You Are Mine, Viona : The Revenge

Jessica 2



Jessica 2

0

Profesor Frank yang sedang melakukan pemeriksaan pada pasien lainnya tiba-tiba berlari dengan sekuat tenaga saat mendengar bisik-bisik dari para suster kalau ada pasien yang mengamuk , mereka mengatakan pasien itu adalah pasien yang dibawa profesor Franklin . Mendengar hal itu profesor Frank langsung berlari menuju kamar perawatan Jessica apalagi ia mendengar kalau Jessica menawan Viona juga diruangan itu , hatinya makin tak karuan .Profesor Frank tau kalau Jessica adalah perempuan yang nekat , mengiris lengannya sendiri saja ia bisa berkali-kali apalagi melukai orang lain oleh karena itu ia tak mau kalau Jessica sampai melukai Viona .

" wah kasian sekali dokter Viona ditawan didalam "

" bagaimana ini dia membawa pisau bedah "

" aduh dokter Viona "

" pasien ini sakit apa sebenarnya kenapa dia segila ini "

Terdengar suara para suster yang panik diluar ruang perawatan Jessica dimana mereka bisa melihat dengan jelas bagaimana Jessica mengancam Viona dengan mangacungkan pisau bedah ke arah Viona  yang sudah terpojok di antara meja dan ranjang pasien .

Frank yang sudah sampai didepan ruang perawatan Jessica langsung melepas jas dokternya lalu ia gunakan untuk membungkus tangan kanannya dan dengan cepat ia memukul sekuat tenaga kaca ruangan itu sehingga ia akhirnya bisa masuk dan tepat waktu disaat Jessica mengarahkan pisau ke Viona , ia berhasil membuat Jessica kaget dan merebut pisau yang ada ditangan Jessica .

" noo... kenapa kau menyelamatkannya !!! dia harus mati ditanganku .... Viona kau harus matiii" teriak Jessica menggila dalam pelukan profesor Frank yang sudah berhasil memeluk Jessica .

" diam!!! " teriak profesor Frank pada Jessica berkali-kali yang mencoba berontak .

Mendengar teriak profesor Frank sontak membuat Jessica terdiam sesaat matanya menatap nanar ke arah Viona dengan penuh kebencian sehingga membuat Viona begidik ngeri , beberapa orang dokter laki-laki kemudian masuk membantu profesor Frank untuk menangani Jessica . Suster Tina langsung mendekat ke arah Viona yang masih berdirii ditempatnya sejak tadi , ia masih tak percaya dengan apa yang baru ia liat .

Viona melihat ke arah profesor Frank yang masih mencoba menenangkan Jessica ada darah keluar dari lengannya yang dibalut jas putihnya mendadak ada rasa bersalah datang di hati Viona . Suster Tina akhirnya berhasil membawa Viona keluar dari ruangan yang kacau itu mereka duduk di ruang istirahat para dokter . Keributan itu segera dapat ditangani setelah beberapa orang keamaan datang membantu para dokter yang kewalahan mengahadapi Jessica yang menggilan , akhirnya atas petunjuk profesor Frank perawatan Jessica dipindahkan ke ruang isolasi khusus dilantai enam .

" anda baik-baik saja kan proff ? " teriak dokter Ammy dengan suara keras .

" aku baik-baik saja , dimana dokter Viona ? " tanya balik Profesor Frank pada dokter Ammy .

" ada diruang istirahat bersama ....

" ok , terima kasih " sahut profesor Frank memotong perkataan dokter Ammy sehingga dokter muda itu tak dapat menyelesaikan perkataannya .

Dengan langkah cepat profesor Frank meninggalkan dokter Ammy yang terlihat menghawatirkan dirinya menuju ke ruang istirahat para dokter dimana Viona berada , langkah kaki profesor Frank terhenti di pintu ketika melihat Viona tengah meminum obat yang diberikan oleh salah satu dokter . Ada luka goresan di lengannya yang terkena pecahan kaca , dengan cepat profesor Frank masuk kedalam dan langsung memeluk Viona yang masih duduk di pinggiran ranjang sehingga membuat semua orang yang ada diruangan itu kaget dan langsung memilih keluar meninggalkan Viona bersama profesor Frank .

" lepaskan aku Frank ini dirumah sakit " bisik Viona pelan .

" kau baik-baik saja kan ? ada yang  terluka ? tak ada memar kan ? " tanya profesor Frank panik sambil memegang bahu Viona dan memperhatikan seluruh tubuh Viona .

" aku baik-baik saja , cuma luka ini saja tadi terkena kaca . oh iya bagaimana tanganmu seharusnya kau yang terluka paling banyak Frank " jawab Viona sedikit panik begitu mengingat kalau profesor Frank lah yang memecahkan kaca .

Viona langsung memegang tangan profesor Frank yang sudah dibalut oleh perban , ia melihat ada beberapa luka juga di wajahnya yang terkena cakaran Jessica sewaktu memeluknya tadi sementara itu profesor Frank nampak tersenyum diperhatikan oleh Viona , sebuah senyuman mengembang diwajah profesor muda itu .

