You Are Mine, Viona : The Revenge

Cemburu *lagi



Cemburu *lagi

0Dengan menggunakan mobilnya Fernando pulang menuju rumah dikawal oleh beberapa mobil polisi didepan dan di belakangnya, ia langsung teringat tujuannya pulang ke rumah saat polisi bertanya kepadanya. Ia hampir melupakan tentang Viona yang akan pergi ke pesta resepsi Andrew dan dokter Cecilia, dalam perjalanan pulang Fernando duduk di belakang dan membiarkan Lukas mengemudi mobil.      

"Apa ini tak berlebihan?" tanya Profesor Frank pelan sambil melihat empat mobil polisi yang mengawal mereka.     

"Aku tak meminta, mereka yang mau melakukan ini." jawab Fernando tanpa rasa bersalah.     

"Kau memang menyebalkan sekali Fernando." cibir Profesor Frank.     

Fernando terdiam mendengar perkataan adiknya, ia sedang dalam mood yang tidak baik untuk bertengkar. Ia sudah tak sabar ingin pulang bertemu Viona, iya sengaja tak menghubungi Viona untuk mengetes apakah Viona menghargainya sebagai suami atau tidak. Setelah menempuh perjalanan hampir dua puluh menit iring-iringan mobil yang mengawal Fernando akhirnya sampai di istananya, beberapa orang bodyguard yang berjaga di gerbang depan sempat kaget ketika melihat dua mobil polisi berhenti di depan gerbang. Mereka awalnya ragu untuk membukakan pintu, akan tetapi setelah melihat mobil Fernando datang mereka dengan cepat membukakan gerbang untuk para polisi itu masuk.      

Setelah sampai di lobby istananya Fernando langsung turun dari mobil dan masuk kedalam rumahnya meninggalkan para polisi yang sudah mengawalnya pulang tanpa berbicara apapun, dari raut wajahnya terlihat kalau ia sedang dalam mood yang tidak bersahabat.      

"Saya Franklin, atas nama kakak saya mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak semua yang sudah mengawal kami pulang ke rumah dengan selamat." ucap Profesor Frank pelan mengucapkan terima kasih kepada para polisi yang sudah mengantarnya sampai di rumah Fernando.      

"Terima kasih kembali Profesor, ini juga merupakan bagian dari tugas kami sebagai pelayan masyarakat. Saya mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf saya kepada tuan Fernando karena karena telah membuatnya tidak nyaman sebelumnya." jawab Keanu sang perwira polisi muda yang memimpin rombongan itu mengantar mereka sampai ke istana Fernando.      

Profesor Frank hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Keanu, ia lalu melangkahkan kakinya naik keatas tangga melihat para polisi itu pergi meninggalkan kediaman Fernando satu persatu dengan mobilnya masing-masing. Tak lama kemudian setelah mobil polisi itu sudah tak terlihat di pandangannya Profesor Frank lalu masuk ke dalam rumah menyusul Fernando yang sudah pergi sejak tadi.      

Sudah lama rasanya profesor Frank tidak datang ke istana kakaknya, sebuah senyuman tersungging di wajahnya ketika melihat foto pernikahan Fernando dan Viona terpasang besar di dinding ruang tamu yang ada di istana itu.      

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Profesor Frank kaget ketika melihat Fernando duduk di sofa yang ada di ruang keluarga.     

"Aku kira dia tidak menghargaiku Frank, ternyata aku salah." jawab Fernando dengan cepat sambil menutup kedua matanya dan bersandar di sofa yang sedang ia duduki.      

"Apa maksudmu!" tanya Profesor Frank kembali dengan bingung.      

"Tadi saat kau memberitahu padaku kalau Viona diundang pergi ke pesta resepsi dokter Cecilia dan Andrew sebenarnya aku sudah mengetahuinya sejak kemarin malam waktu Viona mengatakan hal ini kepadaku, ia mengatakan kalau mendapatkan undangan dari dokter Cecilia akan tetapi waktu itu aku belum memberi izin kepadanya untuk pergi atau tidak. Maka dari itu saat tadi kau mengatakan kalau Viona akan pergi aku langsung teringat dengan percakapan kami malam itu, makanya aku langsung buru-buru pulang ke rumah untuk memastikan apakah ia menganggapku sebagai suami atau tidak. Dan ternyata kekhawatiran ku terlalu berlebihan kepadanya." jawab Fernando sambil tersenyum dengan membuka kedua matanya.     

Profesor Frank yang tidak mengerti dengan arah pembicaraan Fernando hanya terdiam sambil memiringkan kepalanya ke arah kanan dengan mata yang terlihat bingung, melihat ekspresi sang adik membuat Fernando tertawa. Ia lalu menjelaskan dengan perlahan maksud dari ucapannya sebelumnya.      

"Jadi maksudmu kau pulang terburu-buru untuk memastikan Viona pergi atau tidak!!" tanya Profesor Frank mengulangi intisari penjelasan Fernando.      

"Yup." jawab Fernando singkat.     

"lalu faktanya Viona sebenarnya tidak pergi begitu,  itu maksudmu." ucap Profesor Frank dengan cepat.      

"Ternyata dia tidak pergi saat ini Viona tertidur dikamar dengan pulas akan tetapi….     

