You Are Mine, Viona : The Revenge

Kekalahan Viona



Kekalahan Viona

0Fernando kembali mengambil kendali, ia memilih berganti posisi kali ini. Walau bagaimanapun dirinyalah sang kapten dalam kapal yang sedang mereka arungi pagi buta ini, meskipun matahari belum menunjukkan keperkasaan dengan sinarnya yang panas hari ini namun dalam kamar suite signature di hotel Sangri-La atas nama Fernando Grey Willan sudah jauh lebih panas sejak tiga lima belas menit yang lalu saat Viona mulai mengambil inisiatif terlebih dahulu setelah mengalami pergulatan batin selama hampir satu jam dikamar mandi.     

Kedua tangan Fernando nampak memegangi pinggang ramping Viona, ia mencoba membantu Viona untuk mulai bergerak awalnya namun Viona yang sangat tak terbisa bercinta dalam posisi Woman On Top seperti saat ini merasa sangat tidak nyaman sekali. Rasanya ujung kejantanan Fernando sudah mencapi mulut rahimnya, dalam tubuhnya terasa sangat penuh dan sesak dengan kejantanan Fernando yang berurat dan keras. Viona terlihat menarik nafas berkali-kali melalui mulutnya untuk menenangkan dirinya yang terlihat sangat kepayahan.     

"Do you feel good?" tanya Fernando pelan.     

"Wait give me more time...akhhhh,"     

Fernando tersenyum mendengar perkataan Viona, ia senang karena Viona mau mencoba sesuatu yang baru. Untuk mencoba membuat nyaman sang istri Fernando meraba-raba pinggang Viona supaya Viona merasa rileks, karena merasa tak ada perubahan apapun Viona akhirnya memutuskan mulai bergerak. Viona memulai menggerakkan panggulnya naik turun diatas perut Fernando walau masih dengan sangat pelan sekali, dalam posisi ini benar-benar membuatnya bisa merasakan seluruh kejantanan Fernando di dalam tubuhnya.     

"Akhh Fernando...sakittt," ucap Viona tergagap saat ia mencoba naik turun pada percobaan yang ketiga, setiap kali turun Viona merasa perutnya di dalam menyentuh ujung kejantanan Fernando dan itu memberikan sensasi kenikmatan yang tiada tara bagi Fernando namun menyakitkan sekaligus memabukakan bagi Viona. Viona merasakan rasa luar biasa yang tak terdeskripsikan.     

"Pelan-pelan, its ok...awalnya memang sakit," jawab Fernando lembut sambil meraba-raba pinggang Viona.     

"Pindah..aku tak sanggup dalam posisi ini akhhhhhh....,"     

Viona memekik keras saat Fernando mulai bergerak, tanpa ijin Fernando mengambil kendali kembali. Ia menahan panggul Viona agar tak bergerak dan mulai menggerakkan panggulnya sendiri dari bawah tubuh Viona, sehingga membuat Viona seperti sedang bergerak naik turun seperti tadi. Bedanya ia kini ditahan oelh Fernando ada diatas dan Fernando yang menggerakkan tubuhnya dari bawah naik turun.     

"Stoppp akhhh..."     

"Fernandoooo sakkiitttt,"     

Suara teriakan Viona tak didengar oleh Fernando yang sedang semangat memacu dirinya, ia merasakan kenikmatan luar biasa dalam posisi ini. Karena tak kuat Viona bahkan sampai mencengram kuat punggung Fernando sehingga membuat punggung Fernando saat ini penuh dengan bekas luka cakarannya.     

"Babeee...pleaseee...."     

"Aku akhhh..."     

Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya karena ia mengalami orgasme kembali, walaupun ia merasakan sakit namun justru ia lebih cepat mengalami orgasme. Padahal Fernando baru sebentar mamacunya dari bawah, Fernando terlihat menghentikan gerakannya sebenatar saat merasakan ada cairan hangat mengenai kejantanannya yang masih tenggelam dalam tubuh Viona. Namun orgasme yang dialami oleh Viona kali ini lebih dashyat dari orgasme-orgasme yang ia rasakan sebelumnya, kedua kakinya bahkan sampai bergetar hebat saat ia mencapi puncak kenikmatan itu. Fernando bahkan harus menarik Viona agar berbaring di tubuhnya karena ia takut Viona akan terjatuh dan itu akan beresiko juga untuk dirinya mengingat kejantannya masih ada di dalam tubuh Viona, Fernando takut jika Viona jatuh ke samping atau kebelakang kejantannya bisa patah. Dan ia tak mau mengalami hal mengerikan semacam itu makanya ia memilih segera menarik Viona ke arahnya agar bisa berbaring diatas tubuhnya yang sudah basah dengan keringat.     

