You Are Mine, Viona : The Revenge

Malam pembalasan



Malam pembalasan

0Dengan hati-hati Fernando menghentikan mobilnya di area parkir yang ada diapartmentnya pasalnya Viona sedang tertidur pulas, ia tak mau Viona terbangun kalau ia tak hati-hati menghentikan mobilnya. Saat melihat mobil sang tuan masuk ke dalam area parkir para bodyguard yang berjaga langsung berlari menuju mobil anti peluru itu, salah seorang pria berbadan besar itu pun kemudian membuka pintu untuk Fernando.     

"Selamat datang Tu..."     

"Sstttt...istriku sedang tidur jangan berisik, aku tak mau dia terbangun. Hari ini ia pasti sangat lelah," ucap Fernando dengan cepat sambil meletakkan jari telunjuknya didepan bibir memotong perkataan sang bodyguard.     

Mendengar perkataan sang tuan bodyguard itu langsung menutup mulutnya rapat takut membuat suara lagi, begitupula dengan para bodyguard lainnya. Meraka langsung mundur satu langkah dari mobil saat Fernando memutar untuk membuka pintu mobil di sisi yang lain untuk mengeluarkan Viona yang benar-benar tertidur pulas, saat di mobil tadi Fernando baru tau kalau tumit Viona lecet karena menggunakan sepatu hak tinggi selama lebih dari dua belas jam. Saat acara berlangsung Viona juga nampak banyak bergerak hal itulah yang membuatnya kelelahan seperti ini dan Fernando tak tega membangunkan istrinya itu, dengan hati-hati Fernando meraih tubuh Viona yang sedang berbaring di kursi yang direbahkan olehnya saat Viona akan tidur tadi.     

Setelah menutup bagian dada Viona yang sedikit terbuka karena gaunnya sedikit rendah menggunakan jas mahalnya Fernando lalu mengangkat Viona untuk dikeluarkan dari dalam mobil, seorang bodyguard langsung meletakkan tangannya dibagian atas pintu mobil berjaga supaya Fernando tak terantuk bagian yang keras itu. Tak lama kemudian Fernando bisa mengeluarkan Viona tanpa membuatnya terbangun dari dalam mobil, dengan langkah pasti ia berjalan menuju ke lift sambil menggendong Viona ala bridal style. Rambut panjangnya yang terurai menutupi wajahnya yang terlihat sangat damai saat tidur, di dalam lift pribadinya Fernando tak berhenti menatap sang istri.     

"Kau cantik sekali memakai gaun seperti ini, aku mau kau perbanyak koleksi gaun seperti ini dan memakainya dirumah saat bersamaku babe," ucap Fernando pelan sambil tersenyum, kedua matanya tak melepaskan pandangannya dari Viona.     

Tringg     

Bunyi lift membuat Fernando sadar kalau mereka sudah sampai diapartemennya, dengan perlahan ia melangkah masuk ke dalam. Karena semua lampu masih mati Fernando harus berhati-hati saat melangkah, ia tak mau membuat satu kesalahnpun. Beruntung ruang tamu mereka memiliki kaca besar yang tembus pandang, alhasil Fernando bisa mendapatkan sedikit cahaya dari sorot lampu dari luar. Dengan memanfaatkan sedikit penerangan dari sorot lampu itu Fernando melangkah masuk ke dalam kamarnya lalu menurunkan Viona dengan perlahan diatas tempat tidur yang terbuat dari bulu angsa saat sudah sampai didalam kamar, senyum Fernando tersungging lebar saat melihat posisi tidur Viona.     

"Kau sangat cantik ketika tidur babe," bisik Fernando pelan sambil memberikan ciumannya di pipi Viona.     

Karena seluruh tubuhnya sudah lengket dengan keringat Fernando memutuskan untuk mandi, ia meninggalkan Viona diatas ranjang sendirian. Saat Fernando menutup pintu kamar mandi dan menyalakan shower tiba-tiba Viona membuka kedua matanya dengan perlahan. Rupanya Viona sudah bangun sejak mereka sampai di area parkir, sebuah senyum tersungging di wajah Viona saat mendengar suara air di dalam kamar mandi dimana sang suami sedang menyegarkan tubuhnya.     

Pada awalnya Viona ingin langsung membuka kedua matanya saat mereka sampai di basement namun niatnya itu ia batalkan saat mendengar perkataan Fernando yang melarang para bodyguard bicara supaya tak membangunkan dirinya, maka dari itu Viona pura-pura tidur agar Fernando bisa melakukan apa yang ingin ia lakukan. Dan dugaan Viona benar didalam lift ia mendengar semua perkataan Fernando, sebuah kata-kata mesra yang indah yang membuatnya melayang karena terus menerus dipuji oleh Fernando. Dulu saat masih di desa Elora ia sangat membenci Fernando tapi semua kebenciannya itu hilang saat tiba-tiba Fernando datang ke desa Elora, kedatangan Fernando waktu itu seperti sebuah guyuran es yang mendinginkan dadanya yang panas.     