"Akan tetapi apa Fernando!! kalau kau ingin bercerita harus dengan jelas, jangan sepotong-potong seperti ini membuatku kesal saja Fernando.!!" sengit profesor Frank memotong perkataan Fernando yang terkesan bertele-tele.      

"Di samping ranjang ada sebuah baju pesta cantik yang sepertinya sudah ia siapkan sebelumnya,  lengkap dengan sepasang sepatu. Hal ini membuatku menduga bahwa sebenarnya Viona ingin pergi, akan tetapi karena ia belum mendapatkan izin dari ku makanya ia tidak pergi dan menunggu ku pulang sampai ketiduran seperti itu." ucap Fernando pelan sambil tersenyum.      

"Jadi dia….     

"Ya dia menungguku memberinya izin, aku kira Viona akan pergi begitu saja. Tapi nyatanya tidak." sahut Fernando memotong perkataan Profesor Frank.     

Saat kedua orang kakak beradik itu berbincang tak lama kemudian Teddy datang dengan membawa nampan berisi minuman dan makanan kecil yang sudah disiapkan oleh pelayan lainnya di pantry. Ia tersenyum mendengar percakapan kedua tuan muda Willan itu, sudah lama sekali rasanya ia tak melihat kedua tuan muda itu berbincang dengan sesantai ini. Pasalnya setiap kali Profesor Frank datang ke istana Fernando ia pasti akan marah-marah, begitu juga sebaliknya dengan Fernando yang tak menyambut hangat kedatangan sang adik ke rumahnya.      

"Sebenarnya tadi nyonya sudah siap berangkat tuan." ucap Teddy tiba-tiba ikut bicara.      

"Apa maksudmu Teddy!!" tanya Fernando dengan cepat sambil menaikkan satu alisnya ke atas.      

"Satu jam yang lalu nyonya mendapatkan telepon dari dokter Louisa yang mengatakan kalau ia sudah sampai di tempat acara, dimana nyonya baru saja pulang dari cafe milik nona Jenny dan Amina dengan membawa dua kotak berisi muffin yang ia buat sendiri disana. Tak lama kemudian nyonya langsung naik ke kamar meninggalkan begitu saja kotak berisi muffin di atas meja, dua puluh menit kemudian nyonya turun dengan menggunakan pakaian pesta dan sepatu yang ia bawa di tangannya. Akan tetapi nyonya tiba-tiba berhenti di depan pintu seperti teringat sesuatu, ia lalu duduk di sofa selama hampir kurang lima belas menit setelah itu nyonya naik ke kamar dan tidak keluar lagi sampai sekarang tuan." jawab Teddy dengan cepat menceritakan kronologi sebelumnya.      

"Dia menunggu jawaban dariku Teddy." ucap Fernando sambil tersenyum.      

"Dia tak jadi pergi karena aku belum mengizinkannya Teddy, oleh karena itu ia naik kembali ke kamar walaupun sudah siap berangkat." imbuh Fernando menambahkan perkataannya yang sebelumnya.     

Teddy terlihat menganggukkan kepalanya perlahan merespon perkataan Fernando, sedangkan Profesor Frank hanya terdiam mendengar penjelasan Fernando. Ada rasa iri didalam dirinya saat mendengar apa yang dilakukan oleh Viona, pasalnya tidak ada wanita satupun yang akan membatalkan pestanya saat ia sudah berdandan rapi seperti yang sudah diceritakan oleh Teddy kepada dirinya dan Fernando.      

Profesor Frank kemudian bangun dari kursi dan menarik kerah baju Fernando sehingga membuat Fernando tercekik, tak lama kemudian ia melayangkan satu bogem mentah ke wajah Fernando. Teddy yang ada di ruangan itu hanya terdiam melihat sang majikan dipukul oleh profesor Frank, pasalnya ia tak bisa melakukan apa-apa karena gerakan Profesor Frank yang sangat cepat.      

"Arrgghhhh cuihh…apa yang kau lakukan Frank!!!" teriak Fernando dengan suara keras sambil membuang ludah ke lantai karena merasakan ada darah yang keluar dari mulutnya pasca dipukul oleh Profesor Frank      

"Kau harus menjaga Viona dengan baik Fernando dia sebenarnya tak pantas menjadi istrimu, Viona terlalu baik untuk bajingan sepertimu!!" sahut Profesor Frank geram, api cemburu nampak berkilat di kedua matanya.      

Deg     

Jantung Fernando langsung berdegup dengan kencang ketika mendengar perkataan Profesor Frank, emosinya langsung menghilang dengan seketika berganti dengan perasaan aneh ketika ia mendengar perkataan adiknya itu.      

"Kau….     

"Ya aku cemburu padamu brengsek, kau sangat beruntung bisa mendapatkan wanita sebaik Viona. Wanita yang seharusnya menjadi istriku." ucap Profesor Frank dengan nada meninggi memotong perkataan Fernando.      

Selesai bicara seperti itu Profesor Frank langsung pergi meninggalkan Fernando yang masih memegangi pipinya, ia pergi dengan perasaan meledak-ledak di dada. Dengan menggunakan mobil Fernando yang ia naiki sebelumnya Profesor Frank keluar dari istana Fernando.      

"Harusnya aku yang memilikimu Viona, wanita sebaik engkau tak pantas untuk si bajingan itu!!!aarggghh..." Profesor Frank kembali menggila, rasa cemburunya pada Fernando datang kembali.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.