You Are Mine, Viona : The Revenge

Niat terselubung



Niat terselubung

0

Rumah sakit di pinggiran kota Toronto

Seorang wanita setengah baya nampak menangis memanggil nama sang anak gadis yang baru berusia 15 tahun tengah berjuang antara hidup dan mati karena mengalami pendarahan hebat yang disinyalir karena telah mengalami tindak kekerasan seksual .

Sang ibu yang hanya bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga nampak sangat terkejut ketika mendapat kabar bahwa sang anak kesayangannya ditemukan di pinggir jalan dalam kondisi mengenaskan oleh seorang petugas pos yang baru pulang bekerja .

Beberapa dokter nampak tengah berusaha menyelamatkan nyawa sang gadis selain luka di daerah organ vitalnya gadis itu juga mengalami luka lebam di sekitar wajah dan perut yang pasti akan membuat orang iba karena melihat kondisinya yang mengenaskan .

" istriku dimana Alice ??? dia bukan Alice kan ??!!! " teriak seorang pria yang merupakan ayah dari gadis yang tengah berjuang di dalam ruang operasi yang baru saja datang bersama anak lelakinya yang berusia 17 tahun .

" suamiiikuuu.... Alice kita dia huhu.. huuuu ...

Bruk ..

Tiba-tiba tubuh ibu dari pasien tak mampu lagi menahan beratnya beban psikis yang baru ia terima hingga akhirnya ia terjatuh dilantai .

Beberapa orang suster langsung memberikan pertolongan pada sang wanita malang itu , mereka paham bagaimana hancurnya hati seorang ibu yang melihat anak gadisnya menjadi korban perkosaan secara brutal .

" ibuuu ibuuu... " teriak sang anak lelaki memanggil ibunya yang dibawa untuk mendapatkan perawatan .

Tinn...

Tinn...

" hahh hahh hahhh ..... " Andrew membuka matanya saat mendengar suara klakson mobil yang datang dari arah gerbang apartemen Viona .

Dengan masih bercucuran keringat dan nafas yang naik turun Andrew mencoba memindahkan mobilnya agar mobil yang ada di dalam bisa keluar , setelah memindahkan posisi mobilnya Andrew kemungkinan menyambar botol minum mineral yang ada di belakang kursinya . Dalam sekali tenggak ia mampu menghabiskan setengah botol air mineral itu  , Andrew menatap foto sang adik Alice Julie Foy yang tadi ia tatap sebelum akhirnya Andrew mengingat kejadian kelam sepuluh tahun lalu .

" aku akan membuatmu membayar apa yang sudah kau lakukan pada adikku Franklin " ucap Andrew penuh dendam sambil menghantam setir mobilnya berkali-kali .

" arrrgghh .... brengsek kau Jacob Willan !! " teriak Andrew makin menggila ketika mengingat kejadian kelam yang menimpa keluarganya itu .

Meskipun bukan Frank yang memperkosa Alice secara brutal akan tetapi ia didakwa karena lalai karena tak bisa bertanggung jawab pada anak buahnya sehingga membuat kekasihnya yang bernama Alice diperkosa secara bergiliran oleh empat orang .

Bahkan putusan hakim pun membebaskan Frank dari segala tuduhan yang memberatkan dirinya , sedang untuk keempat pengawalnya dijatuhi hukuman mati karena dengan sengaja memperkosa anak dibawah umur dan membuangnya kepinggir jalan .

" seperti yang kalian semua dengar anak keduaku tak bersalah , ia bahkan ikut berduka atas hal buruk yang menimpa kekasihnya " ucap Jacob Willan dihadapan para wartawan yang menunggunya di depan pengadilan selepas sidang tuntutan keluarga Steven Joy atas tuduhan pemerkosaan pada putri mereka .

" dan saya bersyukur karena hakim bisa berlalu adil atas kasus ini dan atas rasa prihatin dan kemanusiaan saya Jacob Willan memberikan bantuan uang pada keluarga korban ,semoga dengan uang yang sedikit ini mereka bisa sedikit terhibur " imbuh Jacob Willan sambil mengangkat cek yang ada tulisan senilai 6 juta dollar amerika .

Mendengar hal tersebut membuat para wartawan bersorak mengucapkan kekagumannya atas sikap dermawan dari seorang Jacob Willan .

