik super seksi untuk memakainya dengan berlenggak-lenggok menjadi catwalk.      

Kedua payudara indah Viona benar-benar terlihat sangat sempurna dalam balutan lingerie itu, belum lagi perutnya yang rata nampak sangat indah saat memakai lingerie seharga ribuan dollar itu.     

"Akhhh...stoppp,"  Viona mengerang dengan suara parau saat Fernando meremas dan memilin puting payudara dengan kasar.     

"Kenapa aku harus stop babe?" tanya Fernando pelan menggoda Viona sambil terus meremas-remas kedua payudara sang istri yang kini sudah ia keluarkan dari lingerie yang dipakai olehnya.     

"Fernando akhhhh…"      

Viona memekik keras saat Fernando melahap dengan rakus salah satu payudaranya, ia menyesap kuat puting pink Viona bak bayi yang kehausan sehingga membuat Viona mengeliat-liat saat lidah Fernando memutar-mutar di puting payudaranya di dalam mulutnya saat ia sedang menyusu. Karena tak tahan Viona berusaha mendorong Fernando menjauh dari payudaranya, namun tenaga Viona tak cukup kuat untuk itu. Pasalnya Fernando sudah mengeratkan pelukannya pada Viona. Hanya dengan menggunakan satu tangan saja sudah cukup bagi Fernando untuk menahan Viona agar tak bergerak dari atas perutnya, sementara itu tangan Fernando lainnya nampak sibuk meremas-remas payudara Viona lainnya yang terbebas dari lumatan rakusnya.     

"Fernando akhhh stoppp…"      

"Kau yang membangunkan srigala tidur sepagi ini babe, jadi jangan salahkan aku ammmpphh,"      

"Akhhh j-jangan gigit akhhhh…Fernando akhh"      

Suara jeritan Viona justru semakin membuat Fernando bernafsu, sebenarnya gigitan yang ia berikan di puting Viona tidaklah sakit. Hanya saja karena Fernando menggigit sambil menghisap kuat puncak bukit indah milik Viona itu dengan keras saat ia menggigitnya memberikan efek yang berbeda pada Viona, kesadaran Viona akhirnya kembali setelah ia dibuat melayang-layang oleh Fernando yang masih sibuk menikmati kedua payudaranya secara bergantian. Dengan sekuat tenaga Viona menjambak rambut Fernando berusaha untuk membuat Fernando melepaskan hisapannya di payudaranya, setelah sekian lama akhirnya usaha Viona berhasil. Fernando akhirnya melepaskan mulutnya dari puting Viona yang kini terlihat membengkak karena ia hisap dengan kuat, nafas Viona naik turun begitu pula dengan Fernando. Keduanya sudah benar-benar mencapai puncak birahi dan tak bisa menahan lebih lama hasrat yang sudah menggebu-gebu.     

Dengan perlahan Fernando menggunakan tangan kanannya untuk mencengkram tangan Viona yang sedang menjambak rambutnya, namun saat Fernando akan menyentuh tangan Viona tiba-tiba Viona menarik tangan Fernando dan langsung mendorong Fernando agar berbaring di tempat tidur kembali. Saat Fernando berusaha untuk meraih Viona untuk ia kembali kuasai diatas ranjang, tiba-tiba Viona mengarahkan tangan kirinya ke dalam celana tidur Fernando dan langsung  mencengkram kejantanan Fernanda yang sudah mengeras sejak ia melihat Viona memakai lingerie. Setelah berhasil menyentuh kejantanan sang suami untuk pertama kali selama mereka menikah Viona kemudian menggerakkan tangannya, ia meraba-raba kejantanan Fernando dari area buah zakar sampai ke ujung tornado yang berbentuk jamur itu dengan lembut secara berulang-ulang. Apa yang dilakukan oleh Viona langsung membuat Fernando memejamkan kedua matanya, ia terlihat menikmati sentuhan Viona di kejantanannya.     

"Akhh babe…enakk,"      

"Babe akhhh…"      

Kini dalam kamar mewah itu terdengar suara erangan Fernando yang mendominasi, Viona yang masih terlihat kaku dalam menggerakkan tangannya di kejantanan sang suami nampak berusaha membuang rasa malunya. Jantungnya berdegup sangat keras saat ia melakukan itu, keringat dingin pun terlihat mengalir dari kening Viona. Padahal AC dalam kamar mewah itu sangatlah dingin.      

