You Are Mine, Viona : The Revenge

Ammy\'s Revenge



Ammy\'s Revenge

0Hari yang dinantikan oleh dokter Louisa akhirnya tiba, ia saat ini sedang bersiap di salah satu kamar yang ada di kapal pesiar tempatnya untuk melakukan pernikahan. Ia sedang melakukan riasan terakhir untuk menyempurnakan tampilannya sebelum berjalan menuju altar menemui Profesor Frank yang ia cintai, di dalam kamar nampak dokter Cecilia terlihat membantunya merapikan mahkota dan gaun pengantinnya yang ekornya tidak terlalu panjang dengan alasan tak ingin membuat susah karena terbatasnya ruang gerak di dalam kapal.     

Para tamu undangan terlihat sudah datang satu persatu mereka duduk di kursi yang sudah disiapkan beberapa dokter dari rumah sakit Global Bros nampak sudah semuanya datang kecuali Viona yang masih dalam perjalanan, sedangkan Fernando sudah siap di altar bersama Profesor Frank menanti kehadiran dokter Louisa mereka sedang melakukan persiapan terakhir dengan pendeta.      

"Tersenyumlah sayang, aku tahu kau sedang bahagia karena adikmu menikah. Tapi lihat saja pertunjukan yang akan aku berikan padamu, akan ku buat kalian semua menangis darah," ucap dokter Ammy pelan sambil tersenyum dan menggenggam erat tas kecil yang ada di tangannya menatap tajam ke arah Fernando.     

Dokter Ammy sudah merencanakan sesuatu yang besar untuk menghancurkan kebahagiaan keluarga Willan, baik keluarga Fernando atau Profesor Frank yang baru akan menikah hari ini dengan dokter Louisa. Dendamnya yang membara kepada kakak beradik itu sudah membutakan hatinya. Pada awalnya ia tak mau datang ke acara pernikahan mantan masternya itu, akan tetapi saat mendengar bahwa Viona akan datang ia lalu membatalkan rencananya dan memilih untuk datang ke acara pernikahan Profesor Frank yang diliput secara langsung oleh tiga media massa terbesar di kota. Walaupun Profesor Frank bukanlah seorang pengusaha seperti Fernando, akan tetapi minat dari para wartawan kepada keluarga Willan tak pernah surut.      

Keturunan langsung dari Jacob Grey Willan benar-benar menghipnotis dan menarik perhatian banyak orang, jadi tak heran kalau pernikahan Profesor Frank kali ini pun juga diliput oleh beberapa stasiun TV dan disiarkan secara langsung baik melalui platform yang berbayar ataupun yang gratis.      

Dokter Ammy duduk bersebelahan dengan suster Lucia yang sebenarnya juga tak mau datang, akan tetapi karena ia langsung ditunjuk oleh Profesor Dexster jadi mau tak mau ia akhirnya datang. Walaupun sebenarnya ia sangat malas sekali datang ke acara itu, karena harus melihat kemesraan Andrew dengan dokter Cecilia.      

"Tunggulah suster acara akan dimulai beberapa saat lagi," bisik dokter Ammy pelan menenangkan suster Lucia yang sudah tidak sabar.     

"Apalagi yang sebenarnya kita tunggu, kenapa lama sekali dokter?" tanya suster Lucia jengkel sambil menoleh ke arah gerbang bunga yang akan menjadi tempat masuknya dokter Louisa menuju ke altar dimana Profesor Frank berada.     

"Lihatlah pengantin prianya sedang melakukan persiapan terakhir, jadi seharusnya tidak lama lagi," jawab dokter Ammy pelan sambil tersenyum dan menatap ke arah Professor Frank yang terlihat sangat tampan memakai tuxedo warna putih dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam di samping Fernando yang menggunakan jas hitam yang sangat pas di tubuhnya.      

"Tapi ini sudah dua puluh menit kita menunggu perempuan itu datang dokter, memangnya masih mau berapa lama lagi kita harus menunggunya datang dan duduk seperti orang bodoh seperti ini?"  tanya suster Lucia kembali dengan ketus.     

"Heii apakah kau tidak sadar posisimu di rumah sakit siapa, hari ini kita sedang menghadiri pernikahan adik salah satu pemilik saham tertinggi di rumah sakit tempat kita bekerja. Jadi kita harus datang, apabila kau menolak datang maka bersiaplah kau kehilangan karirmu. Apakah kau siap tidak bekerja ?! Dan satu hal lagi yang harus kau ingat Fernando adalah orang yang sangat kejam, dia tak mungkin hanya memecatmu saja dari rumah sakit mungkin saja dia akan memblacklistmu dari daftar ikatan perawat seluruh dunia. Sangat mudah bagi Fernando membuatmu tak bisa bekerja lagi sebagai perawat di rumah sakit atau di klinik manapun yang ada di seluruh dunia ini suster," jawab dokter Ammy dingin berusaha untuk membuka mata suster Lucia.     

Mendengar perkataan Dokter Ammy membuat suster Lucia langsung terdiam, ia lupa bahwa yang menikah saat ini adalah adik Fernando. Seorang laki-laki yang membuatnya harus merasakan pahitnya pernikahan yang hanya berumur lima hari saja, karena Andrew membatalkan pernikahan mereka ke pengadilan tinggi.      

"Ikuti saranku kalau kau ingin membalas dendam kepada Fernando, aku yakin kau pasti sangat marah pada pria kejam itu," bisik dokter Ammy pelan mencoba untuk mempengaruhi suster Lucia.      

"Maksud apa anda dokter, saya tidak mengerti," tanya suster Lucia bingung.      

