You Are Mine, Viona : The Revenge

Fernando pride



Fernando pride

0Suasana pagi di rumah sakit Global Bross mendadak menegangkan karena semua dokter senior dikumpulkan oleh profesor Dexter yang terlihat marah besar pasca mengetahui kalau saat ini Viona melakukan operasi besar seorang diri dari jam 4 pagi dan belum selesai sampai jam 9 pagi, profesor Dexter kaget saat membaca sebuah pesan yang masuk di ponselnya yang mengatakan bahwa ada seorang pasien gawat darurat masuk ke rumah sakit Global Bros jam 4 pagi.     

Ia lalu meminta semua dokter datang untuk memastikan siapa dokter yang sedang melakukan operasi besar itu, ia semakin kaget saat mengetahui bahwa dokter yang sedang melakukan operasi itu adalah Viona yang baru kembali bekerja kemarin. Padahal sebenarnya Viona masih belum mendapatkan jadwal untuk melakukan operasi, tapi ia memilih datang di pagi buta untuk melakukan tugas yang sebenarnya bukan kewajibannya karena ada dokter lain yang sebenarnya bertanggung jawab.      

"Kalian adalah dokter yang sudah cukup lama bekerja di rumah sakit ini, kenapa kalian masih melakukan kesalahan yang sama secara berulang-ulang," pekik profesor Dexter keras di ruang aula, ia merasa sangat kecewa dengan para dokter divisi bedah yang jadwalnya berantakan.     

"Kenapa aku sering meminta divisi bedah untuk meninggalkan satu dokter untuk berjaga tiap malamnya, ya karena untuk berjaga-jaga jika hal seperti ini terjadi. Bagaimana kalau tadi malam tidak ada dokter Viona yang langsung turun tangan, apa jadinya nasib pasien itu saat ini ?! ya walaupun sebenarnya nasibnya saat ini pun belum dapat kita ketahui karena ia masih berjuang di meja operasi tapi setidaknya hal ini tidak terjadi," imbuh profesor Dexter penuh kecewa.     

Profesor Frank yang baru datang hanya bisa diam tak banyak bicara ketika melihat Profesor Dexter mengungkapkan kekecewaannya pada divisi yang ia bawahi, ia hanya menatap para dokter bawahannya yang terlihat menundukkan kepalanya ke lantai tanpa bersuara.     

"Coba jawab pertanyaanku siapa dokter yang seharusnya bertanggung jawab berjaga tadi malam?" tanya profesor Dexter dengan keras.     

"Saya prof," jawab seorang dokter lelaki yang masih muda dengan wajah ketakutan.      

"Siapa namamu dan baru berapa lama kau bekerja di rumah sakit ini?" tanya profesor Dexter kembali sambil menatap tajam pemuda yang baru saja mengangkat tangannya dan menjawab pertanyaannya itu.     

"Saya Roland saya sudah bekerja satu tahun prof," jawab dokter yang bernama Roland dengan suara bergetar.     

"Apakah kau sudah bosan bekerja di rumah sakit ini sampai kau mengabaikan tugasmu yang paling penting itu dokter Roland,!!" hardik profesor Dexter dengan suara meninggi.      

"Tidak prof, saya masih sangat bersemangat untuk bekerja di rumah sakit ini. Tadi malam saya benar-benar dalam kondisi yang tidak fit, oleh karena itu saya tidak datang ke rumah sakit dan lupa mengabari rekan yang lain kalau misalkan saya tidak datang bertugas tadi malam prof," sahut dokter Roland dengan suara bergetar mencoba untuk menjelaskan alasannya tidak datang ke rumah sakit tadi malam.      

"Tapi kesalahan yang kau buat ini sudah sangat fatal dokter, kalau begitu lebih baik kalau anda membuat surat pengunduran diri saja dan taruh di meja aku dalam waktu 2 jam lagi dan…     

Prok     

Prok     

Prok     

Prok     

Suara tepuk tangan yang berasal dari pintu depan membuat Profesor Dexter tak dapat menyelesaikan perkataannya, semua orang yang ada di ruangan itu pun langsung menoleh ke arah sumber suara dan tercengang saat melihat si empunya suara yang ternyata adalah Fernando yang sedang bertepuk tangan sambil berjalan masuk diiringi kedua asisten pribadinya.      

