You Are Mine, Viona : The Revenge

Hot couple



Hot couple

0Mendengar perkataan Viona membuat Fernando tersenyum, namun tetap saja ia tak berniat untuk melakukan apa yang Viona minta. Ia masih ingin bermain-main terlebih dahulu sebelum masuk ke permainan inti, uap panas yang ada di sauna membuat tubuh Viona dan Fernando semakin berkeringat apalagi dengan aktivitas mereka yang sedang lakukan saat ini.      

"Do it Fernando, aku sudah tak tahan," pinta Viona lirih memelas pada Fernando, terus dirangsang seperti itu oleh Fernando membuatnya nyaris gila.     

"Sabar babe, aku masih menikmati permainan ini," jawab Fernando pelan sambil memaju mundurkan pinggulnya menggerakkan kejantanannya yang ada di area bibir vagina tanpa memasukkannya ke dalam vagina.     

"Akhhh Fernando..do it akhhh…"     

Viona memekik keras saat Fernando akhirnya memasukkan kejantanannya ke dalam tubuh Viona, ia diam beberapa saat untuk merasakan otot-otot bagian dalam vagina Viona bereaksi. Kejantanan Fernando seperti di pijat di dalam vagina Viona, ia memejamkan kedua matanya menikmati sensasi luar biasa itu. Begitu pula dengan Viona yang terdiam saat merasakan betapa sesak dan penuhnya area kewanitaannya saat Fernando memasukkan semua kejantanannya, tak begitu lama kemudian rasa nikmat yang Viona rasakan bertambah saat Fernando memaju mundurkan pinggulnya memacu Viona disertai suara erangan dan desahan khas dari Fernando yang membuat Viona terbawa suasana.     

Fernando mempercepat gerakannya saat merasa akan mencapai puncak, ia memegang erat pinggang Viona. Kedua payudara indah Viona terlihat naik turun mengikuti hentakan-hentakan dari Fernando yang memabukkan, suara erangan kenikmatan terdengar memenuhi ruangan sauna yang berukuran 3 x 3 meter itu. Karena tak ada siapapun di tempat itu alhasil suara mereka terdengar jelas satu sama lain dan itu membuat Fernando semakin bersemangat.      

"Vionaaaa aku akhhhhhh…."      

Teriakan panjang Fernando terdengar jelas saat ia mencapai puncak kenikmatan, jutaan benih terbaiknya kini sudah masuk ke dalam rahim Viona dalam sekali semburan. Sementara itu Viona terlihat memeluk erat leher Fernando, rupanya ia juga mencapai puncak bersamaan dengan Fernando. Ada rasa hangat menyeruak di dalam dirinya yang membuatnya nyaman dan tak dapat dideskripsikan, rasa nikmat luar biasa kini ia rasakan saat bisa mencapai puncak orgasme bersama Fernando. Bahkan kedua kakinya yang ada di belakang punggung Fernando nampak bergetar karena ia mengalami orgasme yang menakjubkan.      

Fernando tersenyum saat merasakan detak jantung istrinya, dipeluk seperti itu oleh Viona membuat Fernando bisa merasakan detak jantung sang istri. Deru nafas Viona yang naik turun pun dapat didengar jelas oleh Fernando yang nampak sedang tersenyum lebar, ia juga merasakan nikmat yang sama dengan Viona. Fernando tau kalau Viona mencapai puncak bersamaan dengan dirinya, hal itu terjadi karena setelah ia menyemburkan jutaan benihnya ke dalam rahim sang istri tiba-tiba ia merasakan kejantanannya di pijat oleh otot-otot bagian dalam vagina Viona yang membuatnya melayang-layang. Ia merasa seperti mencapai puncak orgasme dua kali, kini ia membiarkan kejantanannya berada di dalam tubuh Viona. Ia ingin membiarkan semua sperma nya masuk ke dalam tubuh Viona tanpa sisa.     

"I love you Viona," bisik Fernando lirih sambil mencium pundak Viona.     

"I love you too," jawab Viona tergagap, nafasnya masih panjang pendek. Yang mana menandakan ia benar-benar mengalami kelelahan luar biasa.     

Fernando melumat bibir Viona dengan rakus, ia masih belum kehabisan energi rupanya. Padahal Viona sudah sangat kepayahan, karena tak ada respon dari Viona yang hanya pasrah saat dicium Fernando akhirnya melepaskan lumatannya dari bibir sang istri. Kini ia tersenyum saat melihat betapa merah dan berkeringatnya tubuh istrinya itu, bercinta dalam sauna benar-benar ide yang buruk. Karena tak mau membuat Viona dehidrasi Fernando akhirnya melepaskan kejantanannya dari dalam liang kenikmatan istrinya yang masih berkedut, Fernando tak mau lebih lama lagi di dalam sauna. Tanpa pikir panjang ia menggendong Viona ala bridal style menuju kamar mandi yang tak jauh dari ruangan spa, dengan telaten Fernando memandikan istrinya yang sudah kepayahan itu. Setelah memastikan kalau tubuh Viona sudah bersih Fernando lalu mengeringkan tubuh istrinya itu dengan handuk yang cukup lebar untuk membalut semua tubuh Viona dalam sekali lilitan, tanpa kesulitan Fernando membantu memakaikan celana dalam dan bra untuk Viona.      

