You Are Mine, Viona : The Revenge

Aura seorang Fernando



Aura seorang Fernando

0Sebuah senyum tersungging diwajah Fernando saat Viona mengikutinya pergi dari kerumunan orang yang sedang melihat lukisan MonaLiza, ia tak tak terlalu suka berada dekat dengan orang asing sebanyak itu merasa tak nyaman. Oleh karena itu Fernando mengajak Viona untuk pergi dari tempat sebelumya, pasalnya ia merasa pakaian yang dipakai Viona terlalu terbuka. Dan hal itu membuatnya gelisah, Fernando tak mau ada mata lelaki lain yang melihat keindahan tubuh Viona. Maka dari itu ia mengajak Viona keluar dari dalam museum.     

"Aku lapar," ucap Viona pelan.     

"Ok ayo cari makanan yang..."     

"Lihat...ada hotdog!!ayo kita kesana," sahut Viona dengan cepat sambil menunjuk kedai hotdog yang tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.     

"Kau yakin makanan itu bersih?"tanya Fernando ragu, Fernando yang hampir seumur hidupnya hanya makan makanan buatan koki yang terkenal merasa was-was saat Viona mengajaknya untuk makan hot dog yang ada dipinggir jalan.     

"Aman, lihatlah itu banyak orang yang mengantri kan. Ayo cepat perutku sudah tak bisa diajak kompromi," jawab Viona dengan cepat sambil menarik tangan suaminya berjalan menuju ke kedai hotdog.     

Fernando akhirnya menuruti kemauan istrinya, ia ikut berbaris dibelakang beberapa orang pria yang sedang mengantri. Sementara itu Viona duduk di sebuah kursi yang disediakan oleh sang pemilik kedai sambil memotret Fernando, sebuah senyum tersungging diwajah Viona saat melihat hasil jepretannya. Ia kini mengakui kalau suaminya itu memang terlihat tampan dari sisi manapun, ada sebuah kebanggan dalm diri Viona bisa menjadi istri dari Fernando.     

Saat sedang membidik objek lain Viona mendengar percakapan empat orang gadis yang duduk tak jauh dari tempatnya duduk sedang mengomentari Fernando, Viona bisa mengerti perkataan mereka karena mereka berbincang menggunakan bahasa Inggris bukan bahasa Perancis. Itu artinya keempat orang gadis itu bukanlah orang Perancis akan terapi turis sama seperti dirinya dan Fernando.     

"Oh God lihat pria itu, dia sangat tampan," ucap seorang gadis bertopi menunjuk ke arah Fernando.     

"Aku rasa dia bukan orang sembarangan, lihatlah walaupun dia memakai baju casual namun ada aura lain yang memancar tubuhnya. Dari caranya berdiri saja sudah berbeda dengan pria lainnya, fix aku yakin dia pasti orang besar," imbuh gadis lainnya yang duduk tepat di samping kiri sang gadis bertopi sambil menatap Fernando tanpa berkedip.     

"Kalau dia memang orang penting lalu kenapa aku tak melihat para penjaga pribadinya, bukankah biasanya orang penting seperti itu dikawal oleh bodyguard," sahut seorang gadis berambut hijau merespon perkataan kedua temannya.     

"Iya aku juga tak melihat ada pria berpakaian serba hitam yang mengawalnya,"tambah gadis paling seksi menimpali perkataan sang gadis berambut hijau dengan cepat sambil melihat sekeliling.     

"Tapi aku yakin dia pasti buakn orang biasa, oh lihatlah jam tangannya itu. Itu adalah jam tangan mahal yang tak semua orang bisa membelinya,"jawab sang gadis bertopi mengomentari jam tangan Fernando.     

"Oh iya kau benar itu jam tangan seharga mobilku hiks..."sahut si gadis berambut hijau sambil menggigit jarinya.     

"Dia typeku sekali," ucap sang gadis yang paling seksi tanpa rasa malu, mendengar perkataannya ketiga gadis lainnya langsung merespon dengan cepat.     

Tak lama kemudian terjadi perdebatan diantara mereka karena memperebutkan Fernando, padahal Fernando tak mengenal mereka dan mereka pun tak tau siapa Fernando. Karena merasa tak nyaman beberpa orang wanita yang duduk di dekat keempat gadis itu pun berpindah tempat duduk disamping Viona.     

"Pardon mademoiselle," ucap serorang wanita paruh baya lembut pada Viona.     

"It's ok maam," jawab Viona ramah sambil tersenyum.     

Saat para gadis itu masih bertengkar Fernando terlihat menghampiri Viona sambil membawa hotdog yang sudah ia pesan sebelumnya, si gadis berambut hijau langsung memberitahukan teman-temannya kalau Fernando pria yang sedang mereka perdebatkan sedang berjalan ke arah mereka. Sontak ketiga gadis lainnya yang sedang berdebat langsung diam, mereka pun menatap ke arah Fernando dengan mata terbuka lebar. Melihat apa yang dilakukan keempat gadis itu membuat Viona tersenyum, tiba-tiba terbesit satu ide nakal dalam pikirannya. Viona ingin memberikan sedikit kejutan untuk keempat gadis yang sedang membicarakan suaminya itu, saat Fernando sudah semakin dekat dengan dirinya dengan cepat Viona menurunkan salah satu lengan outer kimono yang sedang ia pakai sehingga bagian belakang tubuh atasnya terlihat jelas oleh siapapun termasuk Fernando yang langsung memberikan tatapan tak suka pada Viona. Kedua mata Fernando memancarkan kemarahan yang sangat besar saat melihat Viona membuka outer yang menutupi tubuhnya.     

