You Are Mine, Viona : The Revenge

New Viona



New Viona

0Viona berjalan keluar dari ruangan Fernando dengan senyum merekah sambil memasukkan kedua tangannya di saku blazer, ia terhenti saat sampai dihadapan Justin dan Harry yang sedang berdiri menunggunya selesai bicara dengan Fernando.     

"Temani aku pergi kesuatu tempat Justin," ucap Viona pelan memberikan perintah pada Justin.     

"Baik nyonya," jawab Justin patuh sambil menganggukkan kepalanya perlahan tanpa banyak bertanya pada sang nyonya.     

Sebuah senyum tersungging diwajah Viona, ia lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan Fernando menuju lift bersama Justin yang mengawal. Saat Viona keluar dari lift di lobby para dokter muda yang sedang magang langsung menatapnya tanpa berkedip, mereka tak tau siapa Viona pasalnya Viona belum memperkenakan diri secara resmi dihadapan semua staff rumah sakit. Biasanya setiap dokter baru yang bergabung akan memperkenalkan diri diruang breefing dihadapan semua staff, Viona lalu masuk kedalam mobil dimana Justin sudah menunggunya.     

Tak lama kemudian mobil yang dibawa oleh Justin pun meninggalkan area rumah sakit Global Bross menuju ke sebuah tempat yang dituju oleh Viona, setelah menempuh perjalanan hampir dua puluh menit mereka akhirnya tiba disebuah pusat perbelajaan kalangan atas. Viona sengaja memilih belanja ke mall itu karena ingin membeli beberapa pakaian yang akan ia pakai untuk bekerja, pasalnya semua pakaian lamanya sewaktu ia tinggal di desa Elora tak ada yang pantas untuk ia pakai bekerja dirumah sakit.     

"Kau mau ikut aku kedalam atau menungguku disini Justin?" tanya Viona pelan saat akan membuka pintu mobil.     

"Saya menunggu disini saja nyonya," jawab Justin dengan cepat.     

"Tapi aku akan membutuhkan waktu yang agak lama, apa tak masalah?"tanya Viona kembali,ia merasa tak enak jika Justin menunggunya di mobil.     

"Its ok nyonya, anda bisa menikmati waktu anda senyaman mungkin. Saya bisa menunggu dimobil dengan beristirahat sebentar," ucap Justin jujur.     

"Baiklah kalau begitu, selamat istirahat Justin. " sahut Viona lembut.     

Justin hanya menganggukkan kepalanya perlahan merespon perkataan sang nyonya, saat Viona sudah masuk kedalam mall Justin lalu merebahkan kursinya. Ia lalu mulai memejamkan kedua matanya di dalam mobil setelah membuka sedikit kaca jendela supaya oksigen tetap bisa masuk, karena ia sedang ada di mall besar jadi aman saja bila seorang pengemudi mobil tidur didalam mobil karena keamanan tempat itu sangat terjamin. Apalagi saat ini Justin sedang menggunakan mobil mewah milik Fernando, tak ada orang yang berani menggangunya saat ini.     

Viona berjalan dengan anggun menuju ke sebuah toko Channel yang berasal dari Perancis, yang mana banyak sekali tersedia pakaian berbagai model dan beberapa aksesoris wanita lainnya mulai dari tas dan sepatu. Viona ingin mencari blazer plus celana formal yang bisa ia padu padankan untuk bekerja besok, Viona sudah berniat mengubah citranya yang dulu dikenal sebagai dokter yang sederhana dan tak terlalu memperhatikan penampilan kini ia berniat untuk mengubah citra itu.  Tujuannya adalah ingin membuat dokter Ammy makin terbakar saat melihatnya berubah menjadi wanita anggun dan berkelas dengan menggunakan barang-barang branded.     

Tadi pagi saat baru sampai di apartment pasca ia dijemput oleh Justin menggunakan Helikopter Viona diberikan beberpa kartu ATM dan kartu kredit miliknya yang sebelumnya ia kembalikan pada Fernando sepuluh bulan yang lalu, oleh karenanya ia sekarang berniat memakai kartu itu untuk berbelanja di mall.     

"Tunjukkan aku beberapa model pakaian yang sedang populer akhir-akhir ini," ucap Viona lembut pada seorang pelayan butik.     

"Baik nyonya, silahkan tunggu disini," jawab salah seorang pelayan butik mengarahkan Viona duduk diruang tunggu VIP yang terpisah.     

"Terima kasih," ucap Viona singkat sambil melepaskan kacamata hitam yang tadi ia pakai, ia lalu duduk disebuah kursi yang ada diruangan itu dengan nyaman menunggu sang pelayan membawakan pakaian yang ia maksud.     

