You Are Mine, Viona : The Revenge

I\'m just...



I\'m just...

0Fernando yang baru saja menginjakkan kakinya di halaman mansion besarnya nampak terkejut ketika mendapatkan pesan dari Tobias, dalam pesan itu Tobias menunjukkan foto dan video tentang situasi terkini di rumah Markus Lim. Dimana terlihat jelas dalam video itu Amelia Smith terkapar tanpa nyawa di lantai dengan kepala berlubang dan tanpa memakai pakaian selembar benangpun, Tobias juga menunjukkan kondisi mayat Markus Lim yang mengenaskan. Tertusuk sextoys di matanya yang mengakibatkan ia harus meregang nyawa.      

"Masuklah Justin, aku perlu bicara dengan Tobias. Cari informasi di rumah sakit dari Harry,"ucap Fernando pelan, seraya melepas dua kancing kemejanya yang membuat dada bidangnya terlihat jelas.     

"Siap Tuan." Justin menjawab dengan cepat titah dari Fernando.      

Setelah merapikan barang-barangnya dari mobil Justin segera masuk ke dalam rumah meninggalkan Fernando yang kini berjalan menuju kursi yang ada di taman, setelah yakin tak ada siapapun Fernando lalu menghubungi Tobias kembali melalui ponselnya.      

"Tobias its me,"ucap Fernando pelan saat sudah berhasil tersambung dengan Tobias yang masih berada di rumah Markus Lim.      

"Iya Tuan,"jawab Tobias singkat.     

"Ceritakan dengan detail apa yang kau temukan,"pinta Fernando dingin.     

Mendengar permintaan dari Fernando, Tobias kemudian mulai menceritakan apa yang ia temukan saat tiba di rumah Markus Lim. Tobias bahkan juga menceritakan tentang kejadian di danau Ontario pada Fernando, ia melaporkan semuanya dengan detail pada Fernando tanpa ada yang ia tutup-tutupi.      

Fernando hampir tak menyela saat Tobias mulai bicara, ia bahkan terlihat tak merubah ekspresi wajahnya sama sekali. Fernando justru memejamkan kedua matanya perlahan saat Tobias menceritakan tentang apa yang menimpa Amelia Smith, pasalnya saat ini Tobias sedang melihat rekaman cctv yang Markus Lim rekam secara diam-diam. Dalam video itu terlihat jelas bagaimana Markus Lim menyiksa Amelia Smith sampai Amelia Smith berteriak dengan keras dan bahkan sampai pingsan beberapa kali, mendengar perkataan Tobias membuat Fernando diam. Ia benar-benar tak menyangka ada orang yang jauh lebih gila dari adiknya Franklin.      

"Stop Tobias, kau tak perlu menceritakan semuanya. Aku sudah tak tahan mendengarnya,"ucap Fernando pelan memotong perkataan Tobias yang masih berbicara.      

"Baik Tuan,"jawab Tobias dengan cepat.     

"Ambil rekaman CCTV itu dan hancurkan Tobias, aku tak mau para polisi melihatnya. Walau bagaimanapun kita harus menghargainya Amelia Smith, setidaknya itu yang bisa kita lakukan sebagai sesama manusia."      

"What?!! Anda serius Tuan?!"pekik Tobias tak percaya, ia tak menyangka Fernando akan berkata seperti itu.      

"Sangat serius, pastikan tak ada satu video pun yang tersisa. Periksa kembali semua kamera cctv di ruang itu, aku percaya padamu Tobias,"jawab Fernando lirih.      

"Kenapa anda ingin aku menghancurkan video itu Tuan?"tanya Tobias penasaran, ia tak bisa menyimpan rasa ingin taunya lebih lama.     

Fernando menghela nafas panjang, dengan senyum mengembang Fernando berkata, "Aku menghargai wanita Tobias, aku yakin kalau istriku tau dia pasti akan memintamu melakukan hal yang sama. Karena itulah aku memerintahkanmu terlebih dahulu untuk memusnahkannya sebelum banyak orang yang melihat adegan tidak senonoh itu lagi."     

"Anda masih sebaik ini pada wanita gila yang sudah membunuh anak anda Tuan? dia bahkan juga membunuh anak dari sahabat dan adik anda juga Tuan, tapi kenapa anda masih memikirkan kehormatannya di saat dia sudah meninggal seperti ini?"tanya Tobias kembali tak percaya.      

"Kalau kau hidup bersama malaikat dalam wujud manusia lebih dari dua tahun, maka sifat iblismu akan sirna Tobias,"jawab Fernando pelan dengan senyum mengembang.     

Deg     

"Nyonya…"     

"Ya, Viona. Karena Viona aku sedikit berubah Tobias, apa kau tak menyadari perubahanku?"tanya balik Fernando pada tangan kanannya itu.     