Begitu Fernando sampai di depannya Viona langsung meraih leher Fernando menggunakan kedua tangannya dan langsung memberikan ciuman di bibir yang membuat Fernando kaget dengan apa yang dilakukan oleh sang istri, padahal selama ini ia tau kalau Viona adalah orang yang tak mau mengumbar kemesraan di depan umum apalagi ditempat wisata seperti ini. Fernando yang tak tau apa-apa membalas ciuman mesra Viona, ia melumat lidah Viona seperti biasanya sambil merangkul pinggang ramping Viona yang terlihat jelas karena outer yang ia pakai terangkat saat ia melingkarkan kedua tangannya di leher Fernando. Viona akhirnya melepaskan ciumannya saat merasa lumatan Fernando terasa semakin keras dan membuatnya mulai kesulitan bernafas.     

"Sebegitu rindukan dirimu padaku? aku hanya pergi menjauh sebentar darimu babe," ucap Fernando pelan sambil menatap Viona penuh cinta.     

"Entahlah, hanya saja tiba-tiba aku ingin mencium mu saja suamiku. Apa tak boleh," sahut Viona dengan suara keras, ia sengaja bicara dengan keras supaya keempat gadis yang sebelumnya memperebutkan Fernando mendengar perkataannya.     

"Tentu saja boleh, ya sudah ini pesananmu. Bukankah tadi kau bilang lapar?" tanya Fernando lembut sambil merapikan outer Viona yang turun di lengan kembali ke tempat semula.     

Tanpa bicara Viona langsung meraih hot dog pesanannya yang ada ditangan Fernando dan langsung menggitnya dalam gigitan besar dan tiba-tiba ia mengarahkan mulutnya yang menggigit hot dog ke arah mulut Fernando, ia memberikan makan hot dog itu pada Fernando menggunakan mulutnya. Karena kaget Fernando pun langsung memasukkan hot dog pemberian Viona ke dalam mulutnya dan menguyahnya tanpa di perintah Viona lagi.     

"Enak?" tanya Viona penuh semangat.     

"Good, bekas bibirmu semuanya enak," jawab Fernando dengan cepat.     

Mendengar perkataan fernando yang menyebalkan itu membuat Viona tertawa, ia kemudian kembali menggigit hotdog dan langsung menguyahnya dengan cepat. Tak lama kemudian Fernando mengajak Viona pergi dari area museum karena ingin mengajak pergi ke tempat lain, begitu Fernando dan Viona pergi keempat gadis yang tadi membicarkaan Fernando langsung terdiam seketika. Mereka tak percaya bahwa istri dari pria yng membuat mereka bertengkar duduk disamping mereka, mereka kini tertawa terbahak-bahak saling mengejek kembali namun dengan atmosfer berbeda. Mereka saling menertawakan kebodohan masing-masing, namun si gadis yang paling seksi diantara mereka masih tak melepaskan pandangannya dari Fernando yang sudah masuk ke dalam mobil ferarri bersama Viona. Sebuah tatapan iri berapi-api berkilat diwajahnya.     

"Aku harus tau siapa pria itu," ucap gadis itu dalam hati.     

Sementara itu di dalam mobil Ferari Viona nampak tertawa lebar tanpa sebab sehingga membuat Fernando bingung, pasalnya sejak pergi dari area museum tak ada percakapan apapun diatara mereka berdua karena sibuk menikmati hot dog.     

"Kau kenapa babe?" tanya Fernando bingung.     

"K-kau lihat tadi wajah keempat gadis yang duduk di sebelahku Fernando?" tanya balik Viona sambil meletakkan hotdog miliknya diatas paha.     

"No, memangnya ada apa dengan mereka?" tanya Fernando kembali tak mengerti.     

"Jadi tadi mereka membicarakanmu dan mengatakan kalau kau adalah pria impian mereka, makanya tadi aku..."     

"Jadi kau tadi menciumku seperti itu untuk memanas-manasi mereka ?"tanya Fernano dengan cepat memotong perkataan Viona.     

"Yupp," jawab Viona tanpa rasa bersalah.     

Deg     

Fernando langsung terdiam seketika mendengar pengakuan istrinya itu, dengan cepat Fernando membanting setir ke arah kanan keluar dari jalan utama. Ia membawa mobilnya ke sebuah taman bermain anak-anak yang sedang sepi.     

"Kenapa kita berhenti disini?" tanya Viona bingung saat menyadari kalau meraka saat ini ada disebuah taman.     

"Untuk melakukan ini..."     

"Akhhhhh....."     

Suara teriakan Viona terdengar saat Fernando mencium lehernya dengan keras dan memasukan tangannya ke dalam rok Viona.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.