You Are Mine, Viona : The Revenge

Vaksin



Vaksin

0Pagi hari di kediaman Fernando terasa lebih ramai, pasalnya saat ini profesor William dan profesor Dexter sedang sibuk memberikan pengarahan pada istrinya masing-masing yang sedang mencoba memandikan Abby dan Aaric yang merupakan pertama mereka memandikan seorang bayi. Kedua pasang suami istri itu memandikan Abby dan Aaric tanpa sepengetahuan Fernando yang belum bangun, para pelayan yang biasanya bertugas memandikan dua bayi itu pun hanya bisa pasrah saat tugas mereka diambil alih oleh para tamu sang majikan yang baru datang tadi malam itu.     

"Pintarnya, kau benar-benar luar biasa sayangku,"ucap Aurelie lembut pada Abby yang kini sudah terbalut dengan handuk pasca selesai dimandikan.     

"Iya kau benar, Aaric pun juga sangat mengagumkan,"imbuh Anastasia tak mau kalah. "Baru kali ini aku melihat bayi sekecil ini tak menangis sama sekali saat dimandikan."     

"Ayo Nyonya, segera pakaikan Tuan muda kecil pakaian. Kami takut kalau Tuan Fernando akan bangun dan akan memarahi kami jika melihat para Tuan muda tidak dimandikan oleh kami,"ucap Tasya penuh ketakutan.     

"Iya, kami akan segera memakaikan mereka pakaian. Kau tak usah khawatir, lebih baik kalian berjaga di depan pintu saja dengan baik. Mengawasi Fernando apakah ia sudah bangun atau belum,"jawab profesor William dengan cepat.     

Tasya dan seorang pelayan lainnya pun melakukan perintah Fernando, mereka berdiri didepan pintu dengan penuh rasa takut sambil terus mengawasi para tuan muda kecilnya diurus orang lain. Tepat setelah Abby dan Aaric sudah selesai memakai pakaian pintu kamar Fernando terbuka dan keluarlah sang empunya kamar dengan rambut yang masih acak-acakkan berjalan menuju kamar si kembar. Kedua pelayan itu pun langsung berlari menuju ranjang sang tuan muda kecil dan berakting seolah baru saja mengurus para tuan muda yang sudah bersih dan sangat wangi itu.     

"Ishh… kau mau apa dengan kondisi seperti itu?" hardik professor Dexter dengan cepat pada Fernando yang baru saja masuk.     

"Melihat anak-anakku tentu saja." Fernando menjawab dengan enteng pertanyaan profesor Dexter.     

Mendengar perkataan Fernando profesor William lalu berjalan mendekatinya dan kemudian mendorong Fernando agar keluar dari kamar si kembar. "Lebih baik kau mandi terlebih dahulu, Abby dan Aaric sudah mandi. Aku tak mau mereka mencium aroma tak sedap darimu."     

"Apa kau bilang!!!"     

Profesor William tak memperdulikan perkataan Fernando, ia masih terus saja mendorong Fernando sampai ke depan kamar tidurnya tanpa rasa takut.     

"Ini demi kebaikan kedua anakmu, jadi lebih baik mulai nanti kau harus mandi terlebih dahulu sebelum menemui si kembar. Jangan tularkan kebiasan jelekmu pada Abby dan Aaric atau mereka akan menjadi pemuda yang sama kacaunya denganmu saat sudah dewasa nanti,"ucap profesor William ketus. "Aku akan memastikan kedua anak itu tumbuh dengan baik, tanpa mewarisi sedikitpun kebiasaan jelekmu itu."     

Setelah berkata seperti itu profesor William pun pergi meninggalkan Fernando masuk kedalam kamar si kembar tanpa rasa bersalah dan menutup pintu kamar kedua bayi tampan itu dengan cepat, sedangkan Fernando masih berdiri ditempatnya tanpa suara. Ia benar-benar kehabisan kata-kata mendengar perkataan sabahatnya, perkataan profesor William benar-benar terngiang-ngiang di ingatan Fernando. Setelah berdiri cukup lama Fernando pun masuk kedalam kamarnya kembali untuk mandi.     

Viona yang baru selesai mandi nampak sangat terkejut saat melihat suaminya sudah masuk kembali kedalam kamar. "Sudah?"tanyanya pelan.     

"Mulai sekarang aku akan mandi terlebih dahulu sebelum menemui Abby dan Aaric, aku tak mau mereka tumbuh menjadi pemuda yang ceroboh,"jawab Fernando dengan cepat saat berjalan menuju kamar mandi, mengabaikan sang istri.     