Melihat Fernando memejamkan kedua matanya Viona tersenyum, ia bahagia karena apa yang sedang ia lakukan itu bisa membuat Fernando senang. Walaupun sebenarnya ia masih sangat malu untuk melakukan hal seperti itu, meskipun ia adalah seorang dokter dan sering melihat laki-laki telanjang bulat saat melakukan operasi, namun baru kali ini ia menyentuh kejantanan seorang laki-laki yang sudah on fire dan siap melakukan tugasnya. Otot-otot di batang kejantanan Fernando terasa sangat keras dalam genggaman Viona, ia merasa sangat aneh sekali ketika melakukan itu. Viona tak mengerti kenapa Fernando bisa keenakan saat ia hanya meraba-raba kejantanannya saja tidak melakukan seperti yang Fernando lakukan kepada dirinya.      

Deg     

Deg     

Deg     

Jantung Viona kembali berpacu sangat cepat saat ia memikirkan apa yang biasa Fernando lakukan kepada dirinya sebelum bercinta, biasanya Fernando akan memberikan pelayanan yang luar biasa kepada dirinya. Dengan tanpa rasa jijik Fernando akan melakukan eating pussy atau menjilati kemaluannya, mengingat hal itu membuat dada Viona terasa sesak. Dalam diri Viona saat ini sedang terjadi pergulatan yang sengit antara dua sisi dalam hatinya, satu sisi yang lain memberikan dorongan pada dirinya untuk melakukan hal yang sama seperti yang Fernando lakukan kepada dirinya. Namun satu sisi dalam dirinya yang lain melarang Viona untuk melakukan hal sejauh itu, Viona benar-benar dilema saat ini sampai tanpa sadar ia mencengkram kuat kejantanan Fernando sehingga membuat Fernando memekik kesakitan.     

"Babe itu masa depanmu jangan keras-keras," ucap Fernando lirih sambil membuka kedua matanya dan menatap Viona yang sedang duduk di sampingnya dengan tatapan penuh cinta, ia senang Viona sudah mau menyentuhnya seperti itu.      

Karena selama ini memang Viona hanya bersikap pasif di ranjang, selama ini Fernando selalu berusaha meminta Viona untuk menyentuh kejantanannya secara langsung ketika mereka bercinta namun Viona selalu menolaknya. Namun kali ini tanpa ia duga Viona justru melakukan hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.      

Plakk     

"Jangan menggodaku!!" sengit Viona kesal menahan malu sambil memukul perut sixpack yang memiliki rambut halus secara tiba-tiba.     

"Ahhh babe, kau mau mencoba BDSM kah denganku?" tanya Fernando pelan sambil menyentuh perutnya yang ditampar Viona.     

"Fernando!!!" jerit Viona kesal.     

Fernando tertawa terbahak-bahak saat melihat wajah Viona semerah tomat saat ia menyinggung tentang BDSM pada Viona, sex dengan cara seperti itu memang terlalu frontal untuk Viona yang tak ada pengalaman apa-apa tentang sex. Pasalnya Fernando adalah lelaki pertama yang menyentuh Viona dalam hidupnya, jadi ia benar-benar tabu akan hal itu. Namun sebagai manusia dewasa yang normal Viona sebenarnya juga tau apa itu BDSM, namun tak sekalipun terlintas dalam dirinya untuk melakukan sex dengan cara seperti itu. Selama ini juga Fernando hanya menampakkan bokongnya dengan perlahan untuk beberapa kali saja ketika mereka bercinta tidak lebih dari itu, sehingga Viona benar-benar tak ada pengalaman apapun tentang BDSM.     

Karena kesal melihat Fernando terus menertawakan dirinya tiba-tiba Viona mempunyai ide untuk memberikan sedikit pelajaran kepada suaminya itu, walaupun sebenarnya ia tak mau melakukan hal itu karena terlalu ekstrem menurutnya. Namun Viona harus melakukannya supaya Fernando tidak terlalu sombong ketika mereka ada di atas ranjang, Viona berniat untuk menunjukkan pada Fernando bahwa dirinya pun bisa memegang kendali ketika sedang bercinta.     

Saat Fernando masih tertawa tiba-tiba Viona menundukkan wajahnya dan mengeluarkan lidahnya lalu dengan perlahan ia menyentuh batang kejantanan Fernando menggunakan lidahnya itu yang langsung membuat Fernando membeku seketika.       

"Babe…."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.