You Are Mine, Viona : The Revenge

Start burning



Start burning

0Viona menelan wine yang diberikan Fernando dengan cepat, ia hampir terbatuk kalau mulutnya tak di tutup oleh tangan Fernando lain yang tak sedang sibuk melakukan hal yang ia sukai. Karena tak tega melihat wajah Viona yang memerah karena hampir tersedak Fernando akhirnya membantu Viona untuk duduk dan menepuk-nepuk punggungnya dengan perlahan.     

"Dasar amatir," ejek Fernando sambil tersenyum tanpa rasa bersalah.     

"Amatir bagaimana kau yang memberikan aku minuman seperti itu dalam posisi tidur dan…"     

"Dan.." sahut Fernando dengan cepat, kedua matanya berkilat menunjukkan kesenangan seperti seekor serigala yang hampir mendapatkan mangsanya.     

Viona terdiam karena wine yang masih ke tubuhnya kembali bereaksi, melihat Viona kepayahan membuat Fernando tersenyum. Ia lalu menidurkan tubuh Viona di atas ranjang dengan perlahan sambil meraba-raba paha Viona yang sudah tersingkap karena rok yang ia pakai terangkat, Viona tak bisa menahan Fernando karena sudah terlalu lemas untuk melakukan itu. Akhirnya Viona pun terlelap kembali karena pengaruh minuman keras, Fernando pun langsung menarik tangannya keluar dari balik rok Viona. Ia tak mau menyentuh istrinya jika istrinya dalam posisi tidak sadar, karena menyentuh seorang wanita yang sedang tidak sadar sama saja sedang bermain dengan boneka sex dan Fernando tidak menyukai itu. Ia lebih menyukai seorang wanita yang merespon setiap sentuhannya baik itu dengan tubuhnya ataupun suara desahannya yang menikmati permainannya.     

Fernando akhirnya melepaskan Viona dan memilih untuk membongkar koper yang ia bawa dari rumah, Fernando mencari barang penting yang ia siapkan secara khusus untuk Viona kenakan. Setelah membongkar cover ketiga Fernando baru menemukan sebuah kotak berwarna merah darah di antara tumpukan kemeja miliknya yang sudah ia rapikan sebelum berangkat ke Paris, senyumnya tersungging ketika membuka kotak berwarna merah darah itu. Ia lalu memejamkan kedua matanya membayangkan Viona memakai barang yang ada dalam kotak merah darahnya.     

"Seandainya kemarin aku tidak terlalu bersemangat mungkin malam ini kau sudah bisa menyenangkan aku dengan menggunakan ini babe," ucap Fernando lirih sambil membuka kedua matanya dan menatap Viona yang sedang tertidur di atas ranjang.      

Fernando kembali mengingat perkataan dokter Raline yang melarangnya untuk bercinta dengan Viona selama 5 hari kedepan, ia kemudian melihat jam tangan Richard Mille yang terpasang di tangan kirinya untuk melihat kalender. mulut Fernando terlihat bergerak saat ia menghitung hari berpatokan dari kalender yang ada di jam tangan Richard Mille miliknya itu.     

"Ok sabar Fernando, empat hari lagi. Empat hari lagi akan terasa sangat cepat dan setelah itu kau bisa memuaskan dirimu lagi bersama Viona sabar Fernando saaabbbaarrr…." ucap Fernando lirih dengan nafas naik turun.      

Membayangkan menikmati tubuh Viona saja sudah membuatnya on fire, karena seluruh tubuhnya terasa panas Fernando akhirnya memutuskan untuk mendinginkan tubuhnya di bawah air shower yang dingin di kamar mandi. Walaupun cara yang dipilih Fernando ini sangat menyakitkan baginya, namun ia lebih suka melakukan itu ketimbang harus melakukan onani. Disaat sedang horny hal ini sudah ia lakukan selama 10 bulan terakhir saat berjauhan dengan Viona, ketika tiba-tiba gairahnya muncul dan minta untuk disalurkan Fernando memilih mendinginkan tubuhnya dengan menggunakan air dingin selama 1 jam di kamar mandi. Ia tidak rela membuang spermanya begitu saja hanya demi melampiaskan nafsunya, saat menikah dengan Viona dua tahun yang lalu ia sudah bersumpah pada dirinya sendiri bahwa hanya Viona lah satu-satunya wanita yang bisa merasakan sperma miliknya. Walaupun sebelum bertemu Viona ia terbiasa melakukan sex bebas dengan wanita-wanita cantik luar biasa, para model yang sedang merintis karir yang minta ia dukung. Namun setelah menikahi Viona dan mendapati bahwa Viona masih perawan, Fernando kemudian berjanji pada dirinya sendiri untuk tak membuang sperma terbaiknya yang akan menjadi keturunan wilan selanjutnya dengan secara sembarangan walaupun itu dengan onani sekalipun.      