Mendengar perkataan sang suami membuat Viona diam, ia bahkan hampir menjatuhkan handuk yang sedang ia pegang karena terkejut. "Apa hubungannya mandi dan ceroboh,"ucap Viona bingung sambil terus mengeringkan rambutnya yang masih basah menggunakan handuk, karena tak mau membuat kedua anaknya menunggu lebih lama akhirnya Viona memutuskan untuk mempercepat aktivitasnya. Sebentar lagi profesor Erick akan datang untuk melakukan pemberian imunisasi pada kedua anaknya, karena itulah ia bergegas agar tak membuat profesor Erick menunggu lama.     

Seperti yang dijanjikan hari sebelumnya, profesor Erick dan asistennya datang ke rumah Fernando. Kalau biasanya ia akan melakukan pemberian vaksin dirumah sakit untuk para bayi namun kali ini secara khusus profesor hebat itu datang kerumah pasien, ke rumah seorang Fernando Grey Willan.     

Viona yang baru saja memberikan asi pada kedua bayinya pun mengajak Aurelie dan Anastasia untuk turun ke lantai satu karena profesor Erick sudah datang, Viona tak mau membuat profesor itu menunggu terlalu lama. Apalagi ini semua demi kebaikan kedua anaknya, Aurelie dan Anastasia yang tak tahu kalau pagi ini adalah jadwal si kembar menerima vaksin nampak sangat senang ketika menggendong si kembar turun ke lantai satu. Begitupun dengan suami mereka dan Fernando sendiri, yang tahu dengan jadwal pemberian vaksin kali ini hanya Viona. Maka dari itu Fernando sangat terkejut saat melihat profesor Erick dan asistennya tiba-tiba muncul kembali di rumahnya, apalagi saat ini profesor itu terlihat membawa barang-barang yang cukup banyak dan membuat Fernando bingung.     

"Apa kita bisa memulainya dok?"tanya profesor Erick dengan cepat pada Viona yang baru saja keluar dari lift.     

Dengan senyum yang mengembang Viona menganggukkan kepalanya, ia juga terlihat berjalan penuh semangat menuju tempat profesor Erick. Ia ingin melihat sendiri vaksin-vaksin yang dibawa oleh profesor Erick, meskipun bukan seorang dokter khusus anak namun ia sedikit tahu tentang jenis vaksin seperti itu.     

"Apa istriku masih memerlukan pemeriksaan lagi Prof?" Fernando yang baru turun ke lantai satu langsung memberikan pertanyaan penuh penasaran.     

"Tidak Tuan, hari ini adalah jadwal si kembar untuk mendapatkan vaksin,"jawab profesor Erick dengan cepat.     

Glek, Fernando langsung menelan ludahnya dengan cepat.     

"Vaksin?! Vaksin apa? Kenapa kau tak tahu menahu tentang hal ini."     

Mendengar perkataan sang suami membuat Viona menutup mulutnya dengan cepat, ia sadar sudah membuat sebuah kesalahan. Dengan cepat ia pun berjalan mendekati Fernando yang sedang berdiri mematung ditempatnya, pasca mendengar perkataan Viona soal vaksin yang akan diberikan pada Abby dan Aaric.     

"Jadi begini, setiap bayi yang baru lahir pasti akan mendapatkan vaksin wajib untuk mereka. Vaksin ini mencegah banyak penyakit berbahaya yang biasa menyerang bayi-bayi tanpa antibodi ini, maka dari itu pemberian vaksin sangat diwajibkan. Dan untuk kasus Abby dan Aaric agak istimewa, hal ini tentu saja sangat berkaitan dengan keadaan istimewa mereka yang terlahir secara premature. Meskipun mereka berdua sudah mendapatkan vaksin saat masih berada diruang NICU namun saat ini mereka perlu mendapatkan vaksin tambahan untuk kekebalan tubuhnya, kau tak mau kan kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan menimpa anak-anak kita?"jawab Viona pelan sambil memberikan pertanyaan balik pada Fernando.     

"Tentu saja tidak, anak-anak kita tak boleh mengalami hal buruk apapun. Mereka harus sehat selamanya dan harus tumbuh dengan sempurna."Fernando menjawab dengan cepat perkataan Viona, kedua matanya bahkan menatap tajam ke arah profesor Erick saat bicara. Seolah ia sedang menegaskan sebuah perintah khusus untuk profesor Erick agar memberikan sebuah treatment khusus untuk kedua anaknya.     

Mendengar perkatan Fenando profesor Erick hanya tersenyum, ia sudah menduga kalau Fernando pasti akan bicara seperti pada dirinya. Karena itulah ia hanya bisa diam dan tak merespon perkataan Fernando, begitupun dengan Viona yang hanya tersenyum tipis. Ia merasa tak nyaman pada profesor Erick saat ini.     

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.