You Are Mine, Viona : The Revenge

Persiapan Fernando



Persiapan Fernando

0Setelah selesai mandi Fernando kemudian menggunakan piyama mandinya dan berjalan menuju kamar kembali, ia tersenyum saat melihat ke arah ranjang di mana Viona sudah memeluk sebuah bantal dengan erat sambil memiringkan tubuhnya. Fernando tau jika Viona sudah tidur dalam posisi seperti itu artinya ia sudah tertidur dengan lelap.     

"Tidurlah sayang, aku tau kau pasti sangat lelah setelah pertempuran kita tadi," ucap Fernando dalam hati sambil meraih sebuah gelas berisi air yang ada diatas meja dan langsung menenggaknya tanpa sisa.      

Karena tak mau mengganggu waktu istirahat sang istri Fernando akhirnya memutuskan untuk mencari pakaian bersih, ia kemudian mengumpulkan pakaian kotor miliknya dan milik Viona di sebuah laundry bag yang sebentar lagi akan diambil oleh petugas. Hotel tempat Fernando menginap menyediakan jasa laundry khusus, dan Fernando menggunakan jasa itu untuk mencucikan semua pakaian miliknya dan milik Viona karena tak mau dipusingkan dengan pakaian kotor. Baru saja selesai memasukkan semua pakaian kotor ke laundry bag tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar.      

"On time sekali," ucap Fernando dalam hati, ia yakin  orang yang sedang mengetuk pintunya dari luar adalah petugas laundry yang mengambil pakaian kotornya.      

Dan tebakan Fernando ternyata benar, saat ia membuka pintu seorang wanita paruh baya nampak tersenyum sambil menganggukan kepala ke arahnya. Dia adalah seorang petugas laundry khusus untuk para tamu VIP seperti Fernando, karena Fernando sudah merapikan pakaian kotornya sang petugas laundry tidak perlu masuk ke dalam kamar Fernando. Setelah memasukkan laundry bag milik Fernando tersimpan apik di troli yang ia bawa sang petugas laundry itu kemudian memberikan sebuah laundry bag yang baru kepada Fernando untuk disimpan di kamar mandi untuk penyimpanan baju kotor lainnya.      

Sang petugas laundry akhirnya pergi meninggalkan kamar Fernando setelah tugasnya selesai, saat Fernando akan masuk ke dalam kamar kembali dan menutup pintu kamarnya, tiba-tiba ekor matanya menangkap ada dua orang pelayan wanita sedang membawa troli yang berisi makanan. Otak cerdas Fernando langsung bekerja dengan cepat, ia langsung mengingat Viona yang ada di atas ranjang dalam posisi tidak memakai pakaian apapun ditambah lagi dengan lingerie yang dipakai oleh Viona sebelumnya hanya tergeletak begitu saja di lantai di dekat ranjang. Dengan cepat Fernando masuk ke dalam kamarnya untuk merapikan lingerie milik Viona dan menutupi tubuh Viona kembali dengan selimut yang cukup untuk menutup tubuhnya yang tak memakai pakaian apapun, setelah memastikan tubuh Viona tertutup dengan sempurna Fernando kemudian membukakan pintu kamarnya kembali untuk pelayan yang membawakan sarapan pagi untuk nya sudah mengetuk pintu kamarnya.      

"Bonjour Monsieur," sapa seorang pelayan ramah pada Fernando.     

"Bonjour" jawab Fernando sambil tersenyum.     

"Saya datang karena ingin mengantarkan sarapan pagi anda tuan," ucap sang pelayan ramah.     

"Terima kasih nyonya atas kebaikannya, kalau begitu silahkan masuk," sahut Fernando pelan sambil membukakan pintu kamarnya lebar-lebar agar sang pelayan itu bisa membawa troli yang berisi makanan masuk ke dalam kamarnya.      

Melihat pintu kamar Fernando sudah terbuka lebar sang pelayan itu kemudian mendorong masuk troli nya ke dalam kamar dengan hati-hati, ia nampak tersenyum ketika melihat ke arah ranjang di mana Viona sedang tertidur lelap. Sebagai orang yang sudah berpengalaman ia tau apa yang dilakukan oleh sepasang suami istri yang sedang menginap di hotel tempatnya bekerja itu, ia pun memilih untuk mempercepat pekerjaannya. Dan tak lama kemudian semua makanan yang ada di atas troli kini sudah berpindah di atas meja makan yang ada di dalam kamar Fernando.      

"Karena pekerjaan saya sudah selesai, saya mohon undur diri Tuan," pamit sang pelayan sambil tersenyum ke arah Fernando.      

"Terima kasih nyonya atas bantuannya," jawab Fernando ramah.     

"Ini sudah menjadi tugas saya Tuan, jadi anda tidak perlu sungkan," sahut sang pelayan kembali.      

Mendengar perkataan sang pelayan membuat Fernando tersenyum, ia lalu mengikuti langkah sang pelayan itu menuju ke pintu. Setelah sang pelayan sudah tak terlihat lagi di pandangan matanya Fernando kemudian masuk kembali ke dalam kamar setelah mengunci pintu dengan rapat, ia nampak tertegun ketika melihat Viona sudah duduk di atas ranjang nampak tertidur dengan pulas.       

