You Are Mine, Viona : The Revenge

Pesona the Willan



Pesona the Willan

0Sebuah foto kecil yang diunggah oleh Fernando nyatanya bisa menjadi berita diberbagai headline surat kabar keesokan harinya, berbagai media massa dan elektronik berlomba-lomba ingin mengkonfirmasi lagi berita bahagia itu pada Fernando Grey Willan. Tak heran jika pagi hari kerumunan pencari berita sudah berkumpul di pintu gerbang utama istana Fernando yang terjaga rapat oleh bodyguard yang berbadan besar.     

"Tuan kapan kami bisa masuk bertemu dengan tuan Fernando?"     

"Kami sudah menunggu lebih dari lima jam disini tuan, ijinkan kami masuk untuk bertemu dengan tuan Fernando."     

"Ayolah tuan biarkan kami masuk, kita sama-sama bekerja hanya caranya saja yang berbeda."     

"Tuan Fernando saya yakin saat ini anda melhat kami sedang ada disini, tolong berikanlah sedikit klarifikasi saja tuan."     

Klik     

Justin langsung mematikan layar monitor yang menampilkan rekaman CCTV yang ada dipintu gerbang utama dimana sudah terjadi kerumunan dari para wartawan yang menunggu konfirmasi dari Fernando sejak pagi, Justin dan Harry yang datang pagi pun terpaksa turun dari mobilnya dan masuk dengan kepayahan dibantu para bodyguard dalam melewati para pewarta berita itu.     

"Aku tak mengerti kenapa mereka berkumpul didepan sana Justin," ucap Viona bingung.     

"Nyonya itu...     

"Itu karenaku babe," jawab Fernando pelan.     

"Maksudnya?" tanya Viona semakin bingung.     

Fernando kemudian menghela nafas panjang lalu mulai bercerita apa yang sudah ia lakukan sebelumya tadi malam, ia sama sekali tak menduga apa yang ia lakukan itu membuat efek sebesar ini diseluruh kota. Dimana orang-orang dari media cetak meminta klarifikasinya saat ini, mendengar perkataan Fernando membuat Viona hampir tersedak air putih yang sedang ia minum.     

"Dimana ponselku sekarang?" tanya Viona datar sambil menatap Fernando dengan tatapan tajam.     

Tanpa bicara Fernando menyerahkan ponsel Viona yang ia pegang sejak tadi malam, Viona langsung membuka chat masuk di ponselnya.  Seketika wajahnya langsung memerah ketika melihat chat yang dikirimkan profesor Frank kepadanya.     

"Kau membaca pesan ini juga kan?" tanya Viona datar.     

"Iya...     

"Kalau kau membacanya kenapa justru malah kau ...akhh babe aku tak habis fikir denganmu!!" ucap Viona dengan nada meninggi sambil melipat kedua tanganya didada memotong perkataan Fernando.     

"Aku tak tahu kalau efeknya akan sebesar ini babe,"sahut Fernando lirih mencoba membela diri.     

"Lalu sekarang apa yang akan kau lakukan? Kau harus punya solusi atas semua ini babe."tanya Viona kembali.     

"Tenanglah suamimu ini Fernando, aku bisa menhandle semuanya,"jawab Fernando mencoba melucu untuk mencairkan suasana.     

Viona menggaruk kepalanya yang tak gatal melihat tingkah Fernando, ia juga merasa bersalah atas apa yang dibuat Fernando kali. Pasalnya dokter Louisa sudah berpesan sebelumnya pada dirinya untuk tak mengatakan pada siapapun terlebih dahulu mengenai kabar bahagianya ini, tapi kini bukan hanya satu dua orang yang mengetahui tentang kabar bahagianya tapi hampir semua orang di Canada sudah mengetahuinya karena perbuatan Fernando.     

"Bagaimana apa kau berhasil menghubunginya Justin?"tanya Fernando pada Justin asisten pribadinya.     

"Tidak tuan, ponsel tuan Justin tidak diaktifkan,"jawab Justin dengan cepat.     

"Lalu dokter Louisa?...     

"Sama tuan, nomor telepon dokter Louisa juga mati," sahut Harry menimpali perkataan Fernando.     

"Akhh shit..aku yakin mereka pasti sedang menikmati banyak aktivitas diatas ranjang saat...     

