You Are Mine, Viona : The Revenge

Ikatan darah



Ikatan darah

0Franklin jatuh tersungkur kebelakang karena terkena pukulan diperutnya oleh Fernando yang sudah bersiap, saat akan bangun dan membalas apa yang sudah dilakukan oleh sang kakak tiba-tiba kerah kemejanya sudah di cengkram kuat oleh Fernando.     

"Kalau kau ingin menyelesaikan masalah bukan disini tempatnya bajingan," ucap Fernando dengan nada meninggi tepat diwajah sang adik, setelah berkata seperti itu ia melepaskan cengkramannya dan mendorong sang adik kebelakang sehingga membuat Franklin kembali jatuh.     

"Kau selalu cari masalah denganku brengsek!!" pekik Franlin penuh emosi.     

"Ikut aku," sahut Fernando pelan sambil berjalan menuju mobilnya dimana Lucas masih berdiri di sebelah mobil mahal itu.     

Saat Fernando sudah masuk ke mobilnya dan memacunya keluar dari area rumah sakit Franklin pun berlari menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari tempat Fernando parkir sebelumnya, ia lalu menginjak gas mobilnya dan mengikuti Fernando dari belakang.     

Di dalam mobilnya Fernando tersenyum melihat ke arah spion yang menampilkan mobil sang adik yang mengikutinya dari belakang, ia sengaja memilih mengendarai mobilnya sendiri karena ingin mengajak Franklin bicara empat mata di sebuah tempat yang jauh dari jangakauan orang lain. Ia yakin kalau adiknya itu sebenarnya sudah jatuh cinta pada dokter Louisa namun karena egonya yang masih sangat tinggi Franklin masih belum mau mengakuinya dan kali ini misi Fernando adalah untuk menyadarkan adiknya itu.     

Setelah berkendara selama hampir tiga puluh menit kedua kakak adik itu akhirnya berhenti ditepi hutan yang memiliki sebuah danau yang cukup indah, Fernando keluar terlebih dahulu dari mobilnya dan berjalan menuju ke sebuah kursi yang ada didekat danau. Ia duduk di kursi dengan santai sambil menunggu adiknya datang.     

"Fuck...untuk apa kau mengajakku ketempat sejauh ini brengsek!!"hardik Franklin dengan keras.     

"Aku mengajakmu kesini untuk memberikan kesempatan padamu Frank, bukankah disini lebih leluasa untukmu melampiaskan amarahmu?" tanya Fernando pelan tanpa rasa bersalah.     

"Kalau aku bisa, aku sudah membunuhmu sejak lama Fernando!!kau adalah manusia terpaling menyebalkan di dunia ini," jawab Franklin jengkel.     

"Ha ha ha ha...kau ini lucu Frank, kau selalu mengatakan ingin membunuhku sejak bertahun-tahun lalu. Tapi kenapa kau tak melakukannya?"tanya Fernando kembali.     

"Aku tak mau membuat wanita yang aku cintai menderita dan sedih, maka dari itu aku mengampuni nyawamu sampai saat ini," jawab Franklin ketus.     

Fernando menahan emosinya mendengar perkataan sang adik, entah kenapa ia jengkel sekali saat Frank mengatakan kalau ia mencintai Viona.     

"Viona milikku, sejak awal dia sudah jadi milikku Frank. Sejak ia keluar dari panti asuhannya dan tinggal seorang diri dia sudah ditakdirkan jadi milikku, jadi kau jangan bermimpi untuk mendapatkannya," ucap Fernando pelan menekankan kalau Viona adalah miliknya pada Franklin.     

"Persetan dengan ceritamu itu, waktu itu dia hanya gadis remaja yang polos dan takut denganmu. Maka dari itu dia bisa dengan bodohnya takluk ditangamu bajingan," sahut Frank jengkel.     

"Aku tak menyentuhnya waktu itu, aku bahkan tak tau kalau dia masih perawan. Barulah saat kami menikah dua tahun lalu aku tau kalau dia masih perawan,"celetuk Fernando tanpa rasa bersalah, ia sengaja membahas Viona yang masih perawan pada Frank untuk memanas-manasi Frank.     

"Brengsek kau Fernando!!!" jerit Frank penuh emosi, ia benar-benar cemburu saat mendengar Fernando menceritakan kalau ia lah yang mendapatkan keperawanan Viona.     

Fernando yang sudah bersiap langsung menangkis tangan Frank yang akan memukulnya, dengan cepat ia membalikkan keadaan. Dalam satu gerakan Fernando berhasil mengunci kedua tangan Franklin dibelakang tubuhnya sehingga membuat Frank tak bisa bergerak.     

"Kau sudah punya Louisa, buatlah kebahagiaanmu sendiri brengsek. Jangan lagi kau berharap pada Viona karena selama aku hidup dia hanya akan menjadi milikku," ucap Fernando dengan suara meninggi.     

"Viona terlalu takut padamu makanya dia tunduk padamu, aku yakin sebenarnya dia tak sepenuhnya mencintaimu!!" sahut Franklin mencoba untuk memanasi Fernando.     

"Aku tak masalah dia menikah denganku karena takut atau karena cinta, yang jelas saat ini adalah dia sudah menjadi milikku seutuhnya. Dan semua orang mengakui bahwa Viona Angel adalah istri Fernando Grey Willan," jawab Fernando enteng.     

