You Are Mine, Viona : The Revenge

Fernando tetaplah Fernando



Fernando tetaplah Fernando

0Fernando yang sedang berdiri di samping Profesor William langsung berlari ke arah Viona yang sedang berlutut sambil memegangi perutnya, ia terlihat sangat khawatir melihat kondisi Viona yang terlihat sangat kesakitan bahkan keringat dingin sudah keluar dari kening Viona membasahi wajahnya.      

"Kau kenapa?" tanya Fernando panik.     

"S-sakit...perutku sakit akhh," jawab Viona terbata.     

"Will...what are you doing!! tolong istriku," hardik Fernando dengan suara keras.     

Profesor William langsung mendekati Viona dan menyentuh nadi Viona yang terasa sangat cepat, ia kemudian meminta Fernando untuk membawa Viona ke sebuah ruangan untuk ia periksa. Saat diperiksa Viona terlihat tak membuka kedua matanya, dia hanya terus mengerang kesakitan sambil menyentuh perutnya sehingga membuat Fernando bingung. Pasalnya baru kali ini ia melihat Viona seperti itu.      

Karena profesor William tak menemukan keanehan pada diri Viona, ia akhirnya membawa Viona ke ruang CT-SCAN untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Fernando pun terlihat setia menunggu Viona di dalam ruangan ketika Profesor William melakukan pemeriksaan.      

"Semuanya baik-baik saja kan Will?" tanya Fernando untuk yang ke sepuluh kalinya pada profesor William tidak sabar.      

"Semua organ tubuh dokter Viona normal dan tak ada masalah mulai dari kepala sampai ujung kaki, hanya saja…"     

"Hanya saja apa!!" hardik Fernando panik.     

"Aku hanya menemukan penebalan dinding rahim pada dokter Viona yang biasanya itu terjadi ketika wanita akan datang bulan, tak ada yang lain lagi yang aneh pada dirinya. Kemungkinannya adalah sakit perutnya saat ini karena ia akan datang bulan," ucap Profesor William pelan sambil menunjukkan foto rahim Viona pada Fernando.     

Mendengar perkataan Profesor William membuat Fernando terdiam, ia lalu teringat dengan ucapan ibu Debora saat ia datang ke desa Elora beberapa minggu yang lalu. Dimana waktu itu ibu Debora menceritakan kalau selama 10 bulan Viona ada di desa Elora, ia pasti akan mengalami sakit perut luar biasa ketika akan datang bulan. Melihat perubahan ekspresi Fernando membuat Profesor William bingung, ia heran melihat Fernando berubah menjadi seorang pemikir seperti itu.      

"Apa yang mengganggu pikiranmu?" tanya Profesor William pelan pada Fernando yang terlihat sedang melamun sambil mencengkram erat foto rahim Viona.      

"Coba lakukan pengecekan sekali lagi, tapi hanya pengecekan rahimnya saja. Aku ingin tahu rahim istriku baik-baik saja atau tidak, aku ingin tau ada yang aneh bukan di sana atau...atau apapun itu, obat penggugur kandungan yang ia tak sengaja minum 10 bulan yang lalu tak akan merusak rahimnya bukan Will?" tanya balik Fernando tergagap sambil menatap Profesor William dengan berkaca-kaca.      

Profesor William terdiam beberapa saat mendengar perkataan Fernando, ia kemudian menganggukan kepalanya pelan setelah menepuk pundak Fernando untuk menenangkan sahabatnya itu. Ia lalu mengambil alat USG untuk melakukan pengecekan pada perut Viona, ia tidak melakukan USG transvagimal karena tak berani melakukan itu di hadapan Fernando. Baginya melakukan pengecekan dari perut saja sudah bisa melihat ada keanehan atau tidak di dalam rahim Viona.     

Fernando melihat semua apa yang dilakukan oleh Profesor William, ia tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari gerakan tangan sahabatnya itu yang sedang memegang alat USG di atas perut sang istri yang sudah disingkap pakaiannya.     

"Lihatlah," ucap profesor William pelan sambil menunjuk layar gimana sedang menampilkan rahim Viona.     

"Ada apa?" tanya Fernando bingung, ia tak bisa membaca alat seperti itu.     

"Ini adalah bagian dalam rahim istrimu, semuanya terlihat normal. Tidak terdapat hal buruk apapun, baik itu kista, miom ataupun hal-hal buruk lainnya. Aku hanya menemukan penebalan dinding rahim yang terlihat sudah sangat tebal, kemungkinan besok atau lusa ia pasti sudah datang bulan. Jadi kau tak perlu khawatir rahim istrimu baik-baik saja," jawab Profesor William sambil tersenyum.      

"Syukurlah kalau rahimnya baik-baik saja," ucap Fernando penuh syukur sambil meraih tangan Viona yang sudah tertidur karena tadi profesor William memberikan obat penenang pada Viona yang kesakitan.     

Profesor William merasa Fernando menyembunyikan sesuatu darinya. Ia lalu merapikan alat USG yang baru saja ia gunakan untuk memeriksa Viona, perlahan ia meraih sebuah kursi dan duduk disamping Fernando yang masih membelai wajah Viona yang terlelap.      

"Sebenarnya apa yang terjadi, katakan padaku. Aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu dariku Fernando," tanya Profesor William pelan.      

