Hati yang melembut
Hati yang melembut
Viona yang seorang dokter dengan mudah mengambil darah di lengan Fernando , ia juga mengambil darahnya sendiri tanpa bantuan siapapun sehingga membuat Fernando takjub begitupun orang-orang yang ada di toko .
" Jangan terus melihatku seperti ini terus aku malu " ucap Viona dengan berbisik pada Fernando yang sejak tadi tak berhenti melepaskan tatapan matanya dari Viona .
" Masalahnya dimana ? " tanya Fernando tanpa rasa bersalah sedikitpun .
" Tatapan matamu seperti ingin memakanku hidup-hidup " jawab Viona sambil merapikan jarum suntik miliknya ke dalam box perlengkapan miliknya.
" Aku mencintaimu Vio " sahut Fernando cepat .
Beberapa orang pegawai toko perhiasan nampak tersipu malu mendengar perkataan Fernando , mereka terkesan dengan perhatian yang Fernando berikan pada Viona .
" Hentikan jangan melihatku seperti ini lihatlah mereka semua melihat ke arah sini , aku tak nyaman " bisik Viona dengan pelan .
" Mereka kan sedang meliput kita honey jadi wajar saja kalau mereka melihat ke arah kita " jawab Fernando sambil menahan tawa karena mendengar perkataan Viona .
Karena Fernando akan menggelar pesta pernikahan secara besar-besaran akhirnya banyak media massa yang berlomba-lomba untuk meliput semua persiapan pernikahannya , cincin pernikahan yang dibuat khusus pun langsung menarik perhatian banyak orang mereka penasaran dengan cincin darah yang didesain oleh Fernando itu .
Semua orang penasaran dengan desain cincin fenomenal itu karena cincin yang dibuat Fernando merupakan yang pertama kali di dengar , jadi semua orang ingin melihat seperti apa bentuknya . Kebanyakan orang pasti akan memilih cincin berlian tak seperti Fernando dan Viona , karena alasan inilah akhirnya banyak wartawan yang meliput langsung proses pembuatan cincin pernikahannya .
" Membuat cincin ini sebenarnya ide dari mana kalau boleh kami tau tuan ? "
" Apakah ada orang yang mengilhami anda membuat cincin seperti ini tuan Fernando ?"
" Dokter viona bagaimana perasaan anda dibuatkan cincin seperti ini oleh calon suami anda ? "
" Apa karena calon istri anda seorang dokter maka anda punya ide seperti ini tuan Willan ? "
Berbagai pertanyaan keluar dari wartawan yang sedari tadi menunggu Fernando dan Viona keluar dari ruang VIP dimana tadi Viona mengambil darah , mereka dengan sabar menunggu pasangan paling banyak dibicarakan orang itu keluar dari ruangan khusus .
" Tolong jawab tuan "
Fernando mengangkat tangannya ke udara untuk meminta para wartawan tenang , ia kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Viona dengan erat dihadapan para wartawan . Fernando meraih satu microphone untuk berbicara supaya suaranya terdengar dengan jelas oleh para wartawan .
"Ide cincin ini sudah muncul di benak saya sejak pertama kali bertemu dengan calon istri saya " jawab Fernando sambil tersenyum .
" Alasannya sebenarnya sangat sederhana , saya hanya ingin merasakan tiap kemanapun kaki saya melangkah kelak saya akan tetap merasakan berdekatan dengan istri saya karena cincin yang saya pakai terdapat darahnya " imbuh Fernando dengan menatap ke arah Viona yang tengah tersipu malu .
Suit
Suit
Prok
Prok
Prok
Suara teriakan dan tepuk tangan terdengar dengan keras pasca Fernando berkata seperti tadi ,mereka tak percaya orang seperti Fernando akan seromantis itu . Beberapa wartawan wanita pun nampak terpesona dengan alasan yang Fernando katakan .
" Jadi tuan cincin ini apa namanya , bukankah cincin seindah ini harusnya punya sebutan tersendiri ?" tanya seorang wartawan wanita Tiba-tiba .
" Iya tuan apa nama cincin indah ini !!! " tanya beberapa orang lainnya menimpali pertanyaan wartawan wanita yang sudah bertanya sebelumnya.
" Aku menyebutnya sebagai Ring full of love atau disingkat dengan Rfol " jawab Fernando singkat .
" Saya yakin cincin Rfol ini akan menjadi tren dunia sesaat lagi " ucap seorang wartawan wanita dengan keras .
Fernando tersenyum mendengar perkataan wartawan wanita itu ia kemudian mencium pipi Viona dengan lembut , tak lama kemudian sesi tanya jawab dengan para wartawan di tempat toko perhiasan pun berakhir . Fernando kemudian pergi ketempat yang akan dijadikan tempat resepsi sekaligus pemberkatan nikah yang sudah ditunjuk sebelumnya bersama Viona .
" Terima kasih " ucap Viona tiba-tiba ketika Fernando sibuk melihat ponselnya .
" Apa honey kau bicara apa ? Maaf aku tak fokus tadi " tanya Fernando cepat begitu menyadari kalau Viona baru saja mengatakan sesuatu .
