You Are Mine, Viona : The Revenge

Mangsa baru



Mangsa baru

0Nessi yang sudah memiliki identitas baru terlihat sangat menikmati kehidupan barunya, dimanapun ia berada berhasil menjadi pusat perhatian para laki-laki hidung belang yang tergoda akan kemolekan tubuhnya. Dan Nessi tak keberatan sama sekali, sama seperti saat ini ketika ia baru pulang dari sekolah khusus kepribadiannya. Nessi benar-benar bertekad ingin merubah imagenya menjadi wanita anggun, karena itu ia belajar tata krama bersama para gadis lainnya.      

"Permisi, apa anda yang bernama nona Maria?"tanya seorang staf tempat Nessi belajar tata krama dengan sopan saat Nessi baru datang ketempat itu.     

"Iya saya Maria, ada yang bisa dibantu?"tanya balik Nessi sopan.     

"Saya meminta menyampaikan pesan ini pada anda Nona, silahkan diterima,"jawab staf itu sopan dengan memberikan sebuah amplop putih pada Nessi.      

"Oh surat, sangat menarik sekali. Di jaman seperti ini masih ada yang menggunakan surat untuk berkomunikasi, baiklah saya terima surat ini. Terima kasih Nona, kalau begitu saya masuk ya,"ucap Nessi lembut.      

"Silahkan Nona."      

Nessi menganggukan kepalanya perlahan, ia kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang pelatihan. Saat masuk ke dalam kelas sudah ada beberapa wanita lainnya yang duduk di kursinya masing-masing, Nessi pun melangkahkan kakinya menuju kursinya yang ada di bagian pojok. Setelah duduk dengan anggun Nessi lalu menyiapkan buku catatannya untuk menerima pelajaran dari seorang guru yang mengajarkan tentang bagaimana cara untuk bersikap menjadi wanita anggun nan menawan, karena masih banyak waktu akhirnya Nessi mengeluarkan amplop putih yang baru ia terima. Perlahan ia membuka amplop itu dan mengeluarkan isinya yang ternyata adalah sebuah surat tulisan tangan yang cukup rapi.      

"Senyum cantikmu membuatku tak bisa berhenti memikirkanmu sejak pertama aku melihatmu di pesawat beberapa minggu yang lalu, aku yang tak tahu namamu terus berdoa pada Tuhan agar dipertemukan kembali denganmu. Sampai akhirnya aku melihatmu lagi tanpa sengaja di depan sebuah restoran, sejak saat itulah aku berniat untuk mengenalmu lebih jauh dan akhirnya aku berhasil mendapatkan namamu ketika meminta beberapa orang untuk mencari tahu dimana alamat tinggalmu dan aktivitasmu. Dan dengan surat ini aku Shane Williams ingin mengenalmu lebih jauh nona Maria Laurence, maaf kalau cara yang aku gunakan terkesan kuno untuk mengajakmu berkenalan. Yang pasti aku benar-benar ingin mengenalmu lebih jauh nona Maria, setelah hari ini anda selesai melakukan kegiatan anda di sekolah kepribadian itu saya akan langsung menjemput anda. Kalau misalkan anda tidak berkenan saya tidak akan memaksa, anda bisa mengabaikan saya yang menunggu anda di mobil. Akan tetapi jika anda menerima niat baik saya, maka dengan senang hati saya akan menyambut kedatangan anda nanti di mobil sederhana saya yang berwarna hitam yang terparkir di bawah pohon tepat di depan sekolah tempat anda belajar saat ini. Dari saya pengagum rahasia anda Shane Williams."     

Nessi membaca dalam hati tulisan tangan yang terukir indah di kertas putih yang baru ia keluarkan dari amplop, senyumnya tersungging lebar saat membaca surat itu.      

"Penggemar rahasia? Shane Williams...cih, memangnya kau siapa berharap bisa dekat denganku yang sempurna ini,"ucap Nessi lirih saat melipat kembali surat yang baru ia baca dengan penuh kesombongan.      

Tak lama kemudian guru yang mengajar kelas kepribadian pun masuk kedalam kelas, Nessi yang kepercayaan dirinya bertambah banyak setelah mendapatkan surat pengakuan cinta dari penggemar rahasianya semakin semangat mendengarkan penjelasan dari guru yang mengajar didepan. Ia benar-benar sangat fokus meskipun sudah sangat penasaran ingin mencari tahu siapa itu Shane Williams, yang sudah tegang-terangan menyatakan cinta padanya. Karena rasa penasarannya yang sangat tinggi akhirnya Nessi meraih ponselnya dan mencari nama Shane Williams di internet, begitu nama itu diketik munculnya berbagai artikel yang membawa nama Shane Williams.      