Di dalam ruang sidang nyonya Felicia ibu dari Andrew dan Alice nampak sangat shock mendengar keputusan hakim ditambah pernyataan dari tuan Jacob yang mengatakan telah memberikan bantuan uang pada keluarganya sebagai bentuk kompensasi , ia merasa harga diri sang anak tak dianggap sama sekali oleh keluarga kaya itu .

Nyonya Felicia meminta hakim agar juga menghukum Frank karena dia terbukti orang pertama yang merenggut kesucian Alice dimalam naas itu sampai akhirnya ke empat anak buahnya melakukan hal yang sama seperti yang Frank lakukan pada Alice , sehingga membuat Alice mengalami robek di bagian dalam organ vitalnya secara serius yang menyebabkan gadis malang itu mengalami pendarahan serius .

" kau Frank !!!! kau yang harusnya dihukum bukan mereka .... " teriak nyonya Felicia menggila ketika melihat Frank dibawa keluar oleh pengacaranya .

" nyonya bukankah anda sudah mengetahui keputusannya , tuan muda Franklin tak memaksa anak anda justru anak anda yang datang ke rumah keluarga Willan . Apakah rekaman CCTV itu tak cukup membuktikan ? " hardik pengacara keluarga Willan membentak nyonya Felicia yang tengah menggila karena tak terima dengan putusan hakim .

" lagipula mereka melakukannya atas dasar suka sama suka , pun mana ada harimau yang tak makan daging kalau mangsanya tak datang " imbuh sang pengacara dengan tajam .

Mendengar ucapan pengacara keluarga Willan sontak semua orang yang hadir di ruang sidang itu tertawa keras , mereka kini bahkan ikut menghujat tindakan Alice yang menyambangi kediaman Willan . Mereka mengatakan hal buruk tak akan terjadi kalau gadis itu tak datang ke rumah keluarga Willan , Franklin dibebaskan dari tuduhan karena ia tak dianggap bersalah karena apa yang terjadi pada Alice dianggap bukan campur tangan Frank .

Nyonya Felicia makin menggila ketika semua orang menghujat putrinya yang sedang terbujur di ranjang pesakitan , karana tak bisa menahan rasa malu dan sedihnya akhirnya nyonya Felicia bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya sendiri di dalam ruang sidang hingga membuat suasana di ruang sidang menjadi kacau .

Keluarga Willan pun akhirnya membawa Frank pergi dari pengadilan , sementara para polisi langsung mengamankan pengadilan untuk penyelidikan . Setelah nyonya Felicia dimakamkan tak lama kemudian Alicia pun pergi menyusul sang ibu ke alam baka , ia menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang selama satu minggu di ruang ICU .

Sejak saat itu pula keluarga Joy hancur berantakan , semua orang malah mengecam tindakan nyonya Felicia yang dianggap tak taat pada hukum karena membuat keributan diruang sidang bahkan sampai melakukan bunuh diri . Kematian Alicia pun tak mengundang simpati mereka , mereka menganggap bahwa apa yang terjadi pada Alicia karena kesalahan gadis itu sendiri .

Sampai akhirnya tuan Steven Joy dan putranya Andrew pindah ke luar kota dan berganti nama belakang untuk melupakan kenangan pahit yang menimpa keluarga mereka .

Andrew membuat matanya setelah mengingat masa lalunya yang hancur itu , tawa sang adik yang ceria bahkan masih dapat ia ingat sampai kini .  Kasus adiknya menjadikan Andrew bertekad menjadi seorang polisi yang hebat , karenanya setelah lulus SMA ia langsung masuk ke akademi kepolisian di ibukota .

" kau harus mendapatkan hukuman juga Frank karena tak adil bagi Alice kalau hanya dia yang disalahkan atas apa yang menimpa dirinya " ucap Andrew lirih sambil menatap foto sang adik Alice bersama Frank muda yang ada di dompet Andrew .

Andrew kemudian memacu mobilnya pergi meninggalkan apartemen Viona , bertemu kembali dengan Viona ia anggap sebuah keuntungan karena secara gak langsung gadis itu membawanya lebih dekat dengan tujuannya untuk membalas dendam pada keluarga Willan .

" maafkan aku Vio kalau aku memanfaatkan mu " ucap Andrew datar sambil terus memacu mobilnya menuju rumah dinasnya menembus dinginnya kota di musim salju .

Bersambung 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.