Dress model sabrina yang dipilih Viona membuatnya semakin anggun, walaupun ada sedikit kekurangan yang sangat mencolok dimana terlihat tanda merah keunguan yang bertebaran di sekitar leher dan dada Viona yang dapat dilihat langsung oleh orang. Fernando hanya tersenyum melihat istrinya memilih pakaian seperti itu, setelah selesai membuat Viona kembali rapi Fernando memutuskan untuk mandi. Dengan menggunakan air hangat di tempat yang sama dengan Viona mandi Fernando membersihkan tubuhnya, walaupun baru saja bercinta akan tetapi tenaga masih sangat full. Sebuah kondisi yang sangat kontras dengan istrinya yang kini terlihat tak berdaya, padahal mereka baru main satu ronde. Kelelahan Viona sebenarnya bukan tanpa sebab, hal ini terjadi karena ia sudah kehabisan energi terlebih dahulu pasca Fernando terus memberikan rangsangan dan stimulasi padanya. Maka dari itu saat Fernando memacu dirinya semua tenaga Viona semakin habis tanpa sisa.     

Tak lama kemudian Fernando terlihat sudah selesai mandi ia juga sudah memakai pakaian besi yang sebelumnya ia bawa sendiri, senyumnya tersungging lebar saat baru keluar kamar mandi dan melihat sang istri sudah memejamkan kedua matanya di sofa.      

"Benar-benar tak bisa lihat tempat, bisa-bisanya ia tidur di sofa seperti ini kalau ada orang jahat bagaimana," ucap Fernando pelan sambil menggelengkan kepalanya melihat Viona tidur.      

Karena tak mau membangunkan sang istri yang terlihat sangat kelelahan itu Fernando memutuskan untuk merapikan semua barang-barang miliknya dan barang milik istrinya itu, ia menjadikan satu barang mereka di dalam tas milik Viona yang berukuran lebih besar dari tas kecil yang sebelumnya. Setelah semua barang mereka tertata rapi Fernando lalu menggendong Viona ala bridal style dan meletakkan tas mereka di lengan kirinya yang tadi ia pakai untuk menahan tubuh Viona yang kini ada dalam pelukannya, dengan perlahan Fernando berjalan meninggalkan area sana menuju ke pintu keluar. Dion yang berjaga di depan langsung membukakan pintu begitu mendengar suara Fernando dari dalam, tanpa bicara ia mempersilahkan Fernando keluar begitu pula dengan para pria yang lain. Mereka tak berani mengucapkan sepatah kata pun karena takut menyinggung perasaan Fernando, mereka sudah cukup dewasa untuk mengetahui apa yang sepasang suami istri itu lakukan di dalam ruangan sauna. Begitu Fernando dan Viona keluar dari ruangan spa, Dion kemudian menghubungi Tuan Damien sang manager hotel untuk memberitahukan bahwa Tuhan Willan dan istrinya sudah selesai menggunakan ruangan spa, dan atas perintah Tuhan Damien ruangan spa itu pun kembali dibuka untuk tamu yang lain.     

Di dalam lift menuju lantai lima Fernando tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Viona, istrinya itu benar-benar sudah terlelap dan tak sadar kalau sedang digendong.     

"Kau benar-benar mirip babi kalau tidur babe, tak tau apa-apa," ucap Fernando terkekeh menertawakan betapa imutnya Viona yang tertidur lelap.     

Setelah lift berhenti dan terbuka di lantai lima Fernando kemudian melangkahkan kakinya menuju kamarnya, apa yang ia lakukan saat ini benar-benar menunjukkan kalau mereka seperti sedang pengantin baru yang masih panas-panasnya merasakan manisnya madu kehidupan bersama.     

Langkah Fernando terhenti seketika saat melihat dua orang pelayan nampak berhenti di depan kamarnya dengan membawa sebuah troli besar berisi makanan, setelah Fernando memberikan key card pada kedua pelayan itu merasa akhirnya bisa masuk. Fernando dengan hati-hati merebahkan Viona diatas ranjang besar mereka yang sudah rapi, ia lalu duduk diatas ranjang melihat kedua pelayan itu merapikan meja yang berisi makan malamnya bersama Viona.     

"Sudah selesai tuan, kalau begitu kami permisi," ucap seorang pelayan muda dengan ramah.     

"Terima kasih nona atas bantuannya," jawab Fernando singkat sambil tersenyum.     

"Ini tugas kami tuan, kalau begitu kami permisi. Selamat menikmati makan malamnya tuan," sahut pelayan muda itu kembali.     

Fernando menganggukan kepalanya merespon perkataan pelayan itu, ia lalu mengikuti langkah kedua pelayan yang sedang mendorong troli berdiri piring-piring kosong bekas makan pagi Fernando dan Viona. Setelah kedua pelayan itu pergi Fernando kembali menutup kamarnya, ia ingin merebahkan tubuhnya di samping Viona saat ini. Ada di kamar mereka lagi bersama Viona membuat Fernando tiba-tiba mengantuk.     

Sementara itu di luar kamar kedua pelayan muda yang baru saja mengantar makanan untuk Fernando dan Viona nampak sedang tertawa kegirangan, mereka membahas betapa tampan dan gagahnya tuan Willan yang baru mereka datangi.     

"Kau lihat kan, akhhh aku pun tak menolak jadi wanita simpanannya,"     

"Jangan asal bicara, kau tak pantas. Lihat kan betapa cantik istri tuan Willan itu, walau ia sedang tidur tapi kecantikannya terlihat jelas,"      

"Nyonya Willan tak hanya cantik tapi juga garang, kau melihatnya bukan. Tanda merah di leher tuan Willan..oh aku pun ingin melakukannya dengan kekasihku.."      

"Dasar gila, ya sudah ayo cepat pergi...kita harus melanjutkan pekerjaan kita yang lain,"     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.