"Pengusaha anggur, keturunan terakhir keluarga Williams yang merupakan keluarga yang mempunyai perkebunan dan perusahaan anggur ternama di Spanyol. Shane Williams menjadi incaran para wanita kembali pasca anak dan istrinya meninggal karena tenggelam di sebuah danau karena kesalahan para petugas pengawas danau yang tak menjalankan tugasnya dengan baik, duda kaya berusia 32 tahun ini sampai saat ini belum terlihat menjalin hubungan dengan wanita manapun lagi."      

Kalimat demi kalimat yang muncul di artikel paling atas membuat kedua mata Nessi terbuka lebar, ia tak percaya ternyata penggemar rahasianya yang baru saja menyatakan cinta padanya itu adalah seorang pria kaya. Senyum Nessi pun mengembang lebar saat mengetahui ternyata Shane Williams seorang duda tanpa anak. Tanpa banyak bicara ia pun tiba-tiba merapikan barang-barangnya di atas meja dan pada saat memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, secara tak sengaja tangan Nessi tergores ujung pulpennya yang tajam sehingga membuat luka yang cukup panjang dan dalam di lengannya.      

"Ooouchhh."     

Suara teriakan Nessi terdengar sangat keras sehingga membuat sang guru yang bernama Nyonya Barbara menoleh ke arah Nessi.     

"Maria, apakah yang saja ajarkan tak kau ingat? Tak boleh seorang wanita terhormat berteriak seperti itu, apa aku lupa akan pelajaran paling dasar itu Maria?" hardik nyonya Barbara dengan cukup keras pada Nessi.     

"Tangan saya terluka Nyonya, saya tak sengaja tergores ujung pulpen saya Nyonya,"jawab Nessi memelas sambil menunjukkan tangannya yang mengeluarkan cukup banyak darah.      

"Oh my God!!!! Bagaimana kau bisa terluka Maria!!!"pekik nyonya Barbara kaget, ia pun langsung berlari ke arah meja Nessi dan sangat terkejut ketika melihat darah di lengan kiri Nessi yang sangat banyak.      

"Ok, kau ikut aku ke klinik. Lukamu ini harus diobati Maria, pantang seorang wanita terhormat memiliki bekas luka. Ayo cepat keluar, aku akan membawamu ke klinik yang ada di dekat sekolah,"imbuh nyonya Barbara panik.      

Nessi menganggukan kepalanya perlahan sambil terus memasang wajah yang memelas, berakting seolah-olah sedang sangat kesakitan. Karena barang-barangnya sudah masuk ke dalam tas mudah saja baginya untuk keluar dari kelas, Nessi berjalan bersama nyonya Barbara yang terlihat sangat panik. Sebagai guru yang mengajarkan tata cara bagaimana bersikap menjadi wanita terhormat, ia merasa kasihan pada Nessi yang memiliki luka seperti itu.     

Shane Williams yang sedang duduk di mobilnya dan terus menatap sekolah kepribadian tempat Nessi belajar sangat terkejut ketika melihat wanita yang ia kagumi keluar dari dalam sekolah dengan kondisi tangan berdarah-darah bersama seorang wanita setengah baya yang terlihat panik, tanpa menunggu lama ia pun langsung keluar dari mobilnya dan berlari ke arah Nessi.     

"Apa yang terjadi Nyonya? Kenapa nona ini terluka?"tanya Shane khawatir.      

"Tadi Maria terkena...heii Maria!!!"     

Nyonya Barbara menjerit keras saat tiba-tiba Nessi pingsan, beruntung ada Shane yang langsung bertindak cepat. Sehingga tubuh sintal Nessi tak jatuh menyentuh paving blok yang keras.     

"Tuan anda…"     

"It's ok Nyonya, saya yang akan membawa Maria ke rumah sakit. Anda tak usah khawatir." Shane memotong perkataan nyonya Barbara dengan cepat, ia pun langsung membawa tubuh Nessi ke mobilnya.      

Nyonya Barbara mengikuti Shane dari belakang, ia ingin memastikan Nessi baik-baik saja di dalam mobil Shane. Setelah memberikan tas Nessi pada Shane nyonya Barbara menunjukkan letak rumah sakit terdekat dari sekolah, Shane menganggukan kepalanya merespon perkataan sang guru kepribadian. Tak lama kemudian Shane pun memacu mobilnya menuju ke rumah sakit yang ditunjukkan oleh nyonya Barbara, ia terlihat sangat khawatir pada Nessi yang pingsan dengan tangan yang mengeluarkannya cukup banyak darah yang membasahi bajunya.      

"Bertahanlah Maria, kita akan segera tiba di rumah sakit,"ucap Shane khawatir.      

Nessi yang sebenarnya tidak pingsan tersenyum mendengar perkataan Shane, rasa sakit pada tangannya kini akan terbayar lunas sebentar lagi.      

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.