"Kau benar-benar cari masalah denganku Fernando....lepaskan tanganku kita duel sampai salah satu diantara kita ada yang mati!!!" teriak Franklin penuh emosi.     

Mendengar ajakan duel dari Franklin membuat Fernando melepaskan kunciannya pada tangan Franklin, ia langsung berdiri mematung menatap sang adik yang sedang menyentuh kedua tangannya pasca di cengkram kuat oleh Fernando.     

"Aku tak sebodoh itu Frank, aku tak mau mati konyol karenamu. Mimpiku bersama Viona masih panjang, aku tak bodoh sepertimu yang membiarkan wanita yang sangat mencintaimu pergi begitu saja," ucap Fernando pelan.     

Deg     

Franklin langsung teringat tujuan awalnya saat mencari Fernando tadi saat mendengar perkataan terakhir Fernando.     

"Jadi benar dugaanku ternyata orang-orang itu adalah orangmu bukan!!" hardik Franklin jengkel.     

"Aku menempatkan mereka untuk berjaga-jaga, sejak wanita gilamu itu aku pecat dari rumah sakit aku memang sengaja mengawasimu. Aku yakin dia akan mencarimu lagi mengingat kalian punya hubungan tak sehat dibelakang Louisa," ucap Fernando pelan.     

"Apa urusannya Ammy denganku? Bukankah wanita itu sudah kau pecat lalu kenapa kau memata-mataiku hah?!!" tanya Franklin dengan mata memerah menahan kemarahan.     

"Kau tentu tau apa jawaban dari pertanyaanmu itu Frank, bukankah dari awal kau menjadikannya budak seks karena kau mengiming-iminginya diriku. Kau sengaja memanfaatkan wanita itu kepentinganmu sendiri, jadi tak salah jika aku waspada padamu," jawab Fernando dengan cepat, ia sengaja mengungkit perjanjian gelap Franklin dengan Ammy dibalik hubungan master dan budak yang dibuat oleh Franklin.     

"Jangan kira aku tak tau rencana awalmu dengan wanita itu Frank, aku menahan diriku untuk tak menghukummu karena mengingat persaudaraan kita. Namun semakin lama aku diam kau semakin liar dan tak tau diri, baguslah kalau Louisa akhirnya sadar dan memilih pergi dari pria gila sepertimu,"imbuh Fernando dingin menambahkan perkataannya yang sebelumnya.     

Franklin yang tak menyangka kalau Fernando tau perjanjian awalnya dengan Ammy nampak diam dan tak berkutik, ia tak punya kata-kata untuk menyangkal perkataan Fernando yang baru saja ia dengar. Bahkan saat Fernando mengungkit Louisa pun tak ia hiraukan, ia masih penasaran bagaimana Fernando tau perjanjian rahasianya dengan Ammy.     

Melihat sang adik terdiam Fernando tersenyum tipis, ia lalu mengeluarkan sebuah alat rekam berbentuk pena dan melemparkannya ke arah Franklin.     

"Semua perkataanmu di rekam oleh Ammy menggunakan alat itu, untung saja aku adalah pria yang tak perduli apapun selain Viona. Kau harusnya tau siapa wanita itu, aku tau kau pintar dan licik tapi aku tak menyangka tikus kecil seperti Ammy mampu mencurangimu," cibir Fernando mengejek Franklin.     

"Alat rekam..."     

"Ya alat rekam, alat itu diberikan istrimu padaku. Ia tak sengaja menemukannya di ruangan Ammy beberapa bulan yang lalu dan menyimpannya dengan baik untuk diberikan padaku. Louisa tau hubunganmu dengan Ammy namun ia masih bersabar dan masih melayanimu dengan baik, dia bisa saja meninggalkanmu saat itu juga saat mendengar semua percakapan busukmu dengan Ammy melalui alat ini. Tapi dia tak melakukan itu Frank, dia masih setia disampingmu. Dan kalau tadi malam dia sampai pergi meninggalkanmu itu artinya batas sabar wanita itu sudah habis," ucap Fernando dingin sambil menahan kesabaran agar tak memukul adiknya yang bodoh itu.     

"Aku tau kau juga mencintainya Frank, jangan bodohi dirimu. Aku mengenalmu lebih dari tiga puluh tahun, kau mungkin bisa menyembunyikan dari orang lain namun kau tak bisa menyembunyikannya dariku. Kejar wanitamu atau kau akan menyesal," imbuh Fernando pelan sambil berjalan meninggalkan Franklin yang masih berdiri menatap alat perekam yang Fernando berikan.     

Fernando masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Franklin seorang diri, ia ingin memberikan waktu pada adiknya itu untuk berpikir.     

"Aku ingin kau bahagia Frank, fokuslah pada kebahagianmu dan jangan kejar Vionaku lagi. Sampai kapanpun dia adalah milikku, aku tak akan rela berbagi dirinya dengan siapapun termasuk kau," ucap Fernando dalam hati, tak lama kemudian Fernando menginjak gas mobilnya meninggalkan danau menuju rumah sakit kembali. Hari ini ia ada meeting penting dengan profesor William membahas rencana pernikahan profesor Dexter yang akan dilangsungkan besok pagi.     

Berambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.