Perlahan dokter Ammy mendekatkan bibirnya ke telinga suster Lucia, ia lalu membisikkan beberapa patah kata kepada asistennya itu. Tak begitu lama kemudian air muka wajah suster Lucia terlihat memucat, sebuah ketegangan terlihat jelas dari raut wajahnya.     

"Tapi dokter apakah anda yakin akan melakukan itu, itu adalah rencana yang sangat berbahaya dokter," ucap suster Lucia setengah berbisik.     

"Sekarang aku tanya dulu kepadamu suster, sebenci apa dirimu kepada Fernando?" tanya dokter Ammy berusaha mempengaruhi suster Lucia.     

"Aku sangat membencinya, dia adalah orang yang sangat aku benci di dunia ini. Karena dia sudah menghancurkan keluargaku dan menghancurkan harga diriku, dia membuatku menjadi janda hanya dalam waktu lima hari," jawab suster Lucia berapi-api.     

"Nah kalau kau memang membencinya ini adalah kesempatanmu untuk membuatnya menderita, ini adalah waktu yang tepat untuk membalaskan semua sakit hatimu kepadanya. Karena seperti yang kau tahu bahwa dokter Viona sangat dekat dengan dokter Cecilia yang saat ini menjadi istri dari mantan suamimu itu suster, apa kau rela melihat mantan suamimu bahagia seperti itu bersama istri barunya itu tanpa berbuat apa-apa?" tanya dokter Ammy dengan senyum penuh arti.     

Diungkit kembali tentang pernikahan Andrew dengan dokter Cecilia membuat suster Lucia kembali meradang, ia yang masih sangat mencintai Andrew. Ia masih belum rela Andrew menikah lagi dengan wanita lain, apalagi wanita itu adalah seorang dokter yang posisinya menjadi atasannya di rumah sakit.      

"Apa kau rela suster," bisik dokter Ammy kembali memanas-manasi suster Lucia agar mau bergabung dengannya untuk melancarkan aksinya yang sudah ia rencanakan selama beberapa hari terakhir itu.      

"Aku bergabung denganmu dokter, biarkan aku yang…     

"Sstttt...jangan bicara sembarangan, kita sedang ada di acara pernikahan yang sakral dan suci. Jadi jangan bahas itu sekarang karena banyak orang disini, lagi pula sasaran kita belum sampai ke tempat acara. Jadi kita belum bisa bertindak kalau belum tahu bagaimana cara untuk menaklukkan mangsa kita itu suster," ucap dokter Ammy pelan sambil menutup bibir suster Lucia menggunakan jari telunjuknya.      

Suster Lucia menganggukkan kepalanya perlahan merespon perkataan dokter Ammy, ia setuju bergabung dengan dokter Ammy untuk membalaskan dendamnya kepada Fernando. Tak lama kemudian dokter Ammy terlihat berbisik-bisik kepada suster Lucia, ia mengatakan rencananya secara detail dan sesekali menunjukkan isi tas pesta yang ia bawa pada suster Lucia.      

"Baik dokter saya mengerti," ucap suster Lucia dengan penuh keyakinan sambil menggenggam tangan dokter Ammy dengan kuat.      

"Tenanglah suster, rencana ini pasti berhasil dan tak akan ada yang mencurigai kita," bisik dokter Ammy dengan tersenyum lebar.     

"Iya dokter, aku percaya padamu," sahut suster Lucia singkat.     

Dokter Ammy yang tersenyum tipis mendengar perkataan asistennya, ia merasa lega karena berhasil mempengaruhi suster Lucia untuk membantunya menjalankan rencana yang sudah ia susun secara matang itu.      

"Terima kasih suster karena kau mau menjadi pionku, kalau misalkan rencana ini sampai gagal dan ketahuan maka kau lah yang akan menanggung semuanya. Karena kau yang melakukan eksekusi itu bukan aku," ucap dokter Ammy dalam hati sambil melirik ke arah suster Lucia yang sedang menatap Andrew tanpa berkedip.     

"Memanfaatkan seorang wanita yang sedang sakit hati itu ternyata sangat menyenangkan," imbuh dokter Ammy dalam hati, ia sudah tak sabar melihat keluarga Willan hancur.     

Tak begitu lama kemudian terdengar suara langkah kaki beberapa pria mulai memasuki area tempat pengucapan janji suci Profesor Frank dengan dokter Louisa, pria-pria itu rupanya sedang mengawal Viona yang baru saja sampai di tempat acara. Semua yang hadir nampak menoleh ke arah Viona yang berjalan dengan perlahan menuju ke sebuah kursi yang sudah disiapkan untuknya di samping Fernando, ia terlihat sangat cantik menggunakan gaun pestanya yang berwarna peach rose saat ini. Perut buncitnya membuat dirinya terlihat lebih cantik, apalagi ia menggerai rambut panjangnya yang sepinggang begitu saja dengan hanya membelikan sebuah hiasan rambut di kepala sehingga membuatnya terlihat nampak sangat anggun.      

Melihat Viona datang dan berjalan dengan anggun menuju ke kursi Fernando tersenyum penuh kebanggaan, dia seakan sedang tertawa lebar di hadapan Andrew dan Profesor Frank karena dialah yang akhirnya mendapatkan Viona yang mana ia sangat tahu bahwa sang adik satu-satunya serta Andrew juga menyukai Viona.      

"Ayo kita mulai permainannya, sasaran utama kita sudah datang," bisik dokter Ammy pelan sambil menggenggam tangan suster Lucia, ia terlihat sangat cemburu ketika melihat Fernando berjalan mendekati Viona dan membantu Viona untuk duduk di sebuah kursi yang ada di barisan paling depan.      

"Lihatlah hadiah kecil dariku untukmu sayang," batin dokter Ammy sambil menatap tajam ke arah Fernando yang masih berdiri didepan Viona.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.