You Are Mine, Viona : The Revenge

Menjaga privasi



Menjaga privasi

0  Saat Viona sedang merutuki aroma pewangi di ruang istirahat dokter yang berbau tidak enak itu tiba-tiba muncul profesor Frank dari pintu yang membuat Viona langsung kaget , ia tak menyangka akan bertemu dengan adik ipar yang menjadi atasannya di rumah sakit sepagi ini .    

   " Bau apa ini ? " Tanya profesor Frank pada Viona dengan menutup hidungnya .     

   " Entahlah aku kira berasal dari pewangi itu !! " Jawab Viona pelan sambil menunjuk pewangi ruangan yang berulang kali menyemburkan aroma mawar yang aneh .    

   Professor Frank langsung berjalan dan mendekati pewangi ruangan yang ditunjuk oleh Viona ,ia lalu melepas pewangi itu dengan cepat setelah ia mematikan tombol off nya .     

   "Siapa yang memasang pewangi busuk seperti ini di rumah sakit " Ucap profesor Frank setelah mencium aroma yang tidak menyenangkan dari botol pewangi yang ada di dalam mesin penyemprot .     

   " Aku tak tahu tadi ketika baru datang dan masuk ke ruangan ini pewangi itu sudah terpasang " Jawab Viona sambil mengangkat bahunya .     

   " Sepertinya ob di rumah sakit ini sudah mulai tak bisa bekerja dengan baik " Sengit profesor Frank sambil melempar botol pewangi yang berbau busuk itu ke tempat sampah .    

   Setelah membuang botol pewangi yang berbau tidak sedap ke tempat sampah , prof Frank kemudian keluar dari ruang istirahat khusus dokter dengan raut wajah yang tidak bersahabat meninggalkan Viona sendiri . Tak lama kemudian terdengar suara beberapa orang berjalan menuju ruang istirahat para dokter sehingga membuat Viona penasaran , saat hendak berjalan keluar untuk mencari tahu langkah Viona terhenti ketika profesor Frank datang kembali bersama beberapa orang staf kebersihan beserta kepala kebersihan rumah sakit .    

   " Coba kalian katakan padaku siapa yang memasang pewangi busuk seperti itu di ruangan ini " Tanya profesor Frank kepada para petugas kebersihan sambil menunjuk ke tempat sampah di mana ia membuang botol pewangi yang beraroma tidak sedap.     

   " Pewangi busuk maksud Anda apa profesor ? " Tanya Dony sang general affair di rumah sakit .    

   " ambil dan lihatlah sendiri , lalu kau cium aroma yang dihasilkan oleh botol itu !! "Jawab profesor Frank sambil melipat tangannya .    

   Pria yang bernama Dony langsung berjalan menuju ke tempat sampah seperti yang ditunjukkan oleh profesor Frank , dengan perlahan ia meraih botol pewangi yang ada di dalam tempat sampah khusus sampah kering itu . Ia lalu menyemprotkan sedikit isi dari botol pewangi yang masih berat itu , tak lama kemudian tercium aroma tidak sedap memenuhi ruangan istirahat para dokter itu sehingga membuat Viona dan profesor Frank beserta beberapa orang lainnya yang ada di ruangan itu menutup hidungnya dengan menggunakan tangan .    

   "Sudah tau kan apa kesalahan kalian " Hardik profesor Frank dengan tatapan tajam ke arah Dony sang manager di bagian general affair di rumah sakit Global Bross .    

   " Maaf prof saya menjamin hal ini tak akan terjadi lagi " Jawab Dony penuh sesal sambil menundukkan kepalanya karena merasa bersalah telah lalai .    

   " Saya rasa pewangi itu sudah expired jadi aromanya busuk atau apa lah … coba cek semua pewangi yang ada di rumah sakit ini jangan sampai pasien di rumah sakit ini protes " Ucap profesor Frank dengan nada meninggi .    

   " Baik prof " Sahut Dony sambil menganggukkan kepalanya dengan pelan .    

   Setelah itu Dony pun mengajak semua anak buahnya pergi untuk melakukan tugas yang diberikan profesor Frank , tak lama kemudian ruang istirahat dokter itu pun kembali sepi hanya ada Viona dan dokter Frank .    

   " Jam berapa kau sampai kantor Vio ? " Tanya profesor Frank dengan perlahan .    

   " Tak lama sebelum anda sampai prof " Jawab Viona sambil tersenyum , ia masih mengingat perkataan profesor Frank di kantor Fernando sebelumnya .    

   " Kau sudah sarapan ? " Tanya profesor Frank kembali .    

   " Huum sudah , tadi aku sempat mencicipi makanan yang dibuat staf kantin " Jawab Viona jujur .    

   " Wah sayang sekali padahal aku ingin mengajakmu sarapan bersama " Cicit profesor Frank dengan suara yang hampir tak terdengar .    

   Viona tersenyum tipis mendengar perkataan atasannya itu , ia lalu berjalan pelan menuju pintu keluar yang ada di belakang profesor Frank .    

   " Ayo aku temani anda makan prof " Ucap Viona mengajak profesor Frank pergi ke kantin .    

   " Ok " Pekik profesor Frank dengan mata berbinar-binar menyusul Viona yang sudah ada di depan pintu keluar .    

   Mereka berdua lalu berjalan menuju ruang kantin saat waktu menunjukkan pukul setengah enam pagi dimana sudah ada beberapa dokter dan suster yang mulai berdatangan , beberapa dokter yang berjaga malam pun nampak berjalan menuju kantin untuk minum kopi bersama rekannya yang juga berjaga malam .    