"Saat aku datang ke desa Elora ibu Debora sang kepala panti tempat Viona tinggal selama sepuluh bulan disana, mengatakan kalau Viona pasti mengalami sakit dahsyat seperti ini ketika ia akan datang bulan. Aku takut kalau efek obat yang ia minum 10 bulan yang lalu lah yang membuatnya kesakitan seperti ini, maka dari itu tadi aku memintamu untuk melakukan pengecekan ulang padanya," jawab Fernando jujur dengan suara bergetar menahan rasa bersalah.     

"Kalau dokter Viona mengalami hal ini selama 10 bulan berarti hanya satu kemungkinannya Fernando," ucap Profesor William lirih.     

"Apa maksudmu aku tidak mengerti," tanya Fernando pelan.      

"Dokter Viona mengalami trauma psikis yang luar biasa, aku yakin keguguran yang menimpanya selama 10 bulan yang lalu membuat batinnya sangat tersiksa. Oleh karena itu ia merasakan sakit yang sama ketika akan mengalami datang bulan, hal itu biasanya dialami oleh orang-orang yang mengalami trauma yang cukup besar. Tapi aku sebenarnya masih ragu juga atas dugaanku ini, namun kalau mengingat ia sering mengalami kesakitan yang dahsyat seperti ini ketika akan datang bulan. Sepertinya dugaanku itu adalah yang paling tepat Fernando, istrimu memang terlihat baik-baik saja namun secara alam bawah sadarnya ia akan kembali teringat akan peristiwa 10 bulan yang lalu dimana ia mengalami keguguran," jawab Profesor William memberitahukan dugaannya pada Fernando.     

Kedua mata Fernando yang sebelumnya sayu tiba-tiba terbuka lebar, ia lalu menatap Profesor William tanpa berkedip. Namun tak lama kemudian sepasang mata indah itu berkaca-kaca sehingga membuat Profesor William bingung.      

"Aku tau Will, ia pasti trauma karena aku. Karena pada saat dia keguguran 10 bulan yang lalu aku menggila dan menyalahkannya atas peristiwa itu tanpa mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, aku yakin Viona kesakitan seperti ini karena semua perkataanku. Sehingga akhirnya di saat ia akan datang bulan seperti ini, bayangan peristiwa 10 bulan yang lalu kembali teringat pada dirinya dan membuatnya tersugesti atas peristiwa itu. Aku yakin Will, ia menderita seperti ini karena aku," ucap Fernando tersedu dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.     

"Sudahlah Fernando hal itu jangan diingat-ingat lagi, aku yakin dalam kehidupan setiap rumah tangga pasti akan ada masalahnya dan aku yakin apa yang terjadi dalam rumah tanggamu adalah sebuah ujian lain yang Tuhan berikan. Sebelum akhirnya DIA akan memberikan kebahagiaan yang sempurna pada kalian berdua," sahut profesor William mencoba memberikan semangat pada Fernando.     

"Lagi pula pelaku yang sudah membuat kalian berdua menderita Bukankah sudah mendapatkan ganjarannya, jadi sekarang kau bisa hidup dengan baik bersama Viona tanpa teringat ingat masalah 10 bulan yang lalu," imbuh profesor William kembali sambil tersenyum.     

Fernando menyeka air matanya mendengar perkataan Profesor William Ia lalu tersenyum dan menepuk pundak sahabatnya itu dengan perlahan.      

"Thanks Will for everything, aku berjanji akan menjalani hidup yang baru dengan Viona. Aku tak mau membuatnya menderita lagi seperti dulu, aku ingin memberikan kepercayaan penuh padanya seperti yang selama ini ia pinta," ucap Fernando pelan.     

"Good, seperti itulah seharusnya suami istri. Saling memberikan kepercayaan dan menjaganya dengan baik tanpa kecurigaan yang berlebih," jawab profesor William.     

Fernando mengangguk-anggukan kepalanya merespon perkataan sang sahabat, ia lalu bangun dari kursinya dan naik ke ranjang di mana Viona sedang berbaring.     

"Apa yang kau lakukan?" tanya profesor William kaget saat melihat Fernando akan tidur di ranjang single dimana Viona sedang tidur.     

"Tidur bersama istriku, aku mengantuk Will," jawab Fernando tanpa rasa berdosa.     

"Jangan tidur disini brengsek, kau akan merusak alat CT-SCAN ini," hardik profesor William jengkel.     

"Kalau rusak beli lagi, aku mampu membelinya sebanyak yang kau pinta. Lagi pula rumah sakit ini adalah milikku, aku bisa tidur dimanapun yang aku mau," jawab Fernando arogan.     

"Tidurlah di ranjang itu brengsek, jangan di alat ini. Kau kira membeli alat seperti itu mudah, ada prosedur yang harus dijalankan sebelum mendatangkan alat mahal ini. Jangan mempersulit kami Fernando!!!" hardik profesor William habis kesabaran, ia lupa sedang berbicara dengan siapa. Ia lupa kalau Fernando tak bisa diajak bicara baik-baik.      

Mendengar perkataan Profesor William membuat Fernando akhirnya mengalah, ia lalu menggendong Viona dari atas ranjang alat CT-SCAN dan berpindah ke sebuah ranjang yang tak jauh dari alat itu. Dengan hati-hati ia merebahkan tubuh Viona diatas ranjang itu dan ikut berbaring di sebelahnya sambil memeluk Viona yang sedang terlelap karena efek obat bius.      

"Pergilah, aku mau tidur bersama istriku!!" usir Fernando ketus, ia merasa Profesor William sebagai pengganggu.      

"Menyesal aku bicara ramah padamu Fernando!!" jawab profesor William jengkel, ia lalu keluar dari ruangan itu meninggalkan Fernando yang sudah melingkarkan tangannya di atas perut Viona.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.