Karena tau Fernando saat mandi akan lama Viona turun dari ranjang dengan cepat menuju kamarnya yang berada tepat di depan kamar utama, ia lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dengan menahan perih karena kedua kakinya lecet pasca memakai high heel dalam waktu yang lama Viona tetap meneruskan mandi malamnya, senyumnya tersungging saat melihat pantiliner yang ia pakai. Tak ada bercak apapun disana, itu artinya ia sudah selesai datang bulan dan benar-benar bersih. Wajahnya tiba-tiba terasa panas saat melihat pantiliner itu.     

"Aduhh Vio, sejak kapan kau jadi mesum seperti ini," ucap Viona terbata sambil melepaskan pantiliner itu dari celana dalamnya dan ia buang di dalam tempat sampah yang ada di dalam kamar mandi.     

Karena wajahnya masih terasa panas Viona akhirnya langsung menyalakan shower dan berdiri dibawahnya dengan cepat, air dingin yang keluar dari shower membuatnya langsung merasa segar. Karena rambut panjangnya tak diikat dengan baik alhasil saat ini rambutnya pun ikut basah terkena air. Setelah ada dibawah guyuran air selama hampir sepuluh menit Viona pun menyudahi mandi malamnya karena tak mau sakit jika terlalu lama mandi menggunakan air dingin, dengan menggunakan handuk yang ia pakai untuk menutupi tubuhnya Viona keluar dari kamar mandi. Rambut basahnya ia biarkan tergerai begitu saja mengenai tubuhnya yang belum sepenuhnya kering, tanpa tau apa-apa Viona membuka lemari pakaiannya untuk mencari pakaian bersih untuk tidur.     

Viona terhenyak saat merasakan ada tangan besar yang melingkar didadanya berusaha menarik handuk yang menutup tubuhnya.     

"Its me its me," bisik Fernando pelan dengan cepat saat Viona hampir berteriak karena kaget.     

"Fernando what are you doing?" tanya Viona lirih saat Fernando sudah berhasil menarik ujung handuk yang Viona selipkan di tubuhnya.     

"I wanna you right now," jawab Fernando singkat sambil menarik paksa handuk yang masih dipegang Viona.     

Dalam sekali tarikan satu-satunya kain yang menutupi tubuh Viona akhirnya terlepas dan membuat tubuh indah Viona terlihat jelas, tetesan air dari ujung rambutnya yang basah mengenai tubuh Viona yang tak terlindung apapun. Kedua mata Fernando makin terbuka lebar saat melihat tubuh seksi istrinya didepan mata, tetesan air yang tertinggal di tubuh Viona justru membuatnya semakin menarik di mata Fernando. Tanpa menunggu lama Fernando langsung mendorong Viona kearah lemari yang ada dibelakang mereka dan mengangkat kedua tangannya di atas kepala, dalam posisi seperti itu kedua payudara Viona terlihat sangat indah. Kedua putingnya pun terlihat membusung indah seolah sedang menantang Fernando untuk melakukan apa yang ingin ia lakukan, Fernando yang memang sudah tak bisa menahan dirinya langsung melahap salah satu puting Viona yang memang sudah mengeras dengan lahap. Seperti bayi yang sedang kelaparan Fernando menghisap kuat beberapa kali sampai membuat Viona mendesah dengan kuat, rasa nikmat dan sakit bercampur jadi satu memberikan sensasi tersendiri pada Viona.     

Suara desahan keluar tak beraturan dari mulut Viona yang membuat Fernando semakin bersemangat, perlahan ia melepaskan satu tangannya yang ia gunakan untuk mengunci tangan Viona. Dengan gerakan pelan namun pasti tangan kiri Fernando kini sudah ada di selangkangan Viona yang sudah terbuka lebar karena Fernando sudah meletakkan satu kakinya diantara kedua paha Viona yang otomatis membuatnya membuka kedua kakinya lebar.     

"Akhhhhhhh..."     

Suara Viona terdengar keras saat dua jari Fernando mulai bergerilya didalam kewanitaannya, Fernando yang belum melepaskan lumatannya dari payudara Viona tersenyum saat mendengar suara desahan Viona yang sudah ia rindukan sejak lima hari terakhir pasca Viona datang bulan.     

"Fernando akhhhh..."     

"A-akan kubuat malam ini penuh teriakan untukmu babe," ucap Fernando pelan ditelingan Viona saat ia sudah melepaskan payudara Viona yang kini terlihat lebih bengkak karena sudah ia hisap dengan kuat.     

"A-aku tak kuat berdiriii...."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.