Tak lama kemudian datanglah beberapa orang pelayan datang denagn membawa sebuah standing hanger yang berisi berbagai model pakaian model terbaru yang sedang digandrungi para sosialita beberapa bulan terakhir ini. Viona langsung bangun dari tempat duduknya, ia lalu berjalan pelan menuju para pelayan berdiri. Sebagai seorang wanita yang mempunyai selera tinggi Viona langsung memilih beberapa potong pakaian yang menarik perhatiannya, Viona lalu masuk ke ruang ganti dan mulai mencobanya satu persatu. Setelah ada didalam fitting room selama hampir tiga puluh menit Viona akhirnya keluar dengan senyum manis yang mengembang di wajahnya.     

"Aku ambil dua puluh baju ini, tolong rapikan dan pastikan tak ada benang yang lepas dan yang paling penting warnanya harus sama seperti yang aku coba ini ya nona," ucap Viona lembut pada dua orang pelayan yang ada dihadapannya.     

"Baik nyonya, kami selalu menjamin kepuasan pelanggan. Silahkan lihat barang yang lain jika anda berminat, kami akan mencarikan pakaian baru di belakang," jawab sang pelayan dengan tersenyum lebar, ia baru menyadari bahwa wanita yang ada dihadapannya bukanlah seorang wanita biasa.     

"Thank you," sahut Viona ramah, ia lalu berjalan menuju ke deretan sepatu berbagai hak yang memiliki warna yang sangat cantik dalam berbagai mode.     

Setiap wanita yang melihat pemandang itu pasti akan terpesona termasuk Viona, ia dulu adalah pecinta sepatu jadi tak heran ia langsung tersenyum lebar saat melihat deretan sepatu-sepatu itu. Viona lalu mencoba beberapa sepatu yang memilki hak 5cm, karena ia sudah tinggi ia tak membutuhkan sepatu dengan hak tinggi karena justru akan membuatnya terlihat aneh. Oleh karena itu Viona memilih sepatu yang memiliki hak 5 cm, setelah mencoba beberapa sepatu akhirnya pilihan Viona jatuh pada beberapa sepatu berwarna hitam dan putih. Viona langsung membeli 5 pasang sepatu yang sudah membuatnya jatuh cinta dari awal.     

Setelah hampir dua jam ada di butik itu Viona sudah menghabiskan uang sebanyak 50000 dollar hanya untuk membeli beberpa potong baju dan lima pasang sepatu serta beberapa tas tangan, para pelayan toko yang melihat nama Viona di kartu kreditnya akhirnya sadar bahwa wanita itu adalah istri Fernando Grey Willan.     

"Maaf nyonya, maafkan kesalahan kami yang tak mengenali anda nyonya Willan," ucap sang manager toko penuh penyesalan.     

"Tak apa-apa, tak masalah. Aku justru senang kalian memperlakukan aku dengan tulus sejak tadi tanpa tau identitasku," jawab Viona ramah sambil memasukkan kartu kreditnya kedalam dompet.       

"Sekali lagi terima kasih nyonya atas kunjungan dan kepercayaan anda di toko kami hari ini, kami tunggu kehadiran anda kembali nyonya," sahut sang manager toko dengan sopan.     

Viona lalu meninggalkan toko dengan membawa puluhan kantung belanjaan yang berisi hasil perburuannya kali ini, dengan dibantu dua orang pelayan dari toko sebelumnya Viona berjalan menuju parkir mobil. Justin yang sedang berdiri di samping mobil langsung berlari ke arah Viona, ia langsung meraih beberapa kantung belanjaan yang dipegang sang nyonya.     

"Terima kasih atas bantuannya nona," ucap Viona pelan pada kedua pelayan toko yang membantunya.     

"Sama-sama nyonya, ini sudah menjadi kewajiban kami. Kalau begitu kami permisi nyonya," jawab kedua orang pelayan toko bersamaan.     

Viona lalu masuk kedalam mobil dimana Justin sudah duduk dibangku supir.     

"Ternyata semenyenangkan ini belanja tanpa melihat harga ya Justin, pantas saja banyak sekali wanita yang tergila-gila pada Fernando," ucap Viona pelan sambil tersenyum kearah Justin yang sedang menatapnya melalui spion.     

Justin hanya terdiam mendengar perkataan sang nyonya, ia lalu menginjak gas mobil dan pergi meninggalkan mall menuju ke apartemen Fernando. Pasalnya Viona ingin merapikan kamarnya secepat mungkin, walau ia sudah tinggal satu apartemen dengan Fernando namun ia tak mau tidur satu ranjang denagn Fernando.     

"Lets start the game," ucap Viona lirih sambil menatap beberapa kantung belajaan yang ada disamping kursinya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.