You Are Mine, Viona : The Revenge

Pembalasan Viona



Pembalasan Viona

0Kedua mata Fernando terlihat fokus membaca poin demi poin yang ada di dalam wedding agreement yang dibuat oleh Viona, ia benar-benar tak mengerti ada ide dari mana Viona membuat perjanjian seperti itu yang membuat Fernando mau tak mau harus menyetujuinya pasalnya Viona mengancam meminta cerai saat ini juga jika ia tak setuju.      

"Baca satu demi satu semua poinnya supaya kau bisa mengingatnya dengan baik," ucap Viona pelan sambil duduk di kursi dengan anggun.     

Fernando mengangkat wajahnya dan menatap Viona dengan tatapan tak percaya, ia lalu menarik nafas panjang sebelum membuka mulutnya untuk menyebutkan satu demi satu poin yang ada di dalam wedding agreement yang sedang ia pegang.      

Pihak 1. Viona Angel      

Pihak 2. Fernando Grey Willan     

"Dua nama yang disebutkan di atas adalah bagian penting dalam surat perjanjian ini, mereka berdua terikat sebuah perjanjian yang sah dimata hukum karena sebelumnya pihak satu sudah mengesahkan dokumen perjanjian ini di notaris," ucap Fernando pelan membacakan poin paling atas.     

"Haruskan sampai sejauh ini babe?" tanya Fernando lirih mencoba mengalihkan pembahasan.     

"Aku hanya membawa sebuah perjanjian Fernando bukan surat gugatan cerai," jawab Viona santai menyindir Fernando.     

Fernando mati kutu tak bisa menjawab perkataan Viona, ia benar-benar tak bisa memilih tidak. Kertas yang sedang ia pegang memaksanya mengatakan ya atas semua persyaratannya, pasalnya ia ada di pihak yang lemah.     

"Lanjutkan langsung ke poin," ucap Viona tanpa rasa bersalah meminta Fernando untuk membaca lagi."Bagaimana apa kau keberatan dengan kelima poin itu?" tanya Viona pelan saat Fernando sudah selesai membaca.     

"Tapi poin-poin ini sungguh tak masuk akal babe, kau istriku yang sah bagaimana mungkin kali melarangku untuk menyentuhmu babe," jawab Fernando terlihat tak puas.     

"Bukankan dari awal aku bilang, kalau kau keberatan kita bisa langsung bercerai saja," ucap Viona dengan tenang tanpa rasa bersalah.     

"No!! Jangan harap dan jangan berfikir ke arah sana, aku tak akan menceraikanmu. Kita tak akan bercerai sampai kapanpun,"sahut Fernando dengan suara meninggi.     

Viona menggigit bibir bawahnya menahan tawa, ia hampir saja kelepasan tertawa saat mendengar perkataan terakhir Fernando. Ia senang karena berhasil masuk dalam sisi terdalam Fernando, dengan ini kedepannya ia akan mudah mengatur Fernando lagi.     

"Semua yang aku tulis itu masih masuk akal Fernando mengingat betapa buruknya apa yang terjadi di masa lalu, kau tenang saja Fernando aku tak akan berpelukan dan berciuman dengan pria lain dihadapanmu selama kita masih terikat hubungan pernikahan…     

"Viona jaga ucapanmu!!!" teriak Fernando menggila, emosinya naik saat mendengar perkataan Viona yang baru saja ia dengar.     

"Ha ha ha… aku hanya bicara tapi kau marah sekali, bagaimana kalau kau melihatnya langsung Fernando," ucap Viona memprovokasi Fernando lagi.     

"Jangan coba-coba Viona, kau istriku. Kau tak bisa melakukan hal serendah itu Vio!!" hardik Fernando ketus.     

"Kau memang orang yang paling egois Fernando, aku baru bicara seperti ini saja kau sudah marah. Lalu bagaimana denganku yang melihatmu membawa pulang pelacur sepuluh bulan yang lalu? Akhh aku hampir lupa semua yang dilakukan tuan Fernando Grey Willan tak pernah salah bukan," sahut Viona pelan sambil meraih rambutnya untuk dijadikan satu kepundak sebelah kirinya, ia sengaja melakukan hal sensual seperti itu untuk menyiksa Fernando.     

Deg     

Fernando kembali di skakmat oleh Viona untuk kesekian kalinya, ia lagi-lagi dibuat mati kutu oleh Viona. Wajahnya yang biasanya garang terlihat seperti orang bingung yang tak bisa berbuat apa-apa, melihat ekspresi Fernando membuat Viona tak tega sebenarnya namun ia harus melakukan ini agar Fernando tau bahwa ia tak bisa berbuat semena-mena pada orang lain termasuk pada istrinya sendiri.     