Sebenarnya cara yang diambil Fernando ini sangatlah menyakitkan, bagi seorang pria yang sudah menikah dan atau sudah sering melakukan hubungan seks sangat sakit rasanya jika menahan sperma didalam tubuh lebih dari satu bulan. Namun nyatanya Fernando bisa melewatinya selama 10 bulan, jadi sekarang saat ia kembali lagi bersama Viona wanita yang ia cintai Fernando benar-benar seperti sedang memuaskan dirinya atas waktunya 10 bulan menahan rasa sakitnya. Fernando seperti tidak pernah puas ketika bercinta dengan Viona, dan kini ia menyesali tindakannya yang arogan kemarin malam ketika ia tak melepaskan Viona dari kungkungannya. Seandainya malam itu ia hanya melakukan kan tiga kali mungkin Viona tidak akan kesakitan seperti ini dan acara bulan madu mereka pun harus sedikit terhambat karena hal itu, namun Fernando bersyukur karena Viona tidak terluka akibat kegilaannya malam itu. Ia kini hanya perlu sedikit bersabar untuk menunggu sembuhnya Viona baru setelah itu ia bisa menikmati tubuh sang istri kembali.      

Satu jam kemudian Fernando terlihat keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang ia pakai untuk menutupi tubuh bawahnya, juniornya sudah bisa ia padamkan gairahnya dengan paksa. Fernando lalu mencari pakaian olahraga di dalam koper, ia memutuskan untuk pergi ke gym yang ada di hotel. Olahraga adalah cara terbaiknya untuk menghilangkan pikiran untuk bercinta, setelah memakai pakaian olahraga Fernando kemudian menulis sebuah catatan yang ditinggalkan untuk Viona supaya saat Viona bangun nanti tidak kesulitan mencari dirinya. Fernando mematikan ponselnya dan ponsel Viona, oleh karena itu ia tak bisa berkomunikasi menggunakan alat komunikasi yang canggih itu. Fernando sudah berkomitmen selama ia ada di Perancis aku tak mau diganggu oleh siapa pun, begitu pula dengan Viona. Mereka benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama berdua selama liburan di Perancis dengan tenang tanpa terganggu oleh ponsel yang terus berdering.      

"Aku pergi dulu babe, i love you," bisik Fernando pelan sambil mencium kening Viona dengan lembut.     

Tak lama kemudian Fernando terlihat keluar dari kamar suite signaturenya menuju ke ruangan gym yang ada di lantai satu meninggalkan Viona di dalam kamar sendirian, 15 menit setelah Fernando pergi Viona nampak membuka kedua matanya dengan perlahan. Rasa sakit di kepalanya memang sudah menghilang dan kini hanya menyisakan sedikit rasa mual saja namun itu sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya, ia kini benar-benar menyadari bahwa dirinya tak bisa menyentuh minuman keras sama sekali walaupun hanya seteguk saja. Viona benar-benar alergi dengan minuman keras merk apapun dan semahal apapun harganya.      

"Apa ini," ucap Viona lirih sambil meraih sebuah kertas yang tertempel di atas nakas.      

"Love, aku ada di Gym. Jangan rindukan aku, aku hanya sebentar. Setelah kau bangun mandi lah untuk menyegarkan tubuhmu, kamar mandi hotel ini menyediakan berbagai macam bath salt yang bisa kau pakai untuk berendam di bathtub. Setelah mandi kau makan saja terlebih dahulu, jangan tunggu aku. Maafkan aku sudah membuatmu dalam kesulitan lagi, i love you nyonya Willan."      

Senyum Viona tersungging ketika membaca tulisan tangan yang ditinggalkan Fernando untuk dirinya, kini ia sadar alasan utama para wanita-wanita yang mengejar-ngejar Fernando dulu hampir tak bisa melupakan pria tampan itu.      

"Dasar bermulut manis," ucap Viona lirih sambil tersenyum, ia kemudian bangun dari ranjang dan berjalan menuju ke meja yang berisi makanan.      

Karena perutnya lapar Viona memilih makan terlebih dahulu ketimbang mandi, saat sedang duduk di kursi sambil memandang indahnya menara Eiffel di malam hari dari jendela kamar tiba-tiba kaki Viona terantuk sesuatu dibawah meja. Karena penasaran ia lalu mengambil benda yang ternyata sebuah kotak berwarna merah darah itu, dengan perlahan Viona membuka kotak itu dan langsung menjatuhkan pie yang sedang ia gigit saat melihat isi kotak yang baru ia temukan.     

"How can Fernando have this sexy lingerie," ucap Viona tergagap sambil menatap lingerie warna hitam yang memiliki bahan transparan itu.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.