You Are Mine, Viona : The Revenge

Persaingan yang belum selesai



Persaingan yang belum selesai

0Kondisi Aurelie sudah semakin membaik, ia sudah diperbolehkan keluar dari ruang ICU dan dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Ia bahkan sudah tidak memakai alat bantu bernafas lagi, dokter Robert pun sudah tidak diperintahkan untuk menjaga Aurelie lagi karena kedepannya Profesor William lah yang akan merawat Aurelie sampai gadis itu sembuh.     

Viona terlihat senang dengan progress kesembuhan Aurelie yang lebih cepat daripada dugaannya, ia sangat senang atas kerja sama dokter Robert dan Profesor William yang selama beberapa hari ini merawat Aurelie.     

"Anda hebat prof," ucap Viona pelan memuji profesor William dengan tulus     

"Aku hanya meneruskan apa yang sudah anda mulai dok," jawab profesor William jujur.     

"Anda tak usah merendah seperti itu prof, semua orang tau bagaimana usaha anda merawat gadis itu," sahut Viona dengan cepat.     

Profesor William hanya terdiam mendengar perkataan Viona, ia sebenarnya masih tidak enak pada Viona atas kejadian satu hari yang lalu saat Fernando mengatakan kalau dia lah orang yang bertanggung jawab atas skandal video seks dokter Ammy dan suster Lucia yang tersebar di situs dewasa. Ia awalnya mengira Fernando ingin merusak citra rumah sakit, tanpa mengetahui bahwa sebenarnya Fernando sudah menyiapkan skema yang terbaik untuk itu.      

Profesor William masih tak berani bicara banyak pada Viona, ia merasa bersalah pada dokter cantik itu. Walau bagaimanapun Fernando adalah suami dokter yang sedang berdiri di sampingnya itu, ia benar-benar sedang dilema atas perbuatannya kemarin yang sudah menuduh Fernando. Hubungannya dengan Fernando pun belum membaik, karena sejak pagi Fernando datang ia sudah sibuk di ruangannya bersama Justin dan Harry. Fernando sudah beberapa hari terakhir ini memilih berkantor di rumah sakit, ketimbang di perusahaannya yang sebenarnya. Ia bahkan meminta beberapa orang dari kantor utamanya untuk datang ke rumah sakit Global Bros untuk meeting di ruangan pribadinya.     

Sebagai pemilik rumah sakit Fernando bebas melakukan apapun dirumah sakit, selama itu tidak mengganggu proses yang ada di dalam rumah sakit itu sendiri.      

Saat Profesor William akan memulai percakapan kembali untuk meminta maaf secara langsung pada Viona, tiba-tiba pintu ruang perawatan Aurelie terbuka dari dalam dan keluar lah Andrew bersama Jordan serta beberapa orang anak buahnya disusul Tuan James. Mereka sedang melakukan wawancara pada Aurelie untuk kepentingan penyelidikan kasus penyerangan yang menerima menimpa Aurelie, pasalnya Andrew sudah mendapatkan satu nama yang disinyalir paling besar kemungkinannya sebagai penyerang Aurelie. Namun Andrew tak mau mengambil kesimpulan semudah itu, oleh karena itu ia membutuhkan tambahan informasi secara langsung dari Aurelie sebagai korban yang melihat langsung pelaku penyerangannya untuk menguatkan bukti yang dapat digunakan untuk menangkap tersangka yang saat ini sudah diawasi oleh anak buah Andrew segala gerak-geriknya.     

"Terima kasih tuan Andrew atas bantuannya, saya harap pelaku penyerangan putriku segera tertangkap dan mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya," ucap tuan James pelan ketika Andrew baru keluar dari ruang perawatan Aurelie.     

"Tentu tuan, ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai kepala polisi yang bertanggung jawab di daerah ini. Peristiwa yang menimpa nona Aurelie akan saya kawal sampai prosesnya selesai dan pelakunya menerima hukuman yang sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini," jawab Andrew dengan cepat sambil menyalami tangan tuan James.     

"Sekali lagi terima kasih tuan Andrew, saya tak tau harus mengatakan apa lagi selain mengucapkan banyak terima kasih pada pihak kepolisian Ottawa yang sudah berusaha sejauh ini untuk menegakkan keadilan bagi putriku," sahut tuan James penuh syukur, sebenarnya sangat mudah bagi Tuan James untuk menangani kasus ini secara langsung namun karena ia menghormati hukum di Kanada akhirnya ia menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian sesuai anjuran dari Viona.     

Tak lama kemudian Tuan James pun pamit pada Andrew dan anak buahnya ia ingin masuk kedalam ruangan Aurelie. Ia ingin selalu ada disamping Aurelie putri kesayangannya itu, melihat putri semata wayangnya hampir meninggal membuatnya nyaris gila. Oleh karena itu saat Aurelie sudah sadar ia berusaha ingin selalu ada disamping Putri tunggalnya itu, untuk menghibur putrinya yang sedih karena gagal mengikuti seleksi pemilihan model yang ada di Montreal.      

"Apakah pelakunya semakin menjurus ke satu orang yang sudah kau curigai itu?" tanya Viona pelan pada Andrew yang sudah berdiri di hadapannya, Viona sudah diberitahu oleh Andrew siapa kandidat terbesar tersangka yang sudah berhasil ia identifikasi sidik jarinya dari pecahan kaca yang disimpan oleh Viona.     

"Untuk saat ini memang hanya orang itulah tersangka satu-satunya yang dapat kita curigai, namun aku tak mau gegabah pasalnya di pecahan kaca itu ada sidik jari lain yang bukan milik Aurelie ataupun milik pria itu. Dan sidik jari ini terlihat sangat sukar untuk diidentifikasi mengingat sudah banyak darah yang tercecer di pecahan kaca itu yang membuatnya pudar," jawab Andrew jujur.     