   Profesor Frank terlihat sangat lahap menyantap makan paginya dengan kehadiran Viona di hadapannya , karena Viona sudah kenyang ia hanya memilih membaca laporan pekerjaannya yang ia minta pada suster Chloe . Dokter Louisa yang baru datang ke kantin hanya bisa tersenyum simpul melihat kekasihnya makan bersama Viona , padahal tadi malam ia sudah melayani Frank sampai kehabisan energi tapi pagi ini ia harus melihat kekasihnya itu duduk bersama wanita lain . Hatinya terasa sakit melihat pemandangan yang ada di hadapannya itu , akan tetapi rasa sakitnya itu ia coba tutupi karena tak mau membuat Frank membencinya apalagi saat ini ia sudah tak bisa berjauhan dari Frank lagi .    

   Setelah menghabiskan makanannya profesor Frank mengajak Viona pergi dari kantin karena kantin sudah semakin penuh , Viona hanya bisa mengiyakan ajakan atasannya itu untuk pergi dari kantin . Walau jam kerja masih empat puluh menit lagi profesor Frank tetap mengajak Viona pergi ke ruang rapat , ia ingin menghilangkan rasa penasaran dalam dadanya dan ingin segera mendengar jawabannya secara langsung dari Viona.     

   " Apa kau dan si brengsek itu bertengkar Vio ? " Tanya profesor Frank membuka percakapan sesampainya mereka di ruang rapat .    

   " Si brengsek …..    

   " Kau tahu betul siapa yang aku maksud Vio " Ucap profesor Frank memotong perkataan Viona .    

   " Kami baik-baik saja seperti yang anda lihat prof " Jawab Viona berbohong .    

   " Cihhhh….. kau adalah pembohong paling buruk Vio , aku tahu si brengsek itu pasti sudah menyusahkanmu bukan !!! " Ucap profesor ketus .    

   " Aku tak berbohong profesor , rumah tanggaku baik-baik saja " Sahut Viona sambil memalingkan tatapannya ke tempat lain , ia merasa terintimidasi ketika bertatapan mata dengan profesor Frank .    

   Mendengar perkataan Viona membuat profesor Frank hilang kesabaran , ia lalu menarik tangan kiri Viona yang terpasang plester luka yang cukup besar .     

   " Ini bukanlah luka yang diperoleh karena kau bekerja Vio , aku tau ini luka pasti disebabkan oleh Fernando bukan !!! " Ucap profesor Frank mengintrogasi Viona .    

   " Lepaskan saya prof " Sahut Viona sambil menarik tangannya dari genggaman profesor Frank .    

   " Luka ini hanya luka gores biasa yang bisa didapatkan oleh siapapun jadi anda jangan bicara seperti itu , rumah tanggaku baik-baik saja !!! " Jawab Viona ketus sambil berusaha bangun dari kursinya meninggalkan profesor Frank .    

   Setelah bicara seperti itu Viona kemudian berjalan menuju pintu keluar karena merasa tak suka diinterogasi seperti itu oleh orang lain , saat hampir sampai keluar pintu tiba-tiba langkahnya terhenti karena mendengar profesor Frank tertawa terbahak-bahak .    

   " Lalu bagaimana dengan luka yang ada disekitar lehermu itu " Tanya profesor Frank dengan suara yang keras dan terdengar seperti petir bagi Viona , ia tak percaya profesor muda itu bisa mengetahui luka yang ada di sekitar dada yang ia tutup rapat itu.     

   " Apakah permainan seks Fernando terlalu kasar Vio ? " Tanya profesor Frank sambil tersenyum licik ke arah Viona .    

   " Apa yang terjadi dalam rumah tanggaku anda tak perlu tahu apalagi dengan hubungan kami diatas ranjang karena itu adalah privasi kami !!!! " Jawab Viona ketus , ia lalu berjalan dengan kesal meninggal ruang rapat padahal briefing pagi akan dimulai sepuluh menit lagi .    

  Saat Viona berjalan meninggalkan ruang rapat ia sempat berpapasan dengan dokter Cecilia dan beberapa dokter muda lainnya , Viona hanya tersenyum ketika disapa oleh para dokter muda itu . Viona meneruskan langkahnya sampai ke menuju taman yang ada di luar rumah sakit , Viona merasa sesak setelah mendengar perkataan profesor Frank dan ia membutuhkan udara segar secepatnya .    

   Sesampainya di taman Viona terlihat menarik dan membuang nafas berkali-kali secara dalam seperti orang yang sedang olah raga , wajahnya memerah karena menahan amarah bukan karena dinginnya udara di luar rumah sakit .    

   " Kenapa dua Willan itu sungguh menyebalkan !! sama-sama gila , arogan dan bodohnya aku terjebak diantara keduanya …. arrgghhhh menyebalkan !! " Teriak Viona dengan suara yang keras sambil menginjak tanah dengan kuat untuk melampiaskan emosinya .    

  " Kuatkan aku Tuhan " Ucap Viona dalam hati ketika berjalan pelan menuju ke dalam rumah sakit setelah lima belas menit di taman.     

   Saat Viona berjalan menuju ruang pribadinya tiba-tiba ia mendengar suara ribut-ribut yang berasal dari pintu depan , suara yang sangat ia kenal dengan jelas tengah berteriak-teriak .    

  Jantung Viona berdetak dengan cepat mendengar suara itu semakin terdengar dengan jelas mendekati tempatnya berdiri saat ini .    

   Bergabung 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.