You Are Mine, Viona : The Revenge

Elevator



Elevator

0Fernando mengejar Viona masuk ke dalam lift pribadinya yang akan membawa mereka ke lantai tertinggi di gedung paling mewah di Ottawa itu, setelah Fernando masuk akses lift di basement akan di kunci oleh bodyguard sehingga tak ada orang yang bisa naik ke atas. Di dalam lift Viona berdiri di pojok sebelah kiri sementara itu Fernando ada di depan pintu persis, tak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya selama beberapa menit saat lift mulai naik ke atas menuju ke lantai 51. Karena Viona sudah mandi tadi dirumah sakit saat akan pulang ia masih merasa segar sama halnya dengan Fernando yang juga sudah mandi dan beganti dengan pakaian baru yang disiapkan oleh Justin.     

Laju lift menuju ke lantai 51 terasa sangat perlahan bagi Viona terlebih lagi bagi Fernando, ia terlihat sangat gelisah ada dalam satu tempat sempit bersama wanita yang selama sepuluh bulan ini ia rindukan siang dan malam.  Fernando berusaha menahan dirinya untuk tak menggila, ia masih teringat dengan isi perjanjian yang dibuat Viona untuknya satu hari yang lalu. Namun tetap saja sebagai seorang pria normal yang sudah tak berhubungan sex selama hampir satu tahun ia tak bisa tenang, apalagi satu-satunya wanita yang ingin ia tiduri ada didekatnya.     

"Fuck the agreement," ucap Fernando tiba-tiba, setelah berkata seperti itu Ferando berbalik dan langsung mendekati Viona yang kaget karena mendengar perkataan Fernando.     

 Dengan dipenuhi rasa kerinduan yang sudah membuncah Fernando melumat bibir Viona tanpa persetujuan Viona, saat Viona akan memberontak Fernando dengan cepat meraih tangan Viona dan menguncinya keatas kepalanya. Walau tangan kirinya belum sepenuhnya sembuh namun tak menyulitkan seorang Fernando untuk menaklukkan Viona, saat sudah mengunci tangan Viona diatas kepalanya ia lalu menggunakan tangan kanannya menuju ke arah rok Viona dengan tanpa melepaskan lumatannya dari bibir Viona.     

"Mmmmpphhh akhhhhhh....     

Suara desahan Viona keluar dari bibirnya saat Fernando menerobos ke balik stoking yang ia pakai hingga akhirnya ia berhasil sampai ditujuannya, tanpa menunggu lama Fernando memainkan jemarinya dibalik celana dalam Viona.     

Viona yang sudah lama tak mendapatkan sentuhan dari Fernando mendadak lemas, kedua kakinya bergetar hebat dan hampir tak dapat menopang berat tubuhnya kalau Fernando tak segera menarik tangannya dari balik rok yang dipakai Viona untuk menopang tubuh Viona agar tak terjatuh.     

"K—kau sudah berjanji untuk tak menyentuhku Fernando," ucap Viona terbata dengan nafas tersenggal-senggal.     

"Aku memang tak  menyentuhmu bukan," sahut Fernando tanpa rasa bersalah sambil memasukkan jarinya yang sebelumnya ia gunakan untuk menjalajah ke dalam celana dalam Viona kedalam mulut tanpa rasa jijik,ia terlihat menikmat sekali rasa Viona dari sisi lain.     

"Lepaskan aku!!" pekik Viona panik, ia sudah bisa membaca ekspresi wajah Fernando yang ada dihadapannya.     

Fernando melepaskan kedua tangan Viona dari cengkraman tangannya, ia lalu memeluk Viona dengan erat menggunakan kedua tangannya dan mencium kening Viona dengan penuh kerinduan.     

"Tak taukah bertapa tersiksanya aku selama sepuluh bulan ini sayang," ucap Fernando pelan  berbisik pelan pada Viona yang sedang ia peluk erat.     

"Fernando kau tentu ingat dengan perjanjian yang sudah kita buat bukan," sahut Viona dengan cepat mencoba mengingat kan suaminya mengenai perjanjian yang ia buat sebelumnya.     

"Iya aku ingat, lalu kenapa memangnya?" tanya Fernando pura-pura bodoh.     

"kalau kau ingat sekarang juga lepaskan aku," jawab Viona ketus sambil memukul dada Fernando.     