"Kenapa kau tidak melebarkan kasus ini ke arah musuh-musuh bisnis tuan Taylor James Luther itu Andrew, siapa tau kasus ini bukan hanya sebuah kasus percintaan saja. Tapi lebih mengarah ke persaingan bisnis Tuan Taylor dan rival bisnisnya," ucap Fernando tiba-tiba ikut bicara sambil berjalan pelan menuju ke tempat Viona dan Andrew berada.      

Andrew langsung menoleh ke arah Fernando yang sedang berjalan menuju ke tempatnya berdiri, bertemu lagi dengan Fernando membuat mood nya berubah. Namun ia berusaha bersikap profesional saat ini, karena ia sedang menjalankan pekerjaannya sebagai polisi dan menyampingkan urusan pribadinya dengan Fernando yang belum selesai sejak dulu.      

"Akan sangat sulit untuk kami petugas kepolisian menuju ke ranah itu tuan Fernando, mengingat Tuan James bukanlah warga negara Kanada. Akan menjadi pertanyaan besar bagi pihak kepolisian Meksiko jika mereka tau kami berusaha mencari tau tentang rival bisnis Tuan James itu sendiri, oleh karena itu kami berusaha untuk melakukan penyelidikan ini dengan sangat hati-hati dan tidak gegabah memutuskan tersangkanya. Walaupun kami sudah mendapatkan bukti 80% yang menjurus ke tersangka utama," jawab Andrew pelan sambil menatap tajam kearah Fernando yang sudah melingkarkan tangannya ke pinggang Viona.      

Fernando menganggukan kepalanya berkali-kali merespon perkataan Andrew, ia setuju dengan ucapan polisi muda yang ada di hadapannya itu. Akan menjadi masalah yang besar jika pihak kepolisian Kanada mendahului wewenang kepolisian Meksiko. Tak lama kemudian Andrew mengajak Jordan beserta anak buahnya meninggalkan rumah sakit, mereka harus melanjutkan penyelidikan berdasarkan keterangan yang sudah mereka dapatkan dari Aurelie.      

"Pantas saja karirnya melaju dengan pesat, Steven Joy junior itu benar-benar cerdas," ucap Fernando pelan memuji Andrew yang sudah pergi.     

"Setiap orang kan mempunyai bakat dan keistimewaan masing-masing, jadi jangan pernah menyepelekan orang lain," sahut Viona dengan cepat menyindir Fernando.      

"Aku tidak menyepelekan orang lain babe, hanya saja kau tau sendiri masalah pribadiku dengan si Steven Joy itu apa. Selama dia tidak menganggapmu sebagai wanita lagi maka aku akan baik padanya, namun di saat ia masih menganggapmu seorang wanita maka ia akan menjadi masalah untukku selamanya," jawab Fernando dengan ketus.      

Viona hanya diam sambil melipat tangannya didada mendengar perkataan Fernando, ia tidak pernah menang berdebat dengan Fernando kalau membahas masalah Andrew sejak dulu. Oleh karena itu ia memilih untuk mengalah dan menyudahi perdebatannya.     

Fernando terkekeh melihat sikap Viona, ia lalu mencubit hidung mancung Viona dengan gemas. Profesor William yang sejak tadi melihat dan mendengar percakapan Fernando dan Viona hanya bisa diam, ia belum bisa membuka mulutnya untuk menyapa Fernando. Rasa malu masih menyelimuti dirinya, ternyata pertemanannya yang cukup lama dengan Fernando tak benar-benar membuatnya memahami sikap dan jalan pikiran Fernando. Karena itu ia kini merasa segan untuk menyapa sahabatnya yang sedang bergurau dengan sang istri di hadapannya itu.      

"Maafkan aku Fernando," ucap profesor William terbata saat melihat Fernando akan pergi bersama Viona.     

Fernando menghentikan langkahnya ketika mendengar perkataan Profesor William, ia lalu menoleh ke belakang dan tersenyum ke arah sahabatnya yang sedang memandangnya dengan penuh penyesalan itu.     

"Kau tak pantas mengatakan itu padaku Will, memangnya kau ini siapa," jawab Fernando sambil tersenyum.      

"Aku salah menilaimu Fernando," sahut Profesor William penuh sesal.     

Mendengar perkataan Profesor William membuat Fernando terkekeh, ia kemudian berjalan menuju ke arah Profesor William dan langsung melingkarkan tangannya ke leher pundaknya itu sambil memukul kepala Profesor William.      

"Jangan menangis kau bukan perempuan, sangat tidak pantas untuk pria sepertimu menangis," ucap Fernando pelan mengejek profesor William.     

"Aku tak menangis brengsek," sengit profesor William kesal.     

Fernando tertawa lebar mendengar perkataan sahabatnya yang sudah kembali seperti sedia kala itu, ia sama sekali tidak tersinggung dengan perkataan Profesor William satu hari yang lalu. Karena baginya apa yang dikatakan Profesor William kemarin tidaklah membuatnya terluka atau pun kecewa.      

Viona hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah Fernando dan Profesor William, sudah lama sekali rasanya ia tidak melihat kedua sahabat itu saling mengejek satu sama lain setelah semua masalah yang menimpa dirinya selama ini.      

Senyum yang menghiasi wajah Viona menghilang saat tiba-tiba ia mendapatkan serangan dahsyat di perutnya, Viona langsung berlutut di lantai sambil mencengkram erat perutnya yang terasa seperti sedang dicabik-cabik dari dalam.      

"Babe kau kenapa?!!!" jerit Fernando panik.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.