"Akhhh akhhh ....tunggu jangan lagi, aku lelah sekali Fernando," ucap Viona lirih dengan nada terputus-putus, keningnya sudah dibanjiri keringat saat ini.     

"Aku tau babe," jawab Ferando pelan sambil memejamkan kedua matanya, ia sedang merasakan sensasi luar biasa juga saat ini. Dimana kejantannya seperti sedang dipijat oleh otot-otot dalam Vagina Viona yang bekontraksi karena mengalami orgasme, dan rasanya benar-benar sangat nikmat bagi Fernando. Ia belum pernah merasakan sensasi seperti ini sebelumnya dengan Viona, ia kini yakin kalau Viona tadi memang mengalami super orgasme yang luar biasa.     

Setelah berdiam tanpa melakukan apapun diatas tubuh Fernando yang sudah basah dengan keringat Viona mulai mengangkat wajahnya dari dada bidang sang suami, detak jantungnya kini sudah normal kembali tak secepat sebelumnya. Ia menatap tajam ke arah Fernando yang tersenyum kearahnya.     

"Good?" tanya Fernando pelan menggoda Viona.     

"I hate you!!" jawab Viona ketus dengan wajah memerah.     

"Ha ha ha...kita harus jujur babe, dalam sex tak bisa hanya satu belah pihak saja yang merasakan kenikmatan. Tapi kita berdua harus sama-sama merasakan kenikmatan dalam bercinta," ucap Fernando pelan sambil meremas bokong Viona dengan kasar untuk menstimulasi Viona kembali, ia sudah menarik keluar kejantannya dari dalam vagina Viona karena tak tega pada istrinya.     

Viona hanya diam tak merespon perkataan Fernando, ia sangat lelah untuk berdebat saat ini. Seluruh tubuhnya terasa seperti tak bertulang, baru kali ia mengalami orgasme yang benar-benar membuatnya gila. Fernando hanya diam saja saat melihat Viona berbaring disampingnya, walaupun ia belum mencapai ejakulasinya. Ia tak mau memaksakan kehendaknya pada Viona karena tak mau melukai Viona kembali, kejadian di apartmen tiga hari yang lalu membuatnya trauma dan tak mau itu terulang lagi karena ia sendirilah yang akan terkena imbasnya jika Viona mengalami cedera.     

Perlahan Fernando memiringkan tubuhnya menghadap Viona yang sedang memejamkan kedua matanya sambil terlentang, nafasnya sudah normal tak seperti sebelumnya. Dengan penuh cinta Fernando mendaratkan kecupannya di kening Viona lalu menyelimuti tubuh telanjang istrinya itu dengan selimut, ia tersenyum ketika melihat beberapa kissmark di sekitar leher dan dada istrinya. Fernando kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya, walau kejantanannya masih berdiri tegak tapi ia tak mau memaksakan Viona untuk melayaninya. Ia tau kalau Viona benar-benar kelelahan saat ini, lagipula tadi ia juga sudah merasakan kenikmatan luar biasa dari Viona saat ia mengalami orgasme luar biasa tadi.     

Senyum Fernando tersungging saat melihat kotak tempat lingerie yang ada di bawah meja, ia masih tak menyangka sampai saat ini kalau Viona mau memakai lingerie itu tanpa ia minta. Bahkan tadi Viona sampai berani mengambil insiatif terlebih dahulu, dan hal ini membuat Fernando senang. Istrinya itu sudah mulai pintar membuatnya senang. Saat sampai di dalam kamar mandi Fernando langsung menyalakan shower yang membiarkan tubuhnya terkena guyuran air dingin yang mengalir dari shower, ia memilih mendinginkan hasrat dalam dirinya dengan cara seperti ini.     

"Aku sangat beruntung menjadi pria pertama yang mendapatkan tubuhmu Viona, kau benar-benar memberikan kenikmatan tiada tara untukku yang tak pernah aku dapatkan dari wanita lain. Aku sangat mencintaimu Viona...sangat mencintaimu," ucap Fernando lirih sambil memejamkan kedua matanya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.