"Kau sudah bangun babe?" tanya Fernando kaget.     

"Aroma dari makanan ini membuatku bangun," jawab Viona jujur sambil menatap makanan yang ada di atas meja makan tak jauh dari ranjang.      

"Kau lapar?" tanya Fernando pelan sambil berjalan menuju ranjang.     

"Huum, semalam aku tak makan banyak," jawab Viona singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan yang ada di depan matanya.     

"Ya sudah ayo makan," ajak Fernando lembut sambil mengulurkan tangannya ke arah Viona.     

Tanpa bicara Viona meraih tangan Fernando dan turun dari ranjang dengan hati-hati karena sudah menggunakan bedcover sebagai penutup tubuhnya yang telanjang. Karena tak mau melihat Viona terjatuh saat mengingat bed cover besar yang sudah melilit tubuhnya itu, Fernando kemudian melepas paksa bed cover dari tubuh Viona yang sontak membuat Viona berteriak karena kaget.     

"Babeee!!!!" jerit Viona kesal saat Fernando berhasil melepaskan bedcover yang ia pakai untuk melindungi tubuhnya dalam satu tarikan itu.     

"Kau tak perlu menutupi tubuhmu dariku, memangnya aku siapamu? aku adalah pemilik semua inci dalam tubuhmu jadi kau tak perlu malu," ucap Fernando tanpa rasa bersalah sambil duduk ke di kursi yang ada di meja makan.     

"Dasar mesum menyebalkan," sengit Viona jengkel, setelah berkata seperti itu Viona kemudian meraih jubah tidur bersih miliknya yang ada di dalam lemari dan langsung memakainya dengan cepat.     

Fernando hanya tersenyum melihat Apa yang dilakukan oleh Viona, ia masih tak percaya kalau istrinya itu masih memiliki rasa malu kepada dirinya. Padahal ia sudah melihat semua tubuh istrinya itu dengan jelas, sikap pemalu Viona itulah salah satu hal yang membuat Fernando semakin gemas dan mencintai Viona. Padahal jika perempuan lainnya pasti tak memiliki rasa malu seperti Viona apalagi jika sedang berdua dengan dirinya seperti saat ini, tanpa sadar Fernando tersenyum mengingat hal itu. VIona yang sedang berdiri di dekat lemari nampak curiga ketika melihat Fernando tersenyum dan menatapnya tanpa berkedip.      

"Jangan macam-macam Fernando, kita baru saja bercinta satu jam yang lalu, tenagaku juga belum kembali. Seluruh tubuhku pun terasa lemas," ucap Viona dengan cepat sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.     

"Memangnya yang ingin mengajak bercinta itu siapa?" tanya balik Fernando sambil memasukkan potongan daging ke dalam mulutnya.     

"Pandangan matamu, aku bisa membaca arti dari pandangan matamu itu Fernando," sahut Viona dengan ketus.      

"Ha ha ha, ya sudah kalau mau marah nanti saja. Ayo makan, tadi kau bilang lapar kan," ucap Fernando lembut sambil menarik kursi di sebelahnya supaya Viona bisa duduk.      

Karena memang perut Viona tak dapat diajak kompromi Viona akhirnya berjalan menuju ke meja makan dan duduk di kursi yang ada di sebelah Fernando tanpa bicara, ia kemudian menikmati daging lembu yang sama seperti yang sedang Fernando makan. Saat sedang makan Fernando sempat beberapa kali menyeka saus barbeque yang tertinggal di bibir Viona menggunakan jarinya, ia merasa gemas melihat Viona makan tidak dengan hati-hati. Sementara itu Viona hanya tersenyum lebar tanpa rasa bersalah.     

Sepuluh menit kemudian Fernando dan Viona selesai makan pagi, senyum Viona mengembang saat cacing-cacing dalam perutnya tak lagi berdemo. Saat sedang meneguk air putih tiba-tiba terlintas ide jahil di pikiran Fernando, dengan perlahan Fernando bangun dari kursi dan berjalan menuju lemari seperti sedang mencari sesuatu.      

"Apa yang aku cari Fernando?" tanya Viona penasaran.     

"Something important for me," jawab Fernando singkat.     

"Benda apa?" tanya Viona penasaran.     

Alih-alih menjawab pertanyaan Viona yang terdengar nyaring Fernando justru menyembunyikan benda yang ia cari di balik badannya, melihat apa yang dilakukan oleh Fernando membuat Viona penasaran.      

"Apa yang aku sembunyikan?"tanya Viona penasaran.     

"Lihat saja sendiri," jawab Fernando pelan sambil tersenyum.     

Karena penasaran Viona pun berjalan mendekati sang suami yang berdiri di samping lemari, tanpa bicara Viona kemudian mengulurkan tangannya ke arah tubuh belakang Fernando untuk meraih benda yang sedang disembunyikan oleh Fernando. Jantungnya berdegup sangat cepat ketika melihat benda yang ada di tangannya saat ini.     

"Putar film itu lalu pakai ini, aktivitas kita masih panjang babe," ucap Fernando pelan sambil meraih pinggang Viona dan memeluknya erat.      

"K-kau kita menonton porn movie ini dan memakai lingerie model suster ini?" tanya Viona tergagap.     

"Yes," jawab Fernando cepat dengan mata berbinar-binar.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.