"Awww..babe sakit,!!" ucap Fernando pelan sambil menyentuh lengannya yang dicubit Viona.     

"Jaga bicaramu,!!"jawab Viona lirih sambil menatap Fernando dengan tajam.     

Fernando terkekeh melihat istrinya marah seperti itu, ia tahu kalau Viona adalah wanita yang sangat menjaga privasi. Oleh karena itu ia sebenarnya tak kaget ketika melihat Viona marah saat ia membicarakan privasi orang lain seperti yang baru saja ia lakukan, Fernando kemudian bangun dan mencium kening Viona dengan penuh cinta.     

"I love you my love, tunggu disini aku harus menyelesaikan apa yang sudah aku mulai sekarang," ucap Fernando pelan sambil tersenyum.     

"Apa yang akan kau lakukan sekarang? Jangan bertindak macam-macam lagi babe," sahut Viona cemas.     

"Tenanglah, percaya padaku honey," bisik Fernando pelan mencoba untuk menyakinkan Viona.     

Setelah bicara seperti itu Fernando kemudian berjalan menuju pintu utama diikuti Justin dan Harry yang selalu setia bersamanya, saat Viona akan menyusul Fernando langkahnya dihentikan oleh Teddy yang menahannya untuk tak pergi.     

"Percaya pada tuan nyonya," ucap Teddy pelan melarang Viona mengikuti Fernando.     

"Tapi aku khawatir Teddy," jawab Viona jujur.     

"Saya tau nyonya tapi percayalah tuan akan menyelesaikan semuanya dengan baik," sahut Teddy dengan cepat mencoba untuk menenangkan Viona.     

Viona terdiam mendengar perkataan sang kepala pelayan dirumahnya, ia pun akhirnya pasrah dan percaya saja dengan apa yang dilakukan suaminya. Karena bosan Viona kemudian pergi keruang massage untuk menerima treatment yang diberikan petugas spa yang sudah ia panggil sebelumnya, sementara itu Fernando nampak sudah sampai di depan pintu gerbang rumahnya dengan menaiki sebuah mobil anti peluru yang sudah disiapkan oleh para bodyguard sebelumnya.     

Fernando kemudian turun dari mobilnya begitu sampai didepan pintu gerbang menemui para pewarta berita yang sudah menunggunya sejak lama, begitu melihat kehadiran Fernando para wartawan nampak heboh mereka mengelu-elukan nama Fernando berulang-ulang. Fernando kemudian meminta pintu gerbang dibuka dan mempersilahkan para wartawan itu masuk ke dalam kawasan rumah besarnya yang dijaga dengan ketat oleh pria berbadan besar yang siap melindungi nyawa Fernando dengan nyawa mereka sendiri.     

"Maaf teman-teman saya baru menemui kalian semua," ucap Fernando pelan membuka percakapan.     

"Tak apa tuan kami mengerti anda orang sibuk,"sahut seorang wartawan wanita dengan cepat yang sontak membuat para wartawan lainya bersorak dan membuat Fernando terpaksa mengangkat tangannya ke udara meminta untuk meraka semua untuk tenang.     

"Jadi apa yang sebenarnya ingin kalian dengar dari saya?" tanya Fernando langsung ke inti sambil tersenyum.     

"Seperti yang sudah anda dapat  ketahui kami kemari ingin bertanya mengenai foto yang anda posting tadi malam, apakah itu benar foto calon istri adik anda profesor Franklin ?" tanya balik seorang wartawan wanita yang posisinya ada didepan Fernando.     

"Boleh kami tau siapa nyonya kedua dalam keluarga Willan ini tuan?"     

"Apakah dia dari kalangan selebriti seperti gosip yang  beredar selama ini yang menyebutkan kalau profesor Frank punya hubungan spesial dengan salah satu selebriti papan atas di kota ini?"     

"Atau dia salah satu putri seorang pengusaha?"     

Para wartawan saling bergantian bertanya pada Fernando walau intinya sama, mereka ingin tau siapakah wanita yang menjadi pilihan Franklin Justin Willan pangeran kedua keluarga Willan yang namanya sangat misterius. Info tentang Franklin di website tidak terlalu banyak begitu juga dengan kehidupan asmaranya, hanya ada beberapa kali gosip murahan saja yang tidak jelas pernah berhembus tentang profesor tampan itu. Maka dari itu ketika Fernando memposting foto tangan perempuan tadi malam di akun media sosialnya mendadak seluruh kota langsung gaduh.     