Fernando lalu melepaskan pelukannya pada Viona sambil tersenyum penuh arti, begitu dilepaskan sang suami Viona kemudian berjalan satu langkah menjauhi Fernando ke arah sisi yang lain dengan cepat. Saat akan merapikan stockingnya yang sudah dikoyak oleh Fernando sebelumnya tiba-tiba Viona dikagetkan karena Fernando dengan cepat mengangkat kaki kanannya keatas dan ia letakkan diatas pundaknya yang sedang berlutut dihadapan Viona, belum hilang rasa kaget Viona tiba-tiba saja Fernando sudah menjilati vaginanya yang masih tertutuo celana dalam.     

"Fernandoooo akkhhh nooo..     

"Kau yang memancingku sayang," sahut Fernando lirih sambil menurunkan paksa celana dalam Viona.     

Saat melihat vagina Viona tak tertutup apapun dengan rakus Ferando melahapnya dengan rakus, ia memainkan lidahnya didalam vagina Viona yang sebenarnya masih kering. Setelah ia memainkan lidahnya didalam sana Fernando semakin menggila, tanpa ampun ia menyesap kuat klitoris pink Viona yang ia rindukan selama ini.     

"Akhh Ferandooo stopp akhhh..."     

"Awwwhhhh...."     

"Fernando stopp.....akhhhh..."     

Erangan Viona tak digubris oleh Fernando yang sudah tak bisa menahan dirinya, ia menggigit kecil klitoris Viona yang terlindungi rambut halus kemaluan yang dijaga dengan baik oleh Viona. Viona menutup mulutnya menggunakan tangan kirinya karena takut terdengar orang lain yang ada dibalik lift,ia belum tau bahwa lift yang membawanya ke lantai 51 adalah satu-satunya lift yang dimiliki oleh Fernando sehingga orang lain tak bisa memakai lift itu.     

Dengan menggunakan tangan kanannya untuk menopang tubuhnya agar tak terjatuh Viona memejamkan matanya sambil menggigit bibir merasakan kenikmatan luar biasa, hanya Fernando yang bisa membuatnya menggila seperti ini. Walau sudah pernah merasakannya dulu namun saat merasakan kembali saat ini ia merasa baru seperti pertama kali melakukanya. Permainan lidah Fernando yang menyelusuri tiap inci bagian vagina viona membuat Viona mendapatkan orgasme pertamanya, Fernando langsung menyesap habis cairan cinta Viona yang ia rindukan itu tanpa sisa dan tanpa rasa jijik.     

Tubuh Viona langsung lunglai setelah mencapai puncak pertamanya setelah hampir satu tahun, kaki kirinya yang menopang tubuhnya sudah tak bisa menahan berat tubuhnya lagi. Melihat Viona sudah tak punya tenaga Fernando menyudahi kegiatannya dengan cepat ia menggendong Viona ala bridal style.     

"Kau adalah satu-satunya wanita yang aku sentuh setelah aku menikahimu, setelah kau menjadi istriku tak ada wanita manapun yang aku tiduri," ucap Fernando pelan sambil mencium kening Viona yang sudah terkulai di dadanya.     

Tring     

Lift yang membawa mereka akhirnya sampai dilantai 51, lantai tertinggi yang ada di gedung apartemen mewah itu. Dengan langkah mantap Fernando membawa Viona masuk kedalam kamar besarnya yang ada dilantai dua.     

"No...jangan lakukan itu Fernando, kau sudah berjanji untuk tak menyentuhku," pinta Viona lirih saat baru dibaringkan Fernando diatas ranjang besarnya.     

"Aku tak akan melakukan itu kalau kau tak mau sayang, aku tak mau memperkosamu. Apa yang tadi aku lakukan hanya ingin membantumu saja, aku yakin kau juga menginginkannya bukan. Pasti rasanya lega bukan setalah mencapai orgasme setelah sepuluh bulan tak mengalaminya," sahut Fernando pelan menggoda Viona.     

"Aku membencimu," ucap Viona marah.     

"Aku tidak, aku selalu mencintaimu. Lebih baik kau mandi dulu, kita mandi dulu baru tidur. Kau tak mau bukan tidur dalam keadaan lengket seperti itu, kecuali kalau kau mau aku membersihkannya lagi," goda Fernando pada mencoba memprovokasi Viona.     

"Fernandooooo.....!!!!     

Fernando tertawa lebar melihat istrinya marah, ia lalu mengangkat Viona kembali untuk dibawa kekamar mandi. Viona yang tak ada tenaga hanya bisa pasrah saat digendong Fernando menuju kamar mandi.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.