"Bukankah menjadi seorang direktur di rumah sakit kau harus bijaksana Profesor Dexter, kalau memang dokter ini sakit  dan tidak memungkinkannya untuk datang ke rumah sakit seharusnya anda mempertimbangkan alasan itu jangan asal pecat saja. Kalau setiap dokter melakukan kesalahan dan langsung dipecat maka rumah sakit ini akan kehilangan semua dokternya," ucap Fernando pelan sambil menepuk pundak dokter Roland yang berdiri di depan dokter Ammy yang sejak tadi tersenyum saat melihat Fernando masuk.     

"Iya tapi tuan, seharusnya dia bisa bertanggung jawab atas tugasnya. Apalagi saat ini yang sedang menjalankan operasi adalah dokter yang sebenarnya tidak mempunyai jadwal untuk melakukan itu," sahut profesor Dexter mencoba untuk memberikan penjelasan pada Fernando.     

"Bukankah anda sudah tahu sejak dulu seperti apa dokter Viona Angel itu," celetuk Fernando pelan sambil tersenyum dan melirik ke arah dokter Ammy, Fernando sengaja berkata seperti itu untuk menunjukkan kepada dokter Ammy level sang istri yang tak sebanding dengan dokter Ammy.     

Senyum di wajah Dokter Ammy menghilang saat mendengar perkataan Fernando, ia merasa kalau Fernando saat ini sedang menyindirnya secara halus.     

"Iya saya tau siapa dokter Viona, hanya saja beliau kan tidak sedang berjaga malam. Saya merasa tak enak kepada dokter Viona atau kejadian ini tuan," sahut profesor Dexter dengan cepat, walaupun ia akrab dengan Fernando namun ia tetap menyebut Fernando dengan sebutan tuan sebagai tanda hormatnya pada Fernando yang merupakan pemilik saham terbesar di rumah sakit. Ia ingin menunjukkan keprofesionalannya sebagai direktur di hadapan semua bawahannya.     

Fernando menoleh ke arah profesor Dexter sambil tersenyum, ia lalu berjalan mendekati profesor Dexter yang sedang berdiri di depan.     

"Saya rasa masalah ini jangan diperpanjang prof, kalau memang dokter Ronald sedang sakit tadi malam maka kita tidak bisa menyalahkannya. Terlebih lagi sakit adalah sebuah kondisi yang tak diinginkan oleh setiap orang jadi kita tidak bisa menyalahkan dokter Ronald seperti ini, saya yakin anda dan para profesor lainnya pasti punya jalan keluar yang lainnya prof dan saya harap ini menjadi pelajaran untuk kita semua terutama anda dokter Ronald. Buktikan bahwa anda memang pantas ada di rumah sakit ini," ucap Fernando dengan suara lantang membahana di semua aula.     

Mendengar perkataan Fernando membuat semua orang bertepuk tangan bersamaan, mereka setuju dengan masukan dari Fernando yang tak setuju dokter Ronald dipecat. Dokter Ronald sendiri terlihat sangat bahagia karena tak jadi kehilangan pekerjaannya, ia sampai menangis karena sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih berkali-kali pada Fernando.     

Tak begitu lama kemudian para dokter itu sudah diperbolehkan untuk kembali ke pekerjaan nya masing-masing, Fernando menatap tajam adiknya yang berdiri tak jauh darinya. Ia lalu mendekati Profesor Frank yang masih tak bergeming di posisinya.      

"Kau harus buat jadwal yang baru untuk para dokter bedah itu prof, sekali lagi disisimu diselamatkan oleh istriku," ucap Fernando pelan sambil menepuk pundak sang adik sambil berjalan meninggalkan aula menuju ruang operasi bersama profesor Dexter yang sudah menunggu di pintu keluar.     

Profesor Frank hanya terdiam mendengar perkataan Fernando, ia hanya menatap tajam kearah Fernando yang akhirnya menghilang dari balik pintu.      

"Kau selalu cari masalah denganku brengsek, bukan Viona yang menyelamatkan divisi bedah. Tapi dia menyelematkan muka dan citramu itu yang penuh kepalsuan Fernando," ucap profesor Frank penuh emosi sambil mencengkram kertas yang berisi jadwal para dokter bedah yang dinas malam.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.