Fernando terlihat sabar mendengar semua pertanyaan para wartawan satu demi satu, setelah semua wartawan yang ada dihadapannya selesai berbicara ia kemudian mulai berbicara dengan microphone yang diberikan salah satu wartawan padanya.     

"Sebelumnya terima kasih atas semua apresiasi kawan-kawan semua atas semua ini, jujur saja saya tak menggira postingan saya itu akan menjadi berita heboh seperti saat ini. Disini saya selaku kakak kandung sekaligus satu-satunya keluarga dari Franklin Justin Willan ingin memberikan satu kabar bahagia pada teman-teman sekalian bahwasanya adik saya Franklin sudah melamar wanita yang sudah berhasil mencuri hatinya yang sudah ia pacari selama hampir enam bulan ini, untuk lebih detail siapa wanita itu nanti akan dijelaskan langsung oleh adik saya akan tetapi yang jelas saya akan memberikan kabar bahwa benar adik saya akan menikah dalam waktu dekat ini. Doakan semuanya berjalan lancar sehingga adik saya bisa berbicara secara langsung pada rekan-rekan semua."ucap Fernando datar sambil tersenyum.     

"Wah tuan...tapi kami penasaran siapa gadis beruntung itu tuan."     

"Benar tuan, beritahu kami siapa gadis beruntung itu tuan."     

"Ayolah tuan jangan setengah-setengah infonya tuan."     

Para wartawan kembali memberondong Fernando dengan pertanyaan lainnya, mereka belum puas dengan jawaban Fernando yang dianggap tak memberikan informasi secara jelas dan spesifik. Bodyguard yang ada disekitar Fernando langsung bertindak ketika melihat kondisi semakin tak kondusif, mereka langsung membuat barikade untuk melindungi Fernando yang diberondong pertanyaan kembali.  Fernando kemudian memberikan kode pada Justin untuk menangani para wartwan itu, ia merasa sudah cukup banyak bicara.     

Harry memimpin para bodyguard untuk mengawal Fernando masuk ke dalam halaman rumah kembali, setelah berusaha hampir sepuluh menit Fernando akhirnya bisa keluar dari kerumunan wartawan yang masih ingin bertanya informasi kepadanya. Ia kemudian masuk ke dalam mobil dan kembali ke dalam rumah meninggalkan Justin yang kini menjadi pusat perhatian para wartawan.     

"Sungguh merepotkan," ucap Fernando lirih sambil menatap kerumunan orang yang masih memadari gerbang rumahnya.     

"Resiko tuan, pesona keluarga ini memang selalu menjadi magnet untuk mereka," jawab Harry pelan sambil tersenyum.     

"Iya kau benar Harry, hal inilah yang aku takutkan kalau membiarkan Viona pergi keluar sendiri. Aku yakin dia tak akan mungkin bisa menghadle para wartawan yang bar-bar itu,"sahut Fernando datar.     

Harry hanya diam tak berani menjawab perkataan sang tuan kembali, ia tau tuannya akan sangat sensitif sekali jika membahas sang nyonya. Tak lama kemudian Fernando sudah kembali sampai dirumahnya, ia langsung berjalan ke ruang keluarga dan meminta Teddy untuk menyalakan Televisi. Fernando lalu menatap layar televisi besarnya sambil melipat kedua tangannya di dada, ia melihat dirinya sendiri di dalam televisi dimana ia membenarkan tentang berita rencana pernikah sang adik dengan wanita yang masih disembunyikan identitasnya.     

Drttt     

Drtttt     

Ponsel Fernando yang ada diatas meja berdering dengan keras sehingga membuat semua orang melihat ke arah benda yang ada diatas meja itu denga cepat begitupun dengan Fernando yang langsung tersenyum, ia sudah tau siapa yang sedang menghubunginya itu.     

Perlahan ia berjalan menuju meja dan meraih ponselnya yang ternyata dihubungi nomor tanpa nama, satu alisnya terangkat ketika melihat nomor yang sedang muncul di layar ponselnya itu.     

"Yes...     

"Apa maksudmu Fernando,!!!!!!!!" teriak seorang pria yang suaranya sangat ia hafal diujung telepon memotong perkataannya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.