Cup

Tiba-tiba saja profesor Frank mencium bibir Viona yang membuat Viona kaget karena tak menyangka akan dicium oleh profesor Frank .

" kau ... ini rumah sakit jaga sikapmu Frank " pekik Viona kaget sambil menutup mulutnya yang baru dikecup oleh profesor Frank .

" aku senang kau memperhatikanku Vio , aku menyukaimu Vio " ucap profesor Frank dengan tersenyum .

" sudah lah jangan bicara omong kosong ,kita ada ditempat kerja !! jaga tindakanmu Frank " bentak Viona mencoba mengalihkan pembicaraan , ia kemudian turun dari ranjang lalu duduk di sebuah kursi menjauhi profesor Frank yang masih tersenyum padanya .

Profesor Frank kemudian memilih tidur di tempat tidur yang sebelumnya dipakai oleh Viona , ia memejamkan matanya sambil mengangkat satu tangan dan diletakkan diatas keningnya .Sementara tangan satunya yang terluka ia letakkan diatas perutnya .

" aku bisa gila kalau tadi terjadi hal buruk padamu Vio " ucap profesor Frank lirih hampir tak terdengar .

" apa Frank ? kau bicara apa ? " tanya Viona cepat karena tak mendengar perkatan profesor Frank .

" he he tidak bukan apa-apa Vio ... aku mau istirahat disini tolong kau beritahu orang lain kalau ada yang mencariku ah tidak kau juga harus istirahat di ranjang sebelah sana " jawab profesor Frank sambil menunjuk ke ranjang di dekat meja tanpa membuka matanya .

" iya Frank " sahut Viona cepat .

Tak lama kemudian ruang istirahat kembali hening karena profesor Frank sudah tertidur karena efek antibiotik yang ia minum membuatnya mengantuk begitu pun dengan Viona berulang kali ia menutup mulutnya karena menguap , karena sudah tidak tahan Viona pun memilih untuk tidur di ranjang didekat meja seperti yang ditunjuk oleh profesor Frank sebelumnya. Beberapa orang dokter dan suster terlihat datang dan masuk ke ruang istirahat untuk mengecek keadaan Viona dan Profesor Frank ,senyum mereka mengembang ketika melihat dua dokter itu sudah tertidur . Mereka kemudian pergi dan menyisakan suster Tina yang memilih tinggal untuk menjaga Viona .

Berita penyerangan Viona rupaya terdengar sampai ke telinga Fernando , walau bagaimanapun ia kini menjadi salah satu orang penting di rumah sakit Global Bross oleh karena itu berita seperti ini juga pasti ia ketahui . Fernando menyetir mobilnya sendiri dengan kecepatan tinggi untuk datang ke rumah sakit setelah melihat rekaman CCTV disaat para dokter dan suster nampak panik didepan ruang perawatan Jessica , hatinya tak tenang saat melihat Frank memecahkan kaca untuk masuk ke dalam . Pikiran Fernando sudah melayang jauh memikirkan hal buruk menimpa Viona .

Setelah sampai di rumah sakit Fernando segera disambut oleh direktur rumah sakit yang juga baru datang setelah kembali dari seminar di sebuah hotel bersama para petinggi lainnya , mereka langsung mendapat penjelasan dari dokter yang kebetulan ada ditempat dan melihat secara detail rentetan kejadian termasuk saat Profesor Frank memecahkan kaca disaat yang tepat karena jika telat satu menit mungkin Viona sudah terluka . Mendengar penjelasan dokter itu membuat amarah Fernando makin memuncak , ia memaki Frank dalam hatinya berkali-kali .

" dimana pasien itu ? " tanya Fernando dingin .

" atas petunjuk profesor Frank kami memindahkan nona itu ke ruang isolasi tuan " jawab dokter Bram menerangkan pada Fernando .

" Frank dimana ? " tanya Fernando tanpa menoleh ke arah dokter Bram

" sedang istirahat bersama dokter Viona mereka ada di ruang istirahat para ...

" tunjukan jalannya keruangan itu cepat !!! " ucap Fernando memotong perkataan dokter Bram

Dokter Bram langsung mengangguk lalu berjalan cepat ke arah ruang istirahat dimana profesor Frank dan dokter Viona berada , para eksekutif yang berjalan dengan Fernando bisa merasakan aura dingin yang keluar dari tubuh Fernando . Mereka bisa merasakan emosi yang meledak-ledak dari Fernando , begitu sampai ddepan ruang istirahat mata Fernando langsung menatap nanar ke dalam ruangan . Hatinya sedikit lega ketika melihat Viona tidur di ranjang yang berbeda dengan Frank , ia kemudian berjalan ke arah ranjang Viona untuk melihat kondisi Viona yang sedang tertidur bersama suster Tina yang tertidur juga sambil duduk .

" bajingan kau Frank...

Bersambung


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.