You Are Mine, Viona : The Revenge

Saingan sesungguhnya



Saingan sesungguhnya

0Karena Profesor Frank tadi malam tidak pulang kerumah akhirnya dokter Louisa berencana membuatkan makanan untuk sang suami, tadi malam ia sempat melakukan video call dengan suaminya itu selama hampir 2 jam sampai akhirnya profesor Frank tertidur di sofa karena kelelahan.  Maka dari itu dokter Louisa memutuskan untuk membuatkan sang suami sarapan kesukaannya yaitu pan sear salmon with garlic butter dan salad.     

"Pagi dok," sapa seorang suster wanita menyapa dokter Louisa yang sudah sampai di ruang ganti     

"Pagi,"jawab dokter Louisa ramah.     

"Apa anda ada operasi pagi ini dok?" tanya suster itu kembali.     

"Tidak sus, aku hanya datang lebih pagi karena ingin memberikan sarapan pagi ini untuk suamiku yang tidak pulang tadi malam. Karena harus mengerjakan laporan yang wajib diserahkan pagi ini kepada Profesor Dexter sebagai laporan bulanannya,"jawab dokter Louisa sambil tersenyum.     

"Oh pantas saja kemarin banyak sekali dokter yang juga tidak pulang dok, karena ini rupanya. Ya sudah kalau begitu saya permisi dok," sahut suster July yang merupakan suster ruang IGD sopan.     

Dokter Louisa hanya tersenyum mendengar perkataan sang suster, ia lalu meletakkan pakaiannya dan memakai jas kebesarannya yang tergantung di loker pribadinya. Lima menit kemudian ia sudah memakai jas dokternya dengan rapi dan berjalan menuju ke ruangan sang suami yang ada di lantai tiga dengan membawa kotak berisi makanan yang sudah ia buat tadi pagi.      

Karena hari masih pagi sekali belum banyak dokter ataupun suster yang datang kecuali mereka yang bertugas malam, alhasil saat berjalan menuju ke lantai tiga dokter Louisa tak bertemu dengan dokter atau suster lainnya.      

Ia langsung mempercepat langkah kakinya saat hampir sampai di ruangan pribadi sang suami, tanpa pikir panjang ia langsung masuk ke dalam ruangan pribadi sang suami. Senyumnya merekah saat melihat suaminya tertidur di sofa dengan semua kertas yang berhamburan di lantai dan laptop yang sudah mati, rupanya profesor Frank sudah menyelesaikan tugasnya. Laporan bulanan yang harus ia serahkan pada Profesor Dexter sudah selesai ia buat tepat waktu, dengan hati-hati dokter Louisa merapikan kertas-kertas yang berhamburan di lantai. Ia juga merapikan beberapa jurnal yang menjadi acuan Profesor Frank untuk membuat laporannya, ia merapikan file-file berat itu kembali ke lemari khususnya.     

Sebagai seorang profesor tugas yang dimiliki profesor Frank sangat berat dan banyak jadi tak heran jika laporannya pasti akan sebanyak saat ini, saat akan duduk tiba-tiba dokter Louisa melihat ada file aneh yang ada di dalam laci meja sang suami di baris paling bawah. Dengan hati-hati ia meraih file mencurigakan itu supaya tak membuat sang suami bangun, jantungnya berdegup kencang saat melihat inisial nama " V A"  ada dalam file warna merah itu.     

"V A apa maksudnya dengan inisial nama ini," ucap dokter Louisa lirih.     

Jantung dokter Louisa berdetak lebih cepat daripada biasanya saat melihat foto Viona terpasang di halaman paling depan setelah ia membuka file itu, foto cantik Viona saat ia masih bertugas menjadi dokter sukarela di Irlandia. Sebenarnya dokter Louisa tak mau membuka file itu lebih banyak lagi, namun karena ia sudah melihat foto Viona akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka file rahasia milik suaminya itu. Dengan air mata berlinang dokter Louisa membaca kata demi kata yang tercatat di dalam file itu, sebuah tulisan tangan dari sang suami yang menceritakan isi hatinya pada Viona.      