  "Ya sudah lah kalau kau keberatan lebih baik kita batalkan saja, kita bisa menyelesaikan dengan cara yang paling mudah yang tak akan menyulitkan siapapun," ucap Viona lembut menyindir Fernando lagi.     

"Dengan atau tanpa bantuanmu aku bisa membuat dua wanita iblis itu membalas apa yang sudah mereka lakukan dulu, aku akan mencari cara lain untuk membalas apa yang sudah ia lakukan dulu pada anakku," imbuh Viona kembali dengan nada suara dibuat sedih sambil berbalik dan bersiap pergi meninggalkan ruang perawatan Fernando.     

Melihat Viona akan pergi Fernando langsung tersadar ia lalu berteriak melarang viona keluar dari ruang perawatannya.     

"Aku setuju babe, aku setuju!!!" ucap Fernando berkali-kali mencoba untuk menyakinkan Viona.     

"Jangan pergi babe, aku tak bisa menjalani hidup tanpamu. Aku setuju dengan persyaratan mu ini tapi bolehkah aku bertanya satu pertanyaan untukmu," imbuh Fernando pelan.     

"Bertanya apa?" tanya Viona singkat sambil bersandar pada dinding yang ada dibelakangnya.     

"Setelah aku melakukan dengan baik semua persyaratanmu ini selama enam bulan kedepan lalu bagaimana dengan…     

"Aku akan pertimbangkan lagi untuk kembali padamu Fernando, dalam waktu enam bulan itu akan melihat apakah kau pantas dimaafkan atau tidak. Dalam waktu sesingkat itu apakah rasa sakit ku bisa hilang atau tidak kita lihat saja nanti enam bulan kedepan, yang pasti ada satu hal yang harus kau tau Fernando. Semua perbuatan kasar yang sudah kau lakukan padaku masih bisa aku maafkan, tapi tidak dengan perselingkuhan. Karena bagiku perselingkuhan adalah kesalahan tertinggi di dalam kehidupan rumah tangga, orang yang berselingkuh tak hanya menghianati pasangannya tetapi juga berkhianat kepada Tuhan," ucap Viona pelan memotong perkataan Fernando.      

Fernando tak berkata-kata lagi, ia benar-benar tak bisa membalas perkataan Viona. Setiap kalimat yang dikeluarkan Viona sangat menusuk jantungnya sampai membuatnya tak mampu berbicara, kedua matanya pun memerah menahan semua rasa yang bergejolak di dalam dadanya.      

"Ya sudahlah kalau begitu aku harus pergi kau harus istirahat dengan baik supaya tanganmu cepat sembuh," pamit Viona pada Fernando.      

"Kau mau kemana?" tanya Fernando tanpa sadar.     

"Menikmati hidup sebagai seorang wanita, kau tak usah khawatir Justin akan mengawal ku pergi. Setelah selesai dengan semua urusanku, aku akan kembali ke apartemen mewah mu itu," jawab Viona dengan cepat.     

"Baiklah hati-hati," sahut Fernando lirih.Viona menganggukan kepalanya perlahan merespon perkataan Fernando, ia lalu berjalan pelan menuju pintu keluar dan meninggalkan Fernando di dalam ruang perawatan sendiri sambil menatap wedding agreement yang ada di tangannya.      

"Itu baru permulaan Fernando, selanjutnya akan lebih menyenangkan," ucap Viona pelan saat ada di dalam lift menuju lobby.      

Hari ini ia belum mulai bekerja karena ruangannya masih dirapikan oleh beberapa staf memilih untuk pergi shopping bersama Justin untuk membeli beberapa keperluannya. Saat tadi malam dijemput oleh Justin di desa Elora, ia sudah memutuskan untuk memberikan sedikit pelajaran pada Fernando. Oleh karena itu ia membuat wedding agreement seperti itu yang semua poinnya menyulitkan Fernando, pada awalnya Viona menduga Fernando akan menolak semua isi dari wedding agreement yang ia buat itu.      

"Aku akan berlaku seperti cermin, akan ku kembalikan semua yang aku dapat selama ini termasuk perlakuan kalian berdua iblis betina," ucap Viona dalam hati saat keluar dari lift dan berpapasan dengan dokter Ammy dan suster Lucia yang terlihat terburu-buru mengikuti langkah profesor William.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.