You Are Mine, Viona : The Revenge

Permintaan Fernando



Permintaan Fernando

0Mendapat sentuhan dari Fernando selalu membuat Viona lemah , entah mengapa ia tak bisa sedikitpun bersentuhan kulit dengan pria pemaksa itu .     

"Akkhh stop don't do that please " ucap Viona lirih dengan terbata-bata , ia berusaha berdiri dengan benar walau kedua kakinya sudah lemas .     

" Apa yang harus aku hentikan honey ?" bisik Fernando lirih di telinga Viona tanpa melepas kecupannya dari leher jenjang Viona yang wangi .     

Mendapat kecupan seperti itu benar-benar membuat Viona hilang keseimbangan , kedua kakinya sudah tak mampu menahan beban tubuhnya lagi .     

"Heiii !!!!! " pekik Fernando panik sambil menahan tubuh Viona yang hampir jatuh ke lantai dan menarik cepat kedalam pelukannya .     

"Please no aku tak bisa menerima itu " ucap Viona dengan suara yang hampir tak terdengar .      

Fernando merasa menyesal membuat Viona tak berdaya seperti itu , ia kemudian memapah Viona untuk duduk di sofa setelah itu Fernando memberikan air minum pada Viona yang kemudian langsung dihabiskan dalam sekali tegak oleh Viona.      

"Kau itu lemah sekali " ucap Fernando sambil menahan tawa .     

"Aku membencimu Fernando !!" sahut Viona ketus .     

"Apa selama ini kau belum pernah pacaran ? " tanya Fernando sambil mencibir atas kepolosan Viona .     

"Aku kuliah di negara orang dengan bermodalkan beasiswa , kalau IPK ku turun maka beasiswa akan dicabut jadi mau tak mau aku harus tetap fokus pada pelajaranku . Tiap libur setiap libur semester aku akan mencari pekerjaan sampingan sebagai guru privat dan sebagai asisten dosen yang sedang mengadakan kuliah singkat jadi mana ada waktu aku melakukan semua itu " jawab Viona jujur .     

"Uang peninggalan ibu aku pakai untuk modal usaha di London bersama Jenni dan Amina , meraka aku bukakan usaha muffin di dekat kampus supaya biasa melanjutkan hidup dengan baik jadi bagaimana bisa aku menghabiskan waktu untuk kesenangan seperti itu " imbuh Viona dengan mata berkaca-kaca .     

Glek      

Fernando menelan salivanya mendengar perkataan Viona , ia berusaha mencerna perkataan Viona kata demi kata .     

"Kau masih perawan ?" tanya Fernando dengan nada bergetar .     

"Tentu saja mana mungkin aku melakukan hal menjijikan seperti itu sebelum aku menikah " jawab Viona dengan nada meninggi sambil melirik ke arah Fernando yang kini menatapnya dengan pandangan yang mengerikan bak singa yang siap menerkam mangsanya .     

Viona berpindah tempat duduk ketika merasakan ada aura dingin yang berasal dari tubuh Fernando , ia menyesal telah berbicara banyak sebelumnya .      

"Jadi kau kauuu belum pernah disentuh pria lain Vio " tanya Fernando sambil berlutut dihadapan Viona .     

"Iya aku mmm …..     

"Kita harus menikah secepatnya , aku tak mau kehilangan dirimu lagi " ucap Fernando cepat memotong perkataan Viona .     

"Tapi aku belum menjawab pertanyaan mu semalam , bagaimana bisa kau memutuskan untuk menikah " sahut Viona panik .     

Fernando bangun dari lantai dan berdiri sambil mengangkat Viona agar bangun dari duduknya , ia kemudian memeluk Viona dengan erat .     

"Fernando Grey Willan tak pernah menerima kata penolakan Vio " ucap Fernando dengan wajah sumringah , ia kemudian menarik Viona keluar dari kamar dengan perasaan berbunga-bunga .     

Viona yang berjalan disamping Fernando mengutuk dirinya sendiri karena sudah mengaku masih perawan di depan Fernando , ia merasa kalau sekarang ia benar-benar sudah tak bisa melepaskan diri dari jeratan Fernando .      

Fernando membawa Viona keruang makan dengan hati berbunga-bunga , penantiannya selama hampir tujuh tahun ini tak sia-sia karena ia akan menjadi laki-laki pertama yang mendapatkan kesucian Viona.      

Melihat tuan rumah keluar para pelayan langsung memberi hormat dengan menundukkan kepalanya ketika Fernando lewat bersama Viona , mereka nampak terpesona melihat kecantikan Viona . Padahal Viona tak memakai make up tebal ,ia hanya memakai lipgloss dan sedikit cushion saja diwajahnya .     