" Tak apa bukan hal penting kok " jawab Viona pelan .
" No !!! ayo katakan lagi apa yang tadi kau ucapkan aku ingin mendengarnya " ucap Fernando merajuk dengan mengeluarkan ekspresi wajah yang seperti anak kecil .
Melihat Fernando yang seperti anak kecil membuat Viona tak dapat menahan tawanya , ia tertawa sampai kedua matanya mengeluarkan air .
" Maaf maaf aku berlebihan ya " tanya Viona pelan sambil mengatur nafas .
" Makanya kalau bahagia itu ajak-ajak supaya tak menangis seperti ini " jawab Fernando ketus sambil membantu menyeka air mata yang jatuh ke wajah Viona .
" Ini salahmu baby " sahut Viona cepat .
Deg
Fernando membeku sesaat ketika mendengar perkataan Viona yang terakhir .
" Aku tak salah dengar kan ? " tanya Fernando dengan tergagap .
" Jangan menggodaku " jawab Viona ketus .
" Aku tadi tak mendengarnya " protes Fernando .
Viona memalingkan wajahnya ke luar jendela pura-pura tak mendengar apa yang dikatakan oleh Fernando , sehingga membuat Fernando gemas dengan cepat Fernando mendaratkan jemarinya ke pinggang Viona sehingga membuat Viona menggelinjang karena merasa geli .
Karena Viona tertawa sampai mengeluarkan air mata akhirnya Fernando menghentikan gerakan tangannya , ia langsung memeluk Viona dengan erat .
" I love you Vio " bisik Fernando pelan sambil mengeratkan pelukannya pada Viona .
" Love you too " jawab Viona dengan suara yang hampir tak terdengar .
Fernando makin mengeratkan pelukannya pada Viona , ia merasa jadi pria yang paling bahagia di dunia . Penantiannya selama hampir tujuh tahun ini akan berakhir dalam beberapa hari lagi , Viona yang ia cintai akan segera menjadi miliknya selama-lamanya.
Mobil yang membawa Fernando akhirnya meluncur ke kantor catatan sipil untuk melakukan pernikahan secara kenegaraan sebelum mereka mengikat janji suci di altar . Sesampainya di kantor catatan sipil Viona keluar berjalan dengan perasaan yang tak jelas , ada rasa bahagia yang menyeruak di dalam dadanya tapi di lain sisi ada rasa takut yang tak bisa ia jelaskan .
Di hadapan petugas Fernando dan Viona menandatangani berkas-berkas pernikahan mereka tanpa ada kurang apapun , Fernando yang memang sangat bersemangat nampak selesai terlebih dahulu mengisi bagiannya dia pun membantu Viona untuk mengisi sehingga membuat petugas yang ada dihadapan mereka tersenyum tipis .
" Selamat tuan dan nyonya Willan kalian berdua sudah resmi menjadi suami istri saat ini , negara sudah mengakui pernikahan kalian berdua " ucap sang petugas memberikan ucapan selamat pada Fernando dan Viona .
" Terima kasih pak " jawab Viona tulus sambil menerima uluran tangan dari sang petugas .
" Semoga pernikahan kalian dilancarkan sampai hari pengucapan janji suci nanti " imbuh sang petugas sambil meraih tangan Fernando .
" Saya harap anda bisa datang nanti pak " sahut Fernando dengan senyum mengembang .
" Tentu tuan , adalah sebuah kehormatan bagi saya bisa ikut dalam acara besar anda " jawab sang petugas catatan sipil dengan penuh semangat .
Setelah selesai Fernando dan Viona akhirnya meninggalkan kantor catatan sipil , Fernando dengan bahagia memegang amplop yang berisi berkas pernikahan mereka . Ia makin tak sabar menunggu tiga hari lagi dimana ia akan memiliki Viona seutuhnya .
Di dalam mobil Fernando tak melepas tangan Viona , ia berkali-kali mencium tangan Viona yang membuat Viona risih karena merasa malu pada Justin dan supir yang duduk di depan .
" Boleh aku pergi ke suatu tempat ? " tanya Viona pelan .
" Tentu , katakan saja mau kemana Lukas akan mengantar kita " jawab Fernando sambil tersenyum .
" Terima kasih , Lukas antarkan aku ke daerah perbatasan di timur " titah Viona pelan pada sang supir .
" Baik nyonya " jawab Lukas cepat ia kemudian memutar kemudinya menuju ke jalur cepat untuk menuju tempat yang sudah dikatakan oleh viona .
Mobil-mobil pengawal Fernando pun langsung mengekor dibelakang , mengikuti mobil Fernando pergi . Tak lama kemudian mobil-mobil milik Fernando berhenti di daerah pinggiran perbatasan yang ada di wilayah timur , sebuah daerah yang masih sangat sejuk yang penuh dengan pohon-pohon tinggi.
" Ayo ikut aku , aku perkenalkan pada seseorang " ucap Viona pelan sambil menarik tangan Fernando keluar dari dalam mobil .
Bersambung