Tobias tertawa lebar tanpa suara seraya berkata,"Sadar sedikit, hanya saja aku tak akan mengira anda akan berubah sejauh ini."     

Fernando terkekeh mendengar perkataan Tobias, tak lama kemudian ia pun menutup panggilan teleponnya karena Tobias mengatakan sudah ada beberapa orang polisi datang. Ia harus memberikan keterangan pada para polisi itu saat ini.      

Setelah sambungan teleponnya dengan Tobias terputus Fernando masih tak beranjak dari kursi, ia masih mengingat perkataan Tobias yang bercerita tentang pelecehan seksual yang dilakukan Markus pada Ammy hampir tiga jam. Ia benar-benar tak habis pikir kenapa ada manusia sekejam Markus Lim yang tega menyakiti wanita demi kepuasan hasrat seksualnya, Fernando tau kalau adiknya juga memiliki kelainan seks seperti itu maka dari itu ia sering berpesan kepada Frank untuk tidak terlalu liar dalam bercinta. Ia takut kalau adiknya akan menjadi liar dan tak terkendali, oleh karena itu ia selalu mencoba memberikan nasehat pada Franklin meskipun mereka tak akur.     

Tanpa Fernando ketahui dari lantai dua Viona melihatnya duduk melamun seorang diri di taman, karena sudah merasa sehat dan jauh lebih baik Viona pun memutuskan untuk turun menemui suaminya di taman. Saat Viona menuruni tangga beberapa pelayan yang sedang menyiapkan makan malam terlihat langsung sigap membantunya turun, mereka tidak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan pada sang nyonya. Apalagi saat ini nyonya mereka sedang mengandung bayi kembar, yang tentunya membutuhkan perhatian lebih ekstra. Apalagi mengingat nyonya mereka karena mengalami keguguran sebelumnya, karena itu para pelayan yang ada di rumah ikut menjaga Viona dengan baik tanpa diperintah oleh Fernando.      

"Terima kasih,"ucap Viona lembut saat berhasil sampai di lantai satu.     

"Sama-sama Nyonya, ini tugas kami. Oh ya anda mau kemana? Apa perlu kami antar?"tanya salah satu pelayannya lembut.     

"Aku mau ketaman menyusul suamiku, tak usah kalian antar. Aku bisa sendiri." Viona menjawab ramah pertanyaan pelayannya itu.      

"Anda serius Nyonya?"tanya Teddy tiba-tiba ikut bicara.      

"Iya Teddy, aku hanya ke taman saja. Lagipula aku sudah tak apa-apa tenang saja,"jawab Viona pelan sambil menunjuk ke arah Fernando yang terlihat dari tempatnya berada saat ini.      

Teddy mengikuti arah tangan Viona dan tersenyum ketika melihat keberadaan sang tuan yang tengah duduk di kursi, ia pun kemudian memberikan jalan pada Viona untuk pergi ke taman.     

Viona kemudian berjalan menuju ke taman melewati para pelayannya, ia berjalan sambil meraba-raba perutnya sambil tersenyum menatap Fernando penuh cinta. Dada bidang Fernando yang terbuka membuat Viona sedikit gagal fokus, meski baru dua hari yang lalu ia bercinta namun tetap saja ia tak bisa menahan gairahnya ketika melihat Fernando seperti itu. Seperti yang dikatakan banyak orang bahwa ketika menikah dengan pria yang dicintai semua terasa indah, seperti Viona saat ini. Meskipun Fernando belum mandi dan terlihat sedikit kacau namun bagi Viona suaminya itu justru terlihat semakin tampan, apalagi dengan sedikit peluh yang mengalir dari keningnya. Fernando justru terlihat semakin tampan seperti itu.     

Setelah menghela nafas panjang Viona kemudian melangkahkan kakinya lebih dekat ke arah sang suami, meskipun Fernando belum mandi akan tetapi entah mengapa aroma tubuhnya justru membuat Viona menggila. Setelah menelan ludahnya, Viona kemudian berkata." Apa yang kau lakukan disini Daddy?"     

Deg     

Fernando yang sedang melamun langsung menoleh ke arah istrinya yang tiba-tiba kini ada disebelahnya, Fernando yang kaget awalnya kini menjadi khawatir saat melihat wajah Viona yang memerah.      

"Kau kenapa babe? Kau sakit? Kenapa tubuhmu panas? Wajahmu juga merah sekali? Apa yang kau rasakan? Apa perlu aku panggil profesor Erick lagi?"tanya Fernando bertubi-tubi dengan panik saat menyentuh leher Viona.      

Dengan menghilangkan urat malunya Viona berbisik,"i'm horny."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.