"Siang tuan " ucap Justin cepat ketika melihat Fernando berjalan mendekati dirinya ke ruang tamu.      

"Aku punya pekerjaan besar untukmu Justin " sahut Fernando dengan tersenyum lebar sambil merangkul pinggang Viona untuk mendekat dengan dirinya .     

"Saya siap melakukan pekerjaan itu dengan baik tuan " jawab Justin dengan patuh .     

"Siapkan pernikahan ku dengan Viona dalam waktu seminggu ini , aku ingin pesta pernikahan ku menjadi yang paling mewah di negara ini " ucap Fernando tanpa basa basi .     

"No bukankah kita sudah sepakat kau akan memberikan aku waktu untuk berfikir " pekik Viona kaget mencoba memprotes perkataan Fernando .     

Fernando tersenyum dan memeluk Viona dengan erat tanpa merasa sungkan sedikitpun di depan Justin , ia membelai wajah Viona yang terlihat sedang bingung itu .     

"Aku sudah memberikan waktu kepadamu dari semalam , lagi pula seluruh negara ini sudah tau kau calon istriku honey . Sudah cukup penantianku padamu selama tujuh tahun ini Vio " ucap Fernando sambil tersenyum manis .     

" Jangan buat aku menunggu lagi " imbuh Fernando penuh harap .     

Wajah Viona memerah mendengar perkataan Fernando , seluruh suaranya tercekat di tenggorokan sehingga membuatnya tak mampu menjawab perkataan Fernando .     

"Kau akan tinggal diistanaku mulai sekarang honey dan tak usah bekerja lagi " ucap Fernando dengan mesra .     

" No !!!! aku masih ingin bekerja , kau tak bisa melarangnya " teriak Viona cepat memprotes perkataan Fernando .     

"Ternyata istriku ini memang luar biasa , baik lah kau masih boleh bekerja asal tak membuatmu lelah " sahut Fernando sambil tersenyum .     

Viona mengangguk pelan merespon perkataan Fernando , tanpa Viona sadari ia telah menyetujui rencana pernikahan yang Fernando katakan sebelumnya .     

"Kau mendengarnya bukan , aku tak mau ada kesalahan sekecil apapun Justin . Pesta pernikahan Fernando Grey Willan harus menjadi pesta pernikahan paling megah tahun ini " titah Fernando pada Justin sang asisten pribadi .     

"Siap tuan kalau begitu saya mohon pamit , saya akan menyiapkannya sekarang juga " jawab Justin undur diri.     

Fernando mengangguk pelan sambil menggerakkan tangannya ke arah Justin . Asisten pribadinya itu kemudian pergi keluar bersama beberapa orang pria berseragam serba hitam menuju mobil yang ada didepan lobby .     

"Ayo kita berbenah " ajak Fernando pada Viona yang masih berdiri mematung itu .     

" Berbenah apa ? " tanya Viona bingung .     

"Brunooo !!! siapkan mobil " teriak Fernando alih-alih menjawab pertanyaan Viona .     

Seorang pria berbadan tinggi besar yang bernama Bruno langsung menyiapkan mobil sesuai perintah Fernando , tak lama kemudian mobil limo mewah milik Fernando sudah siap . Pria itu segera melaporkan pada sang tuan besar yang masih menunggu di ruang tamu bersama Viona yang tak lepas dari tangannya itu .     

Mereka kemudian masuk ke dalam Limosin ketika sang pengawal melaporkan bahwa mobilnya sudah siap , Fernando kemudian menggandeng Viona berjalan ke arah mobil yang sudah menunggu mereka di depan rumah .     

" Kita mau kemana ? " tanya Viona berulang kali pada Fernando yang sejak tadi mencium tangannya itu .     

"Kau akan tau nanti sebentar lagi honey " jawab Fernando sambil tersenyum .     

"Akh aku serius jawab saja kalau tidak aku marah " ucap Viona merajuk .     

Cup      

Fernando mendaratkan bibirnya ke pipi Viona yang sedang marah dengan mesra .     

" Kita akan ke Kingcastle apartemen untuk mengambil barang pribadimu , karena mulai hari ini kita akan tinggal bersama di istanaku honey " bisik Fernando pelan ketelinga Viona .     

" Apaaa.....tapi aku aku belum siap , bukankah kita akan membahasnya lagi seperti perkataanmu tadi diruang tamu " teriak Viona kaget .     

" Iya ini kita sedang membahas bukan rencana kepindahanmu ke istanaku " sahut Fernando penuh kemenangan .     

" Tapi aku belum siap untuk menikah " celetuk Viona dengan suara yang hampir tak terdengar .     

" Kita akan menikah lima hari lagi titik tanpa koma dan tanda tanya " ucap Fernando sambil menggenggam kedua tangan Viona dengan erat .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.