"Walaupun kau menikah dengan Fernando aku akan tetap menunggumu Vio,"      

"Tak bisakah kau melihatku disini Vio, aku sangat mencintaimu,"     

"Kau adalah satu-satunya wanita yang membuat hasrat bercintaku hilang Vio, memikirkanmu saja membuatku tak bernafsu dengan wanita lain,"     

"Hatiku hancur saat mengetahui kau hamil Vio, harusnya kau mengandung benihku Vio. Bukan benih Fernando,"      

"Hanya kaulah satu-satunya wanita yang pantas menjadi ibu dari penerus Willan my Viona Angel,"      

"Aku tau kaulah yang meminta Louisa untuk bicara jujur padaku Vio, baiklah kalau ini maumu aku akan menikahinya Vio. Aku akan menikahi Louisa karena kau yang memintanya, aku akan menuruti permintaanmu Viona cintaku,"      

"Besok aku akan menikahi Louisa, semoga dengan ini aku bisa membuatmu senang Vio,"      

"Aku akan menikahi Louisa, semoga dengan ini rasa bersalahku padanya akan hilang. Kasihan gadis itu, dia adalah satu-satunya budak seksku yang paling menurut,"     

Brakkk     

Berkas rahasia milik profesor Frank yang dipegang dokter Louisa jatuh ke lantai saat ia membaca tulisan terakhir dari dua halaman paling belakang yang ditulis profesor Frank, airmatanya langsung mengucur deras membanjiri wajah cantiknya.     

"J-jadi kau menikahiku karena permintaan dokter Viona,"      

"T-ternyata wanita yang kau cintai sejak dulu sampai saat ini adalah dokter Viona,"      

"Kasian...rupanya kau hanya kasihan padaku Frank, rupanya hanya rasa kasihan kau menikahiku Frank,"     

"Aku yang bodoh disini hu hu hu...aku bodoh..aku bodoh mencintaimu Frank, jadi sebenarnya sainganku yang sesungguhnya adalah dokter Viona bukan dokter Ammy...kau jahat Frank hu hu hu..kau jahat,"      

Dokter Louisa menangis sejadi-jadinya di balik meja kerja profesor Frank, ia menangis tanpa suara sambil memeluk berkas rahasia milik suaminya. Semua pengorbanan yang sudah ia lakukan selama ini rupanya tak ada artinya bagi sang suami, karena ternyata sampai saat ini suaminya masih mencintai wanita lain yang sudah menjadi istri dari kakak kandungnya sendiri.      

Mengetahui hal itu membuat dokter Louisa hancur sehancur-hancurnya, rasa sakitnya bahkan melebihi rasa sakit sewaktu ia tau Profesor Frank berselingkuh dengan dokter Ammy di saat mereka masih terlibat dalam hubungan terlarang.      

Setelah puas menangis selama hampir 15 menit seorang diri tanpa suara, akhirnya dokter Louisa memutuskan untuk bangun dari tempat saat ini setelah mengembalikan file rahasia milik sang suami ke tempatnya semula. Supaya tak membuat suaminya itu curiga, dengan perlahan ia berjalan mendekati sang suami yang masih tertidur pulas. Ia lalu membuat sebuah catatan kecil di atas kotak makan yang berisi makanan spesial untuk suaminya itu.     

"Kutunggu kau pulang malam ini sayang, aku mencintaimu,"      

Sebuah tulisan romantis dokter Louisa tulis di catatan kecilnya yang ia tinggalkan, dengan hati hancur dokter Louisa akhirnya pergi dari ruangan sang suami. Langkahnya terasa sangat berat saat ini, ia melangkahkan kakinya menuju ruang ganti. Dokter Louisa memutuskan untuk tak bekerja hari ini, ia ingin menyiapkan segalanya untuk sang suami malam ini. Keputusannya kali ini sudah bulat untuk melakukan hal yang selama ini ia takutkan.     

"Bukan aku yang menjauh Frank, tapi kau yang mendorongku menjauh," ucap dokter Louisa pelan dengan mata berkaca-kaca sambil mengendarai mobilnya menuju apartemen, ia ingin mempersiapkan semuanya dengan sempurna untuk acara nanti malam.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.