You Are Mine, Viona : The Revenge

Mencairnya pangeran es



Mencairnya pangeran es

0Semua orang langsung tertuju ke arah Fernando , terutama para bodyguard yang ada di dalam ruang tamu . Mereka langsung menatap Fernando untuk memastikan sang tuan besar tidak mengalami cedera , saat Justin akan berjalan ke arah Fernando tiba-tiba tubuh Amber langsung ambruk jatuh ke lantai dengan dada yang sudah tertembus peluru . Ketika belum mengetahui apa yang baru saja terjadi dari arah belakang tiba-tiba terdengar suara tangisan yang berasal dari Bella yang sedang memegang pistol milik salah seorang bodyguard Fernando lainnya , rupanya Bella langsung meraih pistol yang di celana pria berbadan besar yang berdiri di sampingnya dan langsung menembak nya ke arah Amber untuk menghentikan tindakan kakak angkatnya itu .      

Bella langsung bersimpuh di lantai dengan tangan yang memegang pistol , ia menangis sejadi-jadinya ketika melihat sudah Amber tewas dengan dada berlubang karena terkena timah panas . Pada awalnya Bella berniat hanya ingin menembak ke kaki akan tetapi karena ia tak bisa membidik dengan benar dan akhirnya justru mengenai dada Amber .     

"Kak Amber ....huhuuuuuu ." Tangis Bella terdengar memilukan menyesali tindakannya .     

Laura , Ivy dan Liona pun langsung terjatuh ke lantai ketika melihat darah mengalir dari tubuh Amber yang sudah kaku , walaupun mereka kecewa Amber sudah menipu mereka tapi tak pernah mengharapkan hal ini terjadi .     

Melihat pemandangan di depannya membuat Fernando menghela nafas panjang ia kemudian berjalan mendekati tubuh Amber yang sudah tergeletak di lantai marmer istananya dengan darah yang sudah membanjiri sekitar tubuh Amber , Fernando menunduk pelan dan kemudian menutup mata Amber yang masih terbuka dengan tangannya sebagai bentuk penghormatannya sebagai sesama manusia .     

"Justin…" Ucap Fernando pelan sambil menatap ke tempat Bella dan ketiga adiknya menangis sambil berpelukan .     

"Baik tuan saya mengerti ." Sahut Justin dengan cepat .     

Justin kemudian berjalan pelan menuju ke arah Bella dan ketiga adiknya ia terlihat memberikan dukungan pada Bella yang terlihat sangat shock , sementara Fernando nampak sibuk bicara serius dengan Harry.     

"Tenang tuan , saya akan urus semuanya dengan baik ."Ucap Harry pelan mencoba untuk menguatkan Fernando .     

"Aku percaya padamu , bersihkan masalah ini tanpa ada masalah ." Sahut Fernando pelan sambil menepuk pundak Harry.     

Fernando kemudian masuk ke ruang belajarnya diikuti Teddy di belakangnya , ia tak mau melihat bagaimana jenazah Amber dibawa pergi . Fernando masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi , ia hampir saja kehilangan nyawanya kalau Bella tak menembak Amber terlebih dahulu .     

"Gadis itu benar-benar mengerikan ." Ucap Fernando pelan .     

"Dan benar-benar jahat tuan ." Imbuh Teddy pelan .     

"Iya kau benar Teddy , aku tak bisa membayangkan kalau aku datang terlambat tadi mungkin saja ia bisa berbuat lebih jauh pada Viona ." Sahut Fernando sambil menutup kedua matanya perlahan.      

Teddy hanya tersenyum mendengar perkataan sang tuan ia tau betul kalau hari ini adalah hari yang berat bagi tuannya itu , tak lama kemudian pintu ruang belajar terbuka dari luar dan masuklah dokter William yang terlihat sangat bingung ketika melihat banyak darah tercecer di lantai rumah Fernando .     

"Kau baik-baik saja kan.?" Tanya dokter William  dengan cepat ketika sudah masuk kedalam ruang belajar .     

"Yes ." Jawab Fernando singkat tanpa membuka kedua matanya .     

"Lalu itu darah apa , maksudku darah siapa .?" Tanya dokter William kembali .     

Fernando yang masih malas bicara hanya diam saja tak menjawab pertanyaan dokter William sehingga membuat dokter William kesal ,saat sudah habis kesabaran dan terlihat akan mendekati Fernando tiba-tiba pintu ruang belajar kembali terbuka dari luar dan masuklah Justin bersama Harry . Karena sangat penasaran dokter William pun bertanya pada kedua asisten pribadi Fernando itu mengenai darah yang tadi ia lihat di ruang tamu .     

"Gila….!! sudah seharusnya wanita seperti itu tewas dengan cara itu ." Ucap dokter William setengah berteriak ketika Justin sudah mengakhiri ceritanya .     

"Ternyata kau kejam juga Will ." Sahut Fernando pelan .     

"Wanita jahat seperti dia memang seharusnya dimusnahkan sejak lama sehingga tak banyak gadis yang tak berdosa menjadi korbannya lagi ."Jawab dokter William ketus , dia ikut terbawa emosi setelah mendengar cerita Justin tentang apa yang dilakukan Amber bersama kekasihnya dalam menipu puluhan gadis polos yang ia jadikan pelacur.     

"Bagaimana istriku .?" Tanya Fernando pelan.      

"Kondisinya sudah jauh lebih baik dari pertama kali kita datang tadi ." Jawab dokter William singkat .     

"Anakku ….     

"Anakmu baik-baik saja , aku rasa dia benar-benar Willan sejati  " Ucap dokter William cepat memotong perkataan Fernando .     

"Sudah pasti keturunanku yang terbaik ." Sahut Fernando menyombongkan diri .     

"Ya ya ya ….memang kau yang terbaik tuan Grey Willan ."Cibir dokter William mengejek Fernando .     

Melihat ekspresi dokter William membuat Fernando tertawa setelah hampir tiga puluh menit tak bisa tenang ia sedikit terhibur dengan tingkah sahabat baiknya itu . Tak lama kemudian ia terlihat kembali serius ketika membahas masalah Amber bersama Justin dan Harry yang sudah mengurus dengan baik jenazah Amber , karena Amber tak punya keluarga mereka memutuskan memakamkan Amber dengan cepat sore ini atas bantuan beberapa pihak .     

"Polisi bagaimana tanggapan mereka .?' Tanya Fernando kembali ketika Justin mengakhiri ceritanya .      

"Saat melihat hasil rekaman CCTV mereka mengatakan anda tak bersalah dan menganggap Amber meninggal karena kesalahannya sendiri yang secara otomatis melepaskan dakwaan pada Bella yang sudah menembaknya karena Bella dianggap melindungi anda tuan ." Jawab Harry dengan cepat .     

"Baguslah kalau begitu dan jangan lupa urus rumah di Beverly hills itu dan pastikan para korban kejahatannya mendapatkan haknya ." Ucap Fernando serius.      

"Kami mengerti tuan , setelah pemakaman sore ini saya akan mengajak semua korban yang ditipu oleh Amber dan Brandon Max pergi ke New York untuk mengurus rumah itu ." Sahut Harry mencoba menenangkan Fernando .     

"Ok lakukan pekerjaan kalian jangan sampai ada yang salah sedikitpun , aku ingin masalah Amber selesai sampai disini dan buatlah adik-adik angkat istriku lainnya agar tak menemui istriku lagi di masa depan . Aku tak ingin istriku dibayang-bayangi para wanita bar itu ." Ucap Fernando memberikan perintah kepada Justin dan Harry agar menjauhkan adik-adik angkat Viona pergi dari Canada selama-lamanya.     

Justin dan Harry mengangguk pelan secara bersamaan tanda mengerti dengan petunjuk tersirat yang diperintahkan oleh Fernando , mereka berdua lalu berpamitan pergi untuk segera menjalankan tugas yang diberikan oleh Fernando . Setelah Justin dan Harry pergi Fernando kemudian bangun dari kursinya dan berjalan pelan menuju pintu berniat keluar dari ruang pribadinya , namun ketika hampir sampai di pintu dokter William memanggilnya .     

"Hei….     

Dokter William tak bisa menyelesaikan perkataannya karena Fernando terlihat mengangkat tangannya ke udara yang artinya ia sedang tak ingin melanjutkan pembicaraan lagi .     

"Oke kau istirahatlah , ini pasti hari yang berat untukmu ." Ucap dokter William pelan saat berhasil membaca kode yang baru saja diberikan oleh Fernando .     

Fernando kembali mengangkat tangannya ke udara dengan memberikan kode jempol yang artinya ia memberikan penghargaan pada dokter William yang sudah mengerti kemauannya .     

"Dasar brengsek sejak dulu tak pernah berubah masih saja arogan ." Gumam dokter William pelan sambil melihat Fernando berjalan menuju ke lantai dua .     

"Baru kali ini saya melihat tuan terlihat takut ketika diacungkan pistol tadi dok." Ucap Teddy tiba-tiba membuka mulut setelah Fernando menghilang dari pandangan.     

"Apa maksudmu Teddy .?" Tanya dokter William penasaran.      

"Dulu tuan sangat arogan dan kejam tapi tadi aku melihat sisi lain dari tuan Fernando saat sedang diacungkan pistol oleh amber ." Jawab Teddy sambil tersenyum .     

"Maksudmu Fernando takut diacungkan pistol tadi .?" Tanya dokter William tak percaya .     

"Iya dok , untuk pertama kalinya pula saya melihat sisi lembut tuan dalam memperlakukan orang yang ingin berbuat jahat padanya. " Ucap Teddy pelan .     

Karena dokter William masih tak paham dengan arah perkataan Teddy yang sepotong-potong itu akhirnya ia meminta Teddy untuk menceritakan kejadian tadi di ruang tamu .     

Sebuah senyuman tersungging di wajah dokter William ketika Teddy mengakhiri ceritanya sehingga membuat sang kepala pelayan itu bingung .     

"Dia sudah berubah Teddy ." Ucap dokter William pelan .     

"Apa maksud anda dok.?" Tanya Teddy bingung .     

"Viona benar-benar berhasil mencairkan es abadi itu Tedd …" Jawab